Anda di halaman 1dari 13

Tugas Kelompok Bahasa Indonesia

Anggota :
-Yulisa Argadita (F111 21 044)
-Achmad Agusriadi Mahaputra (F111 21 054)
-Hendriansyah (F111 21 057)
-Muhammad Aditya (F111 21 171)
Mekanisme bahasa baku ragam, Ragam Bahasa dan kalimat efektif

A. Konsep Bahasa baku


Bahasa baku, bahasa standar, atau standar bahasa adalah varietas bahasa yang berkontras
dengan bentuk-bentuk vernakular (termasuk dialek geografis dan sosiolek). Bahasa baku
diterima di masyarakat sebagai peranti komunikasi publik dan formal, seperti dalam
perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi.Varietas tersebut dianggap isolek netral
yang digunakan oleh keseluruhan masyarakat yang bersangkutan, terlepas dari asal geografis
atau sosial mereka.
Dalam pengertian lain, bahasa baku adalah bentuk bahasa yang telah mengalami proses
standardisasi, yaitu tahap menegakkan tata bahasa dan kamus normatif.Penetapan bahasa
baku biasanya melibatkan kodifikasi norma kebahasaan dan sistem ejaan, serta penerimaan
konvensi ini oleh khalayak umum.
Selain dua tersebut ada juga pengertian bahwa bahasa baku adalah bahasa yang
mempunyai setidaknya satu varietas standar. Menurut definisi ini, istilah bahasa baku merujuk
kepada keseluruhan bahasa itu, bukan kepada bentuk bakunya sendiri.
B. Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian (topik
yang dibicarakan, hubungan antarpembicara, medium pembicaraan).Ragam bahasa tidak
berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara – bahasawan yang kompeten biasanya
menguasai berbagai-bagai jenis ragam bahasa dan mampu menyesuaikan ragam yang dipakai
dengan situasi dan tujuan berbahasa. Dalam pengertian ini, ragam bahasa berkontras dengan
dialek, yaitu varian dari sebuah bahasa yang berbeda-beda menurut kelompok pemakai atau
wilayah penuturan.
Dalam literatur linguistik, istilah ragam bahasa dan laras bahasa tidak dibedakan secara
konsisten. Sebagaimana dimaknai oleh KBBI, kedua istilah tersebut merupakan sinonim.Istilah
ragam bahasa sering dibedakan dengan varietas bahasa, yaitu bentuk bahasa yang diperbedakan
tanpa menitikberatkan secara khusus pada karakter variasinya.
C. Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku,
seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat)
memperhatikan ejaan yang disempurnakan serta cara memilih kata (diksi) yang tepat
dalam kalimat. kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami
oleh pembaca atau pendengar.
Menurut JS Badudu kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang
dipikirkan atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterima
dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan dimana
kita berjumpa.apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau si penulis.

Syarat-syarat kalimat efektif adalah sesuai kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, minimal
terdiri atas subjek dan predikat, tidak bertele-tele dan tidak ambigu.

Ciri-ciri kalimat efektif:


1.Kesepadanan: keseimbangan antara gagasan dengan struktur bahasa yang digunakan.
2.Keparalelan: kesamaan bentuk yang digunakan dalam kalimat tersebut.
3.Kehematan: menghindari penggunaan kata, frase, atau bentuk lain yang tidak perlu.
4.Kepaduan: kepaduan pernyataan dalam kalimat tersebut sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah
5.Kelogisan: ide yang ada dalam kalimat dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan ejaan yanf berlaku
6.Kecermatan: tidak menimbulkan pengertian ganda dan tepat dalam pilihan kata.
Pemahaman konsep dan jenis-jenis teks

1. Konsep teks
Beberapa ahli bahasa seringkali menggunakan istilah wacana dan teks secara bersamaan. Adajuga yang
beranggapan bahwa kata wacana dan teks merupakan istilah yang berbeda. Menurut Stubbs (1983: 9)
mengakatan bahwa teks dan wacana merupakan tuturan dua hal yang berbeda. Teks merupakan suatu tuturan
yang monolog non-interaktif, sedangkan wacana merupakan tuturan yang bersifat interaktif. Dengan demikian,
perbedaan antara teks dan wacana terletak pada segi pemakaiannya saja.

2. Teks deskriptif
Teks deskriptif merupakan teks yang menggambarkan atau memaparkan suatu objek secara jelas dan
terperinci. Jadi, pembaca seolah-olah merasakan apa yang ditulis atau dideskripsikan penulis. Isi dalam teks
deskripsi menggambarkan objek secara konkret. Tujuan teks deskripsi ialah menggambarkan objek dengan
memerinci secara subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis. Penulis harus
menggambarkan objek sekonkret mungkin sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar hingga
merasakan. Adapun objek yang dibicarakan pada teks deskripsi lebih bersifat khusus. Kemudian objek yang
dideskripsikan bersifat pendapat personal.
Ciri umum teks deskripsi :
1. Berisikan penggambaran atau penjelasan suatu objek
2. Penggambaran atau penjelasan suatu objek yang menjadi topik dituliskan secara detail atau terperinci sehingga
pembacanya mengerti secara jelas apa yang digambarkan di dalam teks.
3. Pembaca seolah-olah merasakan, melihat, mendengarkan, atau mengalami langsung apa yang disajikan di
dalam teks.
4. Menjelaskan objek berdasarkan warna, bentuk, ukuran, dan cirri-ciri fisik maupun psikis objek secara detail.

Ciri Teks Deskripsi dari segi Penggunaan Bahasa :


1. Menggunakan kata-kata khusus untuk menggambarkan objek (warna dirinci merah, kuning, hijau).
2. Menggunakan kalimat rinci untuk menggambarkan objek.
3. Menggunakan kata sinonim dengan emosi kuat.
4. Menggunakan majas untuk melukiskan secara konkret.
5. Teks deskripsi yang memunculkan kata ganti orang.

Black Background for Business 6


3. Teks eksposisi
teks eksposisi adalah teks atau tulisan yang berisi informasi dan pengetahuan. Informasi ini didapat
berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi. Selain itu, di dalam teks eksposisi juga terdapat
pendapat (argumen) dari si penulisnya. 

Ciri-Ciri Teks Eksposisi


Terdapat dua ciri pada teks eksposisi, yaitu memiliki gagasan dan mengandung fakta. Gagasan bisa diartikan
sebagai ide atau pendapat ya, teman-teman, sedangkan fakta merupakan kejadian atau peristiwa yang benar-
benar terjadi. Umumnya, fakta berisi data-data berupa angka, baik waktu, tanggal, tempat peristiwanya,
maupun pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya.

4. Teks naratif
Pengertian naratif teks adalah cerita non fiksi yang bisa berbentuk dongeng, mitos, cerita rakyat, cerita
binatang, dan lain sebagainya. Tujuan dari naratif teks untuk menghibur pembaca dengan sebuah cerita yang
dibuat sedemikian hingga menarik. Struktur teks naratif adalah orientasi, komplikasi dan resolusi.Naratif teks
memiliki karakteristik atau fitur bahasa seperti, Menggunakan past tense (kecuali untuk percakapan),
Keterangan waktu (suatu hari, sekali waktu, dahulu kala, dan lainnya), Konjungsi waktu (kapan, kemudian, tiba-
tiba), Karakteristik spesifik, Kata kerja aksi (action verbs) dan Kalimat langsung

Black Background for Business 7


5. Teks persuasif
Teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk. Jadi, dalam teks persuasif berisi tulisan yang
bertujuan meyakinkan pembaca agar tertarik dan mengambil tindakan tertentu.  Persuasif menurut KBBI adalah
bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Jadi, pengertian teks persuasif adalah teks yang bersifat
membujuk agar orang yakin.

Ciri-ciri Teks persuasif: Struktur teks persuasif:


-Berisi data dan fakta -Pengenalan isu
-Argumen harus meyakinkan pembaca -Rangkaian argument
-Berisi kata-kata bujukan -Pernyataan ajakan
-Menghindari konflik -Penegasan ulang

6. Teks argumentasi
Teks argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.
Ide pokok paragraf argumentasi berupa pendapat, ide, atau gagasan penulis. Kemudian ide pokok tersebut
diperluas yang menyertakan ulasan pendapat dilengkapi dengan alasan logis. Sebagai penguat argumen,
biasanya teks argumentasi juga dilengkapi dengan fakta-fakta aktual atau hasil penelitian. Dengan menyertakan
alasan, fakta, atau bukti tersebut, diharapkan lebih dapat meyakinkan pembaca.
Pemahaman konsep resensi pustaka

A. Penjelasan konsep resensi


Resensi adalah kegiatan menilai, membahas, mengkritik atau mengungkapkan kembali isi yang
ada di dalam sebuah karya dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya
tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah pertimbangan atau
pembicaraan tentang buku. Sedangkan secara etimologi, resensi berasal dari bahasa Belanda 'resentie'
dan bahasa Latin 'recensio', 'recensere' atau 'revidere', yang memiliki arti mengulas kembali atau
melihat kembali. Sedangkan dalam bahasa Inggris, resensi dikenal dengan istilah 'review'. Singkatnya,
resensi adalah suatu penilaian pada sebuah karya.
Ada tiga jenis resensi berdasarkan isinya. Namun, jenis resensi ini tidak baku dan bisa diterapkan
secara bersamaan dalam suatu resensi. Berikut jenis-jenis resensi yang perlu kamu ketahui: 1. Resensi
Informatif adalah resensi yang isinya hanya informasi tentang hal penting dari keseluruhan
isi buku secara umum.
2. Resensi Deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail setiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Tujuan Resensi
Seseorang membuat resensi buku atau film tentunya memiliki tujuan. Adapun tujuan resensi
adalah:
1. Membantu pembaca untuk paham gambaran serta penilaian umum sebuah hasil karya
dengan ringkas.
2. Memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif pada pembaca, mengenai karya
yang diresensi.
3. Memahami kelebihan dan kelemahan karya yang diresensi.
4. Memahami latar belakang serta alasan sebuah karya dibuat.
5. Memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan saran.
6. Mengajak pembaca mendiskusikan karya yang diresensi.
7. Menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya lain.
Identitas Buku
Judul buku: God Explained in a Taxi Ride
Pengarang: Paul Arden
Penerbit: Perigee
Tahun Terbit: 2009
Tebal halaman: 123 halaman

Sinopsis Buku
Sejak awal peradaban, lebih banyak pikiran dicurahkan untuk memahami Tuhan dibanding topik
lainnya. Namun tak seorang pun dapat memahaminya. Akhirnya buku kecil ini berhasil menjelaskan
dalam sekali perjalanan naik taksi.

Isi Resensi:
Buku God Explained in a Taxi Ride ini menceritakan tentang pengalaman penulis bagaimana cara
pandang ia tentang ketuhanan. Paul Arden adalah penulis beberapa buku tentang periklanan dan
motivasi. Beberapa karya buku lainnya yang terkenal adalah Whatever You Think, Think The
Opposite dan It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be.
Dalam bukunya yang berisi filosofi ketuhanan menurutnya ini, Paul Arden tidak berusaha
memberitahu mana agama yang benar dan salah. Ia lebih menekankan pada kepercayaan akan
masing-masing orang di muka bumi, tentang bagaimana kepercayaan itu memengaruhi
kepribadian dan tingkah laku.
Kelebihan Buku:
Paul Arden bisa membawakan karya ini dengan bahasa yang mudah dimengerti beserta ilustrasi-ilustrasinya.
Meskipun ia memberikan pandangan pribadinya, tapi tidak ada kesan memojokkan kepercayaan tertentu,
melainkan seolah Arden mengajak kita semua untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.
Kekurangan Buku:
Meskipun judulnya seolah memberi kesan bahwa buku ini bisa dimengerti dalam sekali perjalanan taksi, tapi
sebenarnya tidak semudah itu. Buku ini merupakan buku filosofi yang perlu dibaca oleh orang berpikiran terbuka
dan perlu analisa lebih lanjut tentang apa yang dibaca.

SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI


TERIMA KASIH
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai