Anda di halaman 1dari 50

BIOELEKTROMAGNETIK

KELISTRIKAN DAN
KEMAGNETAN
DALAM TUBUH
 Biolistriksitas seperti elektrokardiogram
diketahui hampir satu abad sebelum
biomagnetisme ditemukan.
 Orang telah mengenal adanya ikan listrik
“terpedo dan belut” berabad abad
sebelum listrik dipelajari.
 Alessandro Volta juga meneliti fenomena
ini dan dalam prosesnya menemukan
baterai salah satu penemuan yang
terpenting dalam sejarah fisika. Temuan
tersebut merupakan arus listrik tetap
pertama.
Penemuan biolistrik
 Caldani (1856)
Kelistrikan pada otot katak yang telah mati
 Luigi Galvani
1780 mulai mempelajari kelistrikan pada
tubuh hewan
1786 kedua kaki katak terangkat ketika
diberikan aliran listrik melalui
konduktor
Penemuan biolistrik
 Arons (1892)
Merasa ada aliran frekuensi tinggi melalui
tubuhnya sendiri
 Van Seynek (1899)
mengamati terjadinya panas pada jaringan
yang disebabkan aliran frekuensi tinggi
 Schlephake (1982)
Pengobatan dengan menggunakan Short
Wave
Rumus/ Hukum dalam Biolistrik
Hukum Ohm
Perbedaan potensial antara ujung konduktor
berbanding langsung dengan arus yang
melewati, berbanding terbalik dengan
hambatan dari konduktor

R = V R = Hambatan (/ohm)
I V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
Rumus/ Hukum dalam Biolistrik
Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan
perbedaan tegangan dalam waktu tertentu
akan menimbulkan panas.
V = tegangan (Volt)
H (kalori) = VIT I = arus (Ampere)
J T = Waktu (detik)
J = Joule = 0,239 kal
Keterangan:
• Ion
• Molekul
• Makromolekul
• Organel
• Sel
• Jaringan
• Organ
• Sistem Organ
• Organisme
7 pengantar faal/ikun/2007
Listrik yang dihasilkan oleh
tubuh berfungsi untuk
mengendalikan dan
mengoperasikan saraf, otot
dan berbagai organ. Kerja
otak pada dasarnya bersifat
elektrik.
DASAR BIOLISTRIK
 Biolistrik: kelistrikan di dalam sel atau
jaringan hidup
 Berbagai kerja sistem tubuh diatur oleh
sistem saraf  termasuk sistem
pengendali tubuh
 Sel saraf  sel peka rangsang
 Berbagai transport zat  membran
sel/plasma
 Berbagai kompartmen  pertukaran
antara lingkungan internal & eksternal
SISTEM SYARAF
 Suatu sel saraf mempunyai fungsi : menerima,
interpretasi dan mengantarkan arus listrik
 a. Sistem Saraf Pusat (SSP) :
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer.
Saraf perifer :
- Afferen : mengirim informasi ke otak / medula spinalis
- Eferen : dari otak atau medula spinalis ke otot dan
kelenjar
 b. Sistem Saraf Otonom (SSO) :
Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan
kelenjar secara tidak sadar.
KELISTRIKAN SARAF
 Kecepatan impuls serat syaraf : serat syaraf berdiameter
besar kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari
yang berdiameter kecil
 Serat syarat ada 2 type :

1. Bermyelin :
banyak terdpt pd manusia. suatu insulator yang kemampuan
mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal dapat meloncat dari
satu simpul ke simpul yang lain.
2. Tanpa myelin :
- Akson tanpa myelin diameter 1 mm kecepetan 20
-50 m/s.
- Akson bermyelin diameter 1 μm kecepatan 100 m/s.
Peningkatan kuat rangsang
akan meningkatkan Potensial reseptor
amplitudo depolarisasi
(potensial reseptor)
Potensial Generator Potensial Aksi
(Reseptor)

Akson
Node of Ranvier
Sel Schwann
Penghantaran Impuls di Neuron tak bermielin
Penghantaran potensial aksi melalui saraf bermielin

Saltatory Conduction
Impuls: potensial aksi yang
dihantarkan
Isyarat listrik tubuh:

Hasil perlakuan kimia dari tipe sel-sel +++ untuk


memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh
EMG (Elektromiogram)
ENG (Elektroneurogram)  miastenia gravis
ERG (Elektroretinogram)  perubahan pigmen retina
EOG (Elektroakulagram)
EGG (Elektrogastrogram)  gerakan peristaltik
EEG (Elektroensefalogram)  epilepsi
EKG (Elektrokardiogram)
ELEKTRODA
 Untuk mengukur potensial aksi dengan memindahkan
transmisi ion ke penyalur elektron
 Bahan yang dipakai perak dan tembaga
Bahan elektroda : 1. Dapat disterilkan.
2. Tidak mengandung racun.
Biasanya Perak ( Ag ) ditutupi lapisan tipis perak Chlorida
( AgCl ).
 Perbedaan potensial sebesar 0,80 – 0,34 = 0,46 V,
dijumpai apabila kedua elektroda disambungkan pada
kedua tangan penderita.
Macam Elektroda

 1. Elektroda jarum ( Mikro elektroda )


Untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.
Sel sedang
Sel istirahat depolarisasi
+++++++ --- --- --- ++++
-- -- -- --- --- --- ++++ --- --- ---
--- --- --- --- --- ++++ --- --- ---
+++++++ --- --- --- +++++

Sel telah Sel mulai


depolarisasi repolarisasi
--- --- --- --- --- --- --- --- ++++
+++++++ ++++ --- --- ---
+++++++ ++++ --- --- ---
--- --- --- --- --- --- --- ++++
2. Elektroda mikropipet.

 Dibuat dari gelas dgn diameter 0.5 μm.


Untuk mengukur potensial biolistrik di
dekat/dalam sebuah sel.
 Dapat menyalurkan elektroda dalam
sebuah sel. Tahanan 10 MΏ.

0,5 μm
3. Elektroda permukaan kulit.
Terbuat dari metal/logam yang tahan karat,misal perak,nikel atau alloy.
1. Bentuk plat.
Dipakai untuk mengukur potensial listrik permukaan
tubuh EKG, EEG, dan EMG.
Dipakai tahun 1917  didaerah yg dipasangkan
elektroda digosok dgn saline solution (air garam
fisiologi). Diganti dgn Jelly atau pasta (elektrolit).
2. Bentuk suction cup.
 Dipakai waktu melakukan EKG.
3. Bentuk floating.
 Type elektroda ngambang,agar mencegah
kontak langsung antara logam dengan kulit.
4. Bentuk Ear Clip.
 Suatu elektroda sbg referensi pada EEG dan
EKG.
5. Bentuk batang.
 Suatu elektroda sbg referensi pada EEG dan
EKG.
 Jantung terdiri dari 4 bagian yaitu
atrium (dextra & sinistra) & ventrikel
(dextra & sinistra).
 Jantung mempunyai aktifitas listrik
meliputi: Sino Atrio Nodus, Atrio
Ventrikuler Nodus, Berkas His dan
Serabut Purkinje, inilah point
penting dalam pembacaan EKG.
 Jantung memompa darah secara terus
menerus melalui sistem sirkulasi
 Berdenyut kuranglebih 100.000 x /hari
dan memompa sekitar 38.000 liter
 Jantung dapat berfungsi dengan benar
dan terorganisasi dengan baik, diatur
oleh rangsangan llistrik jantung.
Muatan listrik sel otot jantung

Keadaan sel Muatan listrik


otot jantung
intraseluler ekstraseluler

Istirahat/repolar - (relatif lebih + (relatif lebih


isasi negatif) positif)

depolarisasi + (relatif lebih - (relatif lebih


positif) negatif)
Sel sedang
Sel istirahat depolarisasi
+++++++ --- --- --- ++++
-- -- -- --- --- --- ++++ --- --- ---
--- --- --- --- --- ++++ --- --- ---
+++++++ --- --- --- +++++

Sel telah Sel mulai


depolarisasi repolarisasi
--- --- --- --- --- --- --- --- ++++
+++++++ ++++ --- --- ---
+++++++ ++++ --- --- ---
--- --- --- --- --- --- --- ++++
Dimana Listrik jantungnya?

 Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan


saraf dan otot bergaris.
 Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya
ion Na+ masuk ke dalam sel –> depolarisasi
Sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak
memerlukan rangsangan dari luar), setelah repolarisasi
komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel –>
depolarisasi spontan
Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot
miokardium
Depolarisasi sel membran otot jantung oleh perambatan
potensial aksi menghasilkan kontraksi otot –> denyut
jantung
Sinyal Listrik jantung
 P : gelombang yang timbul karena
depolarisasi atrium.
Q : defleksi negatif pertama sesudah
gelombang P dan yang mendahului defleksi
R, dibangkitkan oleh depolarisasi
permulaan ventrikel. 
R : defleksi positif pertama sesuadah
gelombang P dan yang ditimbulkan oleh
depolarisasi utama ventrikel.
S : defleksi negatif sesudah defleksi R.
T : gelombang yang timbul oleh repolarisasi
ventrikel.
Riset Terakhir dari Kelistrikan Tubuh

- Ditubuh banyak fenomena kelistrikan dan pemahaman kita tentang


fenomena tersebut sangatlah beragam.
- Salah satu proses kehidupan yang dikendalikan secar elektrik
adalah pertumbuhan tulang
- Tulang mengandung kalogen yang merupakan suatu bahan
piezoeletrik : apabila diberikan suatu gaya kepada kalogen akan
berbentuk potensial kecil. Kalogen biasanya menghantarkan arus
bermuatan negatif
- Kristal mineral tulang “apati” yang terletak dekat dengan kalogen
menghantarkan arus bermuatan positif
- Pada tautan antara kedua jenis semikonduktor arus akan mengalir
kesuatu arah tepi dan ini adalah gagasan dasar dalam mengubah
sinyal ac menjadi dc.
- Walaupun sistim saraf otonom tidak berada dibawah kendali
“ volunter” namun ini dapat dipengaruhi oeleh rangsangan ekternal.

Anda mungkin juga menyukai