Anda di halaman 1dari 60

DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN

PERTANAHAN PROPINSI SUMATERA BARAT

PERSENTASI
“LAPORAN PENDAHULUAN ”

Penyusunan Perencanaan Penanganan Lingkungan


Perumahan Dan Permukiman Kumuh Berbasis
Kawasan (PLP2K-BK) KAWASAN IV JURAI
KABUPATEN PESISIR SELATAN

Padang
Jumat , 23 Agustus 2019
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
01 Penjelasan mengenai Latar Belakang Tujuan Kegiatan dan Sasaran Kegiatan

DASAR HUKUM
02 Penjelasan mengenai Dasar Hukum Dalam Penyusunan PLP2KBK

GAMBARAN AWAL KONDISI KAWASAN PERENCANAAN


03 Penjelasan mengenai kondis awal kawasan perencanaan yang dilihat dari 7 indikator
kekumuhan

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


04 Penjelasan mengenai pendekatan dan metodologi Penyusunan PLP2KBK

JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


05 Penjelasan mengenai Jadwal Rencana Kerja Penyusunan PLP2KBK
1. Pendahuluan

UU
UU No.1
No.1 Tahun
Tahun 2011
2011 tentang
tentang perumahan
perumahan dan
dan kawasan
kawasan permukiman
permukiman mengamanahkan
mengamanahkan bahwa
bahwa negara
negara bertanggung
bertanggung jawab
jawab melindungi
melindungi segenap
segenap bangsa
bangsa Indonesia
Indonesia
melalui
melalui penyelenggaraan
penyelenggaraan perumahan
perumahan dan
dan kawasan
kawasan permukiman
permukiman agar
agar masyarakat
masyarakat mampu
mampu bertempat
bertempat tinggal
tinggal serta
serta menghuni
menghuni rumah
rumah yang
yang layak,
layak, terjangkau
terjangkau di
di
dalam
dalam lingkungan
lingkungan yang
yang sehat,
sehat, aman,
aman, harmonis
harmonis dan
dan berkelanjutan
berkelanjutan di
di seluruh
seluruh wilayah
wilayah Indonesi
Indonesi
01
Peningkatan
Peningkatan Jumlah
Jumlah Penduduk
Penduduk yang
yang berbanding
berbanding lurus
lurus dengan
dengan meluasnya
meluasnya kawasan
kawasan permukiman
permukiman

02 Ketidakmampuan
Ketidakmampuan ekonomi
ekonomi masyarakat
masyarakat
LATAR
BELAKANG 03
Keterbatasan
Keterbatasan ketersediaan
ketersediaan PSU
PSU Perumahan
Perumahan dan
dan Kawasan
Kawasan Permukiman
Permukiman

04 Semakin
Semakin menurunnya
menurunnya kualitas
kualitas lingkungan
lingkungan

05

05
Tujuan dan Maksud Kegiatan

Tujuan Kegiatan:
Trsedianya rancangan teknis penataan kawasan kumuh hingga menjadi
kawasan yang layak untuk ditinggali. Maksud Kegiatan
Tercapainya kehidupan masyarakat yang sehat dan layak huni pada kawasan
kumuh di daerah perencanaan

Sasaran Kegiatan
SasaranPenanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan
antara lain:
1. Teridentifikasinya kondisi lingkungan dan karakteristik di kawasan kumuh yang masuk dalam
deliniasi kawasan perencanaan.
2. Ditetapkannya tipologi kawasan kumuh
3. Teridentifikasinya topografi kawasan perencanaan dalam hal ini kawasan kumuh
4. Tersusunnya arahan jelas terkait program peningkatan kualitas kawasan kumuh pada kawasan
perencanaan;
5. Terwujudnya masyarakat yang secara mandiri dapat merencanakan dan melaksanakan upaya
peningkatan kualitas perumahan dan permukiman.
Lingkup Wilayah
Dalam KAK, Berdasarkan Surat Bupati Pesisir Selatan Nomor : 600/91/PERKIMTAN-
PS/III/2018 tanggal 26 Maret 2018 perihal Pernyataan Minat terhadap Penanganan
Kawasan Kumuh di Kecamatan IV Jurai.
Kawasan Tepatnya berlokasi di Nagari Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir
Selatan Provinsi Sumatera Barat, dengan luas kawasan ± 11.90 .
KAWASAN PERENCANAAN
Luas kawasan perencanaan yang
telah ditetapkan yaitu ± 14,89 Ha
yang berlokasi di Nagari Salido
Kecamatan IV Jurai Kabupaten
Pesisir Selatan, tepatnya
berlokasi pada 3 (tiga) kampung ;
1. Kampung Balai Lamo,
2. Kampung Pasa dan
3. Kampung Koto.
2. Dasar Hukum
Peraturan Perundang-undangan Yang Mendasari PLP2KBK

1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 14/Prt/M/2018 Tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh
6. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi
Sumatera Barat Tahun 2016-2035.
PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PERUMAHAN & PERMUKIMAN KUMUH

Pencegahan & Peningkatan Kualitas

Pencegahan Peningkatan Kualitas

Penetapan Lokasi Pemugaran Peremajaan Pemukiman Kembali Pengelolaan


Pengawasan & Pengendalian Pemberdayaan Masyarakat

Perizinan
Perizinan Pendampingan
Pendampingan Pendataan
Pendataan

Pelayanan
Pelayanan Penetapan
Penetapan
Standar
Standar Informasi
Informasi Lokasi
Lokasi
Teknis
Teknis

Kelaikan
Kelaikan
Fungsi
Fungsi UU NO. 1 TAHUN 2011
TINJAUAN KEBIJAKAN

PERUNDANG-UNDANGAN
KEBIJAKAN DAERAH KAB. PESSEL
Undang-undang no. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan
Arah Kebijakan RTRW Kabupaten Pesisir Selatan 2010-2030
Kawasan Permukiman

RPJP Kabupaten Pesisir SelatanPeraturan


Tahun 2005Pemerintah
– 2025 no. 14 tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
RPJMD Kabupaten Pesisir SelatanPeraturan
Tahun 2016Menteri
– 2021 Perumahan Rakyat No. 02 Tahun 2016
tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh
Dan Permukiman Kumuh
RTR Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2018
RDTR Kawasan Painan
mengatur tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas
Terhadap
Master Plan Drainase Kabupaten PesisirPerumahan
Selatan Kumuh Dan Permukiman Kumuh

Master Plan Sampah Kabupaten Pesisir Selatan

Strategi Sanitasi (SSK) Kabupaten Pesisir Selatan

Dokumen RP2KPKP Kab. Pesisir Selatan


PLP2K-
BK
3. GAMBARAN UMUM
KAWASAN
GAMBARAN UMUM KABUPATEN PESISIR SELATAN
Kabupaten Pesisir Selatan
merupakan salah sau kabupaten
yang terdapat di Provinsi Sumatera
Barat berbatasan langsung dengan
2 (dua) provinsi, yakni Provinsi
Jambi disebelah Timur dan
Provinsi Bengkulu di sebelah
selatan. Pada tahun 2012
kabupaten ini mengalami
perubahan atau pemekaran
wilayah. Pada awalnya kabupaten
Pesisir Selatan memiliki 12
kecamatan dan berubah menjadi 15
kecamatan dan 182 nagari, luas
wilayah administratif daratan ±
5.749,89 km2

Sebelah Utara : Kota Padang


Sebelah Selatan : Provinsi Bengkulu
Sebelah Barat : Samudera Indonesia
Sebelah Timur : Kab. Solok, Kab. Solok
Selatan dan Provinsi Jambi.
Luas daerah Kabupaten Pesisir Selatan
Menurut Kecamatan Tahun 2017 KERAWANAN TERHADAP BENCANA
No Kecamatan Luas Daerah Persentase
Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
(Km2) (%) No Jenis Bahaya
Bahaya Kerentanan Kapasitas resiko
1 Silaut 365,50 6,36
2 Lunang 564,00 9,81 1. Banjir Tinggi Tinggi Rendah Tinggi
3 Basa Ampek Balai Tapan 300,93 5,23 2. Gelombang Tinggi Sedang Rendah Tinggi
4 Ranah Ampek Hulu 376,57 6,55 ekstrim dan
Tapan abrasi
5 Pancung Soal 426,10 7,41 3. Gempa bumi Sedang Tinggi Rendah Sedang
6 Air Pura 314,00 5,46 4. Kekeringan Sedang Tinggi Rendah Tinggi
7 Linggo Sari Baganti 315,41 5,49
5. Cuaca ekstrim Tinggi Tinggi Rendah Tinggi
8 Ranah Pesisir 564,39 9,82
6. Tanah longsor Sedang Sedang Rendah Sedang
9 Lengayang 590,60 10,27
10 Sutera 445,65 7,75 7. Kebakaran hutan Sedang Tinggi Rendah Tinggi
11 Batang Kapas 359,07 6,24 8. Tsunami Tinggi Tinggi Rendah Tinggi
12 IV Jurai 373,80 6,50 9. Epidemi wabah Rendah Tinggi Rendah Sedang
13 Bayang 77,50 1,35 penyakit
14 IV Nagari Bayang Utara 250,74 4,36 10. Gagal teknologi Rendah Tinggi Rendah Sedang
15 Koto XI Tarusan 425,63 7,40
Kab. Pesisir Selatan 5.749,89 100,00

Berdasarkan kajian resiko bencana Kabupaten Pesisir Selatan (BNPB),


Kabupaten Pesisir Selatan diidentifikasi memiliki resiko bencana sebagai
Lengayang dengan luas 59,60 Km2 dengan persentase 10,27% dari
berikut:
luas wilayah Kebupaten Pesisir Selatan dan kecamatan dengan luas
Banjir, Gempa bumi, Tsunami, Tanah Longsor, Kekeringan, Gelombang
wilayah paling kecil adalah Kecamatan Bayang dengan luas wilayah
Eskstrim dan Abrasi, Cuaca Ekstrim, Kebakaran Hutan dan Lahan, Epidemi
77,50 Km2 dengan persentase sebesar 1,35 Km2
dan Wabah Penyakit, Gagal Teknologi
KEPENDUDUKAN KAB. PESISIR SELATAN
Jumlah Rumah Tangga dan jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Kabupaten Pesisir Selatan, tahun 2017 di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2017

No Kecamatan Rumah Tangga Penduduk Persentase Kepadatan Penduduk


(%) Luas (jiwa)
Penduduk
No Kecamatan Daerah Pernagari Per Km2
1 Silaut 3.479 15.093 3,30 (jiwa)
(Km2)
2 Lunang 4.962 21.530 4,71
3 Basa Ampek Balai 3.179 13.793 3,02 1 Silaut 365,50 15.093 1.509,30 41,29
Tapan 2 Lunang 564,00 21.530 2.153,00 38,17
4 Ranah Ampek Hulu 3.494 15.159 3,32 3 Basa Ampek 300,93 13.793 1.379,30 37,76
Tapan Balai Tapan
5 Pancung Soal 6.107 26.495 5,79 4 Ranah Ampek 376,57 15.159 1.379,30 48,55
Hulu Tapan
6 Air Pura 3.692 16.019 3,50
5 Pancung Soal 426,10 26.495 1.515,90 62,18
7 Linggo Sari Baganti 10.413 45.180 9,88 6 Air Pura 314,00 16.019 2.629,50 51,02
8 Ranah Pesisir 6.986 30.313 6,63 7 Linggo Sari 315,41 45.180 1.601,90 143,24
9 Lengayang 12.121 52.592 11,50 Baganti
10 Sutera 11.643 50.516 11,05 8 Ranah Pesisir 564,39 30.313 2.823,75 53,71
11 Batang Kapas 7.255 31.480 6,88 9 Lengayang 590,60 52.592 3.031,30 89,05
12 IV Jurai 10.718 46.502 10,17 10 Sutera 445,65 50.516 5.843,56 133,35
11 Batang Kapas 359,07 31.480 4.209,67 87,67
13 Bayang 8.477 36.781 8,04
12 IV Jurai 373,80 46.502 3.497,78 124,40
14 IV Nagari Bayang 1.677 7.277 1,59 13 Bayang 77,50 36.781 2.325,59 474,59
Utara 14 IV Nagari Bayang 250,74 7.277 1.212,83 29,02
15 Koto XI Tarusan 11.191 48.555 10,62 Utara
Kab. Pesisir Selatan 105.394 457.285 100.00 15 Koto XI Tarusan 425,63 48.555 2.111,09 114,08
Kab. Pesisir Selatan 5.749,89 457.285 2.512,55 79,53

Penduduk Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2017 berjumlah 457.285 jiwa Pada tahun 2017 jumlah Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 457.285
dengan jumlah rumah tangga yaitu 105.194 rumah tangga. kecamatan jiwa, luas wilayah 5.749,89 Km2 dengan kepadatan penduduk yaitu 79,53
penduduk paling besar Kecamatan Lengayang 52.592 jiwa (11,50 %). jiwa/km2 sedangkan kepadatan penduduk menurut nagari yaitu 2.512,55
Kecamatan penduduk terkecil merupakan Kecamatan IV Nagari Bayang jiwa/nagari
Utara yaitu 7.277 jiwa dengan persentasi 1,59 %.
GAMBARAN UMUM KECAMATAN IV JURAI

Kecamatan IV Jurai merupakan


salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Pesisir Selatan.
Kecamatan IV Jurai terletak pada
1000 32’ - 1000 47’ Bujur Timur dan
10 09,7’ - 10 22,7’ Lintang Selatan,
Sebelah utara : Kecamatan Bayang dengan luas daerah tercatat sebesar
sebelah Selatan : Kecamatan Batang Kapas 373,8 Km2 atau 6,5 % dari Luas
sebelah barat : Samudera Indonesia Kabupaten Pesisir Selatan.
sebelah timur :Bukit Kabupaten Solok.
Luas Daerah Menurut Nagari di Kecamatan IV Kondisi Fisik Dasar
Jurai Tahun 2017
Dilihat dari kondisi fisik dasar daerah,
Luas Daerah Persentase
No Nagari Kampung
(Km2) (%) Kecamatan IV Jurai dilalui oleh sungai.
1 Painan 3 8,49 2,27 Sungai-sungai tersebut yaitu sungai batang
2 Painan Selatan 3 32,56 8,71
3 Painan Timur 2 67,87 18,16
lumpo, sungai batang salido, sungai batang
4 Salido 5 11,90 3,18 kecil lumpo dan sungai batang painan
5 Bungi Pasang Salido 3 8,66 2,32
6 Sago 3 9,90 2,65
7 Tambang 2 3,72 1,00
8 Salido Sari Bulan 2 3,97 1,06
9 Koto Rawang 2 3,64 0,97
10 Bukik Cakiak Lumpo 2 20,70 5,54
11 Sungai Sariak Lumpo 2 19,60 5,24 Penggunaan Lahan
12 Gunuang Bungkuak Lumpo 2 21,41 5,73
13 Ampang Tareh Lumpo 3 20,30 5,43
14 Ampuan Lumpo 3 19,50 5,22
Jika dilihat dari sudut penggunaan lahan,
15 Balai Sinayan Lumpo 2 17,59 4,71 Kecamatan IV Jurai memiliki lahan pertanian
16 Lumpo 2 17,59 4,71 dan lahan bukan pertanian. Luas penggunaan
17 Taratak Tangah Lumpo 2 22,50 6,02
18 Batu Kunik Lumpo 2 20,40 5,46 lahan yang paling besar pada Kecamatan IV
19 Limau Gadang Lumpo 3 21,50 5,75 Jurai yaitu lahan pertanian sebesar 35.491
20 Sungai Gayo Lumpo 3 22,00 5,89
Kec. IV Jurai 52 373,80 100,00
Hektar atau 94,95 %. Sedangkan luas Lahan
bukan pertanian sebesar 1.889 hektar atau
5.05 %.
KONDISI PENDUDUKAN
Laju Pertumbuhan Penduduk Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Rumah Jumlah Kepadatan No Nagari Jenis Kelamin Jumlah
No Nagari
Tangga Penduduk per Km2 Laki-laki Perempua Penduduk
1 Painan 1.353 5.868 691,17 n
2 Painan Selatan 1.065 4.621 141,92 1 Painan 2.924 2.944 5.868
3 Painan Timur 1.153 5.002 73,70 2 Painan Selatan 2.263 2.358 4.621
4 Salido 1.752 7.601 638,74 3 Painan Timur 2.494 2.508 5.002
5 Bungi Pasang Salido 906 3.929 453,70 4 Salido 3.824 3.777 7.601
5 Bungi Pasang Salido 1.906 2.023 3.929
6 Sago 1.091 4.733 478,08
6 Sago 2.321 2.412 4.733
7 Tambang 416 1.805 485,22
7 Tambang 910 895 1.805
8 Salido Sari Bulan 330 1.430 360,20
8 Salido Sari Bulan 697 733 1.430
9 Koto Rawang 336 1.457 400,27 9 Koto Rawang 748 709 1.457
10 Bukik Cakiak Lumpo 241 1.047 50,58 10 Bukik Cakiak Lumpo 518 529 1.047
11 Sungai Sariak Lumpo 180 779 39,74 11 Sungai Sariak Lumpo 384 395 779
12 Gunuang Bungkuak 148 641 29,94 12 Gunuang Bungkuak 318 323 641
Lumpo Lumpo
13 Ampang Tareh Lumpo 259 1.126 55,47 13 Ampang Tareh Lumpo 549 577 1.126
14 Ampuan Lumpo 233 1.011 51,85 14 Ampuan Lumpo 480 531 1.011
15 Balai Sinayan Lumpo 144 625 35,53 15 Balai Sinayan Lumpo 284 341 625
16 Lumpo 235 1.021 58,04 16 Lumpo 505 516 1.021
17 Taratak Tangah Lumpo 250 1.084 48,18 17 Taratak Tangah Lumpo 535 549 1.084
18 Batu Kunik Lumpo 174 756 37,06 18 Batu Kunik Lumpo 393 363 756
19 Limau Gadang Lumpo 234 1.020 47,44 19 Limau Gadang Lumpo 527 493 1.020
20 Sungai Gayo Lumpo 218 946 43,00 20 Sungai Gayo Lumpo 442 504 946
Jumlah 10.718 46.502 124,40 Jumlah 23.022 23.480 46.502

Pada tahun 2017 jumlah penduduk di Kecamatan IV Jurai yaitu 46.502 jiwa, penduduk
Pada tahun 2017 Penduduk Kecamatan IV Jurai 46.502 jiwa, terdiri dari 10.718 paling besar yaitu Nagari Salido 7.601 jiwa dimana terdapat 3.824 jiwa penduduk laki-
Kepala rumah tangga. Kepadatan penduduk sekitar 124,40 jiwa per Km2. laki dan 3.777 jiwa penduduk perempuan. penduduk paling kecil adalah Nagari
Gunuang Bungkuk Lumpo sebanyak 641 jiwa dimana 318 jiwa penduduk laki-laki
Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kenagarian Painan dengan kepadatan
691,17 jiwa per Km2, sedangkan yang terendah Kenagarian Gunung Bungkuak dan 323 jiwa penduduk perempuan
Lumpo 29,94 jiwa per Km2
KONDISI SARANA DAN PRASARANA
Sarana Pendidikan Sarana Kesehatan
Status Pendidika Sarana Kesehatan
No Jenjang pendidikan Jumlah
Negeri Swasta No Nagari Pos Kesehatan Posyand
1 Taman Kana-Kanak - 9 9 Puskesmas Pustu
Nagari u
2 Sekolah Dasar 33 3 36
3 Sekolah Menengah 7 - 7 1 Painan - 1 1 5
2 Painan Selatan - - 2 4
Pertama
3 Painan Timur - - 2 4
4 Sekolah Menengah Atas 3 - 3
4 Salido 1 - 5 12
5 Sekolah Menengah Atas 2 2 4
5 Bungi Pasang Salido - 1 3 5
Kejuruan
6 Sago - 1 2 4
6 Akademi/Perguruan 1 - 1
7 Tambang - - 1 3
Tinggi
8 Salido Sari Bulan - 1 - 2
9 Koto Rawang - - 2 2
Jumlah Sarana pendidikan di Kecamatan Salido yaitu terdir dari taman 10 Bukik Cakiak Lumpo - 1 - 3
kanak-kanak tercatat 9 unit, Sekolah Dasar 36 unit, SLTP 7 unit dan SLTA 11 Sungai Sariak Lumpo - - 1 2
3 unit Dan SMK 4 unit dan 1 unit Akademi. 12 Gunuang Bungkuak - - 1 3
Lumpo
Banyaknya Madrasah dan Perguruan Tinggi Islam 13 Ampang Tareh Lumpo - - 1 4
Menurut Jenjang Pendidikan dan Status Tahun 2017 14 Ampuan Lumpo - - - 3
15 Balai Sinayan Lumpo - - 1 2
No Jenjang pendidikan Status Pendidika Jumlah 16 Lumpo 1 - - 2
Negeri Swasta 17 Taratak Tangah Lumpo - - - 2
1 Ibtidaiyah 2 0 2 18 Batu Kunik Lumpo - 1 - 2
2 Tsanawiyah 2 1 3 19 Limau Gadang Lumpo - - 1 4
3 Aliyah 1 1 2 20 Sungai Gayo Lumpo - 1 - 3
4 Perguruan Tinggi Islam 0 1 1 Jumlah 2 7 23 71

Sekolah di bawah Departemen Agama tercatat MI 2 unit dan MTs 3 unit Jumlah sarana kesehatan seperti puskesmas dan pukesmas pembantu pada tahun
dan Madrasah Aliyah 2 unit serta Perguruan Tinggi 1 unit 2017 tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu puskesmas 2 unit,
puskemas pembantu 7 unit dan Puskesri 23 unit serta Posyandu sebanyak 71 unit
Sarana Peribadatan Kondisi Air Bersih
N Nagari Masjid Langgar Mushalla No Jenis Pelanggan Jumlah Persentase
o 1 Rungah Tangga 4.592 97,19
2 Kantor Pemerintahan 99 2,30
1 Painan 7 4 5
3 Usaha - 0,00
2 Painan Selatan 4 3 1 4 Sosial 27 0,57
3 Painan Timur 2 6 1 5 Kran Umum 7 0,29
4 Salido 6 6 4   Jumlah 4.725 100,00
5 Bungi Pasang Salido 4 7 0
6 Sago 4 8 1 Di Kecamatan IV Jurai sampai dengan tahun 2017 jumlah
7 Tambang 3 1 0 pelanggan PDAM tercatat sebanyak 4.725 pelanggan. Pelanggan
8 Salido Sari Bulan 1 1 0 tersebut terdiri dari 4.592 rumah tangga, 99 kantor pemerintah, 27
9 Koto Rawang 2 2 0 sosial, dan 7 kran umum
10 Bukik Cakiak Lumpo 2 1 0
11 Sungai Sariak Lumpo 1 0 0
12 Gunuang Bungkuak Lumpo 1 2 0
13 Ampang Tareh Lumpo 1 3 0 Kondisi Jalan
14 Ampuan Lumpo 1 3 0 No Jenis Permukaan Jalan Panjang Jalan (Km)
15 Balai Sinayan Lumpo 1 2 0 1 Aspal 88,8
16 Lumpo 1 1 0 2 Kerikil 6,5
17 Taratak Tangah Lumpo 2 0 0 3 Beton 15,7
18 Batu Kunik Lumpo 1 3 0 4 Tanah 39,75
19 Limau Gadang Lumpo 1 3 0 Jumlah 150,75
20 Sungai Gayo Lumpo 1 4 0
Panjang jalan di Kecamatan IV Jurai sampai akhir tahun 2017,
Jumlah 46 60 12 tercatat sepanjang 150.75 Km, yang terdiri dari 88,8 Km jalan
aspal, 6,5 Km jalan kerikil, 15,70 jalan Beton dan 39,75 Km
jalan tanah
jumlah fasilitas peribadatan yaitu mesjid 46 buah dan
langgar 60 buah dan mushalla 12 buah
Jembatan Di rinci Menurut Nagari dan Kondisinya
tahun 2017 KAPARIWISATAAN

Kondisi Jembatan Wisata Wisata Wisata Karya


No Nagari
No Nagari Rusak Jumlah Alam Bahari Sejarah Wisata
Baik Rusak
Berat 1 Painan - 1 1 -
1 Painan 1 - - 1 2 Painan Selatan - 1 - -
2 Painan Selatan 3 - - 3 3 Painan Timur 1 - - -
3 Painan Timur 1 - - 1
4 Salido - 1 - -
4 Salido 7 - - 7
5 Bungi Pasang Salido - - - -
5 Bungi Pasang Salido 2 - - 2
6 Sago - - - -
6 Sago 6 - - 6
7 Tambang 1 1 - 2 7 Tambang - - - -
8 Salido Sari Bulan 1 1 - 2 8 Salido Sari Bulan 1 - - -
9 Koto Rawang - - - - 9 Koto Rawang - - - -
10 Bukik Cakiak Lumpo 1 - - 1 10 Bukik Cakiak Lumpo - - - -
11 Sungai Sariak Lumpo 2 - - 1 11 Sungai Sariak Lumpo - - - -
12 Gunuang Bungkuak - - - - 12 Gunuang Bungkuak
Lumpo - - - -
Lumpo
13 Ampang Tareh Lumpo 1 - - 1 13 Ampang Tareh Lumpo - - - -
14 Ampuan Lumpo 1 - - 1 14 Ampuan Lumpo - - - -
15 Balai Sinayan Lumpo 1 - - 1 15 Balai Sinayan Lumpo - - - -
16 Lumpo 1 - - 1
16 Lumpo - - - -
17 Taratak Tangah Lumpo 1 - - 1
17 Taratak Tangah Lumpo - - - -
18 Batu Kunik Lumpo 1 - - -
18 Batu Kunik Lumpo - - - -
19 Limau Gadang Lumpo 1 - - 1
20 Sungai Gayo Lumpo 4 - - 4 19 Limau Gadang Lumpo 1 - - -
Jumlah 34 2 - 37 20 Sungai Gayo Lumpo - - - -
Jumlah 3 3 1 -

Di Kecamatan IV Jurai terdapat objek wisata Alam, Bahari dan objek


wisata Sejarah yaitu 3 wisata alam , 3 wisata bahari 1 wisata sejarah.
Kecamatan IV Jurai tercatat sekitar 37 buah. Berdasarkan
kondisinya tercatat 34 buah dalam kondisi baik, 2 buah dalam
kondisi rusak ringan.
GAMBARAN UMUM NAGARI SALIDO

Nagari Salido memiliki luas wilayah


yaitu 11,90 Km atau 3,18% dari
Luas Kecamatan IV Jurai. Nagari
Salido terdapat 5 kampung yaitu
kampung balai lamo, kampung
Koto, kampung pasar, kampung
Luar dan kampung laban

Sebelah Utara : Nagari Sagi Salido dan Nagari Gunung Bangkuak Lumpo
Sebelah Timur : Nagari Bunga Pasang Salido
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia dan Nagari Painan
Sebelah Barat : Samudera Indonesia

Nagari salido merupakan salah satu nagari yang berada di Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisr Selatanpada posisi 100o 32’ –
100o 47’ BT dan 1o 09,70’ – 10 22,70’ LS. Nagari Salido memiliki ketinggian 5 meter dari permukaan laut, dilihat dari kondisi
iklim, dimana curah hujan pada tahun 2018 yaitu 2.000 – 3.000 mm/tahun, jumlah bulan hujan 6 bula, suhu rata-rata harian
yaitu 210C – 300 C serta bentang wilayah yaitu pesisir pantai, daratan dan bukit
Pertumbuhan penduduk Nagari Salido tahun 2014 - Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Nagari Salido
2018 Tahun 2018
Kepadatan Jumlah Penduduk
No Nama Kampung Jumlah
No Tahun Jumlah penduduk per Laki-laki Perempuan
Km2 1 Kampung Bl. Lamo 770 739 1.509
1 2014 7.398 621,7 2 Kampung Koto 526 499 1.025
2 2015 7.466 627,4 3 Kampung Pasar 573 565 1.138
3 2016 7.536 633,3 4 Kampung Luar 1.427 1.367 2.794
4 2017 7.601 638,7 5 Kampung Laban 1.356 1.289 2.645
5 2018 9.111 765,6   Jumlah 4.652 4.459 9.111

tahun 2014 jumlah penduduk Nagari Salido berjumlah 7.398 jiwa


dengan kepadatan penduduk 621,7 per Km2 dan pada tahun 2018 penduduk Kampung Luar berjumlah 2.794 jiwa. jumlah penduduk
berjumlah 9.111 jiwa dengan kepadatan penduduk 765,6 per Km2 kampung yang paling kecil yaitu Kampung Koto yang berjumlah 1.025
jiwa

Jumlah penduduk Menurut Kelompok Umur di


Nagari Salido Tahun 2018
No Kelompok Umur Jumlah
1 < 1 Tahun 415
2 1 – 4 Tahun 553
3 5 – 14 Tahun 1.488
4 15 – 39 Tahun 2.668
5 40 – 64 Tahun 2.862
6 65 Tahun 1.125
Jumlah 9.111
jumlah kelompok umur 40 – 64 tahun yaitu 2.862 jiwa dan jumlah
penduduk dengan kelompok umur 15 – 39 tahun berjumlah 2.668
jiwa
PEREKONOMIAN
PERTANIAN
Komoditi sektor pertanian yang berupa tanaman pangan, holtikultural dan palawija adalah merupakan usaha produktif masyarakat nagari Salido

KELAUTAN DAN PERKANAN SERTA PARIWISATA PANTAI


Komoditi sektor perikanan dan kelautan serta pariwisata pantai merupakan usaha produktif masyarakat Nagari Salido.

PERKEBUNAN
Komoditi sector perkebunan yang berupa Tanaman Kelapa, Cengkeh, Pala, Durian, Mangga, Jeruk, dan Tanaman Kayu adalah merupakan usaha produktif masyarakat
Nagari Salido.

PETERNAKAN
Sektor pertenakan dengan beberapa jenis populasi ternak seperti Sapi, Kerbau, Ayam, Itik, Kambing, Puyuh dan lain-lainnya menjadi komoditi unggulan Nagari
Salido

INDUSTRTRI KECIL/RUMAHAN
adapun jenis-jenis industry kecil atau rumahan yang ada adalah Pembuatan tahu tempe, Pembuatan kue kering (rakik), Pembuatan kue basah, Pembuatan batu bata,
Pembuatan cindra mata (Bunga, Akrilik, Bros, Keranjang dan Tas), Mabel dan furniture, Pertukangan Sablon, Border
KONDISI SARANA NAGARI
SALIDO

PAUD/TK (4) Puskesmas (1) Masjid (6)


SD/MI (5) Pos Kesehatan Langgar (6)
SMP/MTs (2) Nagari (5) Mushalla (4)
SMA/MA/SMK (1) Posyandu (12)
KONDISI PRASARANA NAGARI
SALIDO
Listrik
Di Nagari Salido yang tersambung listrik/PLN sebanyak 2.400

keluarga dan jumlah kepala keluarga yang belum teraliri listrik


keluarga dan jumlah kepala keluarga yang belum teraliri listrik
berjumlah
berjumlah 92
92 kepala
kepala keluarga
keluarga

Sumber
Sumber Air
Air bersih
bersih dikawasan
dikawasan Nagari
Nagari Salido
Salido sebagian
sebagian besar
besar berasal
Air Bersih


berasal
dari sambungan PDAM dan sebagian air bersih masyarakat pada
nagari ini bersumber pada air sumur


●Sistem persampahan di Nagari Salido ada dua sistem yaitu di bakar
Persampahan dalam
dalam lobang
lobang dan
berlokasi
berlokasi di
dan dan
dan di
di pinggir
di tumpuk.
pinggir jalan
tumpuk. Sebagian
jalan lintas
Sebagian masyarakat
lintas sudah
masyarakat yang
sudah terlayani
terlayani sistem
yang
sistem persampahan.
persampahan.

Limbah Nagari Salido kebisaan masyarakat membuang air limbah atau



air kotor yaitu kedalam lubang serapan lubang tanah tertutup


KAWASAN PERENCANAAN
Luas kawasan perencanaan yang
telah ditetapkan yaitu ± 14,89 Ha
yang berlokasi di Nagari Salido
Kecamatan IV Jurai Kabupaten
Pesisir Selatan, tepatnya
berlokasi pada 3 (tiga) kampung ;
1. Kampung Balai Lamo,
2. Kampung Pasa dan
3. Kampung Koto.
TATA BANGUNAN DAN KONDISI BANGUNAN

Ketidakteraturan bangunan di kawasan ini sebagian


masih kurang teratur, ini dapat dilihat dari tata letak
bangunan yang ada yang masih tidak sejajar dengan
jalan dan bahkan tidak ada jalan. Jarak antar bangunan
sebagian memiliki jarak yang cukup berdekatan dan
tidak memiliki GSB. Untuk kondisI bangunan di
kawasan ini sebagian sudah merupakan rumah
permanen dan semi permanen. Namun masih ada
beberapa rumah yang dapat di temui berupa rumah
temporer/kayu dan sebagian dapat dikatakan tidak
layak huni
Tata bangunan dan Kondisi Bangunan Permanen, Semi Permanen ,
temporer dan tidak layak huni
KONDISI JALAN LINGKUNGAN

Kondisi Jalan Lingkungan Kawasan Perencanaan

Jaringan Jalan adalah salah satu prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk melakukan mobilitas
dan digunakan dalam kegiatan aktivitas sehari-hari. Berdasarkan survey awal, kondisi jalan lingkungan pada
kawasan perencanaan 75 % sudah terlayani jalan lingkungan.

KONDISI AIR BERSIH

Berdasarkan survei awal yang dilakukan, kawasan perencanaan sudah terlayani air bersih yang bersumber dari
PDAM dan sebagian masyarakat mesing menggunakan sumur sebagai sumber air bersih
KONDISI DRAINASE
Drainase adalah saluran air yang
dibutuhkan untuk menyalurkan air
permukaan agar tidak terjadinya banjir
pada kawasan permukiman. Pada
kawasan perencanaan sudah terdapat
jaringan drainase, namun belum semua
kawasan perencanaan terlayani oleh
jaringan drainase lingkungan. Kondisi
drainase pada saat ini ada sebagian
drainase terputus, tertutup tanah, dan
sebagian wilayah tidak memiliki drainase
lingkungan

Kondisi Drainase Lingkungan Kawasan Perencanaan

Pengolahan sampah pada kawasan perencaan


KONDISI PERSAMPAHAN sebagian wilayah sudah terlayani sistem
persampahan dengan dilakukan pengangkutan
oleh dinas terkait. Namun sebagian masyarat
yang jauh dari jalan utama sistem
persampahannya belum terlayani terkelola
sesuai sstandar teknis atau terlayani oleh dinas
terkait. bagi masyarakat yang belum terlayani,
mereka melakukan pengolahan sampah dengan
cara dibakar, ditumpuk kedalam lubang dan
dibakar
Kondisi persampahan Kawasan Perencanaan
KONDISI AIR LIMAH

Kondisi limbah rumah tangga yang ada di kawasan perencanaan


baik limbah padat maupun limbah cair, sebagian masyarakat
masih belum memiliki saluran pembuangan yang baik. Hal ini
dapat dilihat pada beberapa rumah yang ada terutama yang
berlokasi dekat dengan sungai atau rawa, dimana limbah rumah
tangga baik padat maupun cair dibuang ke sungai atau rawa.
Kondis ini sangat terlihat buruk dan mengganggu kesehatan
lingkungan pada waktu hujan dan banjir. Untuk limbah cair
rumah tangga ada juga yang dibuang begitu saja dekat dari rumah
mereka.
4. Pendekatan dan Metodologi
KERANGKA PENEDEKATAN UMUM PENYUSUNAN
PERENCANAAN PLP2KBK
4.A Pendekatan
Pendekatan Yang digunakan dikelompokkan sesuai dengan kebutuhan penanganan kegiatan, yaitu:
1. Pendekatan terhadap kebijakan, peraturan, standar, dan manual serta
landasan teori tentang penataan bangunan
a. Pendekatan Aspek Legal (Operasional dan Pelaksanaan)

2. Pendekatan terhadap kegiatan pengumpulan data dan analisis


a. Pendekatan Survey Primer dan Sekunder
b. Pendekatan Partisipasif (memperoleh masukan-masukan dari berbagai
stakeholders )
c. Pendekatan FGD Yang Responsif (menggali aspirasi, potensi dan
masukan dari masyarakat)
d. Pendekatan Pengembangan potensi Masyarakat
e. Pendekatan Tridaya

3. Pendekatan terhadap kegiatan perumusan konsep dan penyusunan


rencana teknik ruang :
a. Pendekatan Strategi Pengembangan Kawasan
Aspek keruangan dalam penanganan suatu kawasan perlu dilakukan
dengan strategi Penataan Ruang
b. Pendekatan Peremajaan Lingkungan Perumukiman
c. Pendekatan Pengembangan Local Economic Development (LED)
d. Pendekatan Peran Stakeholder (Pemerintah dan Masyarakat)
Pendekatan Tridaya

Sumber : Panduan PLP2KBK Tahun 2013


KETERKAITAN ANTAR
STAKEHOLDER
PLP2K-
BK
SISTIMATIKA TAHAPAN KEGIATAN PLP2KBK KAWASAN IV JURAI

2. TAHAPAN VERIFIKASI LOKASI SERTA PERUMUSAN 3. TAHAP PERUMUSAN PERENCANAAN PENANGANAN


TAHAPAN 1. TAHAPAN PERSIAPAN
KONSEP DAN STRATEGI

4. TAHAPAN PENYUSUNAN DESAIN TEKNIS

WAKTU BULAN 1 BULAN 3


BULAN 2 BULAN 4

PENYELENGGARAAN SOSIALISA FGD 1 :


KEGIATAN PLP2KBK SI PENYEPAKATAN FGD 2: PENYEPAKATAN KONSEP, FGD 3: PENYEPAKATAN RENCANA AKSI,
(pendekatan fasilitas pemda) PROFIL HASIL STRATEGI, POLA PENANGANAN PROGRAM DAN KEGIATAN (Hasil CAP)
KONSOLIDASI TK
VERIFIKASI AWAL PERMUKIMAN KUMUH
PROVINSI

PERSIAPAN DAN
SURVEI DAN PERUMUUSAN KONSEP PERUMUSAN SKENARIO PERUMUSAN RNCANAN AKSI &
PENETAPAN
PENGOLAHAN DAN STRATEGI PENANGANAN DAN MEMORANDUM KETERPADUAN
RENCANAN
DATA PENANGANAN KAWASAN KONSEP DESAIN KAWASAN PROGRAM SKLA KOTA DAN
KERJA
PERMUKIMAN PERMUKIMAN KUMUH KAWASAN
VERIVIKASI LOKASI DAN
PROSES PENYUSUNAN OVERVIEW KEBIJAKAN PEMUTAHIRAN PROFIL
PENYUSUNAN DAERAH DAN PERMUKIMAN KUMUH
PLP2KBK (Pendekatan DESAIN SURVEY IDENTIFIKASI PERUMUSAN KEBUTUHAN
Pembangunan system) PENENTUAN KAWASAN
DAN FORMAT KESESUASIAN PENCEGAHAN &PENINGKATAN PRIORITAS PENANGANAN
KEGIATAN PERMUKIMAN KUALITAS PERMUKIMAN PERMUKIMAN KUMUH
EKSISTING TERHADAP PENILAIAN LOKASI KUMUH
RENCANA TATA BERDASARKAN KRITERIA
PENYIAPAN
RUANG KAB/KOTA INDIKATOR DAN PENYUSUNAN
DATA PROFIL
PARAMETER KEKUMUHAN DESAIN TEKNIS
PERMUKIMAN
KUMUH

PENYIAPAN KOORDINASI &


PENDAMPINGAN PERLIBATAN KELEMBAGAAN SINKRONIASI DATA KOORDINASI PERAN MASYARAKAT PERENCANAAN PARTISIPATIF DI
MASYRAKAT (Pendekata MASYRAKAT PADA KUMUH (data primer &
DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KAWASAN PRIORITAS
Kapasitas) LOKASI sekunder)
PERMUKIMAN KUMUHkumuh

LAPORAN AKHIR
PELAPORAN LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN ANTARA
DAN DED

 Rencana Kerja yang telah di sepakati  Data primer hasil survey dan data sekunder hasil  Skenario Penanganan dan desain Kawasan permukiman kumuh;
 Pendekatan dan metodologi pelaksanaan kegiatan pengolahan;  Rencanan aksi penanganan permukiman kumuh;
yang telah di sepakati :  Data hasil verivikasi lokasi (delineasi, luasan, layanan  Memorandum keterpaduan program penanganan skala kota dan
 Pe hunian dan infrastuktur) Kawasan;
 Data awal profil Kawasan kumuh;  Hasil sinkronisasi data kumuh (primer dan skunder);  Rencana investasi dan pembiayaan Kawasan permukiman
 Hasil overview dokumen perencanaan dan kebijakan  Profil permukiman kumuh yang telah terverivikasi; kumuh;
daerah;  Hasil penilaiaan lokasi berdasarkan kriteria, indicator, dan  Terselengaranya perencanaan partisipatif (pelaksanaan rencana
 SK kumuh, parameter kekumuhan; kerja masyarakat dan penyepakatan komponen DED) di Kawasan
OUTPUT  Hasil penyiapan kelembagaan masyarakat  Kebutuhan Penanganan permukiman permukiman kumuh prioritas;
 Berita acara penyelenggaraan FGD1 dan  Konsep dan strategi penanganan dan peningkatan  Berita acara FGD 3 (Penyepakatan rencanan aksi, program dan
(Penyepakatan konsep, strategi, dan pola kualitas permukiman kumuh; kegiatan hasil perencanaan di tingkat masyarakat)
penanganan permukiman kumuh)  Peran masyrakat dalam penanganan permukiman kumuh;  DED(Gambar kerja, RAB, RKS) komponen infrastruktur
 Berita acara penyelenggaraan FGD 2 menyepakati pembangunan tahap 1;
prioritas penanganan yang akan dilakukan untuk  Dokumen lelang; dan
pembuatan DED  Dokumen PLP2KBK ;
5. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Rencana Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh


Berbasis Kawasan sebagai dokumen perencanaan yang bersifat mikro- operasional
jangka pendek selama 5 (lima) tahun, dengan skala ketelitian peta 1 : 5.000 – 1 : 1000.

Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penyusunan Rencana


Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan
ini antara lain adalah:
 
1) Tahap Persiapan, meliputi:
 Rapat Koordinasi Tim Teknis dan Tenaga Ahli
 Penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan penanggung jawab masing –masing
kegiatan;
 Rapat koordinasi dengan Pemerintah Daerah
2) Tahap Pelaksanaan Pekerjaan
A. Sosialisasi Ke Daerah
B. Pengumpulan dan Kompilasi Data
1. Persiapan Pelaksanaan Survey Lapangan
- Penelaahan terhadap kebijakan yang ada, seperti : RTRW Kota,
RDTR Kawasan yang ada, Dokumen Terkait Penanganan
Permukiman Kumuh
- Pembuatan Checklist dan Quetioner
- Penyiapan peta dasar skala 1:5.000
- Penyiapan peralatan survei
- Pembuatan jadwal kerja survei lapangan
2. Pengenalan Lokasi dan Tokoh Masyarakat;
Mekanisme pelibatan masyarakat antara lain:
- Tahap pengenalan lokasi, terdiri:
O Wawancara infromal kepada anggota masyarakat
O Pencatatan hasil survei primer
O Observasi lapangan
- Tahap pengenalan tokoh masyarakat
- Tahap Penentuan lokasi Perencanaan
3. Survey Lapangan (Primer), terdiri dari:
 Deliniasi kawasan perencanaan yang akan di tangani
Identifikasi batasan luas dan besaran unit lingkungan dilanjutkan dengan
pengukuran terhadap keseluruhan area penanganan untuk menghasilkan peta
dasar yang menjadi landasan perencanaan
 Karakteristik fisik dasar, meliputi: topografi, dengan peta skala 1:5.000
 Karakteristik penggunaan lahan
 Data mengenai sarana dan prasarana
 Indikator Kekumuhan dan menjadi komponen PSU yang dibutuhkan :
A. Data keadaan jalan terdiri dari pola dan kualitas jaringan jalan
Lingkungan yang ada
a) Jenis dan kondisi perkerasan jalan
b) Panjang dan lebar jalan
c) Kondisi jalan dan infrastruktur lainnya
d) Garis sempadan bangunan
e) Data disajikan dalam skala 1:5.000
B. Data Kondisi dan ketersediaan jariangan drainase yaitu dengan
meninjau :
f) Area genangan
g) Area yang tidak memiliki saluran drainase lingkungan
- Drainase lingkungan yang tidak terhubung dengan hirarki diatasnya
- Area kawasan yang memiliki saluran drainase yang kotor dan berbau
- Kualitas konstruksi drainase yang buruk
C. Kondisi Air Limbah dengan meninjau ;
- Area/kawasan yang tidak memiliki sistem air limbah yang sesuai
dengan standar teknis
- Area/kawasan yang memiiliki sapras air limbah tidak sesuai dengan
standar teknis
D. Kondisi Persampahan dengan meninjau ;
- Area yang memiliki sapras pengelolaan persampahan yang tidak
memenuhi persyaratan teknis
- Area yang memiiliki sistem prsampahan tidak sesuai dengan standar
teknis
- Area yang memiliki sapras persampahan yang tidak terpelihara
E. Kondisi Ketersediaan air minum dengan meninjau ;
- Masyarakat/penduduk yang tidak dapat mengakses air minum yang aman
- Masyarakat/penduduk yang tidak terpenuhi kebutuhan air minum
minimalnya
F Kondisi Bangunan Gedung dengan meninjau ;
- Keteraturan bangunan
- Kepadatan Bangunan
- Bangunan yang tidak memenuhi persyaratan teknis bangunan
G Ketersediaan prasarana proteksi kebakaran dengan meninjau ;
- Area yang tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran
- Area yang tidak memiliki sarana proteksi kebakaran

 Identifikasi kegiatan – kegiatan pokok di dalam lingkungan perumahan dan


permukiman kumuh maupun kegiatan – kegiatan pokok pada kawasan yang
menaunginya;

 Data mengenai aspek kependudukan, sosial dan ekonomi


Aspek kependudukan terkait dengan jumlah penduduk, kepadatan penduduk
dan penduduk berdasarkan mata pencarian.
 Aspek kependudukan terkait dengan jumlah penduduk, kepadatan
penduduk dan penduduk berdasarkan mata pencarian.
 Aspek sosial, yaitu terkait dengan kemanuasian dan budaya masyarakat.
 Aspek eknomi yang dimaksud seperti ; mata pencarian penduduk, jenis
kegiatan usaha dilingkungan kawasan, dll

4. Survey Sekunder
 Data kebijakan tata ruang dan pembangunan kota
 Data Kecamatan dan Nagari Dalam Angka
 Data perpetaan / Peta fisik dasar (Peta administrasi, topografi, geologi,
guna lahan dll)

C. Tahap pengenalan permasalahan/Issu wilayah, tahap ini sangat diperlukan


pelibatan masyarakat dan merupakan lanjutan dari tahap 1. dan hasil yang
diharapkan dapat teridentifikasi masalah-masalah, teridentifikasinya potensi,
masalah dan peluang daya dukung lingkungan.
D. Tahap Analisis Perencanaan
1. Analisis kedudukan dan peran lokasi dalam sistem tata ruang kabupaten
(analisis terhadap struktur tata ruang);
2. Analisis mengenai karakteristik lokasi lingkungan perumahan dan permukiman
3. Analisis proyeksi kebutuhan pengembangan lokasi berdasarkan analis potensi, peluang
dan permasalahan;
4. Analisis makro (analis internal) untuk mengidentifikasi potensi dan
permasalahan ekonomi, sosial, lingkungan dan prasarana didalam lokasi lingkungan
perumahan dan permukiman kumuh;
5. Analisis potensi dan peluang transformasi pengembangan masyarakat menuju
perbaikan lingkungan melalui pemberdayaan msyarakat;
6. Analisis potensi dan peluang keterlibatan stakeholder;
7. Analisis penanganan yang berkelanjutan dengan menekankan pada pendekatan tridaya,
yaitu adanya keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi;
8. Menganalisis dan merumuskan tata hijau (landscape) kawasan
9. Infrastruktur dan utilitas sistem mitigasi bencana.
Variabel dan Indikator Penentuan Kawasan Kumuh
Variabel dan Indikator Penentuan Kawasan Kumuh
Variabel dan Indikator Penentuan Kawasan Kumuh

44 | Laporan Pendahuluan Penyusunan PLP2KBK |


Kebutuhan Data dan Bentuk Survey
3) Rembuk Warga

A. FGD 1
Merupakan kegiatan sosialisasi dan diskusi mengenai kegiatan PLP2KBK, identifikasi
permasalahan awal dan kebutuhan kawasan berkaitan dengan peningkatan kualitas
lingkungan permukiman .
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh kesepakatan dari semua pemangku kepentingan
mengenai kawasan perencanaan permukiman kumuh yang akan ditangani dan menggali
potensi dan masalah yang ada pada kawasan.

B. FGD 2
Merupakan Proses Identifikasi Terhadap data dan analisa, Konsep Serta Rencana Dalam
Penanganan Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan pada
kawasan terpilih/prioritas
Dalam FGD 2 ini akan memperoleh rumusan konsep serta Penanganan Lingkungan
Perumahan Dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan pada kawasan terpilih berdasarkan
kebutuhan yang telah teridentifikasi. Dalam Kegiatan ini juga akan menyepakati prioritas
penanganan yang akan dilakukan untuk pembuatan DED
C. FGD 3
Kegiatan penyepakatan terhadap perumusan rencana, program, kegiatan, dan hasil
Rencana Kerja Masyaraka dan Pra rencana desain DED
Dalam kegiatan ini akan menyepakati rumusan rencana penanganan, program - program dan
kegiatan penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh berbasis kawasan serta
Menyepakati Pra Rencana Desain (DED) terpilih

4) Tahap penyusunan Rencana Tindak Komunitas/Community Action Plan (RTK/CAP)

5) Tahap penyusunan Dokumen Rencana Penanganan Lingkungan Perumahan Dan


Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan, terdiri:
a) Rencana pengembangan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) terpilih
(Menyusun DED Prasana Sarana utilitas Umum (PSU));
b) Rencana dan strategi sosial kemasyarakatan dalam mendukung penanganan
lingkungan perumahan dan permukiman kumuh yang mengatur pelaksanaan sampai
tingkat kecamatan atau kelurahan/desa;
c) Rencana struktur dan pola tata ruang didalam kawasan perumahan dan
permukiman yang di tata;
d) Rencana rinci pengelolaan lahan bagi lingkungan perumahan dan permukiman
kumuh yang akan ditangani;
e) Rencana pengembangan kawasan-kawasan produksi pendukung kawasan
perumahan dan permukiman agar terwujud keberlanjutan pengembangan
kawasan;
f) Rencana rinci indikasi program penanganan berbasis kawasan, lokasi, target, dan
sasaran yang akan dicapai oleh masing-masing sektor terkait;
g) Rincian rencana tahapan pembiayaan dan sumber pendanaannya;
h) Rencana Penataan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL);
i) Mekanisme keterpaduan antara lingkungan perumahan dan permukiman yang akan
ditangani dengan kawasan yang menaunginya serta kawasan di sekitarnya maupun
keterpaduan dalam penyediaan prasarana, sarana dan utilitas (PSU);
j) Mekanisme pemantauan, pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan oleh
seluruh pelaku pembangunan perumahan dan permukiman;
k) Bentuk koordinasi dengan pemerintah daerah/stakeholders terkait melalui
kegiatan observasi lapangan, pendataan, rapat, penyelenggaraan Focus Group
Discusion (FGD), dan diskusi; baik dalam kerangka kesepakatan maupun
sosialisasi;.
6. Tahap penyusunan DED
- Survey lokasi dan komponen DED
- Penyusunan DED
- Penyusunan Dokumen Lelang

Menyusun desain kawasan dan desain teknis komponen infrastruktur


dikawasan prioritas (dilengkapi gambar, RAB, dan RKS); gambar disajikan
secara detail dalam skala 1:50, 1:20 dan 1:10;

7. Tahap Pembahasan Laporan


- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Laporan Akhir
PLP2K-
BK

5. RENCANA KERJA
STRUKTUR ORGANISASI DALAM PENYUSUNAN
PLP2K-BK KAWASAN IV JURAI - KAB. PESISIR PLP2K-
SELATAN
BK
JADWAL RENCANA KERJA
JADWAL TENAGA AHLI
Nama Bulan Jumlah Orang
No Lingkup Keahlian 1 2 3 4 Bulan

TENAGA AHLI
1 Perencanaan Wilayah dan Kota Mira Adriyanti, ST 4.00
2 Ahli Arsitektur Landscape Elviyanti, ST 4.00
3 Ahli Sipil` Mintarja, ST 3.00
4 Ahli Lingkungan Abdul Hafiz Setiadi, ST 4.00
5 Ahli Geodesi Irsyad Dalimo Putra, ST 3.00
Sub Total 20.00
TENAGA PENDUKUNG
6 Sekretaris/Administrasi Nofitri Amelia, SE 4.00
Keuangan
7 Surveyor Abd. Rahim, A.Md 3.00
8 Surveyor Efrika Yenti, A.Md 3.00
9 Drafter Anzaldy, A.Md 3.00
10 Drafter Darmawan, A.Md 3.00
SubTotal
Total
PLP2K-
BK
6. KEGIATAN YANG
TELAH DILAKUKAN
RAPAT KOORDINASI (PCM) DENGAN
TIMTEKNIS PROVINSI

Hari / tgl : Rabu/ 24 – 07 - 2019


Jam : 14.3 WIB
Tempat : Kantor Peerkim
RAPAT KOORDINASI DENGAN
TIM TEKNIS DI DAERAH
Hari / tgl : Kamis / 01 – 08 - 2019
Jam : 10.30 WIB
Tempat : Ruangan Kepala Bidang
Permukiman Dinas Perumahan
dan Permukiman Rakyat
Kabupaten Pesisir Selatan
KOORDINASI KE DAERAH
Hari / tgl : Kamis / 01 – 08 - 2019
Jam : 11.20 WIB
Tempat : Kantor Pertemuan Nagari
Salido
SOSIALISASI KE DAERAH
Hari / tgl : Jumat/ 09 – 08 - 2019
Jam : 10.20 WIB
Tempat : Kantor Pertemuan Nagari
Salido

Anda mungkin juga menyukai