Anda di halaman 1dari 17

MINYAK BUMI

KELOMPOK 1
1. AHMAD MUNFARID_120280057 7. MUHAMMAD ICHSAN RAMADHANI_
120280029
2. ALVINDO JHOHANNES_120280125
8. NAWRAH MEISYAH M.Z_120280015
3. BALQIS PUTRI ANDIANI_120280109
9. TYARA KUMALA PUTRI_120280075
4. DILAH HARDIANA _12080045 10. VANIA NUR WAHDANI ISTIQOMA_
5. EGA AMORET YUSADE TAMA_ 120280073
120280025 11. VEZI FERNANDO_120280047
6. LILI MARITO PURBA_120280089 12. ZOLA WAHYUNI_120280087
Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan
tertimbun di bawah laut, kemudian karena pengaruh suhu, tekanan, dan waktu akhirnya
berubah menjadi batuan induk pembentuk bahan-bahan hidrokarbon.
Minyak bumi adalah bahan bakar fosil dimana materi penyusun utamanya merupakan senyawa
alkana. Berdasarkan bentuknya, minyak bumi memiliki bentuk yang kental dan berwarna agak
coklat kehijauan. Minyak bumi ini bersifat mudah terbakar.
Minyak bumi dianggap sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui karena proses
terbentuknya yang lama sampai berjuta-juta tahun. Minyak bumi ini terbentuk dari sisa renik
hewan dan tumbuhan yang tertimbun sangat lama dalam lapisan kerak bumi yang mendapat
tekanan tinggi dan suhu yang ekstrem.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_bumi
Komposisi Minyak Bumi
Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak bumi sebagian besar terdiri dari alkana,
sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah dengan sebagian kecil
elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam
seperti besi, nikel, tembaga, dan vanadium.
Persentase hidrokarbon ringan di dalam minyak mentah sangat bervariasi tergantung dari
ladang minyak, kandungan maksimalnya bisa sampai 97% dari berat kotor dan paling minimal
adalah 50%.
Minyak bumi memiliki campuran senyawa hidrokarbon sebanyak 50-98% berat, sisanya terdiri
atas zat-zat organik yang mengandung belerang, oksigen, dan nitrogen serta senyawa-senyawa
anorganik seperti vanadium, nikel, natrium, besi, aluminium, kalsium, dan magnesium. Secara
umum, komposisi minyak bumi terdiri dari Karbon (C) 84 – 87%, Hidrogen (H) 11 – 14%,
Sulfur (S) 0 – 3%, Nitrogen (N) 0 – 1%, Oksigen (O) 0 – 2%.
Sumber : http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2012/02/10/komposisi-minyak-bumi/ dan
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/minyak-bumi-pembentukan-komposisi-pengolahan-dan-fraksi-fraksinya
Manfaat Minyak Bumi
1. Sebagai Bahan Bakar
2. Sumber Gas Cair
3. Industri Kimia
4. Sumber Produksi Polimer
5. Produksi Bahan Serat
6. Sumber Bahan Poliuretan
7. Produk Keperluan Dapur
8. Bahan Produksi Mobil
9. Sumber Pengolahan Pupuk
10. Pembangkitan LIstrik
Sumber : PPT dari Indonesia Dokumen
https://fdokumen.com/document/ppt-minyak-bumi-58b89d5c722d6.html
Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari hasil pelapukan berbagai macam sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan, hewan,
dan jasad-jasad renik yang sudah tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama jutaan tahun lamanya.
Lumpur tersebut akan berubah menjadi berbagai batuan sedimen yang berpori, sedangkan sisa-sisa organisme
akan bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan terkumpul pada sebuah daerah perangkap, yaitu batuan
kedap. Gas alam, minyak, dan air akan terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Pada rongga bagian atas ada
gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas deposit air.
Karena asal minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan gas alam sering juga disebut
sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong sumber daya alam yang tak terbarukan. Proses
terbentuknya minyak bumi yang sangat lama menjadi alasan dari hal ini.

Sumber : https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/minyak-bumi-pembentukan-komposisi-pengolahan-dan-fraksi-fraksinya
Proses Pengolahan Minyak Bumi

Sumber gambar : https://fastnlow.net/6-tahapan-pengolahan-minyak-bumi-hingga-siap-konsumsi/


Proses Destilasi

 Proses pengolahan minyak bumi yang pertama adalah proses destilasi. Destilasi merupakan
proses pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di minyak bumi, di mana pemisahan fraksi
tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih.Proses ini biasanya dilakukan pada sebuah
wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara. Awalnya minyak mentah akan dialirkan ke
dalam tabung tersebut dan kemudian dipanaskan dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370
derajat celcius.Setelah itu, hasil dari fraksi-fraksi tersebut nantinya akan dipisahkan, di
mana fraksi yang memiliki titik didih terendah akan menempati bagian atas tabung,
sedangkan fraksi yang memiliki titik didih tinggi akan menempati bagian dasar tabung.Hasil
dari proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan
aspal. Akan tetapi, semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena belum
melewati tahapan selanjutnya.

Sumber :
https://m.merdeka.com/jatim/6-proses-pengolahan-minyak-bumi-agar-dapat-digunakan-sebagai-bahan-bakar-kln.html?page=all
Proses Cracking

 Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah tahap cracking.


Cracking merupakan proses pengolahan minyak bumi yang memiliki tujuan untuk
menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul
hidrokarbon yang memiliki ukuran lebih kecil. Proses cracking ini sering biasa
disebut juga dengan proses refinery.

Sumber :
https://m.merdeka.com/jatim/6-proses-pengolahan-minyak-bumi-agar-dapat-digunakan-sebagai-bahan-bakar-kln.html?page=all
Proses Reforming

 Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah proses reforming.


Reforming merupakan proses mengubah struktur pada molekul fraksi yang
mutunya buruk menjadi molekul fraksi yang mutunya akan lebih baik.Proses
reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode katalis atau proses
pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan untuk mengubah struktur pada
molekul fraksi maka proses ini dapat disebut juga dengan proses isomerasi.

Sumber :
https://m.merdeka.com/jatim/6-proses-pengolahan-minyak-bumi-agar-dapat-digunakan-sebagai-bahan-bakar-kln.html?page=all
Proses Polimerasi dan Alkilasi

 Proses pengolahan minyak bumi tahap selanjutnya adalah proses polimerasi dan
alkilasi. Setelah adanya perbaikan/perubahan struktur molekul fraksi dilanjutkan
dengan proses alkilasi yaitu proses penambahan jumlah atom pada suatu fraksi
sehingga molekul fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan bercabang. Pada
proses alkilasi ini biasanya menggunakan bahan tambahan katalis asam yang kuat
seperti H2SO4, HCL, atau AlCl3 (asam Lewis).Sedangkan proses polimerasi
yaitu proses penggabungan antara molekul-molekul kecil menjadi molekul yang
lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga mutu dari produk akhir menjadi
meningkat.Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melalui tahap alkilasi terlebih
dahulu lalu kemudian melalui tahap polimerasi sehingga membentuk sebuah
molekul fraksi yang panjang dimana molekul fraksi tersebut mutunya sudah
meningkat.

Sumber :
https://m.merdeka.com/jatim/6-proses-pengolahan-minyak-bumi-agar-dapat-digunakan-sebagai-bahan-bakar-kln.html?page=all
Proses Treating

 Proses pengolahan minyak bumi yang kelima adalah proses treating. Treating
merupakan proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-
bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan.Bahan-bahan yang
dihilangkan dalam proses treating ini antara lain adalah bau tidak sedap yang
dihilangkan melalui proses copper sweetening and doctor treating, parafin yang
dihilangkan melalui proses solvent dewaxing, lumpur dan warna yang dihilangkan
melalui proses acid treatment, aspal yang dihilangkan melalui proses deasphalting
dan terakhir belerang melalui proses desulfurizing.Inti dari proses ini adalah
mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan mutu dalam proses
pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti mutunya akan
bertambah.

Sumber :
https://m.merdeka.com/jatim/6-proses-pengolahan-minyak-bumi-agar-dapat-digunakan-sebagai-bahan-bakar-kln.html?page=all
Proses Blending

 Proses pengolahan minyak bumi pada tahapan terakhir adalah proses blending.
Blending merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk
siap pakai dengan cara menambahkan bahan-bahan aktif ke dalam fraksi minyak
bumi.Salah satu bahan aktif yang digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead). TEL
ini merupakan bahan aditif yang digunakan untuk menaikkan bilangan oktan
bensin. Setelah melalui proses ini maka hasil dari pengolahan minyak bumi
mutunya menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.

Sumber :
https://m.merdeka.com/jatim/6-proses-pengolahan-minyak-bumi-agar-dapat-digunakan-sebagai-bahan-bakar-kln.html?page=all
Fraksi Minyak Bumi

Sumber : https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/minyak-bumi-pembentukan-komposisi-pengolahan-dan-fraksi-fraksinya
Dampak Negatif dari Minyak Bumi
 Pemanasan Global
Penggunaan minyak bumi untuk bahan bakar kendaraan ataupun dalam perindustrian yang mengeluarkan karbon
dioksida dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Selain hal tersebut, karbon dioksida yang dihasilkan
juga dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global yang nantinya juga akan mempengaruhi lapisan ozon.
Pemanasan global dari tahun ke tahun semakin parah, hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya
masyarakat dalam menggunakan kendaraan bermotor.
 Pencemaran Air
Proses pembentukan minyak bumi sering terjadi di daerah sekitar pantai. Sedangkan pendistribusiannya
dilakukan dengan ditampung dengan kapal khusus untuk menampung minyak bumi. Akan tetapi ada beberapa
kejadian yang menyebabkan kapal yang menampung minyak bumi tersebut mengalami kebocoran bahkan
sampai terjadi ledakan yang tidak terduga, hal ini tentunya akan menyebabkan minyak yang ditampung di kapal
tersebut menjadi tumpah ke laut dan akan mengganggu ekosistem air laut. Tidak hanya itu, selain mengganggu
ekosistem air laut juga mencemari perairan disekitarnya yang dapat menyebabkan keanekaragaman hayati laut
menjadi banyak yang mati.

Sumber: https://www.iatekunsri.com/artikel/keteknikkimiaan/469-dampak-negatif-dari-penggunaan-minyak-bumi
 Pencemaran Udara
Dalam setiap harinya kita pasti menemukan banyak orang menggunakan kendaraan bermotor, entah itu roda 2
ataupun roda 4. Asap yang dikeluarkan dari kendaraan tersebutlah yang nantinya akan membuat udara menjadi
tercemar dan menjadi udara yang tidak sehat.
 Mengganggu Kesehatan
Dampak selanjutnya masih berhubungan dengan pembahasan nomer 3. Asap yang berasal dari kendaraan
ataupun pabrik industri akan menyebabkan gangguan kesehatan mengetahui asap tersebut mengandung zat-zat
yang berbahaya. Selain bagian tubuh dalam yang mengalami gangguan, bagian luar tubuh seperti kulit akan
mengalami iritasi apabila terlalu sering terkena dari asap tersebut.
 Lahan Tanah Menipis
Batu bara yang diolah menjadi bahan bakar biasanya didapatkan dari tanah yang subur. Sehingga hal ini
menyebabkan tanah yang dipergunakan dalam bidang pertambangan tersebut nantinya tidak akan bisa lagi
dimanfaatkan dalam bidang pertanian ataupun penanaman pohon-pohon dalam jangka waktu yang tertentu. Hal
ini disebabkan karena tanah yang dijadikan sebagai pertambangan tersebut sudah kehilangan kesuburannya dan
untuk menjadikan tanah tersebut menjadi subur lagi tentunya membutuhkan waktu yang lama.

Sumber: https://www.iatekunsri.com/artikel/keteknikkimiaan/469-dampak-negatif-dari-penggunaan-minyak-bumi
 Mempengaruhi Iklim
Udara yang telah tercemar oleh gas-gas berbahaya nantinya akan mempengaruhi iklim dunia. Dimana gas-gas
tersebut nantinya akan terkumpul dalam lapisan atmosfer yang lama kelamaan akan mengendap disana. Hal ini
tentunya akan membuat lapisan ozon menjadi tidak stabil dan terjadinya perubahan iklim seperti musim hujan yang
sangat lama serta musim panas yang sangat ekstream. Hingga saat ini panas bumi semakin meningkat karena
kejadian tersebut dan yang ditakutkan nantinya dimasa depan adalah ketika panas bumi mencapai 50 derajat
Celcius sehingga kekeringan banyak terjadi dimana-mana dan tentunya hal ini akan menimbulkan banyak kematian
karena dehidrasi.
 Hujan Asam
Pada proses pembakaran minyak bumi tentunya akan melepaskan gas yang berupa CO2, NO2 dan SO2 (sulfur)
yang dari ketiga gas tersebut nantinya akan menyebabkan terjadinya hujan asam. Nitrogen oksida yang melepaskan
gas nitrogen nantinya di udara akan menggumpal kemudian menjadi asam nitrat yang menyebabkan terjadinya
hujan asam. Sedangkan gas sulfur oksida yang melepaskan sulfur ke udara bebas nantinya akan membentuk asam
sulfat yang juga dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Apabila nitrogen oksida dan sulfur oksida bercampur
dalam udara dan membentuk awan yang memiliki asam kuat maka beberapa jam kedepan akan terjadi hujan asam.
Hujan asam ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga dapat menyebabkan besi menjadi mudah berkarat,
bangunan menjadi cepat rusak dan apabila terkena kulit akan menimbulkan iritasi.

Sumber: https://www.iatekunsri.com/artikel/keteknikkimiaan/469-dampak-negatif-dari-penggunaan-minyak-bumi

Anda mungkin juga menyukai