FILSAFAT ILMU

ADMINISTRAS I PUBLIK

OLEH :
DR. DRS. ARDIYAN SAPTAWAN, MSi
 PENGERTIAN FILSAFAT

Kata Filsafat berasal dari Bahasa Yunani “Filosofia” yang artinya

menyukai kearifan. Maksud konkritnya adalah berfikir untuk
menegakkan kebenaran. Landasannya adalah bahwa kebenaran
itu harus dicapai dengan cara berfikir yang baik, sehingga
menghasilkan suatu buah pikiran yang berbeda satu sama lain
dalam proses berfikirnya.

Dalam Bahasa Arab kata filsafat (falsafi) adalah pengetahuan dan

penyelidikan dengan menggunakan akal budi mengenai sebab-
sebab, asas-asas, hukum-hukum, dan sebagainya dari segala
sesuatu yang ada di alam semesta. Atau mengenai kebenaran
dan arti tentang adanya sesuatu.

Jadi filsafat adalah usaha berfikir yang radikal dan hakiki dalam
usaha untuk mendapatkan kesimpulan umum tentang sesuatu
hal secara mendasar, menyeluruh, dan spekulatif. Dengan kata
lain, filsafat merupakan hasil daya upaya manusia dengan akal
budinya memahami secara radikal dan integral serta sistematis
tentang hakekat (Tuhan, alam semesta, dan manusia) dan sikap
manusia sebagai konsekuensi dari pemahamannya tersebut.
 KARAKTERISTIK BERFIKIR FILSAFAT

1. Menyeluruh berarti bahwa ilmuwan tidak puas mengenal ilmu hanya

dari segi pandang ilmu itu sendiri. Ia ingin melihat hakekat ilmu
dalam konstalasi ilmu pengetahuan yang lain. (umum untuk
multidimensi)

2. Mendasar berarti bahwa manusia ingin mencari kebenaran ilmu itu

sendiri. Caranya dengan menghayati kahakikian hubungan antara
manusia, Tuhan, dan gejala alam yang diamati.
(fundamental/hakekat)

3. Spekulasi berarti bahwa semua pengetahuan yang ada pada awalnya

didasarkan pada keragu-raguan. Manusia berusaha untuk mencari
kemisteriannya namun menyadari bahwa manusia tidak dapat
mengetahui kepastian gejala tersebut secara utuh karena
keterbatasan kemampuan indra manusia untuk menangkapnya.
(dibatasi oleh ruang dan waktu)
 SEJARAH
PERKEMBANGAN FILSAFAT
 Secara historis pada masa Yunani Kuno belum
menghasilkan “sains observasional” secara
sistematis, yang ada hanyalah filsafat
kontemplatif (renungan).

 Di dunia Muslim baik Ilmu Formal

(matematika) maupun ilmu observasional
(sains) telah dimulai sejak awal, misalnya Ilmu
Aljabar (oleh Algebra), logaritma (oleh Al
Khowaritzi), Ilmu Falak (perintah dari Qur’an
Surat Ali Imron : 90-91), perhitungan rukyat,
dan lain-lain.
 TIGA KONSEP DALAM PENGERTIAN
FILSAFAT YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Berfilsafat adalah suatu kegiatan berfikir yang

menggunakan filsafat sebagai wadah struktur fikir.

 Berfilsafat berarti berusaha memahami suatu objek

fikir dengan menyadari akan keterhubungan antara
manusia dengan objek tersebut secara hakiki.
 Berfilsafat berarti berfikir secara
mendasar(fundamental/hakekat), menyeluruh (berlaku
umum untuk multidmensi), dan spekulatif
(keberlakuannya dibatasi oleh ruang dan waktu sesuai
dengan kemampuan manusia).
 continous

2. Ilmu Filsafat adalah Ilmu yang mempelajari cara

mengamati, berfikir, dan merenung akan suatu objek
kajian dengan tuntunan keterhubungan antara
manusia dengan objek tersebut secara hakiki.
Kajian ilmu ini terfokus pencarian sifat hakiki
dari suatu objek berfikir.
3. Filsafat Ilmu adalah suatu kajian tentang
keberadaan hakekat dan metode berfikir dalam
rangka memahami struktur, cara, dan alat berfikir
untuk mendapatkan atau mengenali suatu ilmu,
serta aplikasi manfaat ilmu bagi kehidupan
manusia.
 ELEMEN DASAR
FILSAFAT

1. LOGIKA : BENAR – SALAH

2. ETIKA : BAIK – BURUK

3. ESTETIKA : INDAH – JELEK

 EMPAT INTI BERFIKIR FILSAFAT “PLATO”

1. Ada tanda-tanda bahwa studi berbagai ilmu yang ditelaah

harus dihubungkan dan dipandang sebagai suatu sistem.
2. Ada suatu hal yang kontras yaitu antara “sensible
appearance dan inteligible reality”, kemunculan yang
sensitif dan realitas intelektual.
3. Kepuasan tertinggi pada ilmu bila idea tersebut tercapai
dengan menunjukkan mengapa benda-benda seyogyanya
harus seperti itu.
4. Pandangan (insight) seyogyanya dicapai dengan metoda
khusus yang disebut “dialectic” (sekarang disebut logika).
PENGERTIAN FILSAFAT ILMU

Filsafat ilmu adalah perumusan “world-views” yang

konsisten berdasarkan pada teori-teori ilmiah. Karena
itu tugas dari filsafat ilmu adalah melakukan elaborasi
implikasi “world-views” tersebut.
Filsafat ilmu juga adalah eksposisi dari predisposisi
para ilmuwan dan merupakan suatu disiplin yang di
dalamnya terdapat konsep dan teori tentang ilmu yang
dianalisis dan diklasifikasIkan. Ada dua kemungkinan,
yaitu apa ilmuwan memahami konsep yang
digunakannya sehingga tak perlu lagi diklasifikasikan.
Atau ilmuwan tak mengetahui arti konsep sehingga
harus mencari kaitan konsep tersebut dengan konsep-
konsep lainnya dan dengan operasional
pengukurannya (indikator).
CONTINOUS

Filsafat ilmu adalah suatu patokan tahap kedua.

Karena itu ada perbedaan antara melaksanakan
ilmu (doing science) dan berfikir (thinking), atau
antara flsuf dan ilmuwan.
Filsuf ilmu menuntut jawaban dari pertanyaan :
1. Apa karakteristik yang membedakan penelitian ilmiah
dengan penelitian lainnya.
2. Apa prosedur yang harus diikuti ilmuwan dalam
meneliti alam.
3. Bagaimana kondisi yang harus dicapai penjelasan
(eksplanasi) ilmiah agar benar.
4. Apa status kognitif dari prinsip dan hukum atau kaidah
ilmiah.
CONTINOUS

Filsafat ilmu diartikan sebagai analisis

prosedur dan logika tentang penjelasan
ilmiah (keilmuan). Filsafat ilmu adalah
filsafat dari ilmu pengetahuan (ilmiah).
Filsafat ilmu secara spesifik mengkaji
hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah)
yang meliputi :
a. Ontologi (mencari eksistensi diri),
b. Epistimologi (cara memperoleh Ilmu
pengetahuan),
c. Aksiologi (manfaat pengetahuan
bagi kehidupan manusia).
 CABANG FILSAFAT

FILSAFAT

FILSAFAT FILSAFAT FIL. SENI META FIL.PEME- FIL.

PENGETAHUAN MORAL FISIKA RINTAHAN AGAMA

FIL. FIL. PENDI- FIL. FIL. SE- FIL. MATE-

ILMU DIKAN HUKUM JARAH MATIKA
 CABANG
FILSAFAT ILMU
FILSAFAT
ILMU

ILMU

FIL.ALAM FIL . MORAL

ILMU ALAM ILMU SOSIAL

ILMU FISIK ILMU HAYAT ANTROPO PSIKHOL EKONO

LOGI OGI MI

FISIKA KIMIA BUMI SOSIO- POLI-

LOGI TIK

MEKA- HIDRODI BU CA- PA- KELIS-

NIKA NAMIKA NYI HAYA NAS TRIKAN