Anda di halaman 1dari 34

SAFETY FIRST

Perancah Rangka Besi


[ Scaffolding Frame]
Intruksi kerja aman perancah (Scaffolding frame)
Dan Pada Saat Bekerja Di Ketinggian
Oleh :

Yudi hadiyanto
Scaffolding inspector-EHS Dept
Dasar
Undang Undang No : 1Tahun 1970
Tentang : Keselamatan Kerja

Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, No PER 01/MEN/1980


Tentang : Kontruksi Bangunan

American National Standar Institute (ANSI A 10.8. Tahun 1988 )


Tentang : Scafolding Safety Requirement

Regulasi : K3L Standar

2
Definisi
Perancah adalah rangka dan
lantai sementara yang digunakan
untuk mendukung kegiatan kerja
diketinggian yang sifatnya
sementara.

3
Fungsi
1. Digunakan sebagai tempat bekerja dimana
pekerja tidak dapat mencapainya dari lantai
atau landasan kerja normal.

2. Bangunan/Kontruksi ini dapat dipasang dan


dipergunakan yang sifatnya sementara

3. Kontruksi perancah harus mampu menjamin


keselamatan para pekerja yang
menggunakannya.

4
Tujuan

1. Pedoman pada pemasangan Perancah yang digunakan untuk


bekerja diketinggian.

2. Acuan standar K3L,

3. Agar pekerja diketinggian dapat bekerja dengan aman, dan


memahami prosedur pemasangan, pemeriksaan dan
pembongkaran scaffolding.

4. Mampu memilih jenis perancah dan material pelengkap yang di


gunakan.

5
PERATURAN UMUM

1. Perancah boleh dibuat / dirubah oleh orang yang


mempunyai keahlian atau ditunjuk oleh perusahaan
sebagai ahlinya.

2. Perancah boleh dibuat / dirubah oleh pengawas yang


ahli dan bertanggung jawab.

6
PENJELASAN
Berikut beberapa persyaratan umum scaffolding frame standar, sebelum
scaffolding frame di bangun berikut antara lain yang harus kita periksa :
1. Semua material scafflding tidak boleh ada yang bengkok, kempot / keropos atau karat
baik pada ( frame,crossbrace, horizontal, catwalk, tangga dll ) yang dapat mengurangi
kekuatan bahan
2. Tangga frame tidak ada yang rusak, komplit, las-an tidak ada yang terlepas.
3. Cross brase lurus, dan pin pengaman cross brase ada dan berfungsi dengan baik.
4. Pin pengaman pada cat walk dan pipa horizontal berfungsi dengan baik.
5. Pastikan persediaan adjustable base plate / swivel caster sesuai dengan scaffolding
yang akan dibangun.
6. Swivel castor harus disesuaikan tinggi dan berat beban scaffolding, dan stoper castor
berfungsi dengan baik.
7. Join pin harus pas ukuran dengan ukuran lubang pipa.
8. Setiap pemasangan pipa tambahan untuk horizontal atau vertical ujung pipa dari
clamp harus dilebihkan maximal 15 cm.

7
ISTILAH DALAM SCAFFOLDING (Perancah)
1. Acces platform/Cat walk : Lantai kerja yang digunakan sebagai jalur masuk personil dan
material ke atau dari lantai kerja.
2. Adjustable base plate : Pondasi pada landasan yang dilengkapi dengan penyetel .
3. Frame scaffolding : Rangka scaffolding yang dibuat secara fabrikasi termasuk rangka
penyilang dan perlengkapannya.
4. Midlerail : Rel bagian tengah scaffolding agar pekerja tidak jatuh waktu bekerja sambil
duduk.
5. Guard rail/ Hand Rail : Rel pengaman pekerja dan juga sebagai tempat mencantolkan safety
belt, agar pekerja lebih aman.
6. Joint pin : Pasak penyambung dua buah pipa yang terpasang pada ujung pipa.
7. Moveble scaffolding : Scaffolding yang berdiri sendiri dan dapat berpindah dan dilengkapi
roda pada bagian bawah tiang.
8. Warning sign: Rambu Keselamatan yang di pasang
9. Responsible Tagging : Label yang mencantumkan orang bertanggung jawab terhadap
Scaffolding.
10. Swivel Clamp : Penyambung /clamp gerak untuk pengikat pipa / Frame
11. Fix Clamp : Penyambung /clamp kaku untuk mengikat pipa / Frame

8
ISTILAH DALAM SCAFFOLDING ( Perancah)
12. Sole plate : Lapisan yang digunakan untuk mendistribusikan berat beban melalui plat landasan
tanah atau struktur lain.
13. Standart/main Frame : Rangka tegak berfungsi sebagai penguat struktur.
14. Cross brace : rangka menyilang tegak yang dipasang berbentuk sudut pada bangunan atau struktur
tetap.
15. Bay : Luas bidang mendatar dibatasi oleh 4 buah standar yang saling berdekatan.
16. Toe Board : Dinding pengaman kaki dan menjaga mateial dilantai kerja tidak jatuh
17. Stairs Ladder : Tangga Diagonal yang mempunyai lantai ( Walk step plate ) yang terpasang dalam
Kontruksi Scaffolding.
18. Additional vertical pipe : Pipa penguat sambung frame
19. Additional Horizontal pipe : Pipa penguat frame yang dipasang di bagian bawah dekat roda atau
adjustable jack base
20. Diagonal support pipe : Pipa penunjang scaffolding untuk menjaga scaffolding tidak roboh
21. Arm lock : Plate pengunci Sambungan antara frame
22. Custer : Roda scaffolding
23. Scaffold Inspector : Orang yang mempunyai kewenangan memeriksa Scaffolding.

9
JENIS-JENIS SCAFFOLDING (Perancah)

Demi keselamatan kerja yang berhubungan dengan kondisi macam-


macam tempat keja yang berhubungan dengan penggunaan Scaffolding,
maka kebutuhan scaffolding makin bervariasi, jenis-jenis scaffolding
antara lain:

1. Perancah Frame (Scaffolding Frame)


2. Perancah tiang pipa (Single Pipe Scaffolding)
3. Perancah beroda (Movable Scaffolding)

10
SCAFFOLDING FRAME (Perancah Rangka Besi)

Scaffolding rangka besi, scaffolding modular, scaffolding aluminium, scaffolding


mobil, ( disebut scaffolding fabrikasi ) sejumlah scaffolding diatas dapat dikategorikan
scaffolding beban ringan, scaffolding tersebut dapat dikategorikan sampai saat ini
masih dijumpai pemakainya dilapangan, scaffolding ini umumnya didirikan pada
kontruksi bangunan yang memiliki area cukup luas, namun jenis scaffolding ini tidak
dapat digunakan pada lokasi sempit, mengingat ukuran dan komponennya sudah
ditentukan.
Perancah ini sangat sering di gunakan pada kegiatan konstruksi, khususnya di Project-
Project PT. Murinda Iron Steel, karena matarial nya mudah di dapat. Dan siap pakai,
karena materialnya sudah di produksi oleh pabrik pemasangan perancah ini tersusun
dari : Sole base plate,adjustable jackbase,caster Mainframe. Cross brace, cat walk/
horizontal frame End frame, handrail dan toe board dan tangga.

11
PERENCANAAN PEMASANGAN

1. Permohonan izin pemasangan perancah harus mengacu pada standar cara


pemasangan perancah yang ditentukan dalam sketsa rencana pemasangan perancah
(scaffolding erection plan ) termasuk nama- nama scaffolder yang akan
membangunnya.
2. Perencanaan pemasangan harus di buat oleh supervisor atau orang yang akan
menggunakan scaffolding, di ajukan site manager dan safety control mengetahui dan
disetujui.
3. Dalam “Scaffolding Erection Plan” wajib dijelaskan kebutuhan pemakai/pengguna
serta penggunaan dari perancah yang dimaksud.
4. Scaffolding erection plan yang telah disetujui, di buat oleh personil yang bertugas
dan bertanggung jawab untuk pemasangan.
5. Pemasangan perancah hanya dapat dilakukan oleh personil yang telah terlatih dan
memiliki kualifikasi sebagai scaffolder,atau orang yang ditunjuk oleh perusahaan.
6. Dalam satu group Scafflding harus dilengkapi, Meteran, Waterpas, Kunci rachet
minimal satu set, Arm band dan lengkap dengan APD.

12
PEMASANGAN
1. Maksimum tinggi berdiri bebas scaffolding frame adalah 3x minimum lebar bagian
bawah.
2. Maksimum tinggi scaffolding beban beroda yang di ijinkan 5 stage (9m)
3. Maksimum beban setiap bay 150 kg tiap lantai, maksimum 2 lantai kerja.
4. Minimum lantai kerja yang dapat dibebani perbay, satu lantai kerja, lantai kerja
minimum 50 cm (1 Cat walk )
5. Pemasangan scaffolding harus betul-betul stabil,untuk menghindari beban berpindah
ke bracing penguat, gunakan adjustable jack base untuk meratakan beban tumpuh.
( Jika tidak menggunakan roda )
6. Scaffolding tinggi minimum satu set, lebih dari 1,5 m harus memasang pagar
pengaman( Handrail + midle rail ) tinggi minimum 90 cm.
7. Scaffolding yang tingginya melebihi 3 kali lebar minimum alas bawah, maka alas
bawah lebarnya ditambah menjadi 1/4 x tinggi dari maksimum scaffolding. dan semua
pipa scaffolding alas bawah tambahan harus di ikat dengan satu pipa yang searah
untuk menyamakan beban tumpu, apalagi pakai roda dan jack base.

13
PEMASANGAN
8. Bangunan scaaffolding yang lebih dari dua stage/tinggi minimum 3m, setiap sambungan
harus dipasang penguat arm lock atau pipa vertical , dan di ikat dengan klem, ke frame
scaffoding posisi vertikal, minimum dua pipa, dan ujung pipa kedua tidak lebih dari 15 cm.
9. Scaffolding yang tingginya 3x minimum lebar alas bawah, harus dipasang pipa penunjang
(diagonal) dengan sudut kemiringan 75 derajat, dan pengikatan pipa 1/3 dari tinggi
scaffolding.
10. Tangga yang dipasang harus stabil, tidak goyang dan terikat aman.Jika menggunakan
tangga vertical (monkey ladder) harus di pasang dari luar scaffolding, jika menggunakan
tangga diagonal (stairs Ladder) Harus dari dalam konstruksi Scaffolding.
11. Jarak tinggi anak tangga 30-35 cm dan lebar 35-40 cm.
12. Lantai kerja harus rapat maksimal celah temuan lantai kerja 3cm bila perlu pasang lapisan
triplek atau papan minimal ketebalan 1cm, dan dipasang toe board untuk pengaman kaki
dan material.
13. Stoper harus berfungsi dengan baik, saat scaffolding digunakan roda dikunci.dan main
frame bagian bawah di pasang pipa horizontal tambahan empat sisi,paling tinggi 15 cm
dari atas roda.

14
PEMASANGAN

14. Pemasangan pipa vertikal harus benar-benar vertikal dan sambungan


dekat penyangga horizontal.
15. Jarak antara lantai kerja ke pagar pengaman (handrail) tidak dari 110cm,
dan jarak pengaman tengah (midrail) ke lantai kerja adalah 50 cm.
16. Pemasangan klem mati atau klem putar harus selalu terikat dengan
posisi pembuka klem menahan pipa perancah, dan beban kerja aman
daya cengkram klem (daya cengkram) minimun 625kg – 630kg.
17. Scaffolder wajib dan memastikan bahwa telah memeriksa
perancah secara detail setelah pemasangan selesai, pengawas
wajib melapor safety untuk final inspeksi.
18. Pengawas K3 melakukan final inspeksi, untuk memastikan bahwa
scaffolding sudah layak pakai atau tidak, jika layak pakai personil safety
menanda tangani tagging scaffolding,
kemudian dipasang di bangunan scaffolding tsb.

15
METODE PEMASANGAN
1. Sediakan base plate/papan landasan yang searah dengan arah scaffolding yang akan di
bangun
2. Jika tanah atau lantai tempat membangun scaffolding tidak rata sediakan atau pasang
adjustable jack base,
3. Pasang jack base terlebih dahulu,untuk memastikan tidak ada pergeseran paku jack base ke
papan
4. Pasang frame ke jack base, jika menggunakan roda, pasang roda setelah frame terpasang 1
satu shet (2 frame dan 2 cross brce)
5. Pasang cross brace
6. Lanjutkan dengan pemasang 2 pcs catwalk atau horizontal tergantung keperluan dan
pemasangan pipa penguat bagian bawah (Additional Horizontal pipe )
7. Pasang joint pin untuk penambahan frame atau End frame atau handrail jika
kebutuhan tinggi yang di inginkan sudah mencukupi dan setiap akan menambah ketinggian,
sebelum menambah ketinggian frame, pastikan tangga ( stair frame dan cat walk) harus
dipasang lebih awal.

16
METODE PEMASANGAN

8. Setelah tangga dipasang setiap acces tangga harus di pasang pagar pengaman dari
samping dan depan.
9. Setiap lantai kerja yang menggunakan ½ dari main Frame,lebih dari 2 stage, seperti:
2,5. 3,5. 4,5. 5,5. 6,5. dst, ¼ dari setenga frame yang terpakai untuk vertikal frame
lantai harus dipasang pipa horizonta, di pungsikan sebagai anak tangga.
10. Setelah tinggi scaffolding sampai 3 frame, jika akan di tambah ketinggian
terlebih dahulu harus di pasang pipa penunjang (diagonal support )

10. Setelah banguan selesai lakukan pengechekan,jika aman untuk digunakan


pasang safety sign, safety line dan penanggung jawab scaffolding

11. Lakukan pengecheckan berkala paling lama 1 minggu sekali,dan


perpanjangan masa berlaku penanggung jawab scaffolding

12. Setiap pemasangan pipa support diagonal harus mampu membentuk


sudut 75 derajat atau 4 berbanding 1

17
PEMINDAHAN SCAFFOLDING PAKAI RODA

1. Lakukan koordinasi dengan penanggung jawab scaffolding


2. Pastikan lokasi dimana Scaffolding akan di tempatkan, jalan atau lantai harus
bersih bebas dari batu- batu/krikil, rata dan aman untuk dilalui,
3. Jika jalan atau lantai tidak rata,buatlah rel/jalan khusus dan pasang warning
sign.
4. Lakukan pengecheckan dan pastikan Scaffolding aman untuk dipindahkan.
5. Pastikan Orang, material, alat2 lainya tidak berada di lantai atau tergantung
yang dapat menambah berat dan yang dapat mengurangi kestabilan scaffolding.
6. Chek dan pastikan ganjal, roda, aman dan bebas dari stopper atau penghalang
lainya.
7. Pekerja yang memindahkan scaffolding 3 s/d 5stage tidak boleh kurang dari 3
orang dan ditambah1 orang untuk mengawasi pemindahan.

18
PEMINDAHAN SCAFFOLDING PAKAI RODA
8. Scaffolding yang boleh didorong langsung paling maksimal 5-7 stage selain
didorong dibantu ditarik dari depan pakai tali dengan jarak minimum 3 s/d
maksimum 5 meter dari scaffolding.
9. Scaffolding yang tinggi lebih dari 5 stage ke atas dilarang untuk didorong tanpa
menambah beban pemberat bagian bawah 200 s/d 300 kg.
10. Jika tidak ada pemberat maka ketinggianya harus dikuarngi ketinggianya, yang
diizinkan hanya 5 stage untuk di dorong.
11. Pekerja yang mendorong scaffolding harus berada di bagian luar scaffolding,
dilarang mendorong dari dalam konstruksi scaffolding.
12. Setelah scaffolding selesai dipindahkan, lakukan pengecheckan ulang untuk
memastikan scaffolding aman dan siap di gunakan
13. Lengkapi scaffolding dengan label penanggung jawab, safety sign dan pasang
safety line untuk radius aman minimal 30 % dari tinggi scaffolding

19
PEMBONGAKARAN SCAFFOLDING FRAME
1. Sebelum membongkar, Scaffolder harus meminta ijin / koordinasi kepada
penanggung jawab scaffolding/Site safety control mengenai
pembongkaran,termasuk pengawasan.
2. Scaffolder harus lengkap dengan APD Minimum ( Helmet, Sepatu Safety,Safety
belt,dan sarung tangan )sebelum melakukan pembongkaran.
3. Pasang safety sign / safety line di sekitar scaffolding yang akan di bongkar, jarak
aman minimal 30% dari ketinggian scaffolding.
4. Sediakan tali dan pulley kerek untuk menurunkan material scaffolding yang
ketinggian 2 stage keatas.
5. Sediakan kunci-kunci untuk membuka clamp
6. Sediakan kaleng atau karung untuk menyimpan clamp yang sudah di buka
7. Pekerja yang membongkar Scaffolding tidak kurang dari 4 0rang dalam
pembongkaran scaffolding 1 line bay, maksimal 2 orang diatas yang
membongkar, dan 2 orang yang menerima dan menahan tali dari bagian bawah.

20
PEMBONGAKARAN SCAFFOLDING FRAME

8. Lakukan pembongkaran bermula dari atas Handrail,Midlerail,Crosebrace,Arm


lock/vertical pipe,tangga digonal, End Frame, joint pin,Cat walk/Horizontal frame.
Diagonal support/main frame,dst nya,
9. Untuk pembongkaran Frame yang terakhir jika pakai additional horizontal pipe maka
pipa tersebut harus lebih awal dibuka, lanjutkan ke roda, crossbrace, terakhir main
frame, jika pakai adjustable jack base maka ( pipa additional, crossbrace, main frame,
dan adjustable / Jack base.

21
HAL KHUSUS

1. Dilarang melaksanakan pekerjaan bilamana jarak antara kawat listrik dengan pipa
scaffolding :
A. Kurang dari 4,5m kawat listrik yang sejajar dengan scaffolding.
B. Kurang dari 6m dibawah kawat listrik.
2. Personil K3 yang memeriksa scaffolding mempunyai wewenang tunggal pernyataan
mengenai perancah aman dengan menanda tangani tag Scaffolding , sebagai
pengesahan inspeksi dan perancah layak di pakai atau tidak. Dalam hal ini
wewenang hanya diberikan kepada personil K3.
3. Pemeriksaan scaffolding wajib dilakukan dalam waktu paling lama 7 hari setelah
pemeriksaan awal bila tiadak ada perubahanposisi dan pemakaian dan selanjutnya
apabila masih dipakai tetap harus diperiksa ulang guna meyakinkan pengawasan
terhadap kondisi scaffolding.

22
Papan landasan dan jack base :

1. Sebelum sacffolding dibangun lebih jauh, pastikan kondisi lantai,


tanah atau landasan scaffolding harus rata, bila perlu lakukan
pemadatan
2. Setelah lantai atau tanah rata, pasang papan lapisan dengan
memanjang,
3. Lanjutkan dengan pemasangan jack base, jarak dari ujung papan
mimimal 60 cm, supaya tidak terjadi pergerseran pasang jack
base dengan pengunci( al. paku seasuai jarak)

23
Pemasangan Frame

1. Pemasangan frame dapat pasang setelah lantai landas betul-betul


rata,
2.kemudian di terusakan dengan pemasangan cross brace dst

Lantai/landasan

24
Toe board :

Lantai kerja scaffolding harus di lengkapi toe board untuk pengaman kaki
atau supaya material tidak jatuh , ketinggian toe board minimal 10 cm,
menggunakan papan minimal tebal 2 cm

Toe board scaffolding

25
Ankchore :

scaffolding luar bangunan harus dilengkapi


1. Angkur penguat minimal harus dipasang ke bangunan setiap 8
m mendatar dan setiap 9 m ke atas,
2. menggunakan sambungan khusus dan di pasang dekat dengan
tiang vertical dan horizontal.

Angkur/ penguat

26
Pengaman Kaki( toe board ) :

1. Pengaman kaki menggunakan papan scaffolding yang baik dengan


ketebalan minimal 2,5 cm dan tinggi minimal 10 cm
2. Dan di pasang disekeliling perancah

Toe board scaffolding

27
Tangga vertical :

Penggunaan tangga pada scaffolding, tangga vertical atau diagonal ujung


tangga harus dilebihkan minimal 60 cm, dan dilandasan bagian bawa tiang
tangga harus diberi lapisan yang supaya tidak dapat bergeser atau licin,
untuk tangga diagonal sudut kemiringan 75 %.

60cm

28
Pipa penguat horizontal :

Pemsangan pipa penguat horinzontal untuk scaffolding luar bangunan


dipasang pada frame pertama setelah jack base dengan jarak paling
tinggi tidak melebihi pin pengunci crossbrace, penggunaan jack base
paling ting tinggi 50-60% dari panjang jack base

Jack base

29
Pemasangan Tangga:
Banyak jenis tangga scaffolding yang dapat di gunakan sebagai acces naik
turun, setiap tangga yang di gunaka pastikan tangga mampu menahan beban
saat di lalui, tangga tidak boleh lentur, anak tangga tidak licin, jarak setiap anak
tangga tidak terlalu dekat atau terlalu jauh, frame tidak keropos, sudut
kemiringan dalam pemasanga tangga dalam radius aman, dan setiap maksimal

6 m, harus ada tempat pemberhentian, dan pagar pegaman.

Tangga , tempat pemberhentian


Dan pagar pengaman

30
Pemasangan pipa :
pemasangan pipa scaffolding baik posisi vertical atau horizontal harus benar
benar centre sehingga daya tahan beban yang ada dapat merata , dan setiap
pemasangan pipa ujung pipa harus dilebihkan minimal 10-15cm untuk
mencegah jika terjadi pergeseran tidak langsung lepas

Pipa penguat dan


Pipa dilebihkan 10-15 cm

31
Pemasangan Clamp:
Macam- macam Jenis clamp dalam scaffolding, namun umumnya
clamp scaffoding yang di gunakan yaitu clamp mati (Fix clamp) dan
clamp hidup (swivel clamp), dalam pemasangan posisi clam harus
benar yaitu baut pengunci clamp posisinya harus diatas, bila terjadi
kegagalan dalam pengikatan pipa scaffolding tidak langsung jatuh,

Posisi baut pengunci

32
Material Scaffolding

NO Material Ukuran Berat


1 Main Frame 1,700 x 1,219 16,5 kg
2 End Frame 914 x 1,219 11 kg
3 Cross Brase 1,219 x 1,829 4,2 kg
4 Cross Brase 610 x 1,829 3,7 kg
5 Catwalk 500 x 1,829 16 kg
6 Horizontal 1,050 x 1,829 13 kg
7 Diagonal Stair 1,725 x 1,829 26 kg
8 Joint Pin 36 x 225 +/- 0,6 kg
9 Clamp 42,7 x 48,6 0,7 kg
10 Adjustable Base 405 x 354 4,2 kg
11 Tire Custer 6’’-150 4,2 kg
12 Guardril BR 6 - BR 18 0,6 - 1,8 kg
13 Pipa 40A 3,5 mm x 1,5’’ 3,89 - 4. 07 kg/m
14

33
Selesai.

Terma kasih atas


perhatian anda,
Semoga
bermanfaat &
Salam
K3

34

Anda mungkin juga menyukai