TUMBUHAN LUMUT
Sasaran Pembelajaran :
• Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan dan menguraikan pola
perkembangan embrio pada Bryophyta
• Tumbuhan merupakan organisme eukariotik multiseluler yang mempunyai dinding sel selulosa, klorofil a dan b dalam
plastid, dan memiliki pati sebagai cadangan makanan.
• Tumbuhan terdiri dari 4 kelompok utama yaitu bryophyta, pteridophyta, gymnospermae, dan angiospermae dan memiliki
10 phylum yang masih tersisa.
• Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan tak berpembuluh (non vaskular)
• Suatu individu multiseluler dengan sel-sel haploid.
Gametofit
• Gametofit menghasilkan gamet haploid yg menyatu membentuk zigot.
Dua siklus hidup • Zigot berkembang menjadi sporofit diploid.
Tumbuhan
Sporofit • suatu organisme multiseluler dengan sel-sel diploid.
• Pembelahan meiosis pada sporofit selanjutnya menghasilkan spora haploid yang membelah
secara mitosis menghasilkan generasi gametofit berikutnya.
• Dalam siklus hidup semua tumbuhan, sporofit dan gametofit adalah heteromorfik artinya sporofit dan gametofit berbeda
dalam hal morfologi atau bentuknya.
• Gametofit dan sporofit berbeda pada beberapa kelompok tumbuhan.
Gambaran Umum Tumbuhan Lumut
• Umumnya lumut berukuran kecil, dan merupakan tumbuhan hijau
menghasilkan klorofil a dan b, cadangan makanan berupa pati
• Dinding tersusun oleh selulosa
Bryophyta
Filum Hepatophyta (lumut hati) Filum Anthocerophyta (lumut tanduk) Filum Bryophyta (lumut daun)
Aseksual
Kuncup
Reproduksi Eram/Gemma
Lumut Hati
Seksual Fertilisasi
Reproduksi Seksual
• Perkembangbiakan seksual melibatkan peranan gamet-gamet yang dibentuk melalui
pembelahan miosis, gamet-gamet pada tumbuhan lumut dihasilkan oleh struktur
khusus.
• Gamet jantan dibentuk dalam anteridium, sedangkan gamet betina dihasilkan oleh
struktur menyerupai botol yang disebut arkegonium
• Beberapa anteridium didukung oleh bangunan seperti payung yang disebut
anteridiofor, sedangkan kumpulan arkegonium terdapat pada suatu pendukung yang
disebut arkegoniofor.
• Pada saat masak setiap arkegonium menghasilkan sebuah sel telur, sedangkan
anteridium membentuk sel sperma berflagela dalam jumlah sangat banyak.
• Air merupakan medium yang memungkinkan sel sperma berenang (± 0,5 m) menuju
sel telur dalam arkegonium Fertilisasi Zigot
Ciri-ciri Lumut • Memiliki daun semu (phyllid), batang semu (caulid) dan akar
semu (Ryzoid)
Daun • Phyllid memiliki ujung yang runcing serta tulang tengah yang jelas,
tersusun spiral pada caulid.
• Rhizoid berbentuk menyerupai benang digunakan untuk
menancapkan diri pada substrat
Potongan phillid yang jatuh di tempat yang sesuai dapat membentuk protonema
yang lebih lanjut akan menjadi kuncup serta berkembang menjadi tanaman baru
Reproduksi Rhizoid kadang-kadang mampu menghasilkan kuncup.
Aseksual
Struktur mirip lensa yang disebut gemma kadang-kadang dihasilkan pada rhizoid,
pada ujung atau permukaan phillid atau pada struktur khusus seperti tangkai.
• Melibatkan peranan gametofit jantan dan gametofit betina.
PerkembanganS • Gametofit dewasa membentuk gametangia pada ujung caulid.
eksual Anteridium
• Berbentuk memanjang, selubung luar yang tersusun
oleh sel-sel steril mengandung kloroplas yang
Gametangia kemudian akan berubah menjadi jingga kemerahan
saat sperma matang.
• Anteridia dilindungi oleh rambut-rambut multiseluler
yang disebut paraphyses
Arkegonium • Kelompok anteridia muncul pada bagian ujung caulid
• Strukturnya seperti botol, pada bagian dasar tertentu, atau kadang-kadang pada caulid yang juga
yang menebal mengandung satu telur mendukung arkhegonia.
• Arkhegonia mempunyai tangkai yang panjang.
• Saat arkhegonia masak, bagian leher
membuka membentuk semacam saluran
sperma.
• Kehadiran sperma dirangsang oleh kandungan
lemak dan sukrosa yang dihasilkan oleh sel
telur.
• Setelah sperma bertemu dengan sel telur
terjadi fertilisasi yang menghasilkan zigot yang
bersifat diploid.
Sporofit Lumut Daun
• Sporofit dalam siklus hidup lumut dimulai sejak terbentuknya zigot hasil fertilisasi
• Zigot ini kemudian berkembang membentuk embrio dalam arkhegonium.
Sporofit • Seta (plural : setae) atau batang (stalk) yang menyalurkan material ke
Dewasa sporangium.