Anda di halaman 1dari 11

Ringkasan Perbedaan 3

Teori Sosial
z

: Oleh
Vitrilia Mariana Grasela Seran
(2007010132)
z
Teori Aksi (Teori Bertindak) .1
Teori ini awalnya dikemukakan oleh Max Weber yang
menyatakan bahwa “Individu melakukan suatu
tindakan/berperilaku berdasarkan pengalaman, persepsi,
pemahaman dan penafsirannya atas suatu objek stimulus atau
situasi tertentu”.

Contohnya : seseorang akan melakukan vaksinasi karna menurut


pemahaman dia vaksin sangat membantu untuk mencegah
penyebaran covid-19 secara luas.
Teori z ini kemudian dikembangkan lanjut oleh Talcott Parsons
yang menyatakan bahwa “Aksi/tindakan bukanlah perilaku. Aksi
merupakan respons mekanik terhadap suatu stimulus sedangkan
perilaku adalah suatu proses mental yang aktif dan kreatif.
Menurutnya tindakan individu/kelompok dipengaruhi oleh tiga
sistem yaitu, sistem sosial, sistem budaya dan sistem
kepribadian masing-masing individu.

Contohnya : Seseorang memutuskan untuk menikah tidak hanya


tergantung pada faktor personalnya (suka/tidak suka) tetapi juga
pada sistem budaya/adat dalam keluarga nya (yang
mengharuskan seorang wanita menikah pada umur sekian) dan
sistem sosialnya ( peran/status yang dimiliki seseorang tersebut,
wanita karir/tidak bekerja)
z
Teori Sistem .2
Teori ini menjelaskan suatu kerangka/sistem yang terdiri dari
beberapa elemen/subsistem yang saling berinteraksi dan
berpengaruh satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Bertalanffy konsep sistem ini dapat digunakan untuk
menganalisa perilaku dan gejala sosial, dimana teori-teori yang
dianggap cocok bagi suatu sistem dibahas dalam kaitannya
dengan berbagai sistem yang lebih luas maupun dengan sub-
sistem yang tercakup didalamnya. Contoh: interaksi antara
keluarga (sistem), anak (sub-sistem) dan masyarakat (supra-
sistem).
z

Contohnya lain yang mungkin lebih sederhana dan mudah


dipahami adalah : sebuah jam dinding sebagai ilustrasinya. Jam
tersebut merupakan kesatuan dari komponen-komponen yang
sebelumnya terpisah. Ada komponen berupa jarum, baterai, tali
jam tangan, brand dan sebagainya. Komponen tersebut menyatu
menjadi satu unit jam tangan. Masing-masing komponen
tersebut saling berhubungan untuk menjalankan fungsi
keseluruhan sebagai penunjuk waktu.
z
Teori Perilaku Pertukaran .3
Teori ini dikembangkan oleh George Homans berdasarkan prinsip-
prinsip ekonomi. Yaitu, Manusia menawarkan barang/jasa tertentu
dengan harapan memperoleh imbalan jasa/barang lain. Teori
pertukaran Homans bertumpu pada asumsi bahwa orang terlibat
dalam perilaku untuk memperoleh ganjaran atau menghindari
hukuman.

Menurut Homans tujuan perilaku manusia adalah tujuan ekonomis,


yaitu untuk memperbesar keuntungan atau imbalan dan seluruh
fenomena sosial dapat dianalisa sebagai bentuk-bentuk pertukaran.
z

Homans menjelaskan proses pertukaran dengan lima proporsi


yaitu : sukses, stimulus, nilai, kekurangan versus kejenuhan
dan persetujuan versus agresi.

1. Proporsi sukses

Proposisi ini menyatakan bahwa bila seseorang berhasil


memperoleh ganjaran, maka ia akan cenderung mengulangi
tindakan tersebut. Contohnyaseorang anak mendapatkan nilai
rapor yang bagus setelah ia belajar sungguh-sungguh dan
tekun.
z
2. Proporsi stimulus
Proposisi ini menyangkut frekuensi ganjaran yang diterima atas tanggapan
atau tingkah laku tertentu dan kemungkinan terjadinya peristiwa yang sama
pada waktu sekarang. Makin sering dalam peristiwa tertentu tingkah laku
seseorang memberikan ganjaran terhadap tingkah laku orang lain, makin
sering pula orang lain itu mengulang tingkah lakunya itu.

Sebagai contoh dapat kita lihat pada mahasiswa meninginkan nilai yang
baik dan dengan kesadaran ia selalu mengikuti perkuliahan serta belajar
sebelum ujian. Ia merasakan manfaat dari belajar bersama sebelum ujian,
maka ia akan melakukan kembali belajar secara bersama dengan teman-
temannya untuk mendapatkan hasil ujian yang baik.
z

3. Proporsi Nilai
Proposisi ini memberikan arti atau nilai kepada tingkah laku yang
diarahkan oleh orang lain terhadap aktor. Makin bernilai bagi seseorang
sesuatu tingkah laku orang lain yang ditujukan kepadanya makin besar
kemungkinan atau makin sering ia akan mengulangi tingkahlakunya itu.

Sebagai contoh dapat dilihat pada tingkahlaku mahasiswa yang


menganggap bahwa ia mempunyai kesempatan untuk melihat suatu
konser favoritnya dan di saat yang sama ia harus mengenyampingkan
perkuliahannya karena ia menyenangka kuliah di hari yang lain. Ini
artinya ia menganggap mana yang lebih penting Kuliah atau menikmati
konser yang menyenangkan.
z

4. Proporsi kekurangan-kejenuhan
Proposisi ini menjelaskan bahwa makin sering orang menerima
ganjaran dari orang lain, makin berkurang nilai dari setiap
tindakan yang dilakukan berikutnya.

Misalnya seorang wanita, setiap berulang tahun selalu diberikan


hadiah boneka oleh teman prianya maka ia merasa hadiah itu
menjadi tidak menarik bagi dirinya karena ia merasa telah jenuh
atau bosan dengan bentuk hadiah yang selalu sama.
z

5. Proporsi persetujuan-agresi/perlawanan

Proposisi ini melihat bahwa makin dirugikan. Seseorang dalam


hubungannya dengan orang lain, makin besar kemungkinan orang
tersebut akan mengembangkan emosi seperti marah.
Contohnya seseorang memesan lukisan pada seorang pelukis
tetapi lukisan yang datang tidak sesuai dengan harapannya, ia
merasa rugi dan emosi kepada si pelukis karna lukisannya tidak
seusai.

Anda mungkin juga menyukai