Anda di halaman 1dari 28

SISTEM

PENGINDERAAN
KELOMPK 2
1. M. Taopik Iskandar
2. M. Fadhla Wajiha
3. M. Riski Hasbi Assidiq
4. Neng Silmi Kaffah
5. Restha Maulani Aulia Widuri
6. Reysa Maharani Putri
7. Sella Oktavania 2B
8. Sely Susilawati Fisiologi Manusia
9. Siti Nurhadianti Ibu Ummi Malikal Balqis., M.Kep., Sp.Kom
10. Witri Nurhasanah STIKES Permata Nusantara
11. Zulfa Siti Sabila 2021
Sistem
Penginderaan

Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk


proses informasi indra. Umumnya, sistem indra yang dikenal adalah
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.
Pendengaran TELINGA

Penciuman HIDUNG
CHAPTER

Perasa LIDAH

Penglihatan MATA

Peraba INTEGUMEN
01
Pendengaran
TELINGA
Telinga terdiri dari :
1. Telinga Luar
• Daun telinga (pinna atau aurikula), menangkap gelombang bunyi dan
menjalarkannya ke kanal auditori eksternal (meatus atau lubang telinga)
• Gendang telinga atau membran timpani berbentuk kerucut dan dilapisi
kulit

2. Telinga Tengah
Terdapat saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring yaitu
tuba eustachius . Saluran yang biasanya tertutup dapat terbuka saat
menguap, menelan, atau mengunyah.

3. Telinga Dalam
Berisi cairan dan terletak dalam tulang temporal di sisi medial telinga
tengah. Telinga dalam terdiri dari dua bagian yakni labirin tulang dan labirin
Faal Pendengaran

Tahapan faal pendengaran terdiri dari beberapa hal di bawah ini.


1. Bunyi masuk ke liang telinga dan menyebabkan gendang telinga bergetar.
2. Gendang telinga bergetar oleh bunyi.
3. Getaran bunyi bergerak melalui osikula ke rumah siput.
4. Getaran bunyi menyebabkan cairan di dalam rumah siput bergetar.
5. Getaran cairan menyebabkan sel rambut melengkung. Sel rambut
menciptakan sinyal saraf yang kemudian ditangkap oleh saraf auditori. Sel
rambut pada salah satu ujung rumah siput mengirim informasi bunyi nada
rendah dan sel rambut pada ujung lain mengirim informasi bunyi nada tinggi.
6. Saraf auditori mengirim sinyal ke otak di mana sinyal ditafsirkan sebagai
bunyi.
Faal Keseimbangan
Keseimbangan dibagi menjadi dua yaitu :

1. Keseimbangan Statis
Merupakan keseimbangan yang berhubungan dengan orientasi
letak kepala (badan) terhadap gravitasi bumi. Yang berperan
pada keseimbangan statis ini adalah sakulus dan ultrikulus
(pada kanalis semi sirkularis).

2. Keseimbangan Dinamis
Merupakan suatu upaya pertahanan keseimbangan tubuh
terhadap gerakan-gerakan berbagai arah, misalnya berputar,
jatuh, percepatan, dsb.
Gangguan Keseimbangan
Deskripsi pada umumnya tentang gangguan keseimbangan
adalah mengalami keluhan seperti pening, mengambang,
pusing, bingung, tak berdaya atau kabur. Vertigo,
ketidakseimbangan, dan pre-syncope adalah istilah medis yang
sering digunakan pada gangguan keseimbangan.
2. penciuman HIDUNG
Hidung adalah organ penciuman yang terletak di tengah-tengah
wajah. Tubuh bisa mendapatkan oksigen melalui organ hidung
yang menangkap udara. Selain berfungsi menangkap udara,
hidung juga berfungsi sebagai indera yang bisa menangkap aroma,
dan membersihkan udara luar yang masuk.

Bagian-bagian Hidung
a) Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi
untuk mengalirkan udara dari luar ke
tenggorokan menuju paru paru.
b) Mucous membrane berfungsi
menghangatkan udara dan melembabkannya.
Mekanisme Penciuman
Mekanisme kerja indra penciuman sebagai berikut.
Adanya rangsang (bau) masuk ke lubang hidung,
dilanjutkan ke epitelium olfaktori, kemudian ke mukosa
olfaktori, ke saraf olfaktori, ke talamus, ke hipotalamus,
dan ke otak.

Kelainan pada Penciuman


Rasa penciuman akan lemah, selaput lendir hidung
kering basah dan membengkak seperti pada saat
influenza. Rasa penciuman hilang sama sekali, karena
ada komplikasi seperti cedera pada kepala. Usia yang
lebih dari 80 tahun, 75 % kemampuan penciuman
terhadap bau terganggu.
Gangguan Penciuman
1. Anosmia adalah salah satu gangguan pada indra penciuman yang
mengakibatkan penderita tidak dapat mencium bau sama sekali.
2. Hiposmia adalah kondisi dimana berkurangnya kemampuan untuk
mencium bau.
3. Dinosmia adalah salahsatu gangguan pada indra penciuman yang
mengakibatkan penderita mengalami perubahan penciuman sehingga
penderita merasa selalu mencium bau yang tidak enak.
4. Hipernosmia juga merupakan salah satu gangguan pada indra
penciuman, yaitu penciuman yang berlebihan. Namun gangguan ini
sangat jarang terjadi.
3. Perasa LIDAH
Lidah merupakan indera pengecap yang terdiri dari
sejumlah bagian dan memiliki berbagai macam
fungsi. Selain berfungsi sebagai pengecap, lidah juga
memiliki beberapa fungsi utama, antara lain
membantu kita berkomunikasi, mengunyah, dan
menelan makanan.

Bagian-bagian lidah terdiri dari :


a) Bagian depan lidah, fungsinya untuk mengecap rasa manis.
b) Bagian pinggir lidah, fungsinya untuk mengecap rasa asin dan asam.
c) Bagian belakang/pangkal, fungsinya untuk mengecap rasa pahit.
KELAINAN PADA LIDAH

1. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida


albicans.
2. Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh
bagian lidah maupun hanya sebagian kecil.
3. Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau.
Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan
dikelilingi pita putih tebal.
4. Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.
5. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah
terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala
apapun dalam pemeriksaan.
04. Penglihatan MATA
Mata adalah organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi
optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi (mengubah
bentuk energi ke bentuk lain) bentuk sinar. Aparatus optik
mata membentuk dan mempertahankan ketajaman fokus objek
dalam retina. Fotoreseptor dalam retina mengubah rangkaian
sinar ke dalam bentuk sinyal kemudian mentransmisikn ke
pusat visual di otak melalui elemen saraf integratif. Mata
adalah organ yang mendeteksi cahaya yang paling sederhana,
tidak hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang
Struktur Mata
Berdasarkan struktur anatominya, mata dibagi
menjadi 3 lapisan, yang terdiri dari kornea dan sklera di
lapisan terluar, uvea di tengah, dan retina di
lapisan yang terdalam.

Bagian Mata
• Superior Rectus Muscle, adalah otot mata bagian atas yang
berfungsi menggerakkan mata kita ke atas
• Sclera, adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih
di bagian luar bola mata.
Bagian Mata

• Iris bertugas mengatur cahaya yang masuk ke mata Anda dengan mengubah


ukuran pupil mata
• Lensa, bagian mata yang berupa jaringan transparan dan lentur, yang terletak
tepat di belakang iris dan pupil, setelah kornea.
• Kornea, lapisan bening dan tipis seperti lensa kontak yang terletak di bagian
paling depan dari bola mata kita.
• Anterior Chamber, adalah bilik mata depan
• Posterior Chamber, adalah bilik mata belakang
• Conjunctiva, lapisan tipis bening yang menghubungkan sklera dengan kornea
Bagian Mata

• Inferior Rectus Muscle, adalah otot mata bagian bawah


• vitreous chamber, adalah aquos humor yang beruap seperti jel/gel yang
mengisi bola mata kita
• Retina, adalah lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata
kita
• Fovea centralis, daerah di retina yang paling tinggi resolusinya untuk
mendapatkan sinar yang masuk ke mata
• Optic Nerve, adalah saraf mata yang menhantarkan sinar ke otak untuk di
terjemahkan sebagai penglihatan yang kita lihat saat ini.
PROSES MELIHAT
Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut.
1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.
2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
3. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik
kuning.
4. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian
disampaikan ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa
mengetahui apa yang kita lihat.
05. Peraba INTEGUMEN
Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh
terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga
membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi
ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam
hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin,
sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit meliputirambut,
kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot.
LAPISAN KULIT
1. Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer).
Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan
teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda, yaitu
400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-
150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut).
Epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu:
1. Lapisan tanduk (stratum corneum)
2. Lapisan bening (stratum lucidum)
3. Lapisan berbutir (stratum granulosum)
4. Lapisan bertaju (stratum spinosum)
5. Lapisan benih (stratum germinativumatau stratum basale).
2. DERMIS
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di
bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah
kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan
memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki
ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh
dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak
nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
3. Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar
berisi sel-sel lemak di dalamnya. Pada lapisan ini terdapat
ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.
Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh
trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak
mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
terimakasih

Jumat, 3 Sept 2021

Anda mungkin juga menyukai