COVID - 19
Nama : Irene Ornella
NPM :1913411016
Soal Kasus
Ny. A berusia 60 tahun jenis kelamin perempuan, lahir pada tanggal 6
februari 1959 beragama islam, pekerjaan IRT, lulusan SMA masuk isolasi
covid tanggal 8 juli 2020 dilakukan pengamatan pada tanggal 9 juli sampai
dengan 12 juli 2020 di ruang dahlia.
Pasien terinfeksi COVID-19 dengan gejala sesak nafas, batuk, mual, napsu
makan menurun. Riwayat penyakit pasien memiliki diabetes melitus dan
pernah menjalani operasi usus buntu. Pasien mengidap atshma
Patofisiologi COVID-19
Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah penyakit infeksi disebabkan oleh
novel coronavirus, sekarang disebut severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV2).
Coronavirus membutuhkan sel inang untuk memperbanyak diri. Siklus dari
Coronavirus setelah menemukan sel inang:
Pertama, penempelan dan masuk virus diperantarai oleh Protein S yang ada
dipermukaan virus. Protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2
(angiotensin-converting enzyme 2).
ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung,
usus halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel
alveolar paru, sel enterosit U. Saat virus berhasil masuk, terjadi translasi replikasi gen
dari RNA genom virus.
Masuknya virus dapat mengurangi respons IFN anti-virus yang mengakibatkan
replikasi virus yang tidak terkendali dan menyebabkan meningkatnya produksi sitokin
proinflamasi. Imunopatologi paru-paru diperkirakan merupakan hasil dari badai sitokin
yang terjadi. Th1/Th17 spesifik teraktifasi dan memperburuk respon inflamasi.sus halus,
sel endotel arteri vena, dan sel otot polos.
Patofisiologi COVID-19
Sebagai akibat dari gangguan sistem imun dan inflamasi yang terjadi, kondisi pasien
dapat mengalami perburukan dan jatuh pada kondisi kritis. Kondisi sakit kritis pada pasien
yang dirawat dengan COVID-19, memerlukan tatalaksana yang komprehensif termasuk
terapi gizi. Pasien COVID-19 yang sakit kritis berada dalam kondisi stres yang sangat berat,
hal ini menyebabkan risiko malnutrisi yang tinggi.
Evaluasi awal risiko malnutrisi, fungsi saluran cerna, dan risiko aspirasi sangat penting
untuk menentukan prognosis. Pemenuhan kebutuhan energi, makronutrien, mikronutrien,
cairan, dan zat-zat gizi yang mampu meningkatkan sistem immunomodulator, anti inflamasi,
anti oksidan dan probiotik menjadi acuan dalam penyusunan protokol terapi gizi pada
COVID-19.
Beberapa formula nutrisi enteral maupun parenteral dapat direkomendasikan untuk
diberikan. Hal ini tentunya membutuhkan pengawasan yang ketat oleh dokter spesialis gizi
klinik. Pertimbangan respon asupan, penurunan berat badan, status gizi, klinis pasien,
keseimbangan cairan, hemodinamik, nilai laboratorium dan penyakit komorbid menjadi
dasar diagnosa gizi pada pasien COVID-19.
Literatur yang dipakai dalam penyusunan protokol terapi gizi pada COVID19 berbasis
bukti, walaupun membutuhkan penelitian lebih lanjut namun dapat dipakai sebagai
modalitas terapi saat ini.
1. Client History (Ch) Riwayat Klien (CH)
KATEGORI DATA DATA
Nama Ny. A
CH.1.1.1 Umur 60 tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin Perempuan
Tanggal lahir 06 Febuari 1959
CH. 3.1.7 Agama Islam
CH.1.1.10 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
CH.1.1.6 Pendidikan SMA
terakhir
Tanggal masuk 08 Juli 2020
Tanggal pengamatan 09 Juli 2020
Ruang perawatan Dahlia
CH.2.1.1 Diagnosis Covid – 19
medis
CH.2.1.13
CH.2.1.4
AD.1.1.2 BB 51 kg - -
Implementasi
• Pemberian makanan: Target awal ≤ 70%
Preskripsi diet kebutuhan, ditingkatkan perlahan dalam 3-7
hari pada kondisi pasien stabil. Porsi kecil
• Jenis diet dan sering. Diutamakan via oral.
Energi Tetap, Rendah Karbohidrat. • Koordinasi gizi (keluarga pasien, dokter, dan
• Bentuk makanan perawat)
Kombinasi makanan Biasa, Lunak Edukasi gizi
• Topik : Peran asuhan gizi pada pasien
&Saring Covid -19
• Cara pemberian • Narsum : Irene
Oral • Sasaran : Pasien
• Frequensi makan • Metode : Ceramah
6x Sehari • Media : Leaflet
PEMBERIAN MAKAN MENU 1HARI
WAKTU NAMA MAKANAN BAHAN MAKANAN BERAT ENERGI PROTEIN LEMAK KARBO
MAKAN (kkal) (g) (g) (g)
Scramble Egg Sandwich Roti Gandum 70 177.8 6.4 2.8 31.3
Telur Ayam 50 77.6 6.3 5.3 0.6
8:00 Tomat 20 4.2 0.2 0.1 0.9
Selada Air 20 4.2 0.2 0.1 0.9
Margarin 10 63.6 0 7.2 0
Biskuit Biscuit Gabin Special Selecta 30 134.1 2.3 4.2 22.1
10:00 Jus Pepaya Pepaya 100 39 0.6 0.1 9.8
Menggunakan Pemanis Buatan 0kkal 2 0 0 0 0
Nasi Tim Ayam Jamur Nasi Tim 150 175.7 3.3 0.3 38.6
Daging Ayam 50 142.4 13.4 9.4 0
Jamur Putih 15 4.1 0.3 0.1 0.8
12:00
Kecap 10 6 1 0 0.6
Tempe Goreng Tempe Goreng 40 141.6 6.8 10.8 6.1
Sop Bayam Bening Sayur Bayam 100 12 1.5 0.2 1.9
Buah Pisang Ambon 100 92 1 0.5 23.4
15:00
Biskuit Biscuit Gabin Special Selecta 30 134.1 2.3 4.2 22.1
Nasi Putih (Bubur) Bubur Nasi 150 109.3 1.9 0.2 24
Ikan Mas Pepes Ikan Mas Pepes 60 48.6 6.9 2.2 0
18:00
Tumis Tahu Kacang Panjang Tahu 40 30.4 3.2 0.8 0.5
Kacang Panjang 50 17.4 0.9 0.2 4
TOTAL 1414.1 58.5 48.7 187.6
Keterangan : Menu 1400kkal, diharapkan pasien dapat mengkonsumsi >70% (1000kkal) dari menu diatas
PERENCANAAN MONITORING
DAN EVALUASI
PARAMETER TARGET WAKTU
(PENGECEKAN ATAU
EVALUASI)
Berat Badan Tetap di status NORMAL Setiap hari
Asupan makan (Recall) Menghabiskan makanan min 70% dari Setiap hari
perhitungan kebutuhan (asupan minimal
1000kkal).
Perubahan perilaku terkait Nafsu makan meningkat, mengurangi Setiap hari
kebiasaan makan konsumsi gula sederhana
Perubahan Nilai Lab HB, Keratinin, E GFR, SGOT Normal Sesuai instruksi
dokter
Perubahan nilai Data klinis Segar, dapat beraktivitas kembali. Dapat Setiap hari
melakukan olahraga ringan seperti jalan
kaki.
Tekanan darah dan respirasi kembali
normal. Suhu tubuh turun/kembali normal
TERIMAKASI
H
Alhamdulilah
Alhamdulilahsudah
sudah selesai
selesai
FIGHTING!!!