Anda di halaman 1dari 47

Laporan Jaga SKDI : 4A

ICD : T31.2

Luka Bakar grade II

SILVIA LAROZA
2008436873
Identitas Pasien
Nama : An S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 62 tahun
RM : 01056019
Masuk RS : 07 Januari 2021
PRIMARY SURVEY
Airway and C-spine control
• Objective :
Tidak terdapat luka bakar pada wajah, alis, hidung, tanda trauma inhalasi (-). dapat berbicara
dengan jelas, stridor (-), snoring (-), gargling (-)
• Assessment :
Airway Clear
• Tindakan :
Tidak dilakukan pemasangan alat bantu nafas dan neck collar
Breathing and ventilation
• Objective :
Pengembangan paru baik, pergerakan dada simetris, retraksi (-), penggunaan otot bantu nafas
(-), eskar mengelilingi dada(-), deviasi trakea (-), krepitasi (-), sesak nafas (-) RR : 20x/menit

• Assessment :
Breathing clear
Circulation and bleeding control
• Objective :
Akral hangat, CRT < 2 detik, nadi 120x/menit , tanda dehidrasi (-), pucat (-)

• Assessment :
Syok (-)
Disability (neurologic evaluation)
• Objective :
GCS 15 (E4V5M6), kesadaran alert, reflek pupil (+/+)

• Assessment :
Hasil pemeriksaan mini neurologi baik
Exposure/environmental control
• Objective :
Suhu 36,5 ˚C

• Assessment :
Hipotermi (-)

• Tindakan :
Melepas semua pakaian dan selimuti pasien. Atur suhu lingkungan
FATT

Fluid PERBAIKI
Resusitasi cairan :
Dewasa : 2 cc x BB x luas Luka Bakar (%) + kebutuhan faali
25 x 25
2 cc x 25 Kg x 28 % + 1500 + x 5 = 3030 cc
24 jam

8 jam pertama 1515 cc


16 jam berikutnya 1515 cc

Analgesik, antibiotik, antitetanus


Paracetamol
Ceftriaxone
Tetagam
FATT

Fluid
Resusitasi cairan :
Anak : 2 cc x BB x luas Luka Bakar (%) + kebutuhan faali
25 x 25
2 cc x 25 Kg x 28 % + 1500 + x 5 = 3030 cc
24 jam

8 jam pertama 1515 cc


16 jam berikutnya 1515 cc

Analgesik, antibiotik, antitetanus


Paracetamol
Ceftriaxone
Tetagam
FATT

Test

Laboratorium
X-ray

Tube

Kateter urin
SECONDARY SURVEY
Anamnesis
KELUHAN UTAMA
Luka bakar sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit
Mekanisme Trauma
30 menit sebelum masuk rumah sakit, ibu pasien mengaku anaknya sedang
bermain-main dan ibu pasien sedang berada didepan rumah. Ibu pasien terkejut
mendengar teriakan anaknya dan ternyata pasien sudah masuk kedalam panci
yang berisi air panas mengenai perut hingga kedua tungkai pasien. Pasien tidak
ada mengalami penurunan kesadaran. Pasien segera dibawa ke RSUD Arifin
Achmad.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
- Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan

Riwayat Penyakit Keluarga


- Tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan

Riwayat Alergi
- Tidak ada riwayat alergi obat dan makanan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : komposmentis
TD : 137/47
HR : 85 x / m
RR : 20 x / m
Suhu : 36,5 C
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan Leher: Dalam batas normal
Thorax : Dalam batas normal
Abdomen : Status lokalis
Posterior : Status lokalis
Ekstremitas : status lokalis
Status Lokalis
Abdomen : Terdapat luka bakar derajat II a
dengan warna kulit pink, kecoklatan dan
terdapat bula dengan luas luka bakar
berdasarkan modifikasi rule of nine 5 %
Status Lokalis
Punggung : Terdapat luka bakar derajat II a – II b
dengan warna kulit pink, kecoklatan dan terdapat
bula dengan luas luka bakar berdasarkan modifikasi
rule of nine 11 %
Status Lokalis
Tungkai kanan : Terdapat luka bakar derajat II a
dengan warna kulit pink, kecoklatan dan terdapat bula
dengan luas luka bakar berdasarkan modifikasi rule of
nine 6 %
Status Lokalis
Tungkai kiri : Terdapat luka bakar derajat ll a dengan
warna kulit kecoklatan dan terdapat bula, dengan luas
luka bakar berdasarkan modifikasi rule of nine 6 %
(A) Rule of nines (for adults) and (B) Lund-
Browder chart (for children)
Diagnosis Kerja
Luka bakar derajat IIa – IIb 28%
Pemeriksaan Penunjang
(10/12/2020)    

Darah Rutin : ▪ Hemostasis : ▪ Kimia Klinik : ▪ Analisa Gas Darah :

Hb : 17,8 g/dL (H) PT : 13.9 detik Albumin : 4,1 g/dl pH : 7,30 (L)
Leukosit : 36,85 10³/uL (H)
INR : 0,98 AST : 20 U/L pCO2 : 3,4 mmHg
Ht : 52,7% (H)
APTT : 29,3 detik ALT : 89 U/L (H) pO2 : 114 mmHg (H)
Trombosit : 604.000 /uL (H)  
GDS : 177 mg/dL HCO3 : 17 mmol/L (L)
Eritrosit : 6,20 106/uL (H) ▪ Elektrolit :

Na+ : 128 mmol/L (L)

K+ : 2,9 mmol/L (L)

Ca+ : 1,07 mmol/L

Lactat : 5,2 mmol/L (H)


Diagnosis
Luka bakar derajat IIa - IIb 28 % ec SCALD
Tatalaksana
Non farmakologi: Farmakologi:
• IVFD RL 3030 ml/24jam • Inj. Ceftriaxone 2 x 625 mg
• 8 jam pertama 1505 ml, 47ml/jam • Inj. Paracetamol 4 x 250 mg
• 16 jam selanjutnya 1505 ml, 24 tpm • Inj. Ranitidin 2 x 25 mg
• Rujuk ke bedah plastik
• Diberikan tetagam
• Debridement
• Diberikan burnazin cream
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Luka bakar merupakan kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh trauma panas atau trauma
dingin (frost bite). Penyebabnya adalah api, air panas, listrik, kimia, radiasi dan trauma dingin
(frost bite). Kerusakan ini dapat menyertakan jaringan bawah kulit
Anatomi
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis
dan avaskuler.

Epidermis terdiri dari 5 lapisan (dari luar ke dalam )


•Stratum korneum
•Stratum lusidum
•Stratum granulosum
Anatomi •Stratum spinosum
•Stratum basal
Dermis

Dermis terdiri dari dua lapisan :


• Lapisan papiler: tipis, mengandung jaringan ikat
jarang.
• Lapisan retikuler: tebal, terdiri dari jaringan ikat
padat.

Anatomi Subkutis

Merupakan lapisan di bawah dermis atau


hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak. Pada
lapisan ini terdapat jaringan ikat yang
menghubungkan kulit secara longgar dengan
jaringan di bawahnya
Pada tahun 2014, World Health Organization (WHO)
memperkirakan bahwa terdapat 265.000 kematian
yang terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia akibat
Epidemiologi luka bakar

Di Indonesia, prevalensi luka bakar pada tahun 2013


adalah sebesar 0.7% dan telah
mengalami penurunan sebesar 1.5% dibandingkan
pada tahun 2008 (2.2%).
Etiologi
 Luka Bakar Termal (Thermal Burns)
Luka bakar oleh air panas (scald), jilatan api ke tubuh (flash), kobaran api ke tubuh (flame)
dan akibat terpapar dengan objek – objek panas lainnya (misalnya plastik logam panas dan lain-
lain).
 Luka Bakar Zat Kimia (Chemical Burns)
Asam kuat menyebabkan nekrosis koagulasi, denaturasi protein dan rasa nyeri yang hebat.
Luka bakar yang disebabkan oleh alkali atau basa kuat akan menyebabkan jaringan mengalami
nekrosis yang mencair (liquefactive necrosis).
 Luka Bakar Listrik (Electrical Burns)
 Luka Bakar Radiasi (Radiation Exposure)
Etiologi
Respon lokal terhadap luka bakar
Terbentuknya 3 zona luka bakar, yaitu :
- Zona Koagulasi : daerah yang langsung mengalami kontak dengan sumber panas dan terjadi
nekrosis dan kerusakan jaringan.
- Zona Statis : berada disekitar zona koagulasi, mengalami kerusakan endotel pembuluh darah,
trombosit, leukosit, sehingga terjadi penurunan perfusi jaringan, perubahan permeabilitas
kapiler dan respon inflamasi lokal.
- Zona Hiperemis : terjadi vasodilatasi karena inflamasi, jaringan masih viable.
Respon lokal terhadap luka bakar
Respon umum terhadap luka bakar
kulit terbakar atau terpajan suhu tinggi  pembuluh kapiler di bawahnya akan
rusak

permeabilitas pembuluh darah meningkat 


hilangnya fungsi kulit sebagai barrier
kebocoran cairan intrakapilar keinterstisial

anemia terbentuk udem dan bula yang berkurangnya cairan intravaskular


mengandung banyak elektrolit

luka bakar yang luasnya < 20% luka bakar yang luasnya >20%

mekanisme kompensasi tubuh


masih bisa mengatasinya syok hipovolemik
Klasifikasi
Berdasarkan American Burn Association luka bakar diklasifikasikan menjadi:
Berdasarkan kedalamannya. :
1. Luka bakar derajat I (superficial burns) : Luka bakar derajat ini terbatas hanya sampai lapisan
epidermis.
2. Luka bakar derajat II (partial thickness burns) :
IIA : Luka bakar yang kedalamanya mencapai dermis.
IIB :Luka bakar derajat II yang mengenai sebagian bagian reticular dermis (deep partial
thickeness) , atau deep partial thickeness burns
Klasifikasi
3. Luka bakar derajat III(full-thickess burns)
Kedalaman luka bakar ini mencapai seluruh dermis dan epidermis sampai ke lemak subkutan.
4. Luka bakar derajat IV
Luka bakar derajat ini bisa meluas hingga mencapai organ dibawah kulit seperti otot dan
tulang.
Klasifikasi
Klasifikasi
Derajat luka bakar
Tatalaksana
Kriteria Rujukan
1. Luka bakar > 10% TBSA pada orang 7. Luka bakar kimia
dewasa
8. Luka bakar dengan penyakit
2. Luka bakar > 5% TBSA pada anak- sebelumnya
anak
9. Luka bakar yang disertai trauma
3. Luka bakar derajat 3 > 5% TBSA major lainnya
4. Luka bakar yang melibatkan daerah
10. Luka bakar pada usia yang ekstrim
wajah, tangan, kaki, genital,
seperti bayi dan geriatric
perineum, sendi besar, ekstremitas
dan dada dengan luka bakar 11. Luka bakar pada wanita hamil
melingkar.
5. Luka bakar dengan trauma inhalasi 12. Luka bakar yang dicurigai bukan
karena kecelakaan
6. Luka bakar listrik
Komplikasi

SIRS (Systemic

kompli Inflammatory Response


kompli Syndrome)
kasi
kasi Sepsis

akut
akut MODS(Multiple Organ

Dysfunction Syndrome)


Jaringan parut
kompli
kompli hipertrofik
kasi
kasi
lanjut

Keloid

KOMPLIKASI
lanjut

kontraktur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai