Anda di halaman 1dari 29

FALSAFAH DAN PARADIGMA

KEPERAWATAN

Oleh :
Yulliana, S.Kep., Ns., M.Kep
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI
DALAM PENGETAHUAN FILSAFAT

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang


senantiasa mencari kebenaran.

Filsafat juga disebut sebagai induk dari ilmu


pengetahuan, banyak ilmu pengetahuan yang
terlahir dari filsafat.

Pengetahuan adalah persepsi subyek (manusia)


terhadap obyek riil dan gaib atau fakta.
CABANG-CABANG ILMU
FILSAFAT
Ontologi
Ilmu yang membahas tentang hakikat
sesuatu yang ada/berada atau dengan kata
lain artinya ilmu yang mempelajari tentang
yang ada atau dapat dikatakan berwujud
dan berdasarkan pada logika.

Objek kajian ontologi disebut ADA


maksudnya berupa benda yang terdiri dari
alam, manusia, dan jiwa.
Aplikasi Ontologi dalam Keperawatan :
1. Digunakan untuk menjelaskan dasar
keperawatan, perkembangan teori dan
analisa teori (Meleis, 2012).
2. Digunakan untuk mengkaji sifat
keperawatan, kondisi seseorang,
lingkungan, kesehatan dan penyakit (Bruce,
Rietze dan Lim, 2014).
3. Digunakan untuk memandu penelitian dan
praktik yang berhubungan dengan
pencegahan penyakit dan mempertahankan
serta mempromosikan kesehatan pasien
(Parker dan Smith, 2012).
4. Digunakan untuk mendasari konsep bahwa
pasien adalah pusat dari asuhan
keperawatan (Fistein dan Mallog, 2014).
5. Digunakan untuk membantu
mengembangkan terminologi yang
mengeluarkan model diagnosa keperawatan
(Cimino dan Thei, 2006).
Epistemologi
Teori pengetahuan yang benar (teori of
knowledge).

Merupakan bagian dari filsafat yang


membicarakan tentang terjadinya
pengetahuan, sumber pengetahuan, asal
mula pengetahuan, batas-batas, sifat-sifat,
dan kesahihan pengetahuan.

Objek material epistemologi adalah


pengetahuan sedangkan objek formal
epistemologi adalah hakekat pengetahuan.
Epistemologi dalam keperawatan digunakan
untuk mengembangkan, mengidentifikasi dan
memvalidasi pengetahuan tentang
keperawatan (Bruce et al, 2014), seperti :
1. Mencari penjelasan yang lebih baik
mengenai ilmu keperawatan (Reed, 2006).
2. Menentukan tindakan yang paling efektif
dan efisien untuk diberikan kepada klien
(Doane dan Varcoe, 2008; Joaquim dan
Queires, 2014).
Aksiologi
Merupakan cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya (teori nilai).

Ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu


pengetahuan itu sendiri.

Merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan


manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan,
dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak
ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkan
dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya dan dijalan yang baik pula.
Aksiologi dalam keperawatan digunakan agar
perawat dapat :
1. Menjaga nilai-nilai profesi, metodologi
praktik dalam profesi dan panduan dalam
berpraktik (Mitariu et al, 2013).
2. Menjaga sikap dan tindakan yang
berhubungan dengan praktik keperawatan,
seperti memperkecil kemungkinan praktik
yang tidak kompeten dan tidak sensitif
kepada pasien (Meehan, 2012).
3. Menghindarkan pasien dari cidera (Jarrin,
2007).
FALSAFAH
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai
yang menjadi pedoman untuk mencapai
suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan
hidup.

Falsafah menjadi ciri utama pada suatu


komunitas berskala besar maupun kecil,
salah satunya adalah komunitas profesi
keperawatan.
Keperawatan merupakan pandangan dasar
tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka
dasar dalam praktik keperawatan (Hidayat,
2007).

Keperawatan sebagai ilmu karena keperawatan


memiliki landasan ilmu pengetahuan yang
ilmiah yaitu scientific nursing karena ilmu
pengetahuan dan tehnologi keperawatan
selalu berkembang.

Keperawatan merupakan ilmu terapan yang


selalu berubah menurut tuntunan zaman.
FALSAFAH KEPERAWATAN
Falsafah keperawatan adalah keyakinan
perawat terhadap nilai-nilai keperawatan
yang menjadi pedoman dalam memberikan
asuhan keperawatan, baik kepada individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat.
Dalam falsafah keperawatan pasien dipandang
sebagai mahluk holistic, yang harus harus
dipenuhi segala kebutuhannya, baik
kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan
spiritual yang diberikan secara komprehensif.
PARADIGMA KEPERAWATAN
Paradigma adalah seperangkat kepercayaan
atau keyakinan yang menuntun seseorang
dalam bertindak dalam kehidupan sehari-
hari.
Paradigma Keperawatan adalah cara pandang
yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan.
KOMPONEN PARADIGMA
KEPERAWATAN
KONSEP MANUSIA
Manusia sebagai mahluk bio, psiko, sosio, spiritual dan
kultural mempunyai sejumlah kebutuhan yang harus
dipenuhi, bila gagal dipenuhi akan terjadi
ketidakseimbangan, maka akan muncul masalah
kesehatan.

Manusia sebagai mahluk biologis :


 Terdiri dari sekumpulan organ yang semuanya memiliki
fungsi yang terintegrasi.
 Berkembangbiak.
 Memiliki kebutuhan dasar untuk mempertahankan
kelangsungan hidup.
Lanjutan…..
Manusia sebagai mahluk psiko bermakna bahwa manusia
adalah mahluk berjiwa, memiliki sifat yang tidak dimiliki
oleh mahluk lain, memiliki kemampuan berpikir, dan
kesadaran pribadi. Manusia juga bersifat dinamis yang
selalu berubah dari waktu ke waktu.

Manusia sebagai mahluk sosial yang memerlukan orang lain


dalam kehidupannya.

Manusia sebagai mahluk spiritual yang memiliki keyakinan


dari dalam dirinya dengan tuhannya.

Manusia sebagai mahluk kultural bermakna mahluk yang


berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran,
keadilan dan bertanggungjawab.
Kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow :
 Kebutuhan fisiologis
 Kebutuhan akan rasa aman dan nyaman
 Kebutuhan akan kasih sayang
 Kebutuhan akan penghargaan
 Kebutuhan akan aktualisasi diri
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa
berinteraksi secara tetap dengan lingkungan
eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu
menyeimbangkan keadaan internalnya.

Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan


jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan merupakan
kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi
dan interdependensi.
Kesimpulannya, konsep manusia menurut paradigma
keperawatan adalah manusia sebagai sistem
terbuka, sistem adaptif, personal dan interpersonal
yang secara umum dapat dikatakan holistic.
KONSEP LINGKUNGAN
Lingkungan adalah faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap perkembangan
manusia.

Lingkungan juga dianggap sebagai sumber


terjadinya keadaan sakit (tidak sehat) dan
merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan atau kondisi sakit
seseorang.
Lingkungan dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Lingkungan dalam
 Lingkungan fisik
 Lingkungan psikologis
 Lingkungan sosial
2. Lingkungan luar (kultur, adat, struktur
masyarakat, status sosial, udara, suara,
pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi.
KONSEP KESEHATAN
Sehat menurut WHO adalah keadaan utuh
secara fisik, jasmani, mental, dan sosial dan
bukan hanya satu keaadaan yang bebas
penyakit, cacat dan kelemahan.

Sehat menurut UU No. 23/1992 adalah keadaan


sejahtera badan (jasmani), jiwa (rohani),
dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
SALAH SATU UKURAN YANG DIPAKAI UNTUK
MENGUKUR TINGKAT ATAU STATUS KESEHATAN
ADALAH RENTANG SEHAT SAKIT.
KONSEP KEPERAWATAN
Keperawatan adalah kegiatan pemberian
asuhan keperawatan kepada keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat.

Tujuan keperawatan adalah memberi bantuan


yang paripurna dan efektif kepada klien serta
memenuhi kebutuhan dasar klien sebagai
seorang manusia.
Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang
diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk asuhan
keperawatan (UU No. 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan).

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan


tinggi keperawatan, baik di dalam maupun diluar
negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Fungsi utama perawat adalah membantu klien dari
individu hingga masyarakat, baik dalam kondisi
sehat maupun sakit, guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui layanan
keperawatan.

Intervensi keperawatan dilakukan dalam upaya


meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
menyembuhkan, serta memelihara kesehatan
melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif sesuai wewenang, tanggung jawab dan
etika profesi keperawatan.
Kesimpulannya, keperawatan sebagai titik akhir
pencapaian tujuan dimana keperawatan berhasil
menghantarkan klien kembali kepada keadaan awal
sebelum sakit sehingga mampu berfungsi sebagai
individu sosial yang dapat berinteraksi dengan
lingkungan dalam rangka mempertahankan
kesejahteraan fisik, psikologis dan sosial.
Bagi seorang perawat falsafah dan paradigma
keperawatan merupakan sesuatu yang harus
ditanamkan dalam diri perawat dalam menjalankan
praktik keperawatan, karena hal tersebut
merupakan dasar-dasar yang harus dimiliki seorang
perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada klien. Dalam memberikan asuhan
keperawatan, falsafah keperawatan sebagai
keyakinan dasar dalam menerapkan teori
keperawatan terhadap paradigma keperawatan
yang terdiri dari manusia, keperawatan,
lingkungan, dan kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai