Anda di halaman 1dari 12

Assalamualaikum

Wr.Wb 
Nama Anggota Kelompok:

NOVELLYNA MULYANINGSIH
FAIRUZ AZ ZAHRA
ADJIE AHMAD SYAHPUTRA
Judul Presentasi
Kelompok 2 :
FILSAFAT
KETUHANAN
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang
Tuhan dengan pendekatan akal budi, maka
dipakai pendekatan yang disebut filosofis.
Bagi orang yang menganut agama tertentu
(terutama agama Islam, Kristen, Yahudi), akan
menambahkan pendekatan wahyu di dalam
usaha memikirkannya. Jadi Filsafat Ketuhanan
adalah pemikiran para manusia dengan
pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha
yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk
menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak,
namun mencari pertimbangan kemungkinan-
Penelitian tentang Allah dalam Ilmu Filsafat
Penelaahan tentang Allah dalam filsafat lazimnya disebut teologi
filosofi. Hal ini bukan menyelidiki tentang Allah sebagai obyek,
namun eksistensi alam semesta, yakni makhluk yang diciptakan,
sebab Allah dipandang semata-mata sebagai kausa pertama,
tetapi bukan pada diri-Nya sendiri, Allah sebenarnya bukan
materi ilmu, bukan pula pada teodise. Jadi pemahaman Allah di
dalam agama harus dipisahkan Allah dalam filsafat. Namun
pendapat ini ditolak oleh para agamawan, sebab dapat
menimbulkan kekacauan berpikir pada orang beriman. Maka
ditempuhlah cara ilmiah untuk membedakan dari teologi dengan
menyejajarkan filsafat ketuhanan dengan filsafat lainnya (Filsafat
manusia, filsafat alam dll). Maka para filsuf mendefinisikannya
sebagai usaha yang dilakukan untuk menilai dengan lebih baik,
dan secara refleksif, realitas tertinggi yang dinamakan Allah itu,
ide dan gambaran Allah melalui sekitar diri kita.
Filsafat ketuhanan berdasarkan Al-Qur’an
dan Hadits
Pengakuan akan Tuhan telah ada dalam diri manusia sejak manusia
pertama kali diciptakan (Al-A’raf [7]:172). 

Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan


anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini
Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Al-
A’raf [7]:172).
Ketika masih dalam bentuk roh, dan sebelum dilahirkan ke bumi, Allah
menguji keimanan manusia terhadap-Nya dan saat itu manusia
mengiyakan Allah dan menjadi saksi. Al-Qur’an menegaskan ini dalam
surah Az-Zumar [39]:8 

artinya : Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon


(pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian
apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan
kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk
(menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-
sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya.
Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara
waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka" surah Az-Zumar
[39]:8.
Artinya : Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar
seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah
menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu
sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus.
Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain
orang-orang yang tidak setia lagi ingkar. (surah
Luqman [31]:32).
Filsafat Tuhan berdasar spekulasi
Spekulasi adalah membuat suatu keputusan dengan pengetahuan
dan pengalaman yang kita miliki dan keyakinan untuk
mendapatkan yang diinginkan, dengan pemikiran yang matang
walaupun kadang hasil yang diterima tidak sesuai harapan.
Sebagian ulama berbeda pendapat terkait konsep Tuhan.
Namun begitu, perbedaan tersebut belum sampai mengubah Al-
Qur’an. Pendekatan yang bersifat spekulatif untuk menjelaskan
konsep Tuhan juga bermunculan mulai dari berfikir rasional
hingga agnostisisme (ada teorinya) dan lainnya dan juga ada
sebagian yang bertentangan dengan konsep tauhid sehingga
dianggap sesat oleh ulama terutama ulama syariat.
Pemikir yang mempercayai adanya Allah
❶ Santo Agustinus(354-430)
❷ Thomas Aquinas (1225-1274)
❸ Descartes (1596-1650)
❹ Imanuel Kant (1724-1804)
❺ Hegel (1770-1831)
❻ Schleiermacher (1768-1834)
❼ Alfred North Whitehead (1861-1947)
❽ Deisme
❾ Agnostisisme
❿Ateisme
⓫ Ludwig Feuerbach
⓬ Karl Marx
⓭ Sigmund Freud
Demikianlah hasil dari presentasi
kelompok kami, apabila kurang jelas
tolong ditanyakan ya.

Demikian dan terimakasih atas


perhatian saudara-saudara sekalian.
Mohon maaf bila kami terdapat
kesalahan dan kepada Allah kami
mohon ampun.
Harap dimaklumi karena kami masih
dalam proses belajar !!! 
Terimakasih
Wasalamualaikum
Wr.Wb 

Anda mungkin juga menyukai