Anda di halaman 1dari 17

KEBERSAMAAN DALAM PLURALISME

BERAGAMA

DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD ZAMZAM S.Pd.I, M.Pd.I

KELOMPOK 10
TRI MEITA RIYANI : PO.71.31.1.16.036
ZAKIYAH : PO.71.31.1.16.040
PENGERTIAN PLURALISME MENURUT
KAIDAH SEBENARNYA
• Kata Pluralisme berasal dari kata Plural yang menurut
Kamus Besar Bahasa indonesia berarti jamak atau lebih
dari satu .
Sedangkan beberapa kata yang terkait dengan hal itu
adalah :
• pluralis : Jumlah yang menunjukkan lebih dari satu,
• Pluralistis  : Banyak macam; bersifat majemuk.
• Sedangkan dalam KBBI pengertian dari pluralisme
adalah : keadaan masyarakat yang majemuk
(bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya).
PENGERTIAN PLURALISME AGAMA
• Pluralisme agama
adalah sebuah konsep yang mempunyai
makna yang luas, berkaitan dengan
penerimaan terhadap agam – agama yang
berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang
berlain-lainan pula:
1.  sebagai pandangan dunia yang 4.    dan sebagai sinomin untuk toleransi agama,
menyatakan bahwa agama seseorang yang merupakan prasyarat untuk ko-eksistensi
bukanlah sumber satu-satunya yang harmonis antara berbagai pemeluk agama ataupun
eksklusif bagi kebenaran, dan dengan denominasi yang berbeda-beda.
demikian di dalam agama-agama lain pun Konsep pluralisme telah menjadi filosofi
ketatanegaraan masyarakat dunia saat ini, yang 
dapat ditemukan, setidak-tidaknya, suatu merupakan konsekwensi dari masyarakat yang
kebenaran dan nilai-nilai yang benar. hidup di era globalisasi. Dalam Islam, pluralisme
2.    sebgai penerima atas konsep bahwa dua merupakan dasar dari khilqah (penciptaan) alam
atau lebih agama yang sama-sama memiliki dan karenanya pluralisme tidak berpotensi untuk
klaim-klaim kebenaran yang eksklusif sama- melahirkan konflik.
sama sahih. Pendapat ini seringkali Menurut al-Qur’an sendiri, sebagai sumber
menekankan aspek-aspek bersama yang normatif bagi suatu teologi inklusif. Karena bagi
kaum muslimin, tidak ada teks lain yang
terdapat dalam agama-agama.
menempati posisi otoritas mutlak dan tak
3.    Kadang-kadang juga digunakan sebagai terbantahkan selain Alqur’an. Maka, Alqur’an
sinonim untuk ekumenisme, yakni upaya merupakan kunci untuk menemukan dan
untuk mempromosikan suatu tingkat memahami konsep persaudaraan Islam-terhadap
kesatuan, kerja sama, dan pemahaman yang agama lain---pluralitas  adalah salah satu
lebih baik antar agama-agama atau berbagai kenyataan objektif komunitas umat manusia,
denominasi dalam satu agama . sejenis hukum Allah atau Sunnah Allah,
 
DEFINISI PLURALISME AGAMA
Berikut definisi pluralisme menurut beberapa ahli dan pemikir muslim :
a.      Menurut pemikir muslim M. Rasjidi, mendifinisikan pluralisme agama sebatas sebagai realitas sosiologis,bahwa pada
kenyataanya masyarakat memang plural. Namun demikian pengakuan terhadap realitas kemajemukan ini tidak berarti
memberikan pengakuan terhadap kebenaran teologis agama-agama lain.1
 
b.      Mukti Ali dan Alwi Shihab berpendapat pluralisme agama tidak sekedar memberikan pengakuan terhadap eksistensi agama-
agama lain, namun sebagai dasar membangun sikap menghargai dan membangun keharmonisan antarumat beragama. Dalam
konteks ini, kedua pemikir tersebut berada pada wilayah agree in disagreement (setuju dalam perbedaan). Dengan demikian
mereka meyakini kebenaran agamanya sendiri, namun mempersilahkan orang lain juga meyakini kebenaran agama yang
dianutnya.
 
 
c.       Nurcholis Madjid mengemukakan definisi pluralisme agama adalah bahwa semua agama adalah jalan kebenaran menuju
Tuhan. Dalam konteks ini, Madjid menyatakan bahwa keragaman agama tidak hanya sekedar realitas social, tetapi keragaman
agama justru menunjukan bahwa kebenaran memang beragam. Pluralisme agama tidak hanya dipandang sebagai fakta social
yang fragmentatif, tetapi harus diyakini bahwa begitulah faktanya mengenai kebenaran.
 
d.      Hick berpendapat bahwa pluralisme agama merupakan sebuah gagasan yang mengajarkan bahwa Tuhan sebagai pusat,
dikelilingi oleh sejumlah agama. Setiap komunitas mendekati Tuhn dengan cara masing-masing. Konsepsi nasr tentang islam
pluralis, juga didasarkan pada pemahaman bahwa pada dasarnya setiap agama terstrukturisasi dari dua hal, yakni perumusan
iman dan pengalaman iman.
 
e.      Menurut Diana L. Eck (1999), pluralisme itu bukanlah sebuah paham bahwa agama itu semua sama. Menurutnya bahwa
agama-agama itu tetap berbeda pada dataran simbol, namun pada dataran substansi memang stara. Jadi yang membedakan
agama-agama hanyalah (jalan) atau syariat. Sedangkan secara substansial semuanya setara untuk menuju pada kebenaran yang
transendental itu.
PANDANGAN ISLAM DALAM MENYIKAPI
PLURALISME AGAMA
• Islam adalah agama yang damai dan dan
sanggup hidup berdampingan dengan agama
lain, Islam mengakui kemajemukan agama,
dan menghormati keberadaan mereka Dalam
masalah aqidah dan ibadah, umat islam wajib
bersikap ekseklusif, dalam arti haram
mencampur adukan aqidah dan ibadah umat
islam dengan aqidah dan ibadah pemeluk
agama lain
PANDANGAN/PERSPEKTIF AL-QUR’AN
TENTANG PLURALISME AGAMA

• Sikap Al Qur’an terhadap pluralitas agama begitu jelas dan merupakan


sunnatullah. Pluralisme agama merupakan kenyataan historis yang tidak
dapat disangkal oleh siapapun. Pluralitas agama dalam Islam itu diterima
sebagai kenyataan sejarah yang sesungguhnya diwarnai oleh adanya
pluralitas kehidupan manusia itu sendiri, baik pluralitas dalam berpikir,
berperasaan, bertempat tinggal maupun dalam bertindak.
Agama hanya dijadikan pembatas dalam sisi kemanusiaan. Sebagai
dampaknya timbul sikap-sikap ekslusifisme para penganut agama, sikap
saling mencurigai, intoleransi yang berakhir dengan ketegangan sosial,
pengrusakan, pemusnahan jiwa, dan sebagainya.
Al-Qur’an dalam memberikan pendidikan kesadaran terhadap pluralisme
agama terhadap umat manusia diantaranya tampak dari sikap-sikapnya
sebagai berikut:
• 1.     Mengakui eksistensi agama lain • 4.    Tidak memaksakan kehendak kepada penganut
‫شــ يوـهـدى‬
‫يءاـ‬ ‫ضلمن‬‫كن يـ‬‫حدة لـوـ‬
‫جعلكم اـمة اـوـ‬ ‫وـلوشاـءاـهلل ل ـ‬ agama lain.
) ٩ ٣‫نحل‬ : ‫عملون( لاـ‬
‫تسئلن عماكـنتم تــ‬ ‫شــ لـوـ‬
‫يءاـ‬ ‫من‬ )٢٢ ٩ : ‫اـرـةقـ‬
‫بين لاـرشد من لاـغي( لب‬
‫فــدين قدـ تــ‬
‫الـاكاـهرـ ىال‬
Artinya: Artinya :
“Dan kalau menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu “Tidak ada paksaan untuk memasuki (masuk) agama
umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang di (Islam) : sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari
kehendaki-Nya dan memberi petujuk kepada siapa yang pada jalan yang sesat”. (Q.S. Al-Baqarah [2] : 229)
dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya
tentang apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S. An-Nahl 16 : 5.    Mengakui tentang banyaknya jalan yang dapat
93) ditempuh manusia dan pemerintah berlomba-lomba
• dalam kebajikan.
2.    Memberi hak untuk hidup berdampingan saling )١٤٨: ‫لاـخريـات( لاـبقرـة‬ ‫استبقـوا‬
‫كل وـجهـة هو موـالهـ فــ‬
‫لـوـ‬
menghormati pemeluk agama lain. Artinya :
‫بــ علم كذلـك‬
‫يسبوا اـهلل غريـ‬‫دعونمن دوـن اـهلل فــ‬ ‫سبوا لاـلذين ي ـ‬
‫والـ تــ‬ “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri)yan ia
‫ماكانوا‬
‫ينبئهم بــ‬ ‫جـعكم فــ‬
‫ثــ لاـى برـهم رـم‬ ‫كل اـمة علمهم م‬
‫زـيناـ ل ـ‬ menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu
)١٠٨ :‫علمون( اـالنعـام‬
‫ يـ‬                        (dalam berbuat) kebajikan”. (Q.S. Al-Baqarah [2] : 148)
Artinya: Demikian terlihat bahwa besarnya penghargaan dan
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang perhatian Al-Qur’an terhadap adanya pluralisme agama. 
mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan •  
memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. •
Demikianlah kami jadikan tiap umat menganggap baik
pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah
kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa
yang dahulu mereka kerjakan”.(Q.S. Al-An’am 6:108)

3.    Menghindari kekerasan dan memelihara tempat-
tempat beribadah umat beragama lain.
‫لهدــمـت صوـمـعـ وبـيعـ‬ ‫بعض‬ ‫عضهم بــ‬ ‫وـلوالـ دفعـ اـهلل لاـناس بــ‬
‫صـ‬
‫نيـره‬ ‫كثـريـاولـينصـرن اـهللمن‬ ‫جديدـكرفيهـااسم اـهلل‬
‫وـماـسـ‬ ‫وـصلوات‬
‫ويعزيز‬‫اـهلل قـلـ‬
) ٤ : ‫( لاـحج‬
Artinya :
“… Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan)sebagian
manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah
dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah
ibadat orang Yahudi, dan masjid-masjid yang didalamnya
banyak disebut nama Allah”. (Q.S. Al-Hajj [22] : 40)
DAMPAK PLURALISME DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
a. Dampak positif
• Adanya toleransi beragama.
• Terjadinya kerukunan antar umat bergama di
Indonesia
b.  Dampak negatif
• Munculnya berbagai sekte agama yang
mengatas namakan HAM.
• Bisa menjadi asal pertikaian antar umat
beragama jika pluralisme ditanggapi secara
berlebihan.
BAGAIMANA MEMAKNAI KEBERSAMAAN
DALAM PLURALITAS BERAGAMA
• Pemahaman pluralitas agama menuntut sikap
pemeluk agama untuk tidak hanya mengakui
keberadaan dan hak agama lain, tetapi juga
harus terlibat memahami perbedaan dan
persamaan dan mencapai kerukunan dan
kebersamaan
• Bila dikaji eksistensi manusia dalam kerukunan
dan kebersamaan ini di peroleh pengertian
bahwa arti sesungguhnya dari manusia bukan
terletak pada akunnya, tetapi pada
kebersamaannya.
• pluralitas agama di dalam Q.S An-Naml:125,
menganjurkan dialog yang baik untuk saling
mengenal mitra dialog, Dialog tersebut dengan
sendirinya akan memperkaya wawasan kedua
belah pihak dalam rangka mencari persamaan
yang dapat di jadikan landasan untuk menjalin
kerukunan
• Pluralitas bukan hanya toleransi atau
kebersamaan yang pasif, melainkan kesediaan
untuk melindungi dan mengakui kesetaraan di
antara sesame manusia, terlepas dari
perbedaan asal-usul etis, keyakinan,
kepercayaan dan agama yang di anut
AKIBAT YANG DITIMBULKAN ATAS KESALAHAN
DALAM MEMAKNAI PLURALISME AGAMA

• pluralisme menjadi polemik di Indonesia,


perbedaan mendasar antara pluralisme dan
pengertian awalnya yaitu pluralism sehingga
memiliki arti :
• Pluralisme diliputi semangat religius, bukan hanya
sosial kultural
• Pluralisme digunakan sebagai alasan
pencampuran antar ajaran agama
• Pluralisme digunakan sebagai alasan untuk
merubah ajaran suatu agama agar sesuai dengan
ajaran agama lain.
UPAYA – UPAYA MEMELIHARA
PRULARISME AGAMA
1.      Adanya Kesadaran Islam yang Sehat
2.      Dialog Antarumat Beragama
3.      Menggali semangat pluralisme dalam
masyarakat
4.      Saling menjaga tempat tempat
peribadatan
5.      Saling meniadakan dalam bentuk konflik
antar agama.
6.      Saling menjaga relasi antar umat
beragama.
KESIMPULAN

•Pluralisme agama menjadi dasar sejarah bagi terciptanya semangat dan


dinamika dalam agama-agama untuk mammpu menjawab isu-isu kontemporer.
Pluralitas mengacu kepada adanya kebersamaan dan keutuhan. Dengan
demikian, kita tidak lagi dapat membatasi diri pada pembicaraan tentang
pluralitas itu sendiri. Banyak sekali perubahan penting yang terjadi didepan kita,
yang melampaui batas-batas nasional dan regional. Perubahan ini juga terkait
dengan globalisasi yang dialami oleh para penganut agama-agama. Walaupun
ada faktor perbedaan di antar agama-agama, terdapat sejumlah kesamaan yang
cukup berarti diantara mereka. Pengertian saling ketergantungan telah
mengukuhkan suatu paradigma tentang kesatuan dalam bentuk baru. Lanatas
agama membawa dampak yang luas terhadap seseorang, baik dalam hal
pemenuhan kebutuhan fisik,ekonomi,politik dan agama. Dengan memahami arti
pluralisme agama dengan positif maka akan terciptanya kerukunan antarumat
beragama dalam masyarakat.
 
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai