Anda di halaman 1dari 11

Kedokteran Berbasis Bukti

(Evidence-Based Practice)
A. Pertanyaan klinis
Pada anak penderita absence, pengobatan monoterapi
apakah yang efektif untuk diberikan?
 
B. Komponen pertanyaan foreground (PICO)
Patient : anak penderita absence
Intervention : mendapat valproic acid (Depakene),
Comparisons : mendapat obat lamotrigine (Lamictal)
Outcome : perbaikan klinis penderita absence
2
C. Metode penelusuran
Kami melakukan penelusuran dengan kata kunci
“Absence AND valproic acid AND children” pada
mesin pencari Pubmed. Kami memilih satu jurnal
yang dapat menjawab pertanyaan PICO tersebut
dengan judul ”Ethosuximide, Valproic Acid, and
Lamotrigine in Childhood Absence Epilepsy” yang
diterbitkan dari N Engl J Med. 2010; 362:790-9.

3
KAJIAN KRITIS KEDOKTERAN
BERBASIS BUKTI
ASPEK TERAPI
Apakah hasil uji klinis ini valid?  

1. Apakah rekruitmen pasien dalam pengobatan


dilakukan randomisasi?
√ Ya Tidak Tidak jelas
Penjelasan: Pasien subjek penelitian dirandomisasi
kedalam tiga kelompok yang berbeda berdasarkan
computer-generated random schedule.
 

4
2. Apakah kedua grup seimbang pada awal terapi?
√ Ya Tidak Tidak jelas
Penjelasan: Sampel adalah pasien anak berumur 2.5
tahun – 13 tahun yang menderita absence dengan
data karakteristik yang tidak jauh berbeda, dimana
besar sampel adalah 446 orang anak yang diseleksi
dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dan dibagi
menjadi 3 kelompok secara randomisasi.

5
3. Selain terapi yang diteliti, apakah kedua grup
mendapat perlakuan yang sama?
√ Ya Tidak Tidak jelas
Penjelasan : Seluruh pasien mendapat perlakuan yang
sama yaitu di follow up gejala klinis.
 
4. Apakah semua subjek yang diikutsertakan pada saat
awal diperhitungkan dalam analisis? Apakah subjek
dianalisis sesuai randomisasi awal?
√Ya Tidak Tidak jelas
Penjelasan: Pada penelitian ini, semua subjek yang
diikutsertakan pada awal terapi dan mendapat
randomisasi diteruskan hingga akhir penelitian dalam
kelompok yang sama dan dianalisa. 6
5. Apakah Penilaian dilakukan secara objektif? Apakah
pasien dan peneliti tidak mengetahui terapi mana
yang diberikan pada pasien?
√Ya Tidak Tidak jelas
Penjelasan : Dalam penelitian ini,di metode
dijelaskan penelitian dilakukan secara double blind,
randomized, controlled clinical trial.

7
Apa hasil penelitian ini?
Berapa besar efek terapi ?
• Terbebas dari kegagalan pengobatan pada kelompok
yang mendapat asam valproat = 61/146 = 0.41
• Terbebas dari kegagalan pengobatan pada kelompok
yang mendapat lamotrigine = 103/146 = 0.70
• Absolute risk reduction = 0.70 – 0.41 = 0.29 = 29%
• Relative risk reduction = (0.70 – 0.41)/0.70 = 0.41 = 41%
• Number needed to treat = 1/0.29 = 3.4
• Makna:
Diperlukan 3 pasien absence yang diberikan asam
valproat untuk terbebas dari kegagalan pengobatan
pada 1 pasien. 8
Apakah kita dapat menerapkan bukti tentang terapi
yang valid dan penting ini kepada pasien kita?
1. Apakah pasien kita mirip dengan subyek penelitian?
√ Ya Tidak Tidak jelas
Pasien pada kasus ini memiliki karakteristik yang
mirip dengan pasien subjek studi dari segi kondisi
klinis dan diagnosis. Sampel studi ini adalah anak
berusia dibawah 2.5 tahun – 13 tahun, pada kasus ini
pasien berumur 10 tahun yang menderita absence.

9
2. Apakah terapi tersebut tersedia, terjangkau, dan
dapat diterima pasien?
√ Ya Tidak Tidak jelas
Pemberian obat anti kejang seperti asam valproat
dapat diberikan pada pasien yang dirawat di RS HAM.

Kesimpulan : Hasil penelitian valid, penting dan dapat


diterapkan dimana pemberian ethosuximide dan
asam valproat lebih efektif dibandingkan dengan
lamotrigine untuk pengobatan anak dengan
absence epilepsy.

10
VID-20120320-00000.3GP

11

Anda mungkin juga menyukai