Anda di halaman 1dari 11

SYARI’AT ISLAM

“Pengertian Syari’ah Islam”

bahasa/etimologi :
 tempat minum yang menjadi tujuan
 sumber air yang menjadi sumber kehidupan

terminologi :
Syari’ah Islam: hukum2 & tata aturan yg tidak berubah dan
berubah yang disampaikan Allah untuk hamban-Nya.

Mahmud Syaltut :
Sistem kehidupan yang dibuat oleh Allah bagi manusia dalam:
hubungan dengan Allah, sesama muslim, sesama manusia,
kehidupan, dan alam semesta
“Prinsip-prinsip Syari’ah Islam”

Prinsip Syari'ah

KEMERDEKAAN TOLONG
TAUHID KEADILAN TOLERANSI
KEBEBASAN MENOLONG

AMAR MA'RUF PERSAMAAN


NAHI MUNKAR EGALITER
“Tujuan Syari’ah Islam”

“Jalb al-Mashalih wa daf’ al-mafasid” (menarik


segala kebaikan dan menolak segala keruksakan)

1. Memelihara tujuan penciptaan mahluk


2. Hukum dapat difahami oleh mukalaf
3. Beban & tanggung jawab hukum atas mukalaf
4. Pelaksanaan/kepatuhan harus dengan niat yang ikhlas
(al-Nisa: 3-4)
“Tujuan Penciptaan Mahluk”

Tujuan primer (Dhoruriyah): sesuatu yg Tujuan sekunder (Hajjiyah):


mesti tercapai dalam hidup dunia/akhirat : menghindarkan kesulitan dan
1. agama (al-Maidah: 3): kemelaratan dalam kehidupannya
2. jiwa (al-Baqarah: 178-179): 1. agama (al-Maidah: 3)
3. akal (al-Baqarah: 164): 2. jiwa (al-Baqarah: 178-179):
4. keturuanan (al-Nisa: 3-4): 3. akal (al-Baqarah: 164):
5. harta: bid. mu’amalah 4. keturuanan (al-Nisa: 3-4)
5. harta: al-musaqah, al-salam

Tujuan tersier (tahsiniyah): memelihara sopan santun dan tata krama dalam kehidupan
1. agama (al-Maidah: 3) etika hukum ibadah
2. jiwa (al-Baqarah: 178-179): berburu yg halal
3. akal (al-Baqarah: 164): berburu yg halal
4. keturuanan (al-Nisa: 3-4)
5. harta: al-musaqah, al-salam
“Sumber Syari’ah Islam”
Al-Quran: wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad saw, baik lafad,
makna, dan gaya bahasa yang termaktub dalam mushaf yand disalin secara mutawatir

Hadis: segala sesuatu yang dikaitkan kepada nabi Muhammad saw, baik ucapan, perbuatan, dan
ketetapannya

Ijma: persepakatan para mujtahid kaum muslimin dalam suatu masa sepeninggal Rasulullah
saw terhadap suatu hukum syar’I mengenai suatu peristiwa.

Qiyas: yaitu menerapkan hukum perbuatan tertentu kepada perbuatan lain yang memiliki kesamaan.

Istihsan : menetapkan hukum suatu perbuatan berdasarkan prinsip-prinsip umum ajaran Islam, seperti
prinsip keadilan dan kasih sayang.

Masalih al-Mursalah: menetapkan hukum berdasarkan tujuan kegunaan atau kemanfaatannya sesuai
dengan tujuan syari’at.

“Urf: sesuatu yang telah dibiasakan oleh masyarakat dan dijalankan terus-menerus baik berupa perkataan
maupun perbuatan
Ibadah
Pengertian Ibadah

 Pengertian Ahli bahasa: tha’at, menurut, mengikut, tunduk.


 Pengertian Ulama Tauhid, Tafsir dan Hadis: mengesakan dan
mengagungkan sebagai tujuan yang diiringi sikap hina dan rendah
 Pengertian Ulama Akhlak: amaliah jasmani dengan menegakan nilai-nilai
syari’ah
 Pengertian Ulama Tasawuf: perbuatan mukalaf yang bertentangan
dengan hawa nafsunya karena semata-mata mengagungkan-Nya.
 Pengertian Fuqoha: sesuatu yang ditunaikan karena mengharap rido Allah
dan mengharap pahala di akhirat.
“Hakikat Ibadah”

Makna khusus : Makna umum :


“Segala hukum yang tidak “Segala hukum yang kita
terang illatnya dan tidak laksanakan atas nama ketetapan
terang kemaslahatannya” Allah dan diridhai oleh-Nya”

Hakikat Ibadah Syarat Diterima Ibadah


 Ketundukan jiwa yang timbul dari
hati yang mencintai dan
 Ikhlas
mengagungkan Dzat yang disembah.  Ibadah dilakukan secara
 Pengabdian dan ketundukan jiwa sah sesuai dengan petunjuk
kepada Dzat yang ghaib yang tidak
syara
dapat diketahui oleh pengetahuan
manusia.
“Bentuk-bentuk Ibadah”

1. Ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah, seperti Tasbih, tahmid, dll.

2. Ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan sesuatu sifat,
seperti menolong orang karam dan jihad fi sabilillah

3. Ibadah yang berupa menahan diri dari mengerjakan sesuatu


pekerjaan,seperti puasa

4. Ibadah yang melengkapi perbuatan dan menahan diri dari sesuatu


pekerjaan, seperti ‘Itikaf, hajji, thawaf, dll.

5. Ibadah yang bersifat menggugurkan hak, seperti membebaskan orang-


orang yang berhutand dari hutangnya

6. Ibadah yang melengkapi perkataan, pekerjaan, khudu, khusyu, menahan


diri dari berbicara.
“Keutamaan Ibadah kepada Allah”

1. Ibadah merupakan bukti iman dan cinta kepada Allah swt (QS 35: 15; 3; 31)

2. Merupakan konsumsi untuk ruhiyyah/spiritual/jiwa

3. Ibadah kepada Allah sebagai kemerdekaan abadi (QS 2: 165)

4. Ibadah sbg ujian meningkatkan derajat Mukmin (QS 29: 1-2, 2: 214)

5. Merupakan hak Allah atas manusia (QS 2: 21-22)

6. Sbg sarana mendapat pahala dan terhindar dari siksa (QS 25: 65-66)

7. Sarana mendidik dan melatih kejiwaan manusia (QS 2: 21)

8. Sarana menghindari sifat sombong (QS 7: 146)

9. Sarana berjumpa dengan Allah (QS 20: 14)


Muamalah
 Pengertian
 Sempit : hukum niaga
 Agak luas : hukum perdata
 Luas : hukum publik dan perdata
 Sangat luas : Diinul Islam

Anda mungkin juga menyukai