Anda di halaman 1dari 26

Perkembangan dan Permasalahan Informasi

Geospasial di Kantor Pertanahan Kota Bandung

Yuneiska Kartika Sari


Teknik Geomatika
03311840000027
A. Pendahuluan

Kantor pertanahan Kota Bandung merupakan instansi vertikal BPN


yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPN
melalui kantor wilayah BPN provinsi Jawa Barat dipimpin oleh seorang
kepala kantor, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala BPN
Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah BPN dan kantor pertanahan.
Visi Kantor Pertanahan Kota Bandung yaitu terwujudnya tertib
pertanahan di Kota Bandung melalui pelayanan yang profesional
dan menjadi kantor pertanahan terbaik dari yang baik.

Sedangkan Misi Kantor Pertanahan Kota Bandung yaitu :


1. Mewujudkan pegawai Kantor pertanahan yang profesional
dan fasilitatif
2. Meningkatkan fasilitas pelayanan pada masyarakat
3. Meningkatkan sinergitas dalam pemberdayaan masyarakat
4. Meningkatkan suasana menjadi kantor yang ber-TARIF
(Transparan, Akuntabel, Responsif, Independent, dan
Fairness)
5. Mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan hukum
dalam pelayanan sertifikat
B. Kelembagaan
Tugas Pokok kantor pertanahan Kota Bandung :

1. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengendalian,


penguasaan pemilikan, pemanfaatan bersama, pengalihan
hak atas tanah, pembayaran ganti rugi dan penyelesaian
masalah
2. Mengumpulkan data dan menyiapkan penatagunaan tanah,
memerikan bimbingan penggunaan tanah kepada
masyarakat serta menyiapkan pengendalian perubahan
penggunaan tanah
3. Memberikan bimbingan penggunaan tanah kepada
masyarakat serta menyiapkan dan melakukan di bidang hak
hak atas tanah, pengadaan tanah, menyelesaikan masalah
pertanahan, melakukan pengukuran, pemetaan, menyiapkan
pendaftaran, dan pembebanan atas hak tanah berdasarkan
bimbingan PPAT
C. Sumber Daya Manusia
Perincian jumlah aparatur atau pegawai di kantor pertanahan
Kota Bandung berdasarkan jenjang pendidikan

N Tingkat Pendidikan Jumlah


o
1 S2 4
2 S1 45
3 D4 10
4 D3 12
5 SLTA 84
6 SLTP 7
7 SD 3
Jumlah Total 165
Jumlah pegawai berdasarkan golongan

No Golongan Jumlah

1 IV 3

2 III 144

3 II 18

4 I -

Jumlah 165
Jumlah Pegawai berdasarkan per unit kerja
No Unit Kerja Jumlah

1 Sub Bagian tata usaha 19

2 Seksi survei dan pemetaan 39

3 Seksi pengendalian pertanahan dan pemberdayaan 9


masyarakat
4 Seksi pengaturan dan penataan pertanahan 8

5 Seksi hak tanah dan pendaftaran tanah 78

6 Seksi sengketa konflik dan perkara 12

Jumlah 165
Standar Kualifikasi Pegawai Kantor
Pertanahan Kota Bandung
Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI)

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan rumusan


kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan SKKNI digunakan terutama untuk merancang dan
mengimplementasikan pelatihan kerjam melakukan asesmen (penilaian)
keluaran pelatihan, serta asesmen tingkat keterampilan dan keahlian terkini
yang dimiliki oleh seseorang.

SKKNI ditetapkan oleh menteri ketenagakerjaan


Standar Kompetensi Kerja Bidang Administrasi Pertanahan/Tata Laksana
Pendaftaran Tanah
meliputi:

1. Kemampuan kerja membaca berkas permohonan pendaftaran tanah.


a. Apa yang harus dikerjakan.
Memilah dan memeriksa berkas permohonan pengukuran dalam
rangka pendaftaran tanah.
b. Sejauhmana kinerja yang diharapkan
Berkas–berkas permohonan pengukuran dalam rangka pendaftaran
tanah dinyatakan lengkap dan dapat ditindak lanjuti untuk proses
berikutnya.
c. Bagaimana cara mengukur apa yang harus dikerjakan dan menilai
seseorang telah mampu menampilkan kinerja yang diharapkan.
Terpenuhi semua persyaratan permohonan pengukuran dan
pemetaan dalam rangka pendaftaran tanah.
2. Kemampuan kerja melaksanakan tatalaksana pendaftaran
tanah.

a. Apa yang harus dikerjakan.


Menjalankan prosedur pengukuran dan pemetaan
dalam rangka pendaftaran tanah.
b. Sejauhmana kinerja yang diharapkan.
Pengisian daftar–daftar isian sesuai petunjuk teknis
pengukuran dan pendaftaran tanah.
c. Bagaimana cara mengukur apa yang harus dikerjakan
dan menilai seseorang telah
mampu menampilkan kinerja yang diharapkan.
Tahapan–tahapan yang dilakukan dalam proses
pengukuran dan pemetaan dalam rangka pendaftaran
tanah sudah runut dan benar.
D. Hardware
1. Perangkat komputer
2. Scanner
3. Printer
4. Router wifi
5. Hard Disk
6. Server router
7. Server Database
8. Kamera
9. GPS Maps
E. Software
1. Windows
2. Microsoft Office
3. Perangkat SIG
4. Perangkat Desain 2D dan 3D
F. Data
G. Permasalahan
1. Tumpang tindih kepemilikan lahan
2. Tanah terlantar
3. Kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan lahan
4. Masalah database tentang pemanfaatan atau
penggunaan ruang
5. Kesulitan mengurus sertifikasi tanah
6. Kurangnya SDM yang ahli dalam halm pertanahan,
sertifikasi tanah, maupun pengukuran dan
pemetaan tanah
H. Kesimpulan dan saran
Dari permasalahan yang terjadi di kantor pertanahan kota
bandung, dapat disimpulkan bahwa kantor pertanahan kota
Bandung masih sangat kekurangan sumber daya manusia yang
ahli dalam hal pengukuran tanah, sertifikasi tanah, ataupun
pemetaan. Oleh karena itu, Indonesia perlu memperbanyak
lulusan sarjana bidang tersebut agar kasus kasus seperti sengketa
lahan dapat dikurangi dan seluruh tanah yang belum tersertifikasi
dapat segera disertfikasi sesuai prosedur yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
http://kot-bandung.atr.bpn.go.id
http://bps.go.id
http://elib.unikom.ac.id
http://citrasatelit.wordpress.com
http://bpn.go.id
http://m.republika.co.id
http://detik.com
http://m.liputan6.com
http://bandung.go.id
http://portal.bandung.go.id
http://jabarprov.go.id
https://jabar-bps.go.id
https://sains.kompas.com
www.petabandung.net

Anda mungkin juga menyukai