Anda di halaman 1dari 100

DI PEMBELAJARAN

BIDANG PEMBANGKITAN SUB BIDANG


PENGOPERASIAN PLTD BESAR II
BERSAMA
PT PLN (Persero) UDIKLAT MAKASSAR
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 1
DIESEL II
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 2
DIESEL II
SISTEM KELISTRIKAN PLN

PEMBANGKIT PLTA

PEMBANGKIT PLTU/PLTGU

GARDU INDUK
STEP UP UNIT PENGATUR
BEBAN
SALURAN
TRANSMISI
INDUSTRI
BESAR GARDU INDUK
70 kV
PEMBANGKIT PLTD

GARDU INDUK SALURAN


150 kV TRANSMISI

KANTOR / PERTOKOAN
JARINGAN
INDUSTRI TM / TR
MENENGAH / KECIL

SEKOLAH / PERGURUAN PERUMAHAN


TINGGI DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 3
DIESEL II
JENIS PUSAT PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

HYDRO • PUSAT LISTRIK TENAGA AIR, MINI/MIKRO HYDRO

THERMAL  PUSAT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)


• PUSAT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
• PUSAT LISTRIK TENAGA GAS dan UAP (PLTGU)
• PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)
• PUSAT LISTRIK TENAGA DISEL (PLTD)
• PUSAT LISTRIK TENAGA NUKLIR

LAINNYA • PUSAT LISTRIK TENAGA SURYA


• PUSAT LISTRIK TENAGA ANGIN

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 4
DIESEL II
 PUSAT PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

 Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik dari sumber-sumber energi


primer (Air, BBM, BBG, Panas bumi, Batubara dsb).

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 5
DIESEL II
Pusat Listrik Tenaga Air

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 6
DIESEL II
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 7
DIESEL II
Pusat Listrik Tenaga Gas Uap

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 8
DIESEL II
PLTG

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 9
DIESEL II
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 10
DIESEL II
Pusat Listrik Tenaga Diesel

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 11
DIESEL II
satuan pembangki diesel besar

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 12
DIESEL II
Bagaimana Listrik sampai di Konsumen INDUSTRI

BISNIS

PLTA
RUMAH
PLTD
PLTP
PLTG TRAFO
STEP DOWN SOSIAL/
PLTU
PUBLIK
PLTGU GARDU GARDU
STEP-UP STEP DOWN

SISTEM PEMBANGKIT SISTEM TRANSMISI SISTEM DISTRIBUSI KONSUMEN

Pola konsumsi listrik mempengaruhi Pola Operasi Pembangkit


MW
MW

TOTAL

WADUK
HSD
MFO RUMAH T
88.7
100
COAL 8 1.5 1.8
INDUSTRI

BISNIS
GAS LOSS LOSS LISTRIK
GEO PUBLIK
ROR TEKNIS ADMINIS ILLEGAL
00 06 12 18 22 24 TRASI 00 06 12 18 22 24
WBP WBP
JAM JAM
POLA PRODUKSI LISTRIK POLA PEMAKAIAN LISTRIK

Konsumsi listrik pelanggan Rumah Tangga dominan terjadi


Direktorat Niaga
pada malamDBKhariPEMELIHARAAN
antara pukul 18.00
MESINhingga 22.00 (WBP)
09/23/21
dan Pelayanan Pelanggan 13
DIESEL II
Pelanggan TR

Generator Distribusi TR
Sistem Distribusi dari Pembangkit kecil
tanpa GI dan tanpa GD

JTR / SKUTR

Distribusi TM / 20 kV
Gardu Distribusi
Trafo D/y 20kV/380/220V
Pembangkit

Sistem Distribusi dari Pembangkit Kecil tanpa GI

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 14
DIESEL II
PROSES PENYALURAN TENAGA LISTRIK

Gardu Induk Unit Distribusi


Unit Unit distribusi
Pembangkitan Transmisi

Distribusi Distribusi

sekunder Primer
PMT
G Trf PMT
Generator

Transformator

Pemutus
Tenaga

 
Konsumen
Besar Konsumen
Umum

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 15
DIESEL II
RUDOLPH DIESEL 1898
Reviuw Pengetahuan Mesin Diesel

1. Perinsip kerja
2. Diagram-Diagram
3. Pembakaran dan Urutan
Penyalaan
4. Neraca Panas
5. Governor
6. Bagian bagian utama mesin
diesel

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 17
DIESEL II
PERINSIP KERJA MESIN DIESEL
 Mesin diesel merupakan motor bakar
torak/piston dengan proses pembakaran
yang terjadi didalam mesin itu sendiri
(internal combustion engine).
 Proses pembakaran terjadi karena
udara/oksigen dimampatkan/dikompresi
dalam ruang bakar (silinder) sehingga
diperoleh udara yang bertekanan tinggi dan
bersuhu tinggi, lalu bersamaan dengan itu
disemprotkan / dikabutkan bahan bakar
kepadanya sehingga terjadilah
pembakaran.
 Udara dengan bahan bakar setelah terjadi
pembakaran berubah wujud menjadi “gas”.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 18
DIESEL II
Klasifikasi mesin diesel berdasarkan
gerakan torak terbagi menjadi
 Mesin Diesel 4 langkah,  Mesin Diesel 2 langkah,
yaitu mesin yang beker yaitu mesin yang beker ja
ja menyelesaikan satu menyelesaikan satu siklus
siklus dengan 2 kali dengan 1 kali putaran
putaran poros engkol poros engkol

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 19
DIESEL II
Siklus adalah urutan kejadian yang berulang secara
teratur dan dalam urutan yang sama,kejadian yang
membentuk siklus dalam mesin diesel adalah :

1. Pengisian udara segar kedalam selinder


2. Penekanan volume udara yg menaikkan
tekanan dan suhu
3. Pengenjeksian bahan bakar minyak (bbm)
4. Pembakaran bbm dengan udara/oksigen
5. Ekspansi gas panas
6. Pembuangan gas bekas dan pembilasan
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 20
DIESEL II
Ke enam kejadian tsb. diselesaikan, maka siklus berulang lagi, dan
jikalau masing masing dari kejadian tsb. diikuti oleh gerakan piston,
maka siklusnya dapat diselesaikan dgn 4 kali piston melangkah
ataupun 2 kali piston melangkah

Mesin 4 Langkah Mesin 2 Langkah


 Langkah I Pengisian udara  Langkah I Pengisian
 Langkah II Penekanan udara, penekanan udara
udara,penyemprotan bbm ,penyemprotan bbm dan
dan Pembakaran pembakaran
 Langkah III Ekspansi  Langkah II Ekspansi gas
gas/usaha/kerja hasil proses pembakaran,
 Langkah IV Pembuangan dan pembuangan dan
dan pembilasan pembilasan

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 21
DIESEL II
Mesin Diesel 4 langkah
Illustrasi gerakan piston  Langkah I . pengisian
( isap )
Piston bergerak dari TMA(Ti
tik Mati Atas) ke TMB (Titik
Mati Bawah). Saat itu katup
isap terbuka dan katup buang
tertutup, sehingga udara
terisap masuk ke ruang bakar
(karena didlam ruang tersebut
menjadi vacuum),ini terjadi
secara alamiah. Namun ada
cara lain untuk pengisian
udara pembakaran dimana
udara masuk keruang bakar
tidak secara alamiah tetapi
secara paksa sebutkan hal itu
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 22
DIESEL II
Mesin Diesel 4 langkah
 LangkahII.Kompresi  Illustrasi gerakan piston
Piston bergerak dari TMB menuju
ke TMA.Kedua katup isap & buang
tertutup, udara didalam silinder
didorong (ditekan) shg. tekanannya
naik yang diikuti dengan kenaikan
suhu sehingga panasnya bertambah.
Akhir kompresi bbm dikabutkan
(disemprotkan dengan tekanan yang
cukup tinggi melalui lubang yang
kecil) pada injector sehingga bahan
bakar ketemu udara dan terjadilah
pembakaran.
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 23
DIESEL II
Mesin Diesel 4 langkah
 Illustrasi gerakan piston Langkah III. Usaha
Pembakaran menghasilkan
gas yang mempunya energi
panas dengan tekanan yang
tinggi dalam ruang bakar,
tekanan inilah yang mampu
mendorong torak dari TMA
menuju TMB, pada saat
itulah piston melakukan
kerja/ usaha

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 24
DIESEL II
Mesin Diesel 4 langkah
 Langkah IV. Pembuangan  Illustrasi gerakan piston

Akhir langkah usaha katup


buang terbuka,sehingga
gas buang keluar melalui
katup tersebut, karena
didorong oleh piston
bergerak dari TMB menuju
TMA

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 25
DIESEL II
Posisi Katup
Derajat
Proses yang Arah gerakan
No. putaran
terjadi torak Isap Buang
poros engkol

A. Pengisian TMA - TMB 180 0


Buka Tutup
B. Kompresi TMB - TMA 180 0
Tutup Tutup
C. Usaha TMA - TMB 180 0
Tutup Tutup
D. Pembuangan TMB - TMA 180 0
Tutup Buka

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 26
DIESEL II
1 (satu) siklus kerja mesin 4
langkah :
 Poros engkol berputar 720 0
 Poros engkol berputar 2 (dua) kali
 Pembakaran berlangsung 1 (satu) kali
 Katup Isap membuka 1 (satu) kali
 Katup Buang membuka 1 (satu) kali

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 27
DIESEL II
Perinsip kerjamesin diesel 2 langkah

Langkah 1 Pengisian &kompresi


Piston bergerak dari TMB
menuju TMA, udara pengisian
masuk melalui lubang isap,
kemudian disusul dengan
kompresi, akhir kompresi bbm
diinjeksikan ke ruang bakar
sehingga terjadi pembakaran

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 28
DIESEL II
Perinsip kerjamesin diesel 2 langkah
 Langkah 2 Usaha&Pembuangan
Akibat adanya pembakaran
dalam ruang bakar, terjadi
kenaikan tekanan yang tinggi
sehingga mampu mendorong
torak dari TMA menuju TMB,
saat itulah piston melakukan
usaha dan saat itu pula disusul
dengan pembuangan gas bekas
ke cerobong hingga ke atmosfir

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 29
DIESEL II
Posisi Saluran & Katup
Proses yang Arah gerakan Derajat putaran
No.
terjadi torak poros engkol Masuk Buang

Pengisian Buka Tutup


A. & TMB - TMA 180 0
Kompresi Tutup Tutup

Usaha Tutup Tutup


B. & TMA - TMB 180 0

Pembuangan Tutup Buka

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 30
DIESEL II
Bagaimana keadaan fluida kerja didalam laluan piston ?dapat
diperlihatkan melallui diagram PV

P
bar

75
Q1

35 u

i b
Pa
O
V2
V3
V1

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 31
DIESEL II
Diagram Katup 4 langkah
Illustrasi mekanisme
katup

 A1 = inlet valve
 A 2 = oullet valve
 B = spring valve
 C = rocker arm
 D = push rod
 E = valve lifter
 F = camshaft
 G = roda gigi
 J = crankshaft

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 32
DIESEL II
Bagaimana pengaturan waktu seluruh kejadian
yang membentuk siklus tersebut
 Dari keempat kejadian utama yang memerlukan langkah torak tidak
bertepatan persis pada awal dan berakhirnya langkah torak
 Perbedaannya < pada mesin berkecepatan rendah dan membesar dengan
meningkatnya kecepatan mesin
 Katup pemasukan membuka sebelum torak mencapai TMA beberapa
derajat, dan menutup sesudah torak melewati TMB beberapa derajat dari
perjalanan poros engkol
 Penginjectian bahan bakar juga mulai terlaksana sebelum torak
mencapai TMA beberapa derajat dari perjalanan poros
engkol,sedangkan akhir penginjectian tergantung pada beban mesin
 Katup pengeluaran membuka sebelum torak mencapai TMB dan
menutup sesudah TMA beberapa derat dari perjalanan poros engkol

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 33
DIESEL II
Diagram katup (penandaannya mengacu pada
gerakan poros engkol)

 Diagram katup pengisian  Diagram katup buang


100
130

46 0
49 0

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 34
DIESEL II
Diagram katup mesin Diesel 4 langkah

Diagram katup isap dan buang digabung

100 130 00 3600 3600 00 00


220 100
13
0

*
220 *

49 0 490
460

46 0 1800 1800 5400 5400 1800

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 35
DIESEL II
Diagram Katup Mesin Diesel 2 Langkah

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 36
DIESEL II
PEMBAKARAN dan URUTAN
PENYALAAN
Faktor yang menentukan kualitas pembakaran
 Jumlah oksigen
 Tekanan udara yang dikompresi
 Suhu / temperatur udara yang dikompres
 Timing pembakaran
 Tekanan pengabutan bahan bakar pada injektor
 Kualitas bahan bakar
 Jumlah (volume) bahan bakar yang diinjeksikan

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 37
DIESEL II
Tekanan indikator

Ditentukan oleh :
 Jumlah BBM yang disemprotkan
Jumlah BBM yang disemprotkan dibatasi oleh ;
 Jumlah udara dalam selinder
 Besar ruang bakar
 Tekanan dan Temperatur yang
diisinkan(desain)

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 38
DIESEL II
Proses pembakaran dan outputnya

Bahan bakar(C,H, S) Udara(O2) Panas(komprerssi)

Pembakaran :
CO2,H2O, SO2 dan kalor

Gaya dan Tekanan


(Gerak bolak-balik) Gas buang

Penggerak Assesories Daya/Tenaga Mekanis Media Pendingin


(Gerak putar poros)
Gesekan
Beban /Generator

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 39
DIESEL II
Timing pembakaran
Kwalitas hasil pembakaran pada mesin diesel selain
ditentukan oleh“keadaan bahan dasarnya” juga yang
tak kalah pentingnya adalah saat yang tepat
terjadinya penyemprotan bahan bakar . Ini yang kita
sebut Injection timing. Bila ini tepat berarti mesin
diesel tersebut akan mencapai daya yang optimal,
efisiensi bahan bakar yang tinggi, kondisi mesin
normal dan awet,waktu pemeliharaan bisa terencana
sesuai dengan jadwalnya, shg akan mencapai
keandalan pada mesin pembangkit,

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 40
DIESEL II
Syarat terjadinya Pembakaran
Sempurnah didalam selinder

Rasio BBM dgnUdara sesuai


Panas cukup
Kwalitas bbm & Ada Exces Air/Faktor
Kelebihan udara : 1,2 - 2

.Saluran /laluan udara/pipa intake sesuai


Kompressi,
Suhu air .Reduser dan belokan saluran seminimal mungkin
Pendingin .Saluran dan perangkat udara bersih
.Saluran dan perangkat udara tidak bocor

Pengabutan BBM baik Turbolensi dlm


R.Bakar baik
Tekanan injeksi
baik Injectorbaik Timing BentukR.bakar
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 41
DIESEL II
Kapan sebaiknya penyemprotan bahan
bakar itu dilakukan dengan tepat ?
Mesin diesel mempunyai beberapa tipe dan
kapasitas sesuai dengan disain pabrik pembuatnya,
Penyemprotan bahan bakar mengacu kepada
pergerakan poros engkol, kebanyakan pabrik
pembuat mesin memberi pedoman melalui
kedudukan derajat poros engkol. Masing-masing
tipe mesin diesel berbeda berdasarkan pabrik
pembuat dan disesuaikan dengan kapasitas masing
masing mesin berdasarkan urutan pangapiannya
(Firing order)

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 42
DIESEL II
Penyemprotan bbm terjadi pada saat akhir tekanan
kompresi, katup masuk dan katup buang posisi tertutup,
volume didalam silinder mengecil tekanan dan
temperatur udara naik. ruang bakar mencapai
temperatur nyala,, Pada akhir langkah kompresi tekanan
udara didalam silinder dapat mencapai  30 bar dgn.
temperatur  550 C. Penyemprotan didalam ruang bakar
mengacu pada posisi pergerakan poros engkol dengan
satuan beberapa derajat sebelum TMA, misalnya 22
derajat. Angka ini diplot pada roda gila sebagai tanda
yang tepat untuk penyetelan.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 43
DIESEL II
untuk mendukung hal tsb.pompa injeksi bahan
bakar akan bekerja menekan bbm. ke dalam
silinder dan terus menekan hingga mencapai
kenaikan temperatur titik nyalanya.
Seiring dengan itu poros engkol terus
berputar dan penyemprotan tetap berlangsung
hingga selesai. Selama penyemprotan tekanan
maximum didalam silinder dapat mencapai
sekitar  75 bar dgn. temperatur pembakaran
1500 C0 atau lebih.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 44
DIESEL II
Keadaan Fluida kerja saat
pembakaran terjadi
Tekanan psi Grafik Tekanan Pembakaran
800 3 4
* *
600

400
2
*
1*

200

90 60 30 0 30 60 90
TMA

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 45
DIESEL II
Periode Pembakaran ada 4
Periode pertama :
 Dimulai dari titik 1 sampai titik 2 yaitu bahan
bakar mulai disemprotkan. Periode ini disebut
periode persiapan pembakaran atau periode
kelambatan ( delay period ). Periode
keterlambatan penyalaan tergantung dari
beberapa faktor antara lain pada mutu penyalaan
bahan bakar dan beberapa kondisi misalnya ,
kecepatan mesin dan perbandingan kompresi.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 46
DIESEL II
Periode 2
 Yaitu antara titik 2 dan titik 3. Pada titik 2 bahan
bakar mulai terbakar dengan cepat sehingga
tekanan naik dengan cepat pula, dan seiring
dengan itu piston juga masih bergerak menuju
TMA. Selain itu bahan bakar yang terbakar juga
makin banyak, sehingga walaupun piston mulai
bergerak menuju TMB tapi tekanan masih naik
sampai tiik 3. Periode ini disebut periode cepat.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 47
DIESEL II
Periode 3
 Dinamai peiode pembakaran terkendali,
yaitu antara titik 3dan titik 4 pada periode
ini meskipun bahan bakar lebih cepat
terbakar, namun jumlah bahan bakar sudah
tidak banyak lagi dan proses pembakaran
berlangsung pada volume ruang bakar
yang bertambah besar.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 48
DIESEL II
Periode 4
 Yaitu periode dimana pembakaran masih
berlangsung, karena adanya sisa bahan
bakar yang belum terbakar dari periode
sebelumnya walaupun sudah tidak ada
pemasukan bahan bakar.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 49
DIESEL II
Tekanan Pembakaran dalam tiap selinder
 Keadaan tekanan
maximum
terendah dan
tertinggi
10 bar

1 2 3 4 5 6

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 50
DIESEL II
Ada 3 macam kondisi timing injection :
Injection timing normal ( firing point correct )
Injection timing cepat ( firing point too early )
Injection timing lambat ( firing point too late )
 Timing Normal  Timing normal adalah
langkah penyemprotan
bahan bakar mulai 22
derajat sebelum TMA
dilihat pada rodagila dan
diukur dgn menggunakan
alat pengukur tekanan
pembakaran

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 51
DIESEL II
Timing normal pengaruhnya terhadap
SPD sebagai berikut :

Umur mesin sesuai lifetime, daya besar dan


tahan lama, getaran mesin berkurang, suara
mesin terasa halus, suhu normal.
Bbm akan mencapai effisiensi yang tinggi
Temperatur pendinginan konstan, shg.
penghematan pemakaian air jacket termasuk
bahan kimia untuk campurannya, serta
material tidak cepat rusak

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 52
DIESEL II
Lanjutan Timing normal pengaruhnya
terhadap SPD sebagai berikut :

Temperatur pelumas normal, shg.


viscositasnya dapat dipertahankan pada
kondisi yang baik,karenanya kualitas dari
oil baik shg. material tidak cepat rusak
Daya mampu mesin akan bertahan baik
dan normal karena temperatur dan
tekanan pada sistim akan selalu normal
dan stabil

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 53
DIESEL II
Lanjutan Timing normal pengaruhnya
terhadap SPD sebagai berikut :

Menghemat biaya pemeliharaan mesin karena


mesin jarang mengalami gangguan yang berarti,
sehingga jadual pemeliharaan rutin dapat
dipenuhi
Keandalan mesin dalam memproduksi Kwh
secara terus menerus
Akan menghemat upah tenaga kerja dalam
pemeliharaan karena waktu yang dijadualkan
akan sesuai dengan realisasi

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 54
DIESEL II
Timing cepat pengaruhnya terhadap
SPD sebagai berikut :

Yang dimaksud timing Timing cepat


cepat adalah proses
penyalaan di ruang bakar
>22 derajat sebelum TMA
sehingga pembakaran
lebih cepat dari waktu
yang ditentukan

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 55
DIESEL II
Timing cepat pengaruhnya terhadap
SPD sebagai berikut :

 Unjuk kerja mesin dan daya lebih besar, getaran


mesin bertambah besar, suara mesin terasa agak
keras, suhu operasi mesin masih normal
 Bahan bakar masih dalam batas normal
 Temperatur pendinginan masih dalam batas
normal dan pemakaian air pendingin beserta bahan
kimia masih normal
 Temperatur pelumasan masih normal sehingga,
tekanan maupun viscositasnya tetap
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 56
DIESEL II
Lanjutan Timing cepat pengaruhnya
terhadap SPD sebagai berikut :

 Dapat menghemat biaya pemeliharaan mesin


karena jarang terjadi gangguan yang berarti, shg.
jadual pemeliharaan rutin dapat terpenuhi
 Kandalan mesin dalam memproduksi Kwh dapat
berjalan lancar dan terus menerus
 Volume pekerjaan berkurang, secara otomatis
menghemat biaya tenaga kerja karena
penghematan waktu pemeliharaan

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 57
DIESEL II
Timing lambat pengaruhnya terhadap
SPD sebagai berikut :

 Timing lambat
 Yang dimaksud timing
lambat adalah proses
penyalaan pembaka-
ran diruang bakar
lebih kecil dari 22
derajat sebelum TMA

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 58
DIESEL II
Timing lambat pengaruhnya terhadap
SPD sebagai berikut :

 Unjuk kerja mesin diesel dan daya mesin


menurun, getaran halus, suhu mesin tidak normal
 Bahan bakar akan menjadi boros dan tidak normal
 Temperatur pendinginan tinggi, shg. pemakaian
air dan bahan kimia akan meningkat
 Temperatur pelumas kurang normal karena
temperatur naik sehingga akan turun tekanannya ,
viscositas menurun sehingga keandalan mesin
berkurang

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 59
DIESEL II
Lanjutan Timing lambat pengaruhnya
terhadap SPD sebagai berikut :

 Kemungkinan ruang bakar akan lebih cepat


kotor karena kerak shg. berpengaruh pada
biaya pemeliharaan
 Keandalan mesin dalam berproduksi Kwh
nya akan terganggu karena daya mesin
menurun
 Intensitas penggunaan tenaga kerja akan
meningkat

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 60
DIESEL II
URUTAN PENYALAAN (F.O)
Pada mesin yang mempunyai lebih dari 1 (satu)
silinder proses yang terjadi dalam tiap silinder
(sebutkan proses tsb.)dibuat secara bergantian, disebut
Pengaturan urutan penyalaan (Firing order = FO), ini
dimaksudkan agar distribusi beban akibat tekanan
tinggi pada proses pembakaran diatas permukaan
torak dapat diteruskan secara merata pada poros
engkol,sehingga terjadi keseimbangan beban yang
dipikul poros engkol juga merupakan dasar untuk
menentukan susunan silinder dan bentuk poros
engkol.
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 61
DIESEL II
Interval Penyalaan

 Untuk mendapatkan daya yang merata dan


keseimbangan pada poros engkol, impuls
daya harus berjarak sama pada setiap
selinder,interval penyalaannya (Ip) untuk 4
langkah:

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 62
DIESEL II
Contoh FO mesin diesel 4 langkah
dengan 8 silinder

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 63
DIESEL II
.NERACA PANAS
 Panas hasil pembakaran diruang bakar disatu sisi dan
panas berguna ditambah kerugian-kerugian disisi yang
lain, merupakan suatu neraca / keseimbangan panas.
 Panas dari hasil pembakaran bahan bakar didalam silinder
hanya sebagian saja yang menjadi energi mekanik /
kerja efektif dalam bentuk kerja pada poros engkol yang
akan menggerakkan beban dari mesin diesel tsb.
 Kerugian panas tersebut meliputi kerugian-kerugian
panas yang terbawa gas buang, lewat air pendingin dan
kerugian panas akibat gesekan.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 64
DIESEL II
Kerugian mekanis yaitu kerugian yang disebabkan karena
gesekan bermacam-macam bagian mesin yang saling
bersinggungan antara lain :

 Gesekan antara cincin (ring) dengan dinding


silinder
 Gesekan antara poros dan bantalan-bantalan
 Kerugian mekanik karena tenaga hilang untuk
menggerakkan alat-alat seperti katup, pompa
bbm,pompa-pompa/blower pendingin, pompa
injector dan lain sebagainya.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 65
DIESEL II
Diagram neraca panas
 100 %

Ni
25 % Air pndingin

Ne 31 % Gas Bekas

Nf 13 % Gesekan

N f = tenaga yang terjadi karena gesekan

31 % N i = tenaga yang dipakai untuk mendesak


torak / piston
Daya Usaha
Berguna N e = tenaga yang terdapat pada poros

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 66
DIESEL II
 Bila sistim pendinginan mengalami penurunan kinerja, maka daya
pada poros akan menurun. Indikasi yang langsung dapat diketahui
dari suhu sistim pendinginan yang meningkat, terutama suhu outlet
dari alat pendingin ; radiator, cooling tower, jacket water cooler,
inter cooler, charge air cooler.
 Bila sistim pelumasan kurang sempurna maka prosentase gesekan
akan meningkat yang berarti daya usaha mesin akan menurun .
Indikasi yang lansung dapat dilihat :suhu lub.oil inlet engine dan
atau hasil pemeriksaan minyak pelumas di laboratorium.
 Pembakaran yang kurang sempurna akan menurunkan daya.
Indikasi yang langsung dapat diketahui dari suhu gas buang
melebihi kondisi normal dan atau tekanan pembakaran melalui alat
combustion press gauge.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 67
DIESEL II
Governor
Adalah peralatan yang
mengatur agar putaran
mesin tetap konstan
dan stabil walaupun
bebannya bervariasi
dan berubah-ubah

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 68
DIESEL II
Hubungan antara beban dan SPD yang sedang
beroperasi dengan kondisi normal :

 Bila beban jaringan = Daya mesin maka


putaran mesin tetap stabil
 Bila beban jaringan tiba-tiba naik sedangkan
daya mesin tetap maka putaran mesin turun
 Bila beban jaringan tiba-tiba turun sedangkan
daya mesin tetap maka putaran mesin naik

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 69
DIESEL II
Alur Proses Kerja Governor
Bebanmsin Put.mesin Sensor Governor
naik / turun turun / naik putaran ( mengatur)

BBM dalam Fuel inject pum Posisi


jumlah tertentu ( plunjer & rak
barel )

Injec Penyem Pemba Put. mesin


tor protan karan normal

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 70
DIESEL II
Bagaimana cara mengatur Jml
bahan bakar

?
Kapasitas BBM yg.diinjeksikan kedlm
silinder diatur sesuai kebutuhan yang
dilaksanakan oleh pompabahan bakar

Pengaturan ini dilakukan oleh


REK BAHAN BAKAR

Tujuan dari pengaturan putaran melalui REGULATOR


Rek bahan bakar harus sangat peka terhadap perubahan
beban jaring, yang akan mengakibatkan perubahan putaran
pada motor Diesel / Frekuensi

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 71
DIESEL II
REGULATOR BEKERJA SEBAGAI :

1). MENDETEKSI PERUBAHAN PUTARAN

2). MENGATUR POSISI REK BAHAN BAKAR

3).START DAN MEMATIKAN MESIN

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 72
DIESEL II
Bagaimanan regulator mendeteksi putaran

 Prinsip yang dipakai adalah


gaya sentrifugal massa yang
berputar.
 Bila benda dgn massa ( M )
yg tergantung diputar pada
sumbunya, maka massa M1
dan massa M2 akan saling
menjauhi, sebanding dengan
jumlah putaran per menit.
 Posisi dari titik geser mana
akan selalu berubah
tergantung dari jumlah
putaran dan besar massa .
N1 < N2

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 73
DIESEL II
 Perpindahan titik geser ( A ) dapat
dibatasi dengan menggunakan pegas G.
 Gaya yang menyebabkan perpindahan
massa ( M ) dan titik geser ( A )
sebanding dengan besarnya gaya
sentrifugal-gaya pegas.
 Sistem ini akan tetap bekerja walaupun
letak dibalik atau mendatar

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 74
DIESEL II
Perpindahan ttk geser A dpt dibatasi dgn menggunakan pegas G
*Gaya yg menyebabkan perpindahan massa (M)& ttk.geserA seban
ding dgn besarnya gaya sentrifugal dan gaya pegas.
*Sistem ini akan tetap bekerja walaupun letak dibalik/mendatar

Kesimpulan : Perubahan putaran yang terjadi akan dideteksi oleh


massa M1 dan M2 selanjutmya diteruskan oleh Titik geser A

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 75
DIESEL II
Bagaimana cara mengatur
rek bahan bakar

1
DENGAN MENGGUNAKAN
1 GOVERNOR MEKANIS

2
DENGAN MENGGUNAKAN
2 GOVERNOR HIDROLIS

3
DENGAN MENGGUNAKAN
3 GOVERNOR ELEKTRIS

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 76
DIESEL II
GOVERNOR MEKANIS
Dalam sistem ini perubahan putaran
diesel yang dideteksi oleh titik geser A,
dipakai untuk mengubah posisi rek
bahan bakar.
Beberapa hal yang menjadi fungsi
bekerja nya alat pengukur :
Besarnya massa M1 dan M2
Kecepatan putaran
Panjang lengan
Governor ini sering dipergunakan pada
mesin diesel dengan daya ≤ 100 kw

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 77
DIESEL II
GOVERNOR HIDROLIS
Bila daya pada jaring turun, putaran
akan bertambah massa M1 & M2 sali
ng berjauhan.Titik geser A menarik
poros relay ke atas yang menyebabkan
minyak akan menekan torak P dari atas
didlm. servo motor. Torak dalam servo
motor akan turun, rek bbm akan
mengurangi jumlah bbm.Putaran akan
turun.
Gaya yang menyebabkan perubahan
posisi rek bahan bakar adalah fungsi
dari :
Tekanan minyak
 dari pada torak dalam servo moto

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 78
DIESEL II
Hubungan beban Vs Daya generator dan
putaran)
 Dalam penurunan beban pada jaringan

Perbedaan putaran
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 79
DIESEL II
Dalam penaikan beban pada jaringan

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 80
DIESEL II
 Servomotor : untuk mengatur synchronizer
dan pembebanan dari jarak jauh
 Speed drop : untuk mengatur statisme agar
mesin dapat paralel dengan mesin lain
 Load limit : untuk membatasi beban
 Speed setting : untuk mengatur beban atau
putaran mesin secara manual
 Speed setting indicator: untuk mengatur
mesin pada putaran idle speed
 Compensation: ini digunakan agar bisa diatur
maks dan min perubahan kecepatan agar tdk
terlalu tingg / rendah. Begitu pula bila suatu
beban yang agak besar akan masuk dengan
mendadak, kecepatan pada detik itu tentu
akan turun, dengan konpensasi ini bisa
diatur agar kecepatan dapat kembali normal
dengan cepat dan tidak terlalu bergoyang.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 81
DIESEL II
BAGIAN UTAMA MESIN DIESEL

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 82
DIESEL II
Peralatan utama terdiri dari :

1. Kepala silinder ( cylinder head )


2. Perangkat katup ( valve gear )
3. Perangkat piston ( piston assy )
4. Dinding silinder ( cylinder head )
5. Block silinder ( cylinder block )
6. Bantalan utama ( main bearing )
7. Poros engkol ( cranksfaht )
8. Poros bubungan ( cam sfaht )
9. Peredam getaran ( counter
weight )
10. Dudukan mesin ( base plate )

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 83
DIESEL II
Jenis Kepala silinder terdiri dari :
Kepala Silinder Tunggal ( Single Head ).
Kepala Silinder Majemuk ( Multi Head ).

Fungsi :
 Menutup bagian atas
silinder
 Tempat meletakkan
peralatan
– Katup hisap dan buang
– Injektor
– Rocker arm
– Ruang bakar mula
 .Untuk pendinginan

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 84
DIESEL II
Jenis Kepala silinder terdiri dari :
Kepala Silinder Tunggal ( Single Head ).
Kepala Silinder Majemuk ( Multi Head ).

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 85
DIESEL II
Perangkat katup ( valve gear )
Fungsi valve :
 Mengatur masuk dan
 keluarnya udara
masuk
 dan gas buang
Fungsi valve guide :
 Untuk menjaga
gerakan
 katup agar tegak
lurus
 pada dudukannya

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 86
DIESEL II
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 87
DIESEL II
Cam shaft
Fungsi : mengatur gerakan inlet & exhaust valve
dan fuel injection pum

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 88
DIESEL II
 Dudukan katup ( inlet
valve seat )
 Sudut dudukan katup
berkisar
 300 – 450 .
 Dudukan katup yang
sudah aus
 sekali biasanya diganti
baru

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 89
DIESEL II
Piston
FUNGSI
 Merapatkan ruanga silinder da ri
bagian dalam
 Memampatkan udara
 Menerima tekanan pembaka ran
waktu proses kerja
 Meneruskan tekanan pembaka
ran Keporos engkol melalui
batang penghubung (connecti ng
rod)
 Bagian permukaan menyerap
panas selama proses berlangsu
ng

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 90
DIESEL II
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 91
DIESEL II
Piston assy
1.Piston (rakitan lengkap torak)
2.Torak 3. Pena piston
4. Ring pengunci 5. Ring persegi
6. Ring kompressi muka
plat chromiun
7. Ring kompressi muka 8. Ring pegas helix

Rakitan lengkap batang penghubung


10.Batang penghubung 11. Dudukan
penapiston
12.Baut 13. Pena pin
14. Ring ½ 15. Sekrup
16. Pena pengunci 17. Pena plug
18. Washer 19. baut kollar
20. Bantalan

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 92
DIESEL II
 Fungsi ring piston pada umumnya :
1. Penyekat ruangan antara piston dan
dinding silinder
2. Mencegah gas pembakaran tekanan
tinggi atau udara masuk keruang
karter dan minyak pelumas mauk
ruang bakar
3. Menyalurkan panas dari piston ke air
pendi -ngin melewati dinding silinder
 Fungsi batang penghubung :
1. Memindahkan daya yang dihasilkan
diatas piston ke poros engkol
2. Mengalirkan minyak pelumas ke
piston

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 93
DIESEL II
Jenis Liner :
Liner Basah Liner Kering.

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 94
DIESEL II
Posisi liner basah Ring pada liner basah

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 95
DIESEL II
Dinding Selinder(Cylinder linear)
Fungsi :
Tempat berlngsungnya seluruh prose
(hisap, kompresi, usaha dan buang )
Dinding silinder terbagi dua :
1. Dinding basah ( wet liner )
2. Dinding kering ( dry liner )
 Dinding basah:Dinding yg didinginkan
langsung oleh air pendingin, biasanya
untuk mesin sedang / besar
 Dindingkering:Dinding yg didinginkan
tidak oleh air, umumnya mesin kecil atau
kondisi khusus

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 96
DIESEL II
POROS ENGKOL
FUNGSI: 1. Menerima gaya inersia yg tinggi pada
puncak tekanan
gas diatas piston
2. Mengubah gerak bolak balik menjadi
gerak putar

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 97
DIESEL II
BANTALAN (MAIN BEARING
Fungsi : Untuk mendukung bagian–bagian yang bergerak
sehingga bagian-bagian tersebut tetap berada pada
posisi yang diinginkan

Klasifikasi bantalan :
1. Bantalan untuk gerak putar ( rotary motion )
a. Journal bearing yang mendapat beban utama
dari perputaran poros (main bearing)
b. Trust bearing (bantalan axial) yang mendapat beban
sepanjang poros yang berputar
2. Bantalan untuk gerak bolak-balik (reciprocating motion)
a. Bantalan untuk gerak lurus (contoh : dinding silinder
untuk mendukung pergerakan piston )
b. Bantalan untuk gerak tumbukan (contoh : bushing
untuk mendukung pin piston )

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 98
DIESEL II
TURBO CHARGER
 Fungsi : Untuk memampat
kan udara yang akan masuk
kedalam silinder, sehingga
daya mesin akan>dibanding
dgn mesin berdimensi sama
tetapi tanpa turbocharger.
 Turbocharger terdiri atas
turbin dan blower

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 99
DIESEL II
Electricity for a better life

DBK PEMELIHARAAN MESIN


09/23/21 100
DIESEL II

Anda mungkin juga menyukai