PEMBANGKIT PLTA
PEMBANGKIT PLTU/PLTGU
GARDU INDUK
STEP UP UNIT PENGATUR
BEBAN
SALURAN
TRANSMISI
INDUSTRI
BESAR GARDU INDUK
70 kV
PEMBANGKIT PLTD
KANTOR / PERTOKOAN
JARINGAN
INDUSTRI TM / TR
MENENGAH / KECIL
BISNIS
PLTA
RUMAH
PLTD
PLTP
PLTG TRAFO
STEP DOWN SOSIAL/
PLTU
PUBLIK
PLTGU GARDU GARDU
STEP-UP STEP DOWN
TOTAL
WADUK
HSD
MFO RUMAH T
88.7
100
COAL 8 1.5 1.8
INDUSTRI
BISNIS
GAS LOSS LOSS LISTRIK
GEO PUBLIK
ROR TEKNIS ADMINIS ILLEGAL
00 06 12 18 22 24 TRASI 00 06 12 18 22 24
WBP WBP
JAM JAM
POLA PRODUKSI LISTRIK POLA PEMAKAIAN LISTRIK
Generator Distribusi TR
Sistem Distribusi dari Pembangkit kecil
tanpa GI dan tanpa GD
JTR / SKUTR
Distribusi TM / 20 kV
Gardu Distribusi
Trafo D/y 20kV/380/220V
Pembangkit
Distribusi Distribusi
sekunder Primer
PMT
G Trf PMT
Generator
Transformator
Pemutus
Tenaga
Konsumen
Besar Konsumen
Umum
1. Perinsip kerja
2. Diagram-Diagram
3. Pembakaran dan Urutan
Penyalaan
4. Neraca Panas
5. Governor
6. Bagian bagian utama mesin
diesel
P
bar
75
Q1
35 u
i b
Pa
O
V2
V3
V1
A1 = inlet valve
A 2 = oullet valve
B = spring valve
C = rocker arm
D = push rod
E = valve lifter
F = camshaft
G = roda gigi
J = crankshaft
46 0
49 0
*
220 *
49 0 490
460
Ditentukan oleh :
Jumlah BBM yang disemprotkan
Jumlah BBM yang disemprotkan dibatasi oleh ;
Jumlah udara dalam selinder
Besar ruang bakar
Tekanan dan Temperatur yang
diisinkan(desain)
Pembakaran :
CO2,H2O, SO2 dan kalor
400
2
*
1*
200
90 60 30 0 30 60 90
TMA
1 2 3 4 5 6
Timing lambat
Yang dimaksud timing
lambat adalah proses
penyalaan pembaka-
ran diruang bakar
lebih kecil dari 22
derajat sebelum TMA
Ni
25 % Air pndingin
Ne 31 % Gas Bekas
Nf 13 % Gesekan
?
Kapasitas BBM yg.diinjeksikan kedlm
silinder diatur sesuai kebutuhan yang
dilaksanakan oleh pompabahan bakar
1
DENGAN MENGGUNAKAN
1 GOVERNOR MEKANIS
2
DENGAN MENGGUNAKAN
2 GOVERNOR HIDROLIS
3
DENGAN MENGGUNAKAN
3 GOVERNOR ELEKTRIS
Perbedaan putaran
DBK PEMELIHARAAN MESIN
09/23/21 79
DIESEL II
Dalam penaikan beban pada jaringan
Fungsi :
Menutup bagian atas
silinder
Tempat meletakkan
peralatan
– Katup hisap dan buang
– Injektor
– Rocker arm
– Ruang bakar mula
.Untuk pendinginan
Klasifikasi bantalan :
1. Bantalan untuk gerak putar ( rotary motion )
a. Journal bearing yang mendapat beban utama
dari perputaran poros (main bearing)
b. Trust bearing (bantalan axial) yang mendapat beban
sepanjang poros yang berputar
2. Bantalan untuk gerak bolak-balik (reciprocating motion)
a. Bantalan untuk gerak lurus (contoh : dinding silinder
untuk mendukung pergerakan piston )
b. Bantalan untuk gerak tumbukan (contoh : bushing
untuk mendukung pin piston )