Anda di halaman 1dari 45

MATRIKS

Oleh
Vita Efelina
MATRIKS
 Susunan bilangan (riil/kompleks) dalam baris dan
kolom yang berbentuk segi empat disebut matriks.
 Bilangan-bilangan tersebut disebut entri-entri
matriks.
 Lambang/notasi matriks ditulis dengan huruf besar
( A, B, C, …)
 Salah satu kegunaan matriks adalah menyelesaikan
SPL.
 Misal A adalah matriks berukuran m x n, maka A
adalah matriks yang terdiri dari m baris dan n
kolom.
Bentuk Umum Matriks A
ukuran m baris dan n kolom
 a11 a12  a1n 
a 
a22  a2 n 
A  21

    
 
 an1 an 2  amn 

aij menyatakan elemen pada baris ke-i kolom ke-j, dengan


i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n.
Contoh Matriks

 1 3 Matriks A berukuran 2 x 2


A 
 2 5 

2 1 5  Matriks B berukuran 2 x 3
B 
 0 3 4 

 2 6 5 
C   1 2 6  Matriks C berukuran 3 x 3
 0 3 1 
Kesamaan Dua Matriks
Dua matriks A = [aij] dan B = [bij] dikatakan sama
(ditulis A=B) jika ukurannya sama dan setiap elemen
yang bersesuaian sama atau ditulis
[aij] = [bij]

Dengan kata lain,


aij = bij
untuk semua i dan j.
Contoh
Diketahui matriks berikut
 2 3 4   x  3 3 z  5
A  dan B 
 1 5 4   1 1  y 4 
Berapa nilai x, y, dan z agar matriks A dan B
sama?
Jenis-jenis Matriks

1. Matriks kolom (vektor kolom)


2. Matriks baris (vektor baris)
3. Matriks bujur sangkar
4. Matriks Identitas
5. Matriks diagonal
6. Matriks segitiga atas & segitiga
bawah
7. Matriks nol
8. Matriks simetri
Matriks Kolom

Matriks kolom disebut juga vektor kolom,


yaitu matriks yang hanya mempunyai satu
kolom.

Contoh
1
 2   7  3
  , 0 ,  
 3     4 
  1 
5
Matriks Baris dan Matriks Kolom
Matriks baris disebut juga vektor baris, yaitu
matriks yang hanya mempunyai satu baris.

Contoh 1 2 3 ,  2 1 0 1 ,  4 3

Penulisan matriks baris dan kolom:


b1
b2

a= [a1 a2 … an] dan b= .


.
bn

a adalah matriks baris 1 x n


b adalah matriks kolom n x 1
Matriks Bujur Sangkar
adalah matriks yang mempunyai jumlah baris dan
kolom sama.
Matriks bujur sangkar A yang mempunyai n baris dan
n kolom disebut matriks bujur sangkar berorde n.

a11 a12 … a1n


a21 a22 … a2n Elemen aij dengan
. . .
A= . . . i=j (a11, a22,…, ann)
. . . disebut diagonal utama.
an1 an2 … ann
Matriks Identitas

adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen


pada diagonal utamanya 1 dan elemen-elemen
diluar diagonal utamanya nol.

Matriks Identitas berorde n dinotasikan dengan In.

1 0  0
1 0 0   
1 0     0 1  0
I2    , I3  0 1 0 ,..., I n 
0 1     0
0 0 1   
0 0  1
Matriks Diagonal

adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen


diluar diagonal utamanya nol.

Contoh

 3 0 0 0
6 0 0  
3 0     0 1 0 0 
 0 2  ,  0 0 0  ,  0 0 2 0
  0 0 5
  0 0 0 7


Matriks Segitiga Atas

adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen


dibawah diagonal utamanya nol.

Contoh

 3 1 4 2
6 1 3  
3 1     0 1 9 11
0 2  , 0 1 2  ,  0 0 2 0
  0 0 5
  0 0 0 7


Matriks Segitiga Bawah

adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen


diatas diagonal utamanya nol .

Contoh

 3 0 0 0
 6 0 0 
3 0     2 3 0 0 
1 2  ,  8 1 0 ,  4 4 7 0
  12 2 3
  5 1 0 7


Matriks Nol
adalah matriks yang semuaa elemennya nol.

Contoh

0 0
0 0 0    0 0 
0 0 0  , 0 0  , 0 0 
  0 0  
 
Matriks Simetri
Suatu matriks matriks bujur sangkar A disebut
matriks simetri jika
A  A t

Contoh
 3 2 4 5
 6 8 12  
3 0     2 3 6 1
0 2 ,  8 1 2  ,  4 6 7 0
  
12 2 3   
5 1 0 7
Operasi pada Matriks

1. Penjumlahan matriks
2. Perkalian matriks dengan skalar
3. Perkalian matriks dengan matriks
Penjumlahan Matriks

Jika A dan B adalah matriks berukuran m x n


dengan A = [aij] dan B = [bij] maka

A + B = [aij + bij]

dengan aij dan bij merupakan elemen–elemen


dari matriks A dan B yang bersesuaian.
Contoh :
Diketahui matriks A, B dan C sebagai
berikut:
 2 3 4   1 4 1 3 5 
A  B  C 
 1 5 4   2 3   2 4 0 

Jika mungkin, hitung


a). A + B
b). A + C
c). B + C
Jawab
A+ B tidak dapat dijumlahkan

 2 3 4  1 3 5  3 6 1 
A+C=  1 5 4+  2 4 =0  1 1 4 
     

B + C tidak dapat dijumlahkan

Syarat dua matriks dapat dijumlahkan atau


dikurangkan:

Matriks A dan B mempunyai ukuran yang sama


Perkalian Matriks dengan Skalar

Misal A matriks berukuran m x n, dengan


A = (aij) dan k adalah skalar.

Perkalian Matriks A dengan skalar k adalah


kA = k(aij)= kaij
dengan kaij merupakan perkalian setiap
elemen dari matriks A dengan k.
Contoh
Diketahui matriks A
 2 3 4 
A 
  1 5 4 

Hitunglah : 5A, -3A dan ½A


Jawab :
 2 3 4  10 15 20 
5A  5    
 1 5 4    5 25 20 
 2 3 4   6 9 12 
3 A  3    
 1 5 4   3 15 12 

1 A 1
 2 3 4   1 3
2 2 
2 2   
  1 5 4   2 1 5
2 2
Perkalian Matriks dengan Matriks

Misal A matriks berukuran m x p dan B matriks


berukuran p x n, dengan A = [aij] dan B = [bij].

Perkalian matriks A dan B


AB = C

dengan C = [cij] adalah matriks berukuran m x n,


cij adalah elemen dari C yang diperoleh dengan
menjumlahkan hasil kali setiap elemen baris ke i dr
matriks A dg setiap elemen kolom ke j dr matriks B.
Contoh
0 2
1 2 0
A B   2 3 
5 1 3 
 1 2 

 0 2
 1 2 0   
AB    2 3 
 5 1 3   1 2
 
1.0  2.( 2)  0.1 1.2  2.3  0.2 
 
 5.0  1.(  2)  3.1 5.2  1.3  3.2 
4 4 

1 19 
Syarat dua matriks dapat dikalikan:

Banyaknya kolom pada matriks pertama sama


dengan banyaknya baris pada matriks ke dua.

Elemen ke ij dari matriks C yaitu:

cij = ai1b1j + ai2b2j + …+aipbpj


p

=
 a
k 1
ik bkj
 Perkalian dua matriks tidak bersifat komutatif,
yaitu AB ≠ BA.

 Aturan penghapusan tidak berlaku pada perkalian


matriks, yaitu jika AB = AC, maka tidaklah benar
bahwa B = C.

 Jika hasil perkalian matriks AB sama dengan


matriks nol, maka tidak berarti A = O atau B = O.

 Jika A berukuran n x n, maka


Ak menyatakan perkalian A sebanyak k buah dan
Ao = I
Sifat-sifat Penjumlahan Matriks dengan Perkalian
Skalar

Diberikan A, B, dan C adalah matriks berukuran mxn.


Misalkan k dan p adalah bilangan riil, maka
1. A + B = B + A
2. A + (B + C) = (A + B) + C
3. Terdapat matriks nol, O, berukuran mxn,
sedemikian sehingga O + A = A, untuk setiap A.
Matriks O ini disebut dengan matriks identitas
terhadap penjumlahan.
Sifat-sifat Penjumlahan Matriks dengan Perkalian
Skalar

4. Untuk setiap matriks A, terdapat matriks –A


berukuran mxn sedemikian sehingga
A + (-A) = O.
Matriks –A ini disebut dengan matriks invers
terhadap penjumlahan
5. k(A+B)=kA+kB
6. (k+p)A=kA+pA
7. (kp)A=k(pA)
8. 1A=A
Transpose Matriks
Jika A adalah matriks berukuran mxn, maka
transpose matriks A, dinotasikan At adalah matriks
berukuran nxm yang merupakan hasil pertukaran
elemen dari kolom menjadi baris atau sebaliknya.

Contoh

2 1
 2 3 4  At   3 5 
A 
 1 5 4   4 4 
Transpose Matriks
Sifat Transpose
Diberikan A dan B adalah matriks berukuran sama
dan k adalah skalar.
1. Jika A adalah matriks berukuran mxn, maka A t
adalah matriks berukuran nxm.
2. (At)t = A

3. (kA)t = kAt

4. (A + B)t = At + Bt

Suatu matriks A = [aij] dikatakan simetri jika


A = At .
Product Matriks
Jika A adalah matriks berukuran mxn dan B adalah
matriks berukuran nxk, product AB dari A dan B
adalah matriks berukuran mxk yang entri (i,j)-nya
dihitung sebagai berikut:

Kalikan masing-masing entri dari baris ke-i pada


A dengan entri yang bersesuaian dari kolom ke-j
pada B, lalu jumlahkan hasilnya.

Entri ini disebut dot product baris ke-i dari A dan


kolom ke-j dari B.
Contoh
Hitung entri (1,3) dan (2,4) dari AB
 2 1 6 0
 3 1 2 
A  , B   0 2 3 4 
0 1 4  1 0 5 8 

Lalu hitung AB.

Jawab
Entri (1,3) dari AB adalah dot product baris ke-1 dari A
dan kolom ke-3 dari B
 2 1 6 0
 3 1 2  entri(1,3) = 3.6+(-1).3+2.5=25
0 1 4   0 2 3 4 
 
 1 0 5 8 
 2 1 6 0
 3 1 2   entri (2,4)
 = 0.0+1.4+4.8=36
0 1 4  0 2 3 4
 
 1 0 5 8 

Karena A berukuran 2x3 dan B 3x4, maka product AB


berukuran 2x4

 2 1 6 0
 3 1 2     4 1 25 12 
0 1 4   0 2 3 4    4 2 23 36 
    
 1 0 5 8 
Sifat-sifat Perkalian Matriks
Diberikan A, B, dan C adalah matriks yang
perkaliannya terdefinisi. Misalkan k adalah skalar,
maka
1. IA=AI=A, IB=BI=B (matriks I disebut matriks
identitas terhadap perkalian)
2. A(BC)=(AB)C

3. A(B+C)=AB+AC, A(B-C)=AB-AC

4. (B+C)A=BA+CA, (B-C)A=BA-CA

5. k(AB)=(kA)B=A(kB)

6. (AB)t = BtAt
Perpangkatan pada Matriks
 Misal A adalah matriks bujur sangkar dan p adalah
bil.bulat positif, maka :
p
A  A A A A
p faktor
Jika A adalah matriks berukuran n x n, maka
A0 = In

 Sifat Perpangkatan
Misal p dan q adalah bilangan bulat non negatif, dan A
dan B adalah matriks, maka

1. ApAq = Ap+q
2. (Ap)q = Apq
3. (AB)p = ApBp jika dan hanya jika AB = BA
INVERS MATRIKS
Definisi
Jika A adalah matriks bujur sangkar berukuran nxn,
maka matriks B disebut invers dari A jhj
AB=I dan BA=I.
Tidak semua matriks bujur sangkar mempunyai
invers.

Matriks A yang mempunyai invers disebut matriks


invertible/matriks non singular.
Jika tidak, maka A dikatakan tidak invertible/matriks
singular.
Matriks B disebut invers dari A, dinotasikan A-1
0 1  1 1 
Contoh A  B 
1 0
1 1  
Teorema
Jika B dan C keduanya adalah invers dari A, maka B=C.

BUKTI
Ini berarti akan dibuktikan bahwa invers suatu matriks
adalah tunggal

Misalkan B dan C adalah invers dari A, maka


AB = BA = In dan
AC = CA = In
sehingga diperoleh
B = BIn = B(AC) = (BA)C = InC =C.
Karena B = C, maka terbukti invers dari A adalah
tunggal.
Teorema

Misalkan sistem dengan n persamaan dan n


variabel ditulis dalam bentuk matriks
Ax=b.
Jika matriks koefisien A invertible, maka
sistem mempunyai solusi khusus
X=A-1b.
Contoh
 1 2 2   1 2 4 
Jika A   2 1 1  , tunjukkan bahwa A1   1 1 3 
 1 0 1   1 2 5 

dan gunakan untuk menyelesaikan SPL

x1 - 2x2 + 2x3 = 3
2x1 + x2 + x3 = 0
x1 + x3 = -2
Sifat Invers Matriks
1. I invertible dan I-1=I.

2. Jika A invertible maka A -1 juga invertible, dan


(A-1)-1 = A

3. Jika A dan B invertible, maka AB juga invertible


dan
(AB)-1 = B-1 A-1

4. Jika A1,A2,…,Ak adalah matriks–matriks


invertible, maka product A1A2…Ak juga
invertible dan
(A1 A2…Ak)-1 = Ak-1 Ak-1-1…A1-1
Sifat Invers Matriks
5. Jika A invertible, maka A k, k ≥ 1 juga invertible
dan
(Ak)-1 = (A-1) k = A-1 A-1 … A-1 (sebanyak k
faktor)

6. Jika A invertible dan a ≠ 0, maka aA invertible dan


1
(aA)-1 = A-1
a

7. Jika A invertible, At maka juga invertible, dan


(At)-1 = (A-1)t
Mencari Invers dari Matriks
Misal A matriks non singular berukuran n x n
(matriks bujur sangkar)

n I
 A I   OBE
n A 1

Contoh :
1 2
A    A matriks singular
3 6

 2  1 B matriks non singular


B   
1 3 
Sebab, Bukan I2

1 2 1 0 1 2 1 0
AI 
2 
3 6 0 1
 R  ( 3 R )  
0 0 3 1

  2 1  

1 1 1 0  1 1 1 0  R1  R2  1 0 3 1 
B I 
2 
2 3 0 1
 R  ( 2 R )  
0 1 2 1
 
0 1 2 1

  2 1    

I2
Invers dari B adalah B-1

1 3 1
B  
 2 1 
1. Jika A n x n non singular, maka sistem linear
non homogen punya solusi tunggal
Bukti: Ax = b
A-1Ax = A-1b
Inx = A-1b
x = A-1b
dengan x menyatakan matriks kolom
berukuran n (matriks berukuran n x 1).

2. Jika A n x n non singular, maka matriks bentuk


baris eselon tereduksi dari A adalah In (matriks
B dalam contoh mencari invers matriks).

Anda mungkin juga menyukai