Anda di halaman 1dari 21

DETERMINAN

Determinan
   matriks A adalah suatu bilangan,
dinotasikan det A atau , yg dapat dihitung dari
entri-entri A dan memungkinkan kita
mengetahui apakah A invertible.
 
adj A

Jika , maka A mempunyai invers/A invertible.

Jika , maka A tidak mempunyai invers/A tidak


invertible.
  −1 −1
𝐴𝐴 =𝐴 𝐴=𝐼
  
Ingat!!!
 Jika , maka

 Jika , maka

Metode Sarrus
Definisi (Minor & Kofaktor)

Minor
   dari matriks A berukuran n x n
dinotasikan didefinisikan sebagai determinan
dari bentuk matriks berukuran dari A dengan
cara menghapus baris i dan kolom j.

Selanjutnya, bilangan disebut kofaktor dari A


dan disebut tanda (sign) dari posisi/letak
Perhatikan diagram tanda berikut:

 1 1 1 1 1 
 1 
1 1 1 1 

 1 1 1 1 1 
 
 1 1 1 1 1 
       

Ingat bahwa tanda untuk posisi (1,1) adalah +1.


Contoh
Tentukan
   minor dan kofaktor dari posisi (,2),
(3,1), dan (2,3) dari matriks berikut:

Jawab:
Minor dan kofaktor dari posisi (1,2):
Definisi
Diberikan
   , asumsikan bahwa dapat
didefinisikan utk suatu matriks M berukuran .
Jika A adalah matriks , maka

Cara ini disebut ekspansi Laplace sepanjang


kolom pertama.

Nilai dapat dihitung melalui ekspansi Laplace


sepanjang kolom manapun.
Teorema (Ekspansi Laplace)

Determinan
   matriks A berukuran nxn dapat
dihitung menggunakan ekspansi Laplace
sepanjang baris atau kolom manapun dari
matriks A. Lebih tepatnya, jika sedemikian
sehingga adalah entri dari A, maka ekspansi
sepanjang baris i adalah

Ekspansi sepanjang kolom j adalah:


Contoh
Hitung
   determinan dari matriks
Jawab:
Ekspansi Laplace sepanjang baris pertama:
Latihan

Hitung determinan dari matriks

3 0 0 0
5 1 2 0
A
2 6 0 1
 
 6 3 1 0
Teorema
Diberikan A matriks berukuran nxn.
1. Jika A mempunyai suatu baris atau kolom
bernilai nol, maka det A=0.
3 1 2
2 5 1 0
0 0 0
2. Jika dua baris (atau kolom) berbeda dari A
dipertukarkan, determinan matriks menjadi
–det A.
3 1 5 5 1 3
2 8 7  7 8 2
1 2 1 1 2 1
3. Jika suatu baris (atau kolom) dari A dikalikan
dengan suatu konstanta u, maka determinan
matriks menjadi un (det A).
3.3 3.  1 3.2 3 1 2
3.2 3.5 3.1  33 2 5 1
3.0 3.0 3.0 0 0 0
4. Jika dua baris (atau kolom) berbeda dari A
identik, maka det A=0.
2 1 2
4 0 4 0
1 3 1
5. Jika suatu baris dari matriks A ditambahkan
dengan k kali baris yg lain, Ri + kRi
(atau jika suatu kolom dari matriks A
ditambahkan dengan k kali kolom yg lain, Ci+kCj),
maka determinan matriks adalah det A.

Contoh
2 5 2 0 9 20
1 2 9  1 2 9
3 1 1 3 1 1
karena baris pertama dari matriks sebelah kiri
ditambahkan dengan 2 kali baris kedua,
R1 + 2R2
Menghitung Determinan suatu matriks
dg mereduksi baris/kolom

Mengitung determinan dari matriks yang


mengandung banyak elemen nol pada baris/kolom
lebih mudah dilakukan.

Contoh
Hitung determinan dari
1 0 0 3
2 7 0 6
0 6 3 0
7 3 1 5
Jawab
tambahkan kolom ke empat dg -3 kali kolom
pertama (C4 -3C1)

1 0 0 3 1 0 0 0
2 7 0 6 2 7 0 0
  (1)(7)(3)( 26)  546
0 6 3 0 0 6 3 0
7 3 1 5 7 3 1  26

(sesuai sifat, determinannya akan sama)


Ingat!
Matriks segitiga : matriks segitiga atas dan
matriks segitiga bawah.

Teorema 2
Jika A adalah matriks segitiga, maka det A
adalah hasil kali entri-entri pada diagonal
utamanya.

2 1 2
0 3 4   2   3  1  6
0 0 1
Teorema 3
A X  A 0
Perhatikan matrks   dan   dalam
0 B  Y B 
bentuk blok, dengan A dan B adalah matriks
bujur sangkar, maka
A X
det    det A.det B
0 B
dan
A 0
det    det A.det B
Y B

Teorema ini adalah perluasan blok matriks


segitiga atas (atau bawah).
Determinan dan Invers Matriks
Teorema 4
Jika A dan B adalah matriks berukuran n x n, maka
det(AB) = det A det B.

Contoh
 a b  c d
Jika A   dan B , maka
b a   d c 
 
 ac  bd ad  bc 
AB  
   ad  bc  ac  bd 

Oleh karena itu, det A det B = det(AB), karena


a 2
b 2
c 2
d 2
   ac  bd    ad  bc 
2 2
Teorema 4 dapat diperluas menjadi
 det (ABC) = det A det B det C
 det (A1A2 … Ak-1Ak) = det A1 det A2 … det Ak-1 det Ak

untuk suatu matriks bujur sangkar A1 , A2 , … , Ak-1 , Ak


yang mempunyai ukuran sama.

Lebih khusus, jika masing-masing Ai = A, maka

det  A    det A k
k
, untuk suatu k  1
Teorema 5
Matriks A berukuran n x n invertible jika dan hanya
jika det A ≠ 0. Jika kasus ini berlaku, maka
1
det  A 1
 
det A
Bukti
Jika A invertible, maka AA-1=I. Dengan menggunakan
Teorema 4, diperoleh
1 = det I = det (AA-1) = det A det A-1.
Oleh karena itu, det A ≠ 0 dan det A-1 = 1/det A.
Teorema 6
Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar, maka det
At = det A.

Suatu matriks disebut orthogonal jika A-1 = At.

Jika A orthogonal, maka I=AAt.


Perhatikan bahwa
1= det I = det (AAt) = det A det At = = (det A)2
sehingga
det A = ± 1.

Anda mungkin juga menyukai