Anda di halaman 1dari 11

Assalamualaikum

Ahmad Azmi, SE., M.Si


Kontrak Perkuliahan

1. UAS 30%
2. UTS 20%
3. Tugas 25%
4. Keaktifan 25%

5. Absensi, lebih dari 3x mahasiswa tidak hadir dalam perkuliahan


tanpa pemberitahuan maka mahasiswa yang bersangkutan
dinyatakan tidak lulus
6. Tugas dikumpulkan sesuai dengan kesepakatan
7. Pelaksanaan UTS dan UAS sesuai dengan kesepakatan
8. Ada toleransi keterlambatan: 15’
Pengertian
&
Ruang Lingkup
Pelatihan dan
Pengembangan
Memahami definisi Sumber daya manusia
Perlu dipahami bahwa bertumbuh dan berkembangnya suatu negara tidak hanya ditentukan oleh
jumlah manusianya, melainkan juga ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Veithzal Rivai (2004) menyebut sumber daya manusia sebagai salah satu unsur masukan (input) yang
nantinya akan diubah menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk mencapai tujuan
perusahaan. Selanjutnya ia mengatakan, sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat menjadi
unsur tunggal, melainkan harus dikombinasikan dengan unsur lain seperti, bahan, mesin, modal,
metode dan teknologi.

Sedangkan Malayu S.P Hasibuan dalam bukunya manajemen sumber daya manusia mendefinisikan
sumber daya manusia atau man power merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia, sumber
daya manusia merupakan daya pikir dan daya fisik setiap manusia. Sumber daya manusia adalah
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Merujuk pada apa yang dikemukakan oleh Rivai Veithzal (2006), maka Fungsi
dari Manajemen Sumber Daya Manusia secara umum adalah:

1. Planning (perencanaan)
Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya perusahaan.
2. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan
menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan kordinasi
dalam bagan organisasi.
3. Directing (pengarahan)
Pengarahan adalah kegiatan pengarahan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja secara
efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

4. Controling (pengendalian)
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar menaati
peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
Apa Itu Pelatihan??
Setiap lembaga ataupun organisasi selalu memiliki harapan agar karyawan, staff dan pegawainya
dapat berkembang serta berkualitas baik secara softskill maupun hardskillnya. Salah satu upayanya,
yaitu dengan meningkatkan program pelatihan secara berkesinambungan sesuai kebutuhan lembaga
dan stakeholder-nya.

Pelatihan pada hakikatnya mengandung unsur-unsur pembinaan dan pendidikan. UU Sisdiknas 20


tahun 2003 pasal 26 ayat 4 menyatakan bahwa lembaga pelatihan merupakan satuan pendidikan non
formal, di samping satuan pendidikan lainnya seperti kursus, majelis ta’lim, kelompok belajar,
kelompok bermain, taman penitipan anak, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan satuan
pendidikan lainnya yang sejenis.
Definisi Manajemen Pelatihan
Menurut Nitisemito (1994) “Pelatihan adalah suatu kegiatan dari perusahaan yg bermaksud untuk dapat memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan dari para karyawan yang sesuai dengan keinginan
perusahaan yang bersangkutan.”

Menurut Simamora (1997) “Pelatihan adalah proses sistematik pengubahan perilaku para karyawan dalam suatu arah
guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional.”

Pelatihan adalah semua kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja pegawai pada pekerjaan yang sedang atau
yang akan dihadapi. Oleh karenanya pelatihan (Sutrisno, 2016) dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan potensi, produktivitas, disiplin dan etos kerja pada tingkat

Jadi Pelatihan dapat disimpulkan sebagai proses bersistem yang di dalamnya ada suatu kegiatan, yang dimaksudkan untuk
pengembangan serta perbaikan kinerja para pesertanya guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional.
Definisi Manajemen Pengembangan
Disadari ataupun tidak, penempatan karyawan dalam suatu bidang kerja tidak dapat menjamin bahwa mereka akan
otomatis sukses dalam pekerjaannya. Permintaan pekerjaan dan kemampuan karyawan harus diseimbangkan melalui
orientasi dan pelatihan, kedua kegiatan tersebut sangat diperlukan dalam perusahaan. Apabila karyawan telah dilatih dan
telah mahir dalam bidang kerjanya, mereka memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk mempersiapkan tanggung
jawab mereka di masa mendatang. Upaya pelatihan dan pengembangan memungkinkan karyawan untuk memperluas
kewajiban serta tanggung jawab yang lebih besar,

Menurut Rivai (2014 : 164) “pengembangan manajemen adalah suatu proses bagaimana manajemen mendapatkan
pengalaman, keahlian dan sikap untuk menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi mereka.”

Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan mampu mengerjakan, meningkatkan dan
mengembangkan pekerjaannya. Berikut proses pelatihan dan pengembangan menurut Henry Simamora (2004:276)
Proses Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan haruslah meningkatkan efektivitas karyawan, meningkatkan kepuasan karyawan, memenuhi
program kesempatan kerja yang sama dan mencegah keusangan karyawan. Diagnosis aspek situasi
lingkungan dan organisasional serta analisis pekerjaan merupakan langkah pertama dalam menyusun
program pelatihan dan pengembangan. Ada 4 (empat) karakteristik perusahaan menurut Henry Simamora
yang menyelenggarakan praktik pelatihan yang paling efektif:

1. Manajemen puncak memiliki komitmen terhadap pelatihan dan pengembangan, pelatihan merupakan
bagian dari kultur perusahaan.
2. Pelatihan bertalian dengan tujuan dan strategi bisnis dan terkait erat dengan hasil laba usaha.
3. Terdapat pendekatan yang sistematik dan komprehensif terhadap pelatihan, pelatihan da
pengembangan dilaksanakan di semua lapisan organisasi secara berkesinambungan.
4. Terdapat komitmen untuk menginvestasikan sumber daya yang perlu guna menyediakan waktu dan
dana yang memadai bagi pelatihan.

Agar pelatihan dan pengembangan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
mencapai tujuan yang diinginkan, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut:
Membuat paper Upaya Manajer dalam Meningkatkan Pelatihan Dan Pengembangan Manajemen Sumber
Daya Manusia Di Masa Pandemi Covid-19, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Ujian
Tugas
Akhir
te r
A. Pendahuluan Semes
B. Permasalahan
C. Analisis
D. Kesimpulan
E. Saran

Ketentuan penulisan
Paper maksimal 12 halaman (di luar Cover dan Daftar Tulisan harus mencantumkan Daftar Pustaka
Pustaka), diketik dengan spasi 1,5, Times New Roman, dari setiap referensi yang dijadikan sebagai
fontasi 12. sumber bacaan.

Jika ada kutipan, setiap kalimat yang


merupakan hasil kutipan, harus disebutkan
sumbernya langsung di akhir kalimat yang
dikutip tersebut

Anda mungkin juga menyukai