Anda di halaman 1dari 14

Probabilitas dan Statistika

Teknik Elektro FT UMS


Outline Perkuliahan
Pendahuluan
Kuliah 1: Pendahuluan
Perubahan dan grafik:
1. Statistika, populasi dan sample, statistika deskriftif dan Induktif
2. Perubahan diskrit dan kontinyu
3. Pembulatan data
4. Penulisan Ilmiah
5. Angka Bena (significant figure)
6. Fungsi
7. Grafik
8. Persamaan dan ketaksamaan
9. Logaritma

2 9/23/21
Definisi
Statistika: Metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian,
penyimpulan, penyajian dan analisis data
Statistik dapat digunakan untuk menyatakan data itu sendiri atau
bilangan-bilangan yang diturunkan dari data, misalnya rata-rata
Populasi: seluruh data yang diamati (disebut juga semesta)
1. Populasi berhingga, contoh : jumlah mahasiswa
2. Populasi tak hingga, contoh kejadian yang mungkin dari pelemparan
sebuah mata uang (gambar/angka)
Sampel: Bagian dari populasi yang diselidiki, merupakan perwakilan dari
populasi. Kesimpulan penting dari populasi dapat ditarik dari analisis
sampel.
Statistika Induktif : Penarikan kesimpulan dengan menganalisis data
populasi atau sampel. Disebut juga inferensi induktif.
Karena pengambilan keputusan induktif tidak dapat mutlak/pasti
kebenarannya, istilah peluang (probabilitas) kemudian digunakan.
Statistika Deskriptif: metode statistika yang hanya mencari penguraian
dan analisis suatu kelompok data tanpa menarik kesimpulan tentang
3 kelompok data yang lebih besar. 9/23/21
Perubah Diskrit dan Kontinyu
Perubah (variabel) : lambang (x, y, p, q, dsb) yang dapat menerima
sembarang nilai dari suatu himpunan nilai yang telah ditetapkan, yang
disebut daerah asal perubah.
Jika perubah hanya dapat menerima satu nilai, ia disebut konstanta.
Berdasarkan kontinyuitasnya, perubah dibagi dua:
1. Perubah diskrit: perubah yang hanya dapat menerima nilai-nilai bulat,
contoh: jumlah mahasiswa
2. Perubah kontinyu: perubah yang dapat menerima sembarang nilai di antara
dua buah nilai yang ditentukan, dapat menerima data pecahan, contoh
tinggi badan seorang mahasiswa.
Data yang dapat dipaparkan oleh perubah diskrit disebut data diskrit, umunya
data diskrit diperoleh dari pencacahan (enumeration)/penghitungan
(counting)
Data yang dapat dipaparkan oleh perubah kontinyu disebut data kontinyu.
Umumnya data kontinyu diperoleh dari pengukuran.
Contoh:
Data diskrit: jumlah anak di setiap 1000 keluarga
Data kontinyu: tinggi badan dari 100 mahasiswa
Kuantisasi:
4 Representasi numerik dari data-data kualitatif, misalnya: rasa, warna, 9/23/21
perasaan, rupa dsb. Seringkali menguntungkan untuk menyatakan besaran-
Pembulatan data
Pembulatan
Ke satuan terdekat: 72,8  73 (karena 72,8 lebih dekat ke 73)
Ke ratusan terdekat: 72,8146  72,81 (lebih dekat ke 72,81)
72,465 ke ratusan terdekat ? (72,46 atau 72,47, sama dekatnya)
Aturan: dibulatkan ke genap
jadi 72,465 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 72,46,
Jika 183,575 dibulatkan ke ratusan terdekat menjadi 183,58
Aturan ini untuk memperkecil galat pembulatan kumulatif
(cumulative rounding error) jika menyangkut sejumlah besar operasi.
Contoh: Tambahkan bilangan 4,35; 8,65; 2,95;12,45; 6,65; 7,55; 9,75
(a) secara langsung, (b) dengan pembulatan ke puluhan genap
terdekat, (c) pembulatan ke atas

5 9/23/21
Jawab:
(a) 4,35 (b) 4,4 (c) 4,4
Perhatikan bahwa prosedur (b)
8,65 8,6 8,7
lebih unggul terhadap
2,95 3,0 3,0 prosedur (c) karena galat
12,45 12,4 12,5 (kesalahan) pembulatan
6,65 6,6 6,7 kumulatif diminimumkan
7,55 7,6 7,6 dalam prosedur (b)
9,75 9,8 9,8
52,35 52,4 52,7
Total =>

9/23/21 6
Penulisan Ilmiah
Bilangan yang banyak nol sebelum atau sesudah titik desimal perlu
dituliskan menggunakan penulisan ilmiah dengan menggunakan
pangkat-pangkat dari 10
Contoh :
a) 10 000 000 = 107 ; 0,0001= 10-4
b) 864 000 000 = 8,64 x 108 ; 0,00003416 = 3,416 x 10-5
Perkalian dengan 108 menggeser 8 posisi titik desimal ke kanan
Perkalian dengan 10-6 menggeser 6 posisi titik desimal ke kiri
Perkalian dan pembagian angka ilmiah
10p x 10q = 10(p+q) sebaliknya 10p : 10q = 10(p-q)
Contoh:
a) 103 x 102 = 1000 x 100 = 105 (10(3+2)) ; 106: 104 = 1 000 000/10 000 =
100 (10(4-2))
b) 4 000 000 x 0,0000000002 = 4.106 x 2.10-10 = (4)(2)(106 )(10-10) = 8 x
10(6-10) = 8 x 10-4 = 0,0008
c) (0,006)(80 000)/(0,04) = (6.10-3 )(8.104) / (4.10-2) = (6 x 8 / 4) (10-3+4 - (-
7 2)
) = 12x103 9/23/21
Angka Bena (Significance Figure)
65,4 mempunyai 3 angka bena
4,5300 mempunyai 5 angka bena
0,0018 = 1,8 x 10-3 mempunyai 2 angka bena
0,001800 = 1,800 x 10-3 mempunyai 4 angka bena
Perhitungan yang menyangkut perkalian, pembagian, dan penarikan akar
tidak dapat mempunyai angka bena lebih daripada bilangan dengan angka
bena tersedikit
Contoh:
a) 73,24 x 4,52 = (73,24)(4,52) = 331 (3 angka bena)
b) 1,648/0,023 = 72
c) (38,7) = 6,22
d) (8,416) (50) = 420,8 ( 50 : eksak)
Perhitungan yang melibatkan penambahan dan pengurangan, hasil akhir
tidak dapat mempunyai angka bena setelah titik desimal lebih daripada
bilangan dengan angka bena tersedikit setelah titik desimal.

8 9/23/21
Contoh:
a) 3,16 + 2,7 = 5,9 b) 83,42 – 72 = 11 c) 47,816 – 25 = 22,816
(jika 25 eksak)

Fungsi
Jika terhadap tiap nilai yang dapat diterima perubah x, terdapat
padanan satu nilai atau lebih dari suatu perubah y, dikatakan
bahwa y suatu fungsi x dan dapat dituliskan y = f(x).
x disebut perubah bebas (independent variable)
y disebut perubah tak bebas (dependent variable)
1) Jika y hanya mempunyai 1 nilai untuk tiap x, maka y : fungsi
tunggal
2) Jika y hanya mempunyai lebih dari 1 nilai untuk tiap x,
maka y : fungsi ganda
Fungsi dapat ditunjukkan dalam bentuk tabel dan persamaan.
Jika fungsi dinyatakan sebagai persamaan y = f(x), maka
f(3) berarti nilai fungsi y untuk x = 3
9 9/23/21
Grafik
Adalah penyajian gambar hubungan antara perubah-
perubah.
Macam grafik:
 Diagram batang
 Diagram lingkaran
 Kurva

10 9/23/21
Persamaan dan ketaksamaan
Persamaan (equation)
Pernyataan berbentuk A = B
A : sisi (pihak) kiri
B : sisi (pihak) kanan
Kedua sisi dapat dilakukan operasi yang sama (pengurangan,
penjumlahan, perkalian dan pembagian dengan bilangan
yang sama)
Pembagian dengan nol tidak diperbolehkan
Ketaksamaan (inequality)
Dinyatakan dalam lambang <, , > dan 
Ketaksamaan tetap sahih (valid) jika:
1. Ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama
2. Dikalikan/dibagi dengan bilangan positif yang sama
3. Jika dikalikan/dibagi dengan bilangan negatif yang sama,
tanda ketaksamaan dibalik
11 9/23/21
Logaritma
Logaritma
Setiap bilangan positif x dapat dinyatakan pangkat dari 10
Dapat ditemukan p sedemikian x = 10p
Sehingga 10: bilangan dasar dan p = log x, dapat juga dituliskan p = 10log
x
Jadi log 10 =1, log 104 = 4, log 0,001 = -3 dst
Log semua bilangan positif dapat dicari dari log bilangan 1 – 10
Antilogaritma
Jika 2,36 = 100,3729 , maka 2,36 merupakan antilogaritma dari 0,3729
(antilog 0,3729)
Komputasi dengan logaritma
log xy = log x + log y
log x/y = log x - log y
log xy = y log x

12 9/23/21
log (104 ) = log (10 x 10 x 10 x 10) = log 10 + log
10 + log 10 + log 10 = 1+1+1+1=4
log (104) = 4 log 10 = 4
log (30 000 ) = Log 3 . 104 = Log 3 + log 104 = 4 +
Log 3 = 4.477121
log (5.3958) = 8 x log 5.395 = 8 x 0.7320 = 5.8560
log 387.2 = log (387.2 0.5) = 0.5 x log (387.2 ) = 0.5
(2.5879) = 1.2940

13 9/23/21
Terimakasih

14 09/23/2021

Anda mungkin juga menyukai