Anda di halaman 1dari 14

PROSEDUR PERAWATAN TRANSFUSI TUKAR

(CHANGE TRANSFUSION) PADA BAYI DENGAN


HIPERBILIRUBINEMIA
Nama Kelompok :

1. Eka Viola Vernanda (P27820119067)


2. Hanna Salsabila Inka Putri (P27820119072)
3. Mohammad Chorizal Khadir (P27820119077)
4. Siti Nur’aini (P27820119093)

Kelompok 8
TINGKAT 2 REGULER B
Konsep Transfusi Tukar

Transfuse tukar dilakukan pada keadaan hiperbilirubinemia yang tidak dapat


diatasi dengan tindakan lain, misalnya telah diberikan fototerapi kadar bilirubin
Definisi tetap tinggi. Transfusi tukar adalah suatu rangkaian tindakan mengeluarkan darah
dari tubuh pasien untuk ditukar dengan darah donor, dengan maksud mengganti
darah yang tidak sesuai (patologis) untuk mencegah meningkatnya kadar
bilirubin dalam darah.

Tujuan
1. Mencegah kematian
2. Mencegah kerusakan otak
Infographic Style
Kontaindikasi

1. Kontra indikasi melalui arteri atau vena umbilikalis :


Indikasi a. Gagal memasang akses arteri atau vena

1. Hiperbilirubinemia (indirect bilirubin) umbilikalis dengan tepat

2. Hemolytic Disease of the New Born (HDN) b. Omfalitis

3. Sepsis Neonatal c. Omfalokel / Gastroskisis

4. Pembekuan Intravaskuler Menyeluruh (PIM) d. Necrotizing Enterocolitis

5. Asidosis serta gangguan cairan dan elektrolit berat 2. Kontra indikasi melalui arteri atau vena perifer :

6. Pengaturan kadar hemoglobin a. Gangguan perdarahan ( Bleeding Diathesis )


b. Infeksi pada tempat tusukan
c. Aliran pembuluh darah kolateral dari arteri
Ulnaris / arteri Dorsalis Pedis kurang baik
d. Ketidakmampuan memasang akses arteri dan
vena perifer
Teknik Transfusi Tukar
1. Simple Double Volume (Push Pull Method)

Pada teknik ini untuk keluar masuk darah hanya


di perlukan satu jalur transfusi (biasanya dari
vena besar, seperti vena umbilikal). Teknik ini
gunakan untuk hiperbilirubinemia tanpa
komlikasi.

2. Isovolumetric Double Volume 3. Transfusi tukar parsial

Pada teknik ini dilakukan pemasangan dua jalur,


bisaanya arteri dan vena (pada umbilikal atau perifer)
Dilakukan dengan plasma atau PRC, sesuai
ataupun vena dan vena, dibutuhkan dua operator
untuk memasukkan dan mengeluarkan darah. Jika di indikasi (polisistemia atau anemia berat).
pakai jalur arteri dan vena, darah dimasukkan dari
vena dan di keluarkan dari arteri.
Tipe Darah yang Digunakan

Inkompatibilitas Rh
Gunakan darah tipe O-Rh negatif, dengan titer anti A dan anti B rendah. Harus di
cross matched dulu dengan darah ibu.

Inkompatibilitas ABO
Gunakan darah tipe O-Rh sesuai dengan ibu dan bayi atau Rh negatif, dengan titer
anti A dan anti B rendah.
Inkompatibilitas golongan darah minor (seperti anti Kell, anti Duffy)
Gunakan golongan darah yang sesuai dan darah harus di cross matched dengan
darah ibu.

Hiperbilirubinemia
karena sebab lain. Sepsis, gangguan metabolic ataupun hemolisis lain yang tidak
disebabkan oleh kelainan isoimunitas, gunakan golongan darah yang sesuai dan
darah harus di cross matched dengan darah bayi.
Kesegaran dan Penyimpanan Darah

a. Dianjurkan untuk menggunakan darah segar (kurang dari 72 jam) yang diawetkan dengan
sitrat (citrate phosphate dextrose/CPD). Dua hal ini akan memastikan pH darah >7,0.
b. Hematokrit yang di kehendaki untuk bayi adalah 50-70%. Ini bisa diminta ke bank darah.
Selama prosedur darah harus digoyang pelan secara periodik, untuk menjaga hematokrit
tetap konstan.
c. Kadar kalium darah donor harus diperiksa jika bayi asfiksia, sedang syok atau ada
gangguan ginjal. Jika kadar kalium >7 mEq/L, ganti dengan darah yang lebih baru atau
gunakan washed eritrosit.
Jumlah Darah Yang Digunakan
a. Double Volume
Bayi cukup bulan mempunyai volume darah 80ml/kgBB, sedangkan bayi prematur 95ml/kgBB.
Jumlah ini dikali dua, menjadi jumlah darah yang harus ditransfusi tukar.
b. Transfusi Tukar Parsial.
Pada polisistemia, dilakukan transfusi tukar dengan NaCl 0,9% atau plasma, sedangkan pada anemia
digunakan PRC.
1) Volume darah yang dibutuhkan pada polisistemia di hitung dengan rumus: Volume darah transfusi
(ml)= Perkiraan jumlah darah bayi (ml) x BB (kg) x (Ht bayi – Ht target) Ht Bayi
2) Sedangkan untuk anemia, di hitung dengan rumus: Volume darah transfusi (ml) = Perkiraan jumlah
darah bayi (ml) x BB (kg) x (Hb target – Hb Bayi) (Hb PRC – Hb Bayi)
Komplikasi
a. Infeksi dari prosedur ataupun dari darah yang ditransfusikan, seperti bakteremia, hepatitis, inveksi CMV
(cytomegalovirus), malaria dan AIDS.
b. Komplikasi vaskuler, seperti bekuan dan emboli, spasme arteri, thrombosis bahkan infark organ mayor.
c. Gangguan faktor pembekuan (koagulopati), disebabkan oleh trombositopenia atau menurunnya kadar factor
pembekuan.
d. Gangguan elektrolit seperti hiperkalemia, hipernatremia dan hipokalsemia.
e. Asidosis metabolik, bisa muncul sekunder karena darah donor sudah tidak segar.
f. Alkalosis metabolic, akibat terambatnya pembersihan sitrat dari hati.
g. Enterokolitis nekrotikans. Kateter vena umbilikal harus secepatnya dilepas, kecuali masih di perlukan. Untuk
memastikan tidak adanya illeus paska prosedur, dianjurkan untuk menunda minum sampai 24 jam setelah prosedur.
h. Gangguan kardiovaskuler, seperti aritmia atau arrest
i. Graft versus host disease.
Standart Operasional
Prosedur
01 Persiapan Alat
1. Sarung tangan satu atau dua pasang
2.
3.
Vena section set
Kateter (polyethylene)
02 Persiapan Klien
4. Spuit 2,5cc, 5cc, 20cc
5. Knop sonde 1. Jelaskan tentang prosedur dan
6. Botol kecil untuk pemeriksaan indikasi transfusi tukar pada
7. Lidi kasa orang tua atau keluarga pasien
8. Duk lubang 2. Meminta persetujuan tertulis
9. Kassa (formulir incomenf consent)
10. Infus set untuk melakukan tindakan
11. Cairan medis kepada orang tua atau
12. Obat-obatan seerti heparin, kalsium glukonas 10%
13. NaCL 0,9%
keluarga pasien.
14. Iodium tinkture 1% 3. Puasakan bayi selama minimal 4
15. Betadine 10% jam (bisa lebih, tergantung
16. Alat resusitasi, oksigen, termometer, stetoskop, lampu pemanas, kondisi hemodinamik)
darah sesuai dengan identitas.
Prosedur :
1.Melakukan pemeriksaan golongan darah anak dan kedua orang tuanya
2.Lakukan Coomb’s Test darah penderita
3.Memesan darah 200 cc/kgBB PRC cuci
4.Pindahkan pasien ke ruangan khusus
5.Mempersiapkan pasien dengan posisi tidur terlentang
6.Menyalakan lampu pemanas dan diarahkan ke pasien
7.Mencuci tangan
8.Bila memungkinkan pasang saluran umbilikus, bila tidak memungkinkan
lakukan vena section.
9.Lakukan tindakan anti septik pada daerah kateter pembuluh darah
10.Pergunakan sarung tangan
11.Siapkan 2 buah blood transfusion set
12.Pasang transfusi set ke dalam wadah darah untuk jalur pengisian darah
13.Pasang transfusi set ke wadah pembuangan darah
Prosedur :
14. Hubungkan kedua transfusi set dengan 2 buah three way
15. Awasi keadaan umum pasien
16. Lakukan penghisapan darah sebanyak 20 cc, lalu dibuang
Masukkan darah sebanyak 20 cc, didiamkan selama + 5 menit, lalu dihisap
kembali sebanyak 20 cc untuk dibuang. Ulangi prosedur ini sampai kurang lebih
9 kali atau 180 cc
17. Setiap 160 cc darah ditukar, beri heparin sebanyak 0,5 cc/kgBB
18. Setiap 180 cc darah ditukar tambahkan Ca Glukonas 0,5 cc/kgBB
19. Ulangi prosedur 16-19 sampai dengan jumlah darah tertukar 200 cc/kgBB
20. Mencatat jumlah darah yang keluar dan yang masuk
21. Menyiapkan obat-obat yang diperlukan bila pelaksananan tindakan sudah
selesai
22. Merapikan pasien dan membawa kembali ke tempat semula
23. Membersihkan, merapihkan, mengembalikan peralatan ke tempat semula
Hal-Hal yang Harus
Diperhatikan
1. Lakukan transfusi tukar dengan setting perawatan intensif
2. Sitrat di dalam darah transfusi tukar bisa mengikat kalsium,
sehingga bisa menurunkan kadar kalsium ion.
3. Jika transfusi tukar dilakukan dengan teknik push-pull di
vena umbilikal, pastikan ujung cateter berada di vena cava
inferior atau di atrium kanan, tidak di sekitar vena porta
4. Pada bayi yang tidak stabil, transfusi tukar harus dilakukan
dengan sangat perlahan
5. Gunakan darah segar untuk transfusi tukar
6. Jika darah menjadi sulit untuk ditarik keluar/masuk, jangan
dipaksa
7. Sebelum dan sesudah transfusi tukar, lakukan pemeriksaan
darah perifer lengkap dan kimia darah
8. Tetap lakukan fototerapi intensif sebelum dan sesudah
transfusi tukar pada kelainan dengan hiperbilirubinemia
9. Obat-obat yang diberikan sebelum transfusi harus diulang
pemberiannya, kecuali digoksin
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai