DI
PT PLN (Persero) UDIKLAT PADANG
BIODATA :
Nama : Aslimeri, MT
NID. : 131257404
Unit Kesatuan : FT UNP
Tugas / Jabatan : Dosen
Alamat : Wisma Indah VII Blok D.1 No 8
Tabing Padang
SISTEM PROTEKSI PEMBANGKIT DAN
JARINGAN PROTEKSI
• UNTUK KEAMANAN DAN KEANDALAN
• 1. GENERATOR
• 2. TRAFO
• 3. JARINGAN
• 4. PERALATAN PELANGGAN
• 5. MANUSIA
Sistem proteksi peralatan pembangkit
dan gardu induk
Rangk. Arus.
PERANGKAT SISTEM PROTEKSI.
1. RELAY.
2. TRAFO ARUS / TRAFO TEGANGAN.
3. PMT (PEMUTUS TENAGA).
4. BATERE.
5. PENGAWATAN (WIRING)
TC
PMT BATERE PT
CT RELAY
KLASIFIKASI RELAY PROTEKSI :
RESTRAINING COIL
OPERATING COIL
Konstruksi relay Type HINGED ARMATUR
k
To Trip Circuit
Armatur
Fixed contak
Coil.
Magnit Permanen
SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIMILIKI RELAY PROTEKSI.
A. SELEKTIP.
Mampu mendeteksi gangguan yg ada pada derah pengamanannya
serta mampu memerintah PMT lepas dari bagian sistem yg tergang
gu, sedangkan yg tdk terganggu dpt beroperasi normal.
C. CEPAT.
Cepat dalam menerima besaran-besaran listrik yg telah ditentukan
akan tetapi dapat ditunda waktunya sesuai koordinasi yg diperlukan.
D. PEKA (Sensitif).
Dapat merasakan sekecil apapun besaran-besaran listrik yg dikenakan
padanya.
PROTEKSI PERALATAN PEMBANGKIT:
A B
KETERANGAN :
A. PENGGERAK MULA.
B. GENERATOR. D E
C. TRAFO GENERATOR.
D. TRAFO BANTU UTAMA.
E. TRAFO BANTU CADANGAN.
F. MOTOR-MOTOR PEMAKAIAN SENDIRI.
G. B , D , F ADALAH LINGKUP RELAY
PROTEKSI PEMBANGKIT.
F
SIMBOL - SIMBOL GAMBAR SINGLE LINE
DIAGRAM
Trafo
Peralatan untuk menaikan atau menurunkan tegangan - 500 / 150 kV
- 150/70 kV - 150 / 20 kV - 70 / 20 kV
PMT
Peralatan yang berfungsi untuk memasukan atau melepas arus / beban
PMS
Peralatan yang berfungsi untuk memasukan atau melepas tegangan
PMS Tanah
Peralatan yang berfungsi untuk mengamankan petugas pada saat ada
pemeliharaan
Tanah / Ground
Peralatan yang berfungsi untuk menghilangkan sisa2 induksi listrik.
SIMBOL - SIMBOL GAMBAR SINGLE LINE
DIAGRAM
Trf Teg ( PT )
Peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi ke tegangan
rendah digunakan untuk proteksi dan pengukuran.
Trf Arus ( CT )
Arrester ( LA )
Peralatan yang berfungsi untuk menyalurkan tegangan lebih ke tanah,
pada umumnya apabila ada petir.
Bus Bar
Peralatan yang berfungsi untuk menyalurkan tegangan pada sistem.
Tahanan ( NGR )
Peralatan yang berfungsi untuk menyalurkan tegangan sistem ke tanah
( membatasi besarnya arus gangguan tanah ).
SIMBOL - SIMBOL HURUF RELE ELEKTRIS TRAFO
RELE DIFFERENTIAL.
87 Berfungsi untuk medeteksi gangguan phasa - phasa di dalam maupun diluar
Trafo ( dibatasi antara CT Primer dan CT Sekunder )
RELE DIFFERENTIAL.
REF Berfungsi untuk medeteksi gangguan phasa - tanah di dalam Trafo
BUCHOLTZ ALARM
96 A Berfungsi untuk medeteksi adanya Gas didalam Trafo.
BUCHOLTZ TRIP.
96 T Berfungsi untuk medeteksi adanya Gas didalam Trafo.
SIMBOL - SIMBOL HURUF RELE MEKANIS TRAFO
GANGGUAN PMT .
52 F Gangguan pada komponen PMT : Motor, AC 3 ph, Udara
RELE DISTANCE.
44 S Berfungsi untuk medeteksi gangguan phasa - phasa
RELE RECLOSER.
79 Berfungsi untuk memasukan kembali PMT, pada saat PMT trip karena
adanya rele bekerja.
RELE VOLTAGE .
64 V Berfungsi untuk mendeteksi gangguan tegangan menceng.
SIMBOL - SIMBOL HURUF RELE
A, B, C Urutan Phasa pada peralatan Bus Bar, Trafo, Pengukuran dan Rele
U, V, W Urutan Phasa pada peralatan Bus Bar, Trafo, Pengukuran dan Rele
R, S, T Urutan Phasa pada peralatan Bus Bar, Trafo, Pengukuran dan Rele
L1, L2, L3 Urutan Phasa pada peralatan Bus Bar, Trafo, Pengukuran dan Rele
N Urutan Phasa pada peralatan Bus Bar, Trafo, Pengukuran dan Rele
E, G Pentanahan ( Grounding )
SIMBOL - SIMBOL HURUF RELE PENYULANG 20 KV
RELE RECLOSER.
79 Berfungsi untuk memasukan kembali PMT, pada saat PMT trip karena
adanya rele bekerja.
LED MERAH
Rele bekerja dengan Tunda Waktu.
TENGAH
* KESALAHAN PARALEL.
- Akibatnya adalah poros dan kopling penggerak utama akan rusak akibat momen
puntir serta PMT dan kumparan stator terkena teg lebih sesaat.
•PENGAMAN CADANGAN.
-Pengaman ini akan bekerja bila proteksi utama gagal menjalankan fungsinya.
OCR. P
NP 51
DIFF
NGR
NS 51
OCR. S
OCR. S
D G R
GGN 3
P.51 1.5 detik
GGN -
GGN -
F. 51 0.5 detik
GGN 1
GGN -
GGN 1
DIFF 0 detik
( Rele Utama - )
GGN 2
OCR. PNY
GGN
R E F 0 detik
( Rele Utama - Tnh )
OCR. PNY
12 detik
NS 51
25 AMP
8 detik
DGR / OCG
1 detik
GGN Ph - Tnh
2 detik
GGN Ph - Tnh NP 51
ZONE 3
ZONE 2
A B C D
ZONE 1
ZONE 1
ZONE 2
ZONE 3
ZONE 2 = 120 % dari jarak penghantar B - C atau jarak B - C + 0.5 x jarak C - D Waktu = 0.4 detik
ZONE 2 = 200 % dari jarak penghantar B - C atau jarak B - C + jarak C - D Waktu = 0.8 detik
PENGAMAN MEKANIK TRAFO
1.
S Relay jarak.(Distan relay). Z< 21
S
I I
2. Relay
M Tegangan Kurang (Under Voltage Relay) U< 27
B
3. Relay
O Suhu (Thermis Relay) 49
L
4. Over Current Relay Instantaneous. I > 50
4. RELAY DIFERENSIAL.
Relay tsb mengamankan generator/ trafo thd gangguan hub. Singkat antar fasa /fasa tanah, di-
Daerah pengamanannya.(spt pd gb 19, 20, 21 dan 22).
6. Satu Fasa Terbuka (Single Kerusakan pada Relay beban lebih Thermis
Phasing ). isolasi belitan akibat (Thermal over load Relay).
panas yg berlebihan. Pengaman khusus pencegah
hilang satu fasa.
7. Motor tdk berputar akibat Kerusakan berat pd Relay Termis(Thermal Relay).
beban lebih / macet material isolasi dan Relay OCR Instantaneous.
(Stalling). belitan Motor.
8. Gangguan hubung singkat Kerusakan ROTOR krn Relay arus lebih seketika (OCR
di ROTOR. panas naik akibat instantneous).
arus hubung singkat
RELAY BEBAN LEBIH (Thermal over load relay).
SupplY
AC
DT-3
LOW HIGH
RTD
Resistor Temperature
Detector In Machine
Windings.
R
POTEKSI GANGGUAN HUBUNG TANAH (Ground Fault Protection).
By Z ct
B
MOTOR
VA
VB
VC
FILTER NEGATIVE
SEQUENCE
VOLTAGE V2
NETWORK CV – 7
V2 CVQ
V2 CV - 7
RELAY PROTEKSI ARUS LEBIH (Over Current Relay).
Ground Relay
5R R
0
Phase Relay
Relay yg digunakan 50 / 51
M
2.9 DIAGRAM LOGIKA PROTEKSI PEMBANGKIT PLTA
Generator Differensial
Relay TRIP.
87 G
LYN A B C OR
A
B
Keterangan :
A : Rel (Busbar). C
B : Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT).
C : Transformator Tenaga.
D : Penyulang Saluran udara Tegangan
Menengah (SUTM).
D
3.4 MACAM-MACAM RELAY PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR
DAN FUNGSINYA.
5. Relay Tekanan Bagi trafo tanpa konserfator relay tekanan mendadak dipa-
Lebih sang pada tangki, relay tsb menggunakan metoda
(Sudden Presure membran dandipasang pd semua trafo akibat tek Lebih.
Relay)
NO NAMA RELAY FUNGSI DAN KEGUNAAN
7. Relay Gangguan
Berfungsi mengamankan trafo thd gangguan hubung
Tanah.
tanah didalam maaupun diluar daerah pengamannya.
Relay Suhu : Signal dari sensor temperatur yg terletak didalam tangki trafo.
Signal dari sensor temperatur yg terletak pada kumparan trafo.
Keduanya disalurkan melkalui pipa kecil berisi air raksa dg kontaknya
selajutnya memberikan signal sumber DC melalui kontak relay ke indi-
kator alarm / triping coil.
3.5.2 RELAY BEBAN LEBIH.
Prinsip kerjanya menggunakan elemen thermis BIMETAL apabila dilalui arus
maka perubahan kedua logam tsb akan menggerakkan kontak, selanjutnya
kontak dg supply DC akan memeberi signal Alarm / Triping coil CB.
suhu
Tn
To = Suhu Awal.
Tn = Suhu Akhir.
T = Kenaikan suhu.
63 % t 100 % t
= Konstanta Waktu Thermis.
To
WAKTU.
Gas yg ditimbulkan akibat hal tsb diatas akan menggerakkan pelampung kontak
Air raksa selajutnya memberikan signal ALARM dan TRIP PMT. TC PMT
3.5.4 RELAY TEKANAN LEBIH (SUDDEN PRESSYRE RELAY).
Bekerjanya karena tekanan l;ebih akibat gangguan yg terjadi di dalam trafo , berakibat
Perubahan tekanan gas yuang terjadi secara tiba-tiba dan langsung akan menjaatuhkan
PMT. (spt pd gambar 36).
U R
S
V
T
W
3.5.7 DEFERENSIAL RELAY.
Deferensial Relay merupakan pengaman utama (main Protection), relay tersebut
sangat selektip sehingga tdk perlu dikoordinir dengan relay lainnya dan relay tersebut
bekerja cepat /tdk memerlukan waktu.
DILUAR
DAERAH PENGAMANAN PENGAMANANNYA.
CT 2 CT 2
I1 I2
i1 I2
Id
DAERAH PENGAMANAN
CT 2 CT 2
I1 I2
G1 G2
i1 I2
i1 i2
Id
I1 = i2 , id = i1 - i 2
I2 = -i2 = i1 - (-i2 )
= i1 + i2 RELAY AKAN BEKERJA.
3.5.8 RELAY HUBUNG TANAH ( GROUND FAULT RELAY, STANBY EARTH FAULT
RELAY ).
GFR
GFR
OCR
If2
If1
Relay tsb sangat diperlukan karena keterbatasan relay deffrensial didalam mendeteksi
gangguan hubung singkat didekat titik Netral.
3.5.10 RELAY TANGKI TANAH.
Relay tangki tanah adalah relay arus jenis instataneous (sesaat) yang berfungsi untuk
mendeteksi gangguan belitan trafo dengan tangki trafo. Relay ini hanya d apat merasakan
gangguan tanah di trafo TENAGA dan hanya efektif pada trafo yang titik netralnya
diketanahkan,karena arus urutan Nol dapat mengalir ke tanah.
Konstruksi trafo harus diisolasi, relay tsb dapat bekerja bila terjadi kebocoran isolasi dari kipas
pendingan, alat pemenas dsb. Kabel –kabel kontrol juga hrs diisolasi.
R T C PMT
CT
ISOLASI.
3.5 11 RELAY JANSEN.
Relay tersebut dipasang sedekat mungkin pada TAP CHANGER , dipasang
pada pipa yang menghubungkan tap changer dengan konservator.
Relay tersebut sama dengan Sudden presuare, bila terjadi perubahan tekanan
minyak pada tangki tap changer maka katup tekan akan menggerakkan kontak
mercury.
3.6 SISTEM PROTEKSI JARINGAN TEGANGAN TINGGI :
1. Gangguan Temporer.
Gangguan yang berlangsung singkat dan dapat hilang dengan sendirinya.
2. Gangguan Permanan.
Gangguan yang berlangsung lama dan tidak dapat hilang dengan sendirinya.
SIMBOL - SIMBOL HURUF RELE PENGHANTAR 150 KV
RELE DISTANCE.
44 S Berfungsi untuk medeteksi gangguan phasa - phasa .
RELE DISTANCE.
44 G Berfungsi untuk medeteksi gangguan phasa - ground
RELE DISTANCE.
21 Berfungsi untuk medeteksi gangguan phasa - phasa dan phasa - ground
RELE RECLOSER.
79 Berfungsi untuk memasukan kembali PMT, pada saat PMT trip karena
adanya rele yang bekerja.
GANGGUAN PMT .
52 F Gangguan pada komponen PMT : Motor, AC 3 ph, Udara
RELE DISTANCE.
44 S Berfungsi untuk medeteksi gangguan phasa - phasa
RELE RECLOSER.
79 Berfungsi untuk memasukan kembali PMT, pada saat PMT trip karena
adanya rele bekerja.
RELE VOLTAGE .
64 V Berfungsi untuk mendeteksi gangguan tegangan menceng.
3.6.1 MACAM – MACAM RELAY JARINGAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI
V2 V V1
V = If . Zl
V If . Zl
= = ZL
If If
Gangguan di F1 ( diluar derah pengamanan) tegangan yg diukur di A
adalah V1>V
V1 = If1. Z1
Perbandingan arus dan tegangan di A adalah :
V1 I f1 . Z1
= = Z1
I f1 I f1
Karena V 1 > V dan I f1 = If , maka Z 1 > ZL. Maka relay tdk
bekerja.
V2 If2 . Z1
= = Z2
If2 If2
Relay jarak pada dasarnya adalah relaya Impedansi, tetapi macam-macamnya adalah
sbb :
1. RELAY JARAK JENIS INPEDANSI.
Membandingkan kopel elemen tegangan dengan kopel elemen arus.
Elemen Arus menghasilkan kopel POSITIP & Elemen tegangan meng-
hasilkan kopel NEGATIP.
PMT PT
CT
KUMPARAN ARUS
KUMPARAN TEGANGAN.
SALURAN KELUAR
2. RELAY JARAK JENIS MHO (ADMITANSI).
Prinsip kerja relay jarak jenis MHO Atau Admitasi adalah bila kopel kerjanya
lebih besar dari pada kopel penahannya.
Karakteristik kerjanya spt pada diagram R – X, yang merupakan linkaran dgn
sumbu Koordnat R – X dibawah ini , Relay tersebut telah berarah sehingga tdk
diperlukan relay arah spt pada jenis relay Impedansi.
X
i P
R Y
O R
P
O = Kumparan Kerja.
R = Kumparan penahan.
P = Kumparan Arah
3. RELAY JARAK JENIS MHO TERGESER.
Relay jarak jenis MHO dapat digeser dgn memesukkan faktor arus bantu ACT
dan impedansi Zb pd rangkaian kumparan tegangan relay ini
ACT
PT BUS
CT
Zb
X X
Saluran
A R A R
4. RELAY JARAK JENIS REAKTANSI.
Relay jenis reaktanbsi, kopel dihasilkan dar elemen arus dibandingkan dengan
kopel yang dihaswilkan oleh relay arah.
I
P
R O = Kumparan kerja.
I R = Kumparan Penahan.
P = Kumparan Arah.
V
O
Z
Kopel Negatif.
Kopel Positip
X Sin Z
3.6.5 SUSUNAN RELAY JARAK .
1. SIRKIT MASUKAN :
adalah suatu peralatan yg digunakan utk memilih fasa arus da tegangan yang
terganggu utk dimasukkan ke relay pengukur dan relay arah.
ia
CT 1 i1 CT 2 i2 CT 5 i5
I1 I2 I5 id
ia = I1 + I2 + I3.
ib Ib = I3 + I4
ia
CT 1 i1 CT 2 i2 CT 5 i5
I1 I2 I5 id
I1 + I2 + I3 + I4 = If ; I5 = 0
CT1 = CT2 = CT3 = CT4 = CT5
I3 I4
Ia = i1 + i2 ; i5 = 0
Ib = i3 + i4
ib
Dari arah arus dpt dilihat bhw :
CT 3 i3 CT 4 i4
Id = ia - ib.
ia
CT 1 i1 CT 2 i2 CT 5 i5
I1 I2 I5 id
I 1 + I 2 = If ; I3=I4=I5=0
I3 I4 CT1 = CT2 = CT3 = CT4 =CT5.
ib Ia = i1 + i2 ; i5 = 0
i3 = i4 = i5 = 0
CT 3 i3 CT 4 i4
Dari arah arus dpt dilihat bhw:
id = ia
ia
CT 1 i1 CT 2 i2 CT 5 i5
I1 I2 I5 id
I1 +I2 + I3 - I4 ; I5 = 0
I3 I4 CT1 = CT2 = CT3 = CT4 = CT5.
ib Ia = I 1 + I 2 ; ib = i3
Dari arah sekundair dpt dilihat
CT 3 i3 CT 4 i4 bhw :
Id = ia + ib - i4 = 0
SEHINGGA RELAY TIDAK
BEKERJA.
3.7.4 PRINSIP KERJA RELAY DIFERENSIAL BER IMPEDANSI TINGGI.
Relay ini bekerja bedasarkan pada perbandingan beda vektor aruis seperti
dibawah ini. (berikut gb skema relay impedansi circulating current transformator).
Z OCR