Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Presentasi Oleh:
1
Amsor Chairuddin
2
Hardiyanto Purnomo
3
Muhammad Irfan
4
Putri Agustina Hidayat
5
Subandi
Jurusan Manajemen Rekayasa Infrastruktur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat
TRANSPORTASI
Transportasi merupakan salah satu sektor kegiatan yang sangat penting di kota, karena berkaitan dengan kebutuhan setiap
orang yang ada di kota bagi setiap lapisan.
Vo lu m e L HR (K e n d / Ja m )
Ilustrasi LHR Harian
900
800
Ilustrasi LHR Bulanan
Volume LHR (Kend/ Jam)
700
1000
600
900
500
800
400
700
300
600
200
500
100
400
0
6-7 7-8 8-9 9 - 10 10 - 11 11 - 12 12 - 13 13 - 14 14 - 15 15 - 16 16 - 17 17 - 18 300
-3 4 11 18 25
Jam Tanggal
1. KARAKTERISTIK VOLUME LALU LINTAS
1000
600
400
200
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
2. KAPASITAS JALAN
Tabel Kapasitas Jalan
2 Lajur, Kedua
Kecepatan 4 Lajur
lajur
tiap lajur SMP per
Km/ Jam SMP per jam
jam
80 - 90 600 50
70 - 80 900 1.000
60 - 70 1.500 1.500
Kapasitas yang
2.000 2.000
mungkin
Tabel Kapasitas Jalan dan Lebar Jalan
Lebar Lajur
(m) 3,5 3,2 3 2,75
Kapasitas(%) 100 88 81 76
2. KAPASITAS
JALAN
Industri
Bisnis/Perdagangan
Perumahan/Pemukiman
5. SATUAN MOBIL PENUMPANG
Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan agak jauh, kecepatan rata-rata agak tinggi dan
jumlah jalan masuk dibatasi secara efesien (UU No. 13/1980 Pasal 4)
Berfungsi menguhubungkan pusat-pusat pembangkit lalu lintas di kota.
Terbagi kedalam fungsi primer dan fungsi sekunder (PP No. 26 Tahun 1985)
3. JALAN ARTERI
Jalan yang melayani angkutan pengumpulan/pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-
rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. (UU No. 13 Tahun 1980)
Menghubungkan kota orde ke dua dengan kota orde kedua
4. SISTEM JARINGAN JALAN KOLEKTOR
Lokal primer adalah jalan-jalan yang menghubungkan pusat kota dari orde 1, orde 2, dengan pensil-pensil pada
kawasan yang berfungsi regional.
Kecepatan rencana paling rendah 20 km/jam
Lebar badan jalan minimal 6m
Lokal sekunder adalah jalan-jalan yang menghubungkan pusat kota dengan perumahan
Kecepatan rencana paling rendah 10 km/jam
Lebar badan jalan minimal 5m
6. PEMBINAAN JALAN
Tanggung jawab pembinaan jalan dikaitkan dengan system pemerintahan Republik Indonesia yang juga menyangkut
keberadaan pemerintah daerah tingkai I dan daerah tingkat II diuraikan dalam PP No. 26 Tahun 1995 tentang jalan sebagai
berikut:
Jalan Nasional, merupakan tanggung jawab pemerintah pusat
Meliputi: jalan arteri primer, jalan kolektor primer yang menghubungkan antara ibukota provinsi, jalan strategis nasional.
Jalan Provinsi, merupakan tanggung jawab pemerintah daerah tingkat 1
Meliputi: jalan kolektor primer yang menghubungkan antara ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kotamadya, jalan
kolektor primer yang menghubungkan antara ibukota kabupaten/kotamadya
Jalan Kabupaten/Kotamadya, merupakan tanggung jawab pemerintah daerah tingkat II
Meliputi: jalan kolektor primer, jalan lokal primer, jalan sekunder yang berfungsi sebagai arteri, kolektor dan lokal
PEMBANGUNAN JARINGAN JALAN