MASASE BAYI
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah juga disebut sebagai sistem
kardiovaskular. Sistem ini adalah bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah. Tugas utamanya adalah mengedarkan
oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.
Selain mengedarkan oksigen dan nutrisi, sistem peredaran darah
masih punya beberapa fungsi penting lainnya, seperti:
Membantu stabilitas suhu dan pH tubuh.
Mempercepat proses pemulihan luka.
Mempertahankan fungsi berbagai sistem organ di dalam tubuh.
Mengeluarkan sisa proses metabolisme, contohnya seperti karbon
dioksida melalui paru-paru.
Menyalurkan berbagai hormon ke seluruh tubuh.
Peran Penting Darah hingga Jantung
Darah
Darah adalah komponen yang sangat vital. Peranan darah sangat banyak, mulai dari
membawa oksigen, hormon, nutrisi, hingga antibodi ke seluruh tubuh. Menurut
National Institutes of Health, darah terdiri dari cairan dan padatan. Bagian cair disebut
plasma yang terbuat dari air, garam, dan protein. Lebih dari separuh darah dalam
tubuh darah plasma. Bagian padat dalam darah mengandung sel darah merah, sel
darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengirimkan oksigen dari paru-paru ke
jaringan dan organ tubuh lainnya. Sementara itu, sel darah putih (WBC) melawan
infeksi dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sedangkan trombosit
membantu darah membeku saat tubuh mengalami luka atau luka.
Pembuluh Darah
Darah dalam tubuh akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Nah,
pembuluh darah dalam tubuh dibagi menjadi dua jenis, yaitu arteri dan vena. Arteri
bertugas membawa darah yang mengandung oksigen ke seluruh jaringan dan organ
tubuh. Pembuluh darah ini bertugas membawa darah yang kaya oksigen dari jantung
menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri pulmonalis.
Sementara itu, vena bertugas membawa darah dari seluruh jaringan dan organ tubuh
untuk kembali ke jantung.
Jantung
Jantung adalah organ dalam tubuh yang kerjanya non-stop, dari
awal hingga akhir kehidupan. Jantung terus berdetak sepanjang
hidup untuk memompa darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah. Organ ini terletak di tengah rongga dada,
tepatnya di belakang sisi kiri tulang dada. Jantung memiliki empat
ruangan yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua
serambi (atrium). Dalam serambi dan bilik kiri jantung berisi
darah bersih, sementara darah kotak terdapat di bilik dan serambi
kanan.
Sistem Peredaran Darah Manusia
1. Epidermis
Salah satu lapisan anatomi kulit adalah epidermis. Epidermis adalah struktur
kulit terluar pada tubuh manusia dan selalu mengalami regenerasi karena
peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari. Perlu diketahui bahwa manusia
menghasilkan sekitar 500 juta sel kulit mati tiap harinya yang menyebabkan
lapisan kulit paling luar ini dipenuhi oleh 25-30 lapisan kulit mati. Di sinilah
fungsi epidermis bekerja.Adapun fungsi kulit epidermis yang utama adalah:
Membentuk sel-sel kulit baru. Sel kulit diproduksi di bagian dasar epidermis,
sel-sel kulit yang baru terbentuk akan terdorong mencapai lapisan kulit paling
luar dalam waktu satu bulan untuk menggantikan sel-sel kulit mati.
Memberi warna pada kulit. Epidermis mengandung melanosit, yaitu sel yang
memproduksi melanin alias pigmen pemberi warna kulit. Fungsi melanin
adalah melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV).
Melindungi lapisan kulit di bawahnya. Lapisan kulit epidermis memproduksi
keratinosit, yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri, parasit, virus, hingga
panas yang menjadi penyebab kulit kering.
2. Dermis
Lapisan anatomi kulit berikutnya adalah
dermis. Dermis adalah lapisan kulit yang
berada di bawah epidermis. Dermis
merupakan lapisan kulit yang paling tebal
karena terdapat pembuluh darah dan
saraf, kelenjar keringat dan kelenjar
minyak (kelenjar sebasea), folikel rambut,
hingga saluran limfe.
Berbagai fungsi kulit dermis adalah sebagai berikut:
Merasakan sakit dan sentuhan. Pada lapisan dermis, terdapat ujung-ujung
saraf dengan reseptor yang berfungsi mengirimkan sinyal kepada otak untuk
merasakan sensasi sentuhan, sakit, gatal, panas, dingin, dan lain-lain.
Memproduksi keringat dan minyak. Keringat dibutuhkan untuk menurunkan
suhu tubuh dan minyak agar kulit tetap terasa lembap dan lembut.
Menumbuhkan rambut. Folikel rambut yang berada di lapisan kulit dermis
berfungsi untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di kulit kepala,
wajah, dan seluruh tubuh.
Mengalirkan darah yang menutrisi kulit. Selain mengalirkan nutrisi dan
oksigen, pembuluh darah di lapisan dermis juga membantu mengatur suhu
tubuh. Jika kulit terlalu panas, pembuluh darah akan melebar melepaskan
panas. Saat kedinginan, pembuluh darah akan mengerut untuk menyimpan
panas.
Melawan infeksi. Pembuluh limfatik di lapisan kulit dermis adalah bagian
penting sistem imunitas tubuh untuk menghalangi terjadinya infeksi.
3. Hipodermis atau lapisan subkutan
Anatomi kulit berikutnya adalah lapisan hipodermis atau
lapisan subkutan atau subkutis. Hipodermis adalah lapisan kulit
paling bawah atau paling dalam. Pada lapisan subkutan, terdapat
jaringan lemak, jaringan penghubung, dan elastin (sejenis protein
yang membantu jaringan kulit kembali ke bentuk semula setelah
mengalami peregangan). Fungsi lapisan lemak pada hipodermis
adalah melindungi tubuh dari panas dan dingin, sebagai
cadangan energi dan sebagai bantalan yang melindungi tulang,
otot, dan organ dalam tubuh
4. Folikel rambut dan batang rambut
Folikel rambut adalah kantong kecil pada kulit sebagai tempat
rambut tumbuh. Folikel rambut biasanya terletak di lapisan kulit
epidermis dan dermis. Fungsi folikel rambut adalah
untuk memproduksi sel-sel rambut yang akan tumbuh di kulit
kepala, wajah, dan seluruh tubuh. Rambut membantu mengontrol
suhu tubuh dan melindungi kulit dari cedera.
5. Kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
Kelenjar minyak atau dikenal dengan kelenjar sebasea adalah
suatu kelenjar kecil pada kulit yang bentuknya menyerupai
karung. Fungsi kelenjar minyak adalah melepaskan sebum (minyak)
ke folikel rambut serta melapisi dan melindungi batang rambut agar
tetap lembap. Kelenjar sebasea terletak pada lapisan kulit dermis
6. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat adalah struktur kulit yang terletak pada
lapisan epidermis. Sesuai namanya, fungsi kelenjar keringat
adalah menghasilkan keringat yang dikeluarkan oleh lapisan
subkulit kecil (stratum korneum) ke permukaan kulit.
7. Pembuluh darah dan ujung saraf
Kulit juga terdapat pembuluh darah yang berfungsi
mengalirkan nutrisi dan oksigen ke dalam sel-sel pembentuk kulit
sekaligus mengangkut limbah dan karbondioksida untuk
dikeluarkan dari tubuh. Sedangkan, ujung saraf berfungsi
mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal,
kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar
Berdasarkan struktur kulit yang sudah disebutkan di atas, berikut
adalah fungsi kulit manusia secara umum:
• Sebagai organ pengatur panas tubuh, karena pada tubuh seseorang
cenderung tetap atau bahkan berubah tergantung dengan suhu dari
lingkungan tempat tinggal.
• Sebagai indera peraba, karena letak dari rangsangan itu sendiri
berada pada ujung saraf kulit dan biasanya berbeda-beda menurut
ujung saraf yang merangsang tersebut.
• Sebagai pelindung organ bawah kulit atau penyimpan, dinamakan
jaringan adipose yang berfungsi menyimpan lemak utama dalam
tubuh.
• Tempat dibuatnya vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
• Pengatur dan penyeimbang suhu tubuh dan
• Tempat penimbun lemak
Sistem Otot
Sistem otot manusia terdiri atas lebih dari 600 otot di dalam
tubuh. Otot-otot tersebut terbentuk dari sel-sel khusus yang
disebut sebagai serabut otot. Selain pada tulang, otot juga
melekat pada organ dalam dan pembuluh darah. Setiap jenis otot
memiliki fungsi tertentu, tapi utamanya adalah menciptakan
gerakan. Bahkan, hampir setiap gerakan di dalam tubuh
merupakan hasil dari otot yang berkontraksi. Tidak hanya
gerakan, kontraksi otot juga membantu mengatur postur tubuh,
stabilitas sendi, dan produksi panas tubuh.
Beberapa gerakan otot yang mungkin terjadi dan jenis otot :
• Fleksi : Jika sudut antara dua tulang mengecil. Otot yang bekerja
disebut otot Fleksor. Contohnya : otot bisep untuk siku dan otot hamstring
untuk lutut.
• Ekstensi : Jika sudut dua tulang membesar. Otot yang bekerja disebut
Ekstensor. Contohnya : otot trisep untuk siku, otot quadrisep untuk lutut.
• Aduksi : Jika gerakan mendekati garis tengah tubuh. Otot yang
bekerja disebut Aduktor. Contohnya : otot aduktor yang ada di paha.
• Abduksi : Jika gerakan menjauhi garis tengah tubuh. Otot yang
bekerja disebut Abuktor. Contohnya : otot deltoid pada bahu.
• Rotasi : Jika gerakan yang terjadi memutar pada sumbu memanjang.
Contohnya : kepala radius berputar terhadap ulna, kemudian pada tangan
terjadi pronasi dan supinasi.
• Sirkumduksi : Merupakan gerakan yang terjadi pada sendi bahu dan sendi
panggul. Atau dapat disebut kolaborasi secara berurutan antara fleksi,
abduksi, ekstensi dan aduksi
Fungsi sistem otot manusia
1. Otak
Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh. Seperti yang
disebutkan di atas, organ ini merupakan bagian dalam sistem saraf pusat
manusia. Jika saraf pusat merupakan pusat kontrol tubuh, maka otak adalah
markas besarnya.
2. Sumsum tulang belakang
Sama dengan otak, sumsum tulang belakang juga merupakan bagian dari
susunan saraf pusat. Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak
melalui batang otak dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.
3. Sel saraf atau neuron
bagian tang tak kalah penting dari anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu
sendiri atau disebut neuron. Fungsi sel saraf atau neuron adalah
menghantarkan implus saraf. Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi ke dalam
tiga jenis, yaitu neuron sensorik yang membawa pesan ke saraf pusat, neuron
motorik yang membawa pesan dari saraf pusat, serta interneuron yang
menghantarkan pesan di antara neuron sensorik dan motorik di saraf pusat.
Fungsi sistem saraf
• Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh (fungsi
sensorik).
• Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang belakang.
• Memproses informasi di otak dan sumsum tulang belakang
(fungsi integrasi).
• Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ sehingga
dapat merespon dengan tepat (fungsi motorik).
Masing-masing struktur sistem saraf, yaitu saraf
pusat dan tepi, menjalankan fungsi yang berbeda.
Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
memiliki fungsi untuk menerima informasi atau rangsangan dari semua bagian
tubuh, kemudian mengontrol dan mengendalikan informasi tersebut untuk
menghasilkan respons tubuh.
Informasi atau rangsangan ini termasuk yang berkaitan dengan gerakan,
seperti bicara atau berjalan, atau gerakan tak sadar, seperti berkedip dan
bernapas. Ini juga termasuk bentuk informasi lainnya, seperti pikiran, persepsi,
dan emosi manusia.
sistem saraf tepi
garis besar, fungsi saraf tepi adalah menghubungkan respon sistem saraf pusat
ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh Anda. Saraf ini meluas dari saraf
pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan pengiriman
rangsangan dari dan ke otak.
Masing-masing susunan saraf tepi, yaitu somatik dan otonom, memiliki fungsi
yang berbeda.
“Pijat mempengaruhi sistem saraf dari tepi sampai pusat. Tekanan pada
reseptor saraf di kulit akan menyebabkan pelebaran vena, arteri dan
kepiler sehingga akan menghambat penyempitan, melemaskan ketegangan
otot, melambatkan detak jantung dan meningkatkan gerakan usus di
saluran cerna. Berdasarkan hasil penelitian Field dan Schanberg (1986),
pijat juga memberi dampak pemacuan saraf nervus vagus (saraf otak ke-
10) yang berhubungan dengan sistim perut besar dan merangsang
pengeluaran hormon penyerapan gastrin dan insulin, dimana kedua
hormon tersebut akan meningkatkan absorbsi makanan menjadi lebih baik,
sehingga bayi akan merasa cepat lapar dan akan menyusui lebih aktif serta
sering. Hal ini akan merangsang peningkatan sekresi hormon prolaktin dan
oksitosin ibu yang berakibat ASI akan semakin banyak diproduksi.
Pemijatan memberikan rangsangan pada saraf vasodilator, sehingga
ketegangan otot akan sembuh dengan adanya respon relaksasi. Pada bayi
sehat yang mendapat pemijatan menunjukkan peningkatan jam tidur
sehingga dapat meningkatkan kesiagaan (alertness) atau kosentrasi.