Anda di halaman 1dari 21

Jejaring Kerja di Komunitas

Kelompok 2 :
Nurfalak
Zulkaidah Putri
Ratih R.
Pengertian
Jaringan sosial (social network) adalah
kumpulan individu atau kelompok yang
terikat oleh kepentingan dan/ atau tujuan yang
sama.
Tujuan
1. Pengembangan jaringan sosial dan kerjasama di pedesaan diformulasikan untuk
mewujudkan desa yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti : pangan,
energi, pendidikan dan kesehatan.
2. Pengembangan potensi jaringan sosial di wilayah pedesaan ditekankan pada aspek
keberlanjutan, yakni :
 Keberlanjutan ekologi
 Keberlanjutan sosial ekonomi
 Keberlanjutan komunitas masyarakat
 keberlanjutan institusi
Prinsip-prinsip membangun jaringan sosial

1. Pendamping harus meyakini, mengakui dan menghargai bahwa setiap


individu/lembaga memiliki potensi yang merupakan modal dasar dalam
merealisasikan visi pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
2. Musyawarah dan dialog adalah dasar yang harus dimiliki dan dilakukan
3. Pendamping desa meyakini potensi jaringan sosial yang peduli terhadap
masalah pedesaan, memiliki fungsi penting dan strategis.
4. Pendamping desa harus senangtiasa menciptakan peluang dengan
mengembangkan sistem dan mekanisme
  Fungsi Bidan di wilayah kerjanya

Bidan di jejaring kerja dapat bertindak sebagai :


• Di puskesmas bidan bertidak sebagai bagian dari suatu institusi yang bertugas
pada poliklinik kebidannan dan kia, baik sebagai koordinator maupun kepala ruangan .
• Di bps bidan berperan sebagai pengelola sekaligus sebagai penanggungjawab penuh
pelayanan kebidanan
• Dipolindes dan posyandu bidan sebagai pembina dan penanggungjawab terlaksananya
kegiatan
• Dirumah pasien bidan sebagai penanggungjawab keselamatan pasien
Jaringan Kerja di Komunitas
Beberapa jaringan kerja bidan di komunitas, yaitu puskesmas, puskesmas
pembantu, polindes, posyandu, BPS, rumah pasien, dll.
Bidan yang bekerja di komunitas membutuhkan suatu kemitraan yang
berguna untuk pengambilan keputusan secara kolaboratif dalam rangka
meningkatkan kesehatan dan memecahkan masalah-masalah kesehatan ibu
dan anak. Kemitraan dibentuk dengan klien, keluarga, dan masyarakat.
Keterlibatan komponen tersebut sangat penting demi keberhasilan upaya-
upaya kesehatan yang dilakukan oleh kebidanan komunitas.
Lanjutan
Kemitraan adalah proses kompleks sebagai upaya untuk
mengarahkan para akademisi, pemuka masyarakat dan pemberi
pelayanan kesehatan untuk bersama-sama mencapai perubahan.
Kemitraan tersebut dapat bidan lakukan di komunitas dengan
tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah, kader dan dukun
beranak.
TOMA (Tokoh Masyarakat)
Tokoh masyarakat adalah seseorang yang karena kedudukan
sosialnya menerima kehormatan dari masyarakat atau peerintah.
Tokoh masyarakat juga dapat diartikan sebagai semua orang
yang memiliki pengaruh di masyarakat setempat baik yang
bersifat formal ( ketua RT, RW, Kades dll) maupun tokoh non
formal (tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, kepala suku).
Peran tokoh masyarakat
• Melaksanakan penggalangan, pemimpin dan organisasi di masyarakat
melalui dialog untuk mendapatkan dukungan.
• Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan
masalah kesehatan keluarga dengan menggali dan menggerakkan sumber
daya yang dimilikinya.
• Memotivasi atau mendorong masyarakat dalam hal peningkatan
partisipasi masyarakat
Jaringan kerja bidan dengan Tokoh
Masyarakat
Menggerakkan masyarakat dalam bentuk
pengorganisasian masyarakat dan dapat mengidentifikasi
kebutuhan prioritas dari kebutuhan masyarakat karena
tokoh masyarakat merupakan kekuatan yang sangat besar
yang mampu menggerakkan masyarakat di dalam setiap
upaya pembangunan.
TOGA ( Tokoh Agama )
Pengertian Tokoh Agama Tokoh agama ialah sosok yang
dihormati karena takaran taqwa dan wawasan agamanya sangat
luas dan mendalam. Orang-orang seperti ini bukan sebagai
pemimpin formal yang dilantik dan ada masa jabatannya.
Melainkan pemimpin sebagai penjaga sekaligus pemelilhara iman
para jamaahnya.
Peran tokoh agama
Adapun peran tokoh agama antara lain:
1. Meliputi pemeliharaan kedamaian,rukun dalam masyarakat,taat hukum
dan perundang undangan , serta pelayanan dalam masyarakat.
2. Menyebarluaskan berbagai kebajikan , ilmu yang berguna dan ajaran
yang berlaku dimasyarakat tentang kesehatan melalui sisi agama
3. Pembina umat manusia memegang peranan yang sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat
Jaringan kerja provider dengan tokoh agama
Hubungan tokoh agama dengan bidan dapat berupa :
• Tokoh agama membantu bidan untuk lebih mengenal kepercayaan yang diyakini
masyarakat
• Tokoh agama mengajak bidan untuk ikut terjun atau berkolaborasi dalam
upacara keagamaan yang ada di masyarakat sehingga bidan menjadi lebih dekat dan
mengenal kepercayaan dimasyarakat
• Tokoh agama dan bidan membuat program dan kegiatan dalam pelayanan kebidanan
yang ada kaitannya dengan keagamaan. Contohnya, kegiatan penyuluhan mengenai
hokum berhubungan seksual di usia muda
Pemerintah
Pemerintah adalah semua yang mencangkup
aparatur negara yang meliputi semua organ-organ,
badan atau lembaga, alat kelengkapan yang
menjalankan aktivitas untuk mencapai suatu
tujuan.
Jejaring kerja Pemerintah dan Bidan

Beberapa contoh jejaring kerja yang dapat dijalin antara pemerintah dan bidan seperti:
• Pemerintah berperan sebagai penentu kebijakan dibidang hukum mengenai wewenang
kebidanan dan hak bidan dalam melakukan program-program tertentu.
• Bidan dan pemerintah menciptakan jaringan kerja dibidang peningkatan kesehatan
masyarakat melalui program-program kesehatan contohnya imunisasi
• Pemerintah berperan sebagai penyedia sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat seperti puskesmas, dll.
KADER
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih
oleh masyarakat dan dilatih untuk menanggani masalah-masalah kesehatan
perseorangan maupun masyarakat setra untuk bekerja dalam hubungan yang
amat dekat dengan tempat- tempat pemberian pelayanan kesehatan (who,
1995).
Atau kader dapat diartikan sebagai tenaga sukarela dalam bidang
kesehatan yang langsung dipilih oleh dan dari masyarakat yang tugasnya
membantu dalam pengembangan kesehatan masyarakat
Peran KADER
Menurut widagdo & husodo, 2009 peran kader antara lain menjembatani
petugas/ahli kesehatan dengan masyarakat serta membantu masyarakat
mengidentifikasi dan menghadapi/menjawab kebutuhan kesehatan mereka
sendiri. kader juga diharapkan dapat menyediakan informasi bagi pejabat
kesehatan yang berwenang mungkin tidak dapat mencapai masyarakat langsung,
serta mampu mendorong para pejabat kesehatan di sistem kesehatan agar
mengerti dan merespon kebutuhan masyarakat. kader dapat membantu
mobilisasi sumber daya masyarakat, mengadvokasi masyarakat, serta
membangun kebutuhan lokal.
Jaringan kerja antara kader dan bidan

Bidan dan Kader dapat menjalin atau menciptakan


jaringan kerja seperti di posyandu, polindes, BKB,
Pembinaan KPKIA, Pelaksanaan Kelas Ibu dan
Pelaksanaan Kelas Gizi dll.
Dukun Beranak
Mengapa Bidan harus bermitra dengan dukun ?
Angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi tidak cukup hanya dengan
menambahkan tenaga-tenaga terdidik seperti bidan, dan fasilitas-fasilitas
ruangan persalinan, karena pemecahannya masih akan terasa sulit dan
memakan waktu cukup lama, selain itu juga membutuhkan pembiayaan
cukup besar. Dalam mengatasi hal tersebut akan lebih praktis jika waktu
yang ada digunakan untuk mendidik dan memanfaatkan tenaga dukun bayi
yang telah ada karena tidak dapat difungkiri bahwa dukun beranak lebih
baik pendekatannya terhadap masyarakat sehingga minat dan
kepercayaan masyarakat lebih banyak mengarah kepada dukun bayi.
 
Beberapa contoh kerjasama antara bidan dan dukun beranak yaitu:

1. Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap paraji mengenai


penambahan wawasan dalam bidang kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan
keluarga berencana, terutama tentang tanda bahaya pada kehamilan,
persalinan dan nifas
2. Menempatkan danmengalih fungsikan paraji dari penolong
persalinan menjadi mitra dalam merawat ibu dan bayi pada masa nifas
3. Mengarahkan dukun saat mendampingi persalinan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai