Anda di halaman 1dari 33

PEMODELAN
SYSTEM DYNAMICS UNTUK
ANALISIS DINAMIKA
PRODUKSI, KONSUMSI
DAN CADANGAN MINYAK
Ahmad Sofyan Sauri
101316096
L ATA R B E L A K A N G
RUMUSAN MASALAH
Faktor Apa yang mempengaruhi konsumsi,
produksi dan dinamika cadangan minyak
Indonesia ?

Bagaimana model system dynamics cadangan


minyak Indonesia?

Bagaimana cadangan minyak indonesia menurut


Business as Usual (BAU) ?

Skenario apa yang diperlukan untuk meningkatkan


cadangan dalam rangka memenuhi kebutuhan
energi minyak bumi di masa yang akan datang ?
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh faktor apa saja yang mempen
garuhi cadangan minyak Indonesia yang akan dimodelkan dalam sistem dina
mik, sehingga didapatkan prediksi skenario yang lebih baik untuk memenuhi k
ebutuhan di masa yang akan datang.

2. Tujuan Khusus
• Menganalisis apa saja faktor yang memperngaruhi konsumsi, produksi dan
cadangan minyak Indonesia
• Menganalisis model System Dinamics untuk cadangan minyak indonesia
• Menganalisis cadangan minyak indonesia menurut Business as Usual (BAU)
• Menganalisis skenario untuk meningkatkan cadangan dalam rangka meme
nuhi kebutuhan minyak dimasa yang akan datang
M A N FA AT P E N E L I T I A N
1. Manfaat Teoritik
• Penelitian ini akan memberikan kontirbusi teoritis dalam hal
prediksi skenario apa saja yang mempengaruhi naik
maupun berkurangnya cadangan minyak di Indonesia. seh
ingga didapatkan skenario yang lebih baik untu
k memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis
• Memberikan informasi faktor – faktor yang mempengaruhi
kenaikan ataupun penurun cadangan minyak di in
donesia
T I N J A U A N P U S TA K A
Ketahanan Energi
RUEN (Rencana Umum
Energi Nasional)
Rantai Bisnis Hulu Migas

Konsep Cadangan Minyak


Reserves Replacement
R a ti o d a n R t o P

Systems Thinking

System Dinamics
K E TA H A N A N E N E R G I
 

1. Availability, ketersediaan sumber energi baik dari domestik


maupun luar negeri.

2. Accessibility, kemampuan untuk mengakses sumber energi,


infrastruktur jaringan energi, termasuk tantangan geografik dan
geopolitik.

3. Affordability, biaya investasi di bidang energi, mulai dari biaya


eksplorasi, produksi dan distribusi, hingga biaya yang dikenakan ke
konsumen.

4. Acceptability, penggunaan energi yang peduli lingkungan


(Darat, Laut dan Udara), termasuk penerimaan masyarakat
Rencana Umum Energi Nasional
(RUEN)
Peratutan Presiden Repulik
Indonesia No 22 Tahun 2017

Rencana EOR ini kurang realistis dikarenakan dari


segi investasi masih jauh dari target.
RANTAI BISNIS HULU MIGAS
KO N S E P C A D A N G A N M I N YA K

• Reserves
volume hidrocarbon komersial dan

sudah discovery
• Contingent Resources
Sub komersial dan sudah discovery
• Prospective Resources
Belum discovery
Reserve Raplacement Ratio dan R to P

• Reserve Raplacement Ratio


  Pertambahan 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒 pada suatu tahun
R RR=
Volume produksi pada satu tahun

• Reserve to Production Ratio

  𝑅𝑒𝑠𝑒𝑟𝑣𝑒 pada suatutahun


R /P=
Volume produksi per tahunn
System Thinking System Dynamics
• Systems thinking adalah cara memandang masalah sebagai • System dynamics adalah sebuah pendekatan yang
sebuah sistem; yaitu memandang masalah secara menyeluruh menyuluruh dan terpadu, yang mampu menyederhanakan
(whole-ness) dan adanya keterkaitan antar bagian sistem masalah yang rumit tanpa kehilangan esensi atau unsur
(connectedness). Paradigma systems thinking terdiri dari utama dari obyek yang menjadi perhatian. System
Dynamic thinking: memahami bahwa dunia tidak statis, semua Dynamics digunakan untuk mempelajari sebuah sistem
selalu berubah; Operational thinking: memahami perubahan dengan tiga tujuan, yaitu memahami sistem, mengoptimasi
fisik (nyata) dan bagaimana hal itu terjadi dan Closed-loop kinerja sistem, dan memprediksikan kinerja sistem.
thinking: memahami bahwa sebab dan akibat itu tidak selalu Metode System Dynamics adalah salah satu alat analisi
linier, dan akibat (effect) dapat menjadi sebab (cause)baru yang yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak jangka
mempengaruhi sebab awal. pendek dan jangka panjang dari suatu kebijakan.
KERANGKA TEORI
Ketahanan Energi
Riza Azmi & Hidayat Amir
(2013), IEA. (2013)

RUEN System Dynamics


Kementian Energi dan Forrester (1998), Soesilo
Sumber Daya Mineral & Karuniasa (2014)
(2017) RUEN

Rantai Bisnis Hulu System Thinking


Migas Soesilo & Karuniasa
SKK Migas (2017) (2014)

Konsep Cadangan
Reserves Replacement
Minyak
Ratio dan R to P
Handar Aula Saputro
Lorne Stockman (2011)
(2014)
Metodologi
Causal Loop Diagram Model Penyediaan Energi
Minyak Bumi di Indonesia (BAU)
Causal Loop Diagram Model Penyediaan Energi
Minyak Bumi di Indonesia (Intervensi)
Stock Flow Diagram Model Penyediaan Energi Mi
nyak Bumi di Indonesia
Stock Flow Diagram Model +
Intervensi dan EOR
Data Referensi
Berikut adalah data yang digunakan untuk melakukan simulasi :

Kebutuhan energi
Produksi Minyak Cadangan Minyak Jumlah Penduduk Kebutuhan Impor Minyak
Tahun perKapita
(Juta bbl) (Juta BBL) (Juta Penduduk) (Juta bbl) (Juta bbl)
(bbl/penduduk)
2012 314,67 3741 2,44 245,425 598,8 285
2013 301,19 3692 2,41 248,818 599,7 298,5
2014 287,9 3624 2,43 252,165 611,74 323,8
2015 286,81 3602 2,33 255,462 594,22 307,4
2016 290,5 3306 2,36 258,705 610,5 320
2017 292,37 3250 2,36 261,891 618,1 325,7
2018 281,83 3200 2,36 265,015 625,4 343,6
Data Referensi
Va l i d a s i M o d e l

Validasi Visual :

Secara visual, chart data cadangan, produksi dan import minyak menunjukkan tren yang
hampir sama
Va l i d a s i M o d e l
Referensi Simulasi
Produksi Cadangan Produksi Cadangan
Impor BBM - BAU Impor BBM -
Tahun Minyak - BAU Minyak - BAU Tahun Minyak - BAU Minyak - BAU
(Juta BBL) BAU (Juta BBL)
(Juta BBL) (Juta BBL) (Juta BBL) (Juta BBL)
2012 314,67 3741 285 2012 314,244 3741 263,956
2013 301,19 3692 298,5 2013 294,284 3588 293,498
2014 287,9 3624 323,8 2014 268,117 3394 329,203
2015 286,81 3602 307,4 2015 265,266 3316 341,85
2016 290,5 3306 320 2016 290,917 3306 326,156
2017 292,37 3250 325,7 2017 287,27 3197 339,482
2018 281,83 3200 343,6 2018 268,377 3050 369,103
Rata – Rata 293,61 3487,86 314,86 Rata - Rata 284,07 3370,29 323,32

Produksi Cadangan Impor


AME 0,03 0,03 0,03

 
Kesimpulan Validasi:
AME = Secara Visual menunjukkan kesamaan
trend dan secara AME untuk ketiga
Keterangan : Ds = Hasil Simulasi
De = Hasil Empiris
variabel menunjukkan nilai < 0.3.
Prediksi Business As Usual (BAU)

Grafik Simulasi Cadangan Minyak 20 tahun -dari Tahun 2012

Bbl
Cadangan Minyak - BAU

3,000,000,000

Sisa cadangan minyak diperkirakan masih 19 tahun


2,000,000,000 lagi (dihitung dari tahun 2012) dan jika dihitung
dari tahun ke 9 (2020) berarti pada 10 tahun lagi
1,000,000,000 masih terdapat 1.52 Milyar Barrel.

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526272829
Reserve Replacement Ratio dan R to P (BAU)

Nilai RRR agar cadangan tidak pernah habis yaitu 100%, hal ini mengartikan bahw setiap dilakukan produksi
sebanyak 1 bbl, ditemukan cadangan 1 bbl juga. Pada grafik ini menunjukkan RRR yang kurang dari 100%,
ini menunjukkan cadangan minyak terus berkurang.
Intervensi Kebijakan 1 / Low Impact
Untuk mengurangi porsi impor dan meningkatkan cadangan maka dilakukan intervensi kebijakan melalui Insentif
Eksplorasi, Fiscal Regime yang semakin menarik dan juga Proses Persetujuan dan insentif Pengembangan Lapangan
dan EOR yang lebih menarik contohnya seperti thermal EOR dan chemical Flooding.
Laju Pertambahan eksplorasi : 0.9% -> 1% Laju
Pertambahan POFD : 2.7% -> 3%
Laju Ektrasi : 8.8% -> 9%
EOR (Low Case) dimulai pada 2024 : 3.9%

Bb l Bbl/ye a r

3 00 ,0 00 ,00 0

3 ,0 00 ,0 00 ,0 0 0

2 00 ,0 00 ,00 0

2 ,0 00 ,0 00 ,0 0 0

1 00 ,0 00 ,00 0
1 ,0 00 ,0 00 ,0 0 0

1.9Milyar vs 1.5Milyar 171 Juta vs 134 Juta


0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 910
1112
1314
1516
1718
1920
212223
2425
2627
2829 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 14 1 5 16 17 18 19 2 0 2 1 22 2 3 2 4 25 2 6 27 2 8 2 9
C a da ng a n M in ya k - I n te rve n s i C a dangan Min ya k - BAU P ro du k s i BBM - I nte rve n s i P ro du k s i BBM - BAU
Reserve Replacement Ratio dan R to P (Low Impact)

Nilai RRR agar cadangan tidak pernah habis yaitu 100%, hal ini mengartikan bahw setiap dilakukan produksi
sebanyak 1 bbl, ditemukan cadangan 1 bbl juga. Pada grafik ini menunjukkan RRR yang kurang dari 100%,
ini menunjukkan cadangan minyak terus berkurang.
Intervensi Kebijakan 2 / Medium Impact
Untuk mengurangi porsi impor dan meningkatkan cadangan maka dilakukan intervensi kebijakan melalui Insentif
Eksplorasi, Fiscal Regime yang semakin menarik dan juga Proses Persetujuan dan insentif Pengembangan Lapangan
dan EOR yang lebih menarik contohnya seperti thermal EOR dan chemical Flooding.

Laju Pertambahan eksplorasi : 0.9% -> 1.1%


Laju Pertambahan POFD : 2.7% -> 3.1%
Laju Ektrasi : 8.8% -> 9.5%
EOR (Base Case) dimulai pada 2024 : 7.4%

Bb l Bb l/ye a r

3 0 0,0 0 0 ,0 0 0

3,000 ,000 ,00 0

2 0 0,0 0 0 ,0 0 0

2,000 ,000 ,00 0

1 0 0,0 0 0 ,0 0 0
1,000 ,000 ,00 0
2.2Milyar vs 1.5Milyar 205Juta vs 134Juta
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141 516171819202122232 42 526272829 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 31 4 1 5 1 6 1 7 1 81 9 2 0 21 2 2 23 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9
C a d a ng a n Minya k - Inte rve n s i 2 C a d a ng a n Minya k - BAU
P ro d u k s i M in ya k - I n te rve n s i 2 P ro d u k s i M in ya k - BAU
Reserve Replacement Ratio dan R to P (Medium Impact)

Hasil RRR pada grafik di atas menunjukkan seiring dengan perubahan kebijakan pada skenario intervensi 2,
RRR mengalami kenaikan dan mencapai 120%. Ini artinya pertambahan cadangan pertahun mulai
seimbang dengan produksi dari setiap tahun.
Intervensi Kebijakan 3 / High Impact
Untuk mengurangi porsi impor dan meningkatkan cadangan maka dilakukan intervensi kebijakan melalui Insentif
Eksplorasi, Fiscal Regime yang semakin menarik dan juga Proses Persetujuan dan insentif Pengembangan Lapangan
dan EOR yang lebih menarik contohnya seperti thermal EOR dan chemical Flooding.

Laju Pertambahan eksplorasi : 0.9% -> 1.4%


Laju Pertambahan POFD : 2.7% -> 3.3%
Laju Ektrasi : 8.8% -> 10%
EOR (Optimistic) dimulai pada 2024 : 11%

Bb l Bb l/ye a r

10,000,000,000 1,000,000,000

5.2Milyar vs 1.5Milyar
515Juta vs 134Juta
5,000,000,000 500,000 ,000

0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 112 13 14 15 1617 1 819 20 21 22 2324 2526 2728 29
C a d a ng a n Minya k - I nte rve ns i C a da ng a n Minya k - BAU P ro d uk s i Minya k - Inte rve n s i P ro d u k s i Min ya k - BAU
Reserve Replacement Ratio dan R to P (High Impact)

Hasil RRR pada grafik di atas menunjukkan seiring dengan perubahan kebijakan pada skenario intervensi 3,
RRR mengalami kenaikan dan mencapai 180%. Ini artinya pertambahan cadangan pertahun mulai
seimbang dengan produksi dari setiap tahun.
Kesimpulan
1. Yang mempengaruhi konsumsi BBM adalah konsumsi BBM per-kapita dan populsi, pr
oduksi BBM dipengaruhi oleh laju ekstrasksi dan untuk cadangan minyak dipengaruhi
oleh pertambahan cadangan diantaranya : laju inkremental eksplorasi, POFD dan EO
R. Selain pertambahan cadangan, cadangan minyak juga di pengaruhi oleh produksi
BBM.
2. Dinamika cadangan minyak Indonesia (BAU) mengalami penurunan setiap tahunnya
dan hanya tersisa 893 juta bbl (2041)
3. Diperlukan intervensi kebijakan melalui insentif eksplorasi, Fiscal Regime yang semak
in menarik, proses persetujuan, insentif pengembangan lapangan dan EOR yang sem
akin menarik. Insentif ini akan mempengaruhi laju pertambahan cadangan eksploras
i, POFD dan EOR. Sehingga akan meningkatkan cadangan minyak Indonesia dimasa d
epan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai