Problem Kab Wonosobo
Problem Kab Wonosobo
PERMASALAHAN POKOK
Ketimpangan Regional Pembangunan daerah
• Indek Williamson pada tahun 2010-2014 cenderung meningkat yaitu
0,17 pada tahun 2010 meningkat menjadi 0,22 pada tahun 2011, di
tahun 2012 meningkat lagi menjadi 0,29, meningkat lagi menjadi 0,28
di tahun 2013 dan meningkat lagi menjadi 0,35 di tahun 2014
Angka Kemiskinan Masih Tinggi
• pada tahun 2014 sebesar 165.800 jiwa atau 21,42. % dari total
penduduk
• menduduki posisi tertinggi di wilayah Provinsi Jawa Tengah
• Trend Inflasi menngkat tahun 2011 dan 2012 yaitu sebesar 6,42% di
tahun 2013 dan 8,44% di tahun 2014
• Basis Data Terpadu tahun 2015, jumlah rumah tangga miskin
sebanyak 88.062 yang tersebar di 15 kecamatan yang ada di Wilayah
Kabupaten Wonosobo
Pertumbuhan Ekonomi Rendah
• Regional Bruto (PDRB) sebesar 4,52 mengalami peningkatan pada
tahun 2011 sebesar 5,37 kemudian pada tahun 2012 menurun
menjadi 4,70% dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 5,25%. Pada
tahun 2014 mengalami penurunan kembali menjadi 4,16% dan pada
tahun 2015 meningkat menjadi 5,70%.
• Masih lebih rendah diantara rata-rata kabupaten 1 kawasan dan 1
provinsi
Angka Partisipasi Sekolah rendah
• Pada tahun 2015 Angka Partisipasi Sekolah penduduk usia 7-12 tahun
baru mencapai 95,69. Angka partisipasi sekolah penduduk usia 13-15
tahun masih mencapai angka 90 dan angka partisipasi sekolah
penduduk usia 16-18 baru mencapai 47,55
Belum meratanya akses dan kualitas layanan
kesehatan di tingkat dasar
• Sampai dengan tahun 2015 jumlah Puskesmas yang memiliki lima
tenaga kesehatan hanya ada empat Puskesmas
• dokter dan dokter spesialis di Kabupaten Wonosobo belum
memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk di Kabupaten
Wonosobo.
• Penderita HIV setiap tahun terus mengalami peningkatan yang pada
tahun 2015 ini temuan kasus HIV/AIDS sudah mencapai 288 kasus
Kondisi jaringan jalan transportasi mengalami kerusakan sedang
dan berat yang tersebar hampir seluruh wilayah dan jumlah rumah
tangga bersanitasi masih kecil.