Anda di halaman 1dari 41

DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA

MASA NIFAS
OLEH : UMY DARNI HAREFA, SST
Komplikasi dua sampai enam jam masa nifas

Atonia uteri
Robekan perineum, dinding vagina dan serviks
Hematoma vulva
Sisa plasenta
Bendungan ASI
Retensi urine
Komplikasi enam hari sampai enam minggu
masa nifas

Mastitis
Abses payudara
Peritonitis
Infeksi masa nifas
Baby blues
Depresi Post partum
Psikosa postpartum
ENDOMETRITIS
GEJALA KLINIS
1. uterus pada endometritis agak
membesar, serta nyeri pada
Endometritis adalah perabaan dan lembek.
peradangan yang 2. Mulai hari ke-tiga suhu
terjadi pada meningkat, nadi menjadi cepat.
endometrium, yaitu Akan tetapi dalam beberapa
lapisan sebelah dalam hari suhu dan nadi menurun dan
pada dinding rahim dalam kurang dari satu minggu
yang terjadi infeksi. keadaan sudah normal kembali.
3. Lochea pada endometritis
biasanya bertambah dan kadang
kadang berbau.
KLASIFIKASI
Endometritis akut, yaitu peradangan yang terjadi
secara tiba – tiba. Pada endometritis akut,
endometrium mengalami edema dan hipereremi.
Penyebab:
- Infeksi gonorrhea
-  Infeksi pada abortus atau partus
-  Kerokan endometrium
-  Adanya tindakan obstetric pada endometrium
Gejala – gejala:
- Suhu tubuh meningkat
- Terlihat sakit keras
- Keluar lekore yang bernanah
- Nyeri pada perabaan uterus dan sekitarnya
Endometritis kronik yaitu, peradangan pada
endometrium dikarenakan penyakit yang sudah lama
diderita oleh ibu, ditemukan pada :
a.     Ibu penderita TBC
b.    Jika tertinggal sisa – sisa abortus dan partus
c.     Pada polip uterus dengan infeksi
d.    Pada tumor ganas uterus
e.     Pada salpingo-oofaringitis dan selulitis pelvis
PERITONITISPENYEBAB  :                                               
             
1.Penyebaran infeksi dari organ perut yang
terinfeksi
2. Penyakit radang panggul pada wanita
Peritonitis yang masih aktif melakukan kegiatan
adalah peradangan seksual
yang biasanya 3.Infeksi dari rahim dan saluran telur
4.Kelainan hati atau gagal jantug dimana
disebabkan oleh
cairan bisa berkumpul diperut dan
infeksi pada mengalami infeksi
selaput rongga 5.Adanyan pembedahan yang
perut (peritoneum). mengakibatkan cedera pada kandung
empedu, ureter, kandung kemih atau usus.
6.Dialisa peritoneal.
7.Iritasi tanpa infeksi
GEJALA
1. Gejala tergantung jenis dan penyebaran
infeksinya
2. Muntah
3. Demam tinggi
4. Nyeri tumpul pada perut
5. Muncul abses
BENDUNGAN ASI
Bendungan ASI
adalah
pembendungan air
susu karena
penyempitan duktus
laktoferin atau oleh
kelenjar – kelenjar
tidak dikosongkan
dengan sempurna
atau karena kelainan
pada putting susu.
1. Pengosongan mammae yang tidak
sempurna
2. Faktor hisapan bayi yang tidak aktif
PENYEBAB
3. Posisi ibu menyusui yang tidak
benar
4. PutTing susu terbenam
5. Putting susu terlalu panjang
PENATALAKSANAAN
 Susukan sesering mungkin dan susui dengan kedua
payudara secara bergantian
 Kompres payudara dengan Air hangat sebelum menyusui
 Bantu dengan memijat payudara sebelum memulai
menyusui
 Sangga payudara
 Kompres payudara dengan air dingin diantara menyusui
 Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral
setiap 4 jam
 Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi
hasilnya
MASTITIS
Mastitis adalah
peradangan pada PENYEBAB :
payudara. 1. Staphylococcus
Kejadian ini aureus
biasanya terjadi 2. Sumbatan saluran
susu yang berlanjut
1-3 minggu
setelah post
partum
KOMPLIKASI
1. Mammae yang membesar, nyeri,
merah dan membengkak
2. Temperature badan ibu tinggi kadang
disertai menggigil
3. Bila mastitis berlanjut dapat
menyebabkan abses payudara
PENATALAKSANAAN
Sangga payudara
Kompres dingin
Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral
setiap 4 jam
Ibu harus didorong menyusui
Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian
pengobatan
ABSES PAYUDARA
Abses payudara GEJALA
berbeda dengan Sakit pada payudara ibu
mastitis. Abses
Payudara terjadi tampak lebih parah
abapila mastitis tidak Payudara lebih mengkilap
tertangani dengan dan berwarna merah
baik, sehingga  Benjolan terasa lebih lunak
memperberat infeksi. karena berisi nanah
PENATALAKSANAAN
  Diperlukan anestesi umum (ketamin)
 Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola ke pinggir,
supaya tidak memotong saluran ASI
 Pecahkan kantong pus
 Pasang tampon dan drainase kemudian angkat setelah 24 jam
 Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam sekali bila diperlukan
 Sangga payudara
 Kompres dingin
 Bila diperlukan berikan paracetamol 500 mg per oral setiap 4
jam
 Ibu harus didorong menyusui bayinya walau ada pus
 Lakukan follow up setelah pemberian pengobatan selama 3
hari
TROMBOFLEBITIS
Trombofeblitis adalah invasi/
perluasan mikroorganisme
pathogen yang mengikuti
aliraN darah disepanjang
vena dan cabang –
cabangnya. Trombofeblitis
didahului dengan
thrombosis, dapat terjadi
pada kehamilan tetapi lebih
sering ditemukan pada masa
nifas
PENYEBAB FAKTOR
a. Perubahan susunan PREDISPOSISI
darah a. Riwayat bedah
kebidanan
b. Perubahan laju
b. Usia lanjut
peredaran darah
c. Multi paritas
c. Perlukaan lapisan
d. Varises
interna pembuluh
e. Infeksi nifas
darah
KLASIFIKASI :

1. PELVIO TROMBOFEBLITIS
Pelvio trombofeblitis mengenai
vena – vena dinding uterus dan
ligamentum latum yaitu vena
ovarika, vena uterine dan vena
hipogastika.
GEJALA
a. Nyeri terdapat pada perut bagian bawah atau
perut bagian samping, timbul hari kedua
sampai hari ke tiga masa nifas dengan atau
tanpa panas.
b. Menggigil
c. Suhu badan naik
d. Penyakit dapat berlangsung selama 1-3
bulan
e. Cenderung terbentuk pus yang menjalar
kemana – mana terutama paru-paru
PENATALAKSANAAN
tirah baring untuk mencegah terjadinya emboli
pulmonal
Terapi medic pemberian antibiotika atau pemberian
heparin jika terdapat tanda – tanda atau dugaan emboli
pulmonal
Terapi operatif peningkatan vena cava inferior dan
vena ovarika jika emboli septic terus berlangsung
sampai mencapai paru – paru meskipun sedang
dilakukan heparisasi
2. TROMBOFEBLITIS
FEMORALIS (FLEGMASI
ALBA DOLENS), mengenai vena
– vena pada tungkai misalnya pada
vena femoralis, vena poplitea, dan
vena safena
TANDA GEJALA
a. menggigil
b. Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar
serta sukar bergerak, lebih panas dibandingkan
dengan kaki yang lain
c. kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas
d. Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
e. Reflektorik akan terjadi spasmus areteria sehingga
kaki menjadi bengkak
f. Edema kadang – kadang terjadi selalu atau setelah
nyeri
PENATALAKSANAAN
a. Kaki ditinggikan untuk mengurangi oedema
lakukan kompres pada kaki.
b. Setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap
dibalut elastic atau memakai kaos kaki yang
panjang elastic selama mungkin
c. Jangan menyusui bayinya, mengingat
kondisi ibu yang sangat jelek
d. Terapi pemberian antibiotic dan anti
analgesic
Post Partum Blues
Postpartum blues
merupakan kesedihan
atau kemurungan setelah
melahirkan, biasanya
hanya muncul sementara
waktu yakni sekitar dua
hari hingga dua minggu
sejak kelahiran bayi.
Etiologi
 Perubahan Hormon 
 Faktor usia ( hamil usia muda, primipara, belum
matangnya reproduksi, dll)
 Ketidaksiapan ibu menghadapi persalinan
 Stress
 ASI tidak keluar
 Frustasi karena bayi tidak mau tidur, nangis dan gumoh
 Kelelahan pasca melahirkan, dan sakitnya akibat operasi.
Etiologi
 Suami yang tidak membantu, tidak mau mengerti perasaan
istri maupun persoalan lainnya dengan suami.
 Problem dengan Orangtua dan Mertua.
 Takut kehilangan bayi
 Sendirian mengurus bayi, tidak ada yang membantu.
 Problem dengan anak Sulung.
 Ibu yang pernah mengalami gangguan kecemasaan
termasuk depresi sebelum hamil
  Kejadian-kejadian sebagai stressor yang terjadi pada ibu
hamil, seperti kehilangan suaminya.
Etiologi
 Kondisi bayi yang cacat, atau memerlukan perawatan khusus
pasca melahirkan yang tidak pernah dibayangkan oleh sang ibu
sebelumnya
 Ketergantungan pada alkohol atau narkoba
 Kurangnya dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga,
suami, dan teman
 Kurangnya komunikasi, perhatian, dan kasih sayang dari suami,
atau pacar, atau orang yang bersangkutan dengan sang ibu.
 Mempunyai permasalahan keuangan menyangkut biaya, dan
perawatan bayi.
 Kurangnya kasih sayang dimasa kanak-kanak
Gejala-gejala
Sering menangis
mudah tersinggung
Cemas
labilitas perasaan
cenderung  menyalahkan diri sendiri
gangguan tidur dan gangguan nafsu makan
kelelahan,mudah sedih,cepat marah,mood mudah
berubah,cepat menjadi sedih dan cepat menjadi gembira.
Perasaan terjebak,marah kepada pasangan dan
bayinya,perasaan bersalah,dan sangat pelupa.
Penanganan
dukungan psikologis
komunikasikan segala permasalahan
menerima aktifitas dan peran baru setelah melahirkan ;
bersikap fleksible dan tidak terlalu perfectsionis  mengurs
bayi dan rumah tangga
kebutuhan istrahat yang cukup ,
berolhraga ringan
bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru
dukungan tenaga kesehatan ; dukungan suami
,keluaraga ,teman, teman sesama ibu
  DEPRESI POST PARTUM

Depresi post partum adalah depresi


berat yang terjadi 7 hari setelah
melahirkan dan berlangsung selama 30
hari, dapat terjadi kapanpun bahkan
sampai 1 tahun kedepan.
Gejala :
a. Ibu dipenuhi rasa sedih dan depresi yang disertai
dengan menangis tanpa sebab.
b. Tidak memiliki tenaga atau tenaga hanya sedikit
saja untuk melakukan aktivitas.
c. Tidak dapat berkonsentrasi.
d. Ada gangguan pola tidur atau istirahat.
e. Perubahan nafsu makan dan perubahan mental
psikisnya.
f. Terkadang muncul fobia.
faktor-faktor penyebab depresi ini dapat
terjadi, diantaranya:
1. Faktor konstitusional ( kurangnya dukungan
orang-orang disekitarnya misalnya
keluarga, atau lingkungan tempat ibu
bekerja).
2. Faktor fisik (terkait perubahan bentuh tubuh
setelah melahirkan).
3. Faktor psikologi (terkait ibu yang tidak
mampu beradaptasi dengan peran yang baru
dijalaninya).
Beberapa cara untuk mengatasi depresi post
partum adalah sebagai berikut : 

1. Screening test, dimana alat ini digunakan untuk


melihat sebagaimana tingkat depresi seseorang.
2. Ada dukungan psikologis
3. Istirahat yang cukup.
4. Diperlukan dukungan psikolog atau konselor.
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti
depresan.
6. Lakukan rujukan agar ibu mendapat perawatan yang
intensif.
PSIKOSA POST PARTUM
Psikosa pospartum Merupakan gangguan jiwa
yang berat yang ditandai dengan waham,
halusinasi dan kehilangan rasa kenyataan ( sense
of reality ) yang terjadi kira-kira 3-4 minggu
pasca persalinan. Merupakan gangguan jiwa
yang serius, yang timbul akibat penyebab
organic maupun emosional ( fungsional ) dan
menunjukkan gangguan kemampuan berfikir,
bereaksi secara emosional, mengingat,
berkomunikasi, 
gejala-gejala yang timbul sebagai berikut:
1. Curiga yang berlebihan.
2. Kebingungan.
3. Sulit berkonsentrasi.
4. berbicaranya kacau
5. Pikiran obsesif (ingin bunuh diri).
6. Impulsif (melakukan tindakan tanpa disadari)
Penanganan atau penatalaksanaan dari psikosis post partum
yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
7. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar
8. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti
depresan.
9. Lakukan rujukan ke rumah sakit guna perawatan lebih
   Cara Mengatasi :
Pelajari diri sendiri
  Tidur dan makan yang cukup
 Olahraga
Beritahukan perasaan ibu
 Dukungan dari keluarga dan orang-orang
terdekat
Persiapan diri dengan baik
Dukungan emosional

Anda mungkin juga menyukai