Non esensial: aneka ragam obat yang digunakan unutk penyakit sembuh
sendiri (self limiting disease)
Contoh: suplemen, vitamin
Obat Esensial
Non Esensial
Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Daftar Obat wajib apotek.
Jenis-jenis OWA 1
Pasta Gel
SALEP / UNGUENTUM
Sediaan ½ padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir (FI IV)
Persyaratan:
• Pemberian: tidak boleh berbau tengik
• Kadar: kadar bahan obat adalah 10%
• Dasar salep: kualitas yang baik yaitu:
• Stabil tidak dipengaruhi suhu, kelembaban
• Lunak, halus, homogen
• mudah dipakai
• dasar salep cocok
• terdistribusi merata
• Homogenitas dioleskan pada kaca/bahan transparan harus menunjukkan susuna yang
homogen
• Penandaan: etiket harus tertera “obat luar”
Murtini, G. Farmestika Dasar. Jakarta:Kemenkes RI. 2016
Keuntungan Kerugian
Mudah digunakan Menimbulkan rasa lengket/tidak
nyaman
Langsung berefek pada bagian tubuh Tidak bisa digunakan pada bagian tubuh
yang sakit yang luka
Dapat digunakan pada semua usia
2. Salep hidrofilik
• Salep yang “suka” air/kuat menarik air
• Dasar salep tipe M/A
Sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat
yang ditujukan untuk pemakaian topical (FI IV)
Keuntungan Kerugian
Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit Tidak sesuai untuk pemakaian pada tubuh berbulu
sehingga meningkatkan kerja lokal
Daya absorbsi sediaan pasata lebih besar dan kurang Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit
berlemak disbanding salep epidermis dan menyebabkan iritasi kulit
Pasta
Pasta kering
pendingin
Pasta berlemak
Contoh:
• Pasta zinci oxydi salicylate
• Pasta zinci oxydi
• Pasta resorcinoli sufurici
Pasta Pendingin
campuran serbuk dengan minyak lemak dan cairan mengandung air
Keuntungan Kerugian
Campuran yang homogen Bahan obat ada yang tidak larut
dalam larutan
Dapat diberikan dalam larutan encer, sementara kapsul dan tablet tidak Ada bahan obat tidak stabil dalam
dapat diencerkan sediaan cair
Kerja awal obat lebih cepat karena absorpsi lebih cepat dibandingkan Ada obat yang tidak dapat ditutupi
sediaan padat baunya dalam bentuk sediaan cair
Dosis dapat diubah-ubah dalam perbuatan
Lebih cocok unutk anak-anak karena dapat ditambahkan pemanis, zat
warna dan aroma tertentu sehingga menarik
Emulsi Gargarisma
Potio
Guttae
Effervesent
SIRUP
Keuntungan Kerugian
Cocok untuk penderita sukar menelan Hati-hati unutk penderita tidak tahan
terhadap alkohol
Larutan jernih tidak perlu dikocok lagi Mengandung bahan mudah menguap
Komponen dasar
1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu: zat cair yang terbagi-bagi
menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain.
2. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar: zat cair dalam emulsi yang berfungsi
sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
1. Preservatif → metil dan propil paraben, asam benzoat, asam sorbat, fenol,
kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetat, dll.
Obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan untuk obat dalam.
Tetes Oral:
• Volume pemberian kecil
• Umumnya ditambah pemanis/perasa
• Berkhasiat sebagai antimikroba, analgetik antipiretik, vitamin,
antitusif
Contoh: multivitaplek, triaminic, termagon
Tetes Telinga:
• Bahan pembawa sebaiknya minyak lemak dapat menempel pada liang
telinga
• pH sebaiknya asam (5-6)
Contoh: otopain, otolin