(Target Costing)
Kalkulasi biaya target (target costing) adalah suatu metode penentuan biaya produk
atau jasa berdasarkan harga (harga target) dimana pelanggan bersedia membayarnya. Ini juga
sering disebut sebagai kalkulasi biaya berdasarkan harga (price-driven costing).
Menurut metode ini, perusahaan menetapkan biaya produk yang dianggap sesuai
dengan keadaan pasar, menentukan laba yang diinginkan, baru kemudian menentukan harga
jual produk tersebut kepada masyarakat.
Riset Pemasaran
Pelayanan
& Desain Produksi &
Pelanggan
Pengembangan Distribusi
Target
Costing
Karakteristik Target Costing
Salah satu langkah yang perlu dilakukan dalam mengimplementasikan target costing adalah merekayasa
nilai, yaitu semua upaya yang dianggap perlu untuk memodifikasi produk perusahaan pada biaya yang lebih
rendah dengan tetap disertai upaya memberikan nilai (value) yang optimal kepada pelanggan. Rekayasa nilai
digunakan dalam target costing untuk menurunkan biaya produksi melalui analisis konsumen. Yang kemudian
digunakan untuk mengidentifikasi selera konsumen, karena terdapat berbagai hal dalam suatu produk yang
dinilai penting oleh konsumen.
Ilustrasi Penyusunan Target Costing
1. PT.Duta Niaga adalah produsen barang-barang elektronik yang berlokasi di jakarta. Melihat terjadinya
pergeseran teknologi dan selera masyarakat berkaitan dengan peralatan audio visual, perusahaan ini melihat
peluang berupa ceruk pada pasar DVD Player bagi masyarakat Indonesia.
Perusahaan ingin memproduksi DVD Player murah dengan kualitas yang baik. Dari hasil penelitian pasar,
diperkirakan harga yang terjangkau oleh masyarakat dan jauh lebih murah dari para pesaing lainnya adalah
Rp.300.000 per unit. Dengan harga jual sebesar itu, divisi marketing perusahaan memperkirakan dapat menjual
sebanyak 50.000 unit per tahun. Untuk mendesain, mengembangkan, dan memproduksi DVD Player ini
diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp.12.000.000.000. perusahaan mengharapkan ROI (return on
investment) sebesar 25%.
Berdasarkan perumusan Target Costing = Harga Jual – Laba Yang Diharapkan dan data sebelumnya, maka biaya
yang ditargetkan (target costing) untuk memproduksi setiap unit DVD Player adalah:
Proyeksi penjualan (50.000 x 300.000) 15.000.000.000
Laba yang diharapkan (25% x 12.000.000.000) (3.000.000.000)
Target biaya total (50.000 unit DVD Player) 12.000.000.000
Target biaya per unit (12.000.000.000 : 50.000) 240.000
Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa perusahaan menetapkan target biaya produksi DVD Player sebesar
Rp.240.000 per unit. Itu berarti, desainer perusahaan harus mampu mendesain produk dengan biaya produksi
maksimal sebesar Rp.240.000 per unit. Berdasarkan target biaya yang ditetapkan itu, desainer harus mampu
mencari komponen elektronik yang sesuai dengan harga tersebut.
PT.Sandang Nusantara adalah perusahaan pakaian pria yang berlokasi di Bandung. Melihat banyak pakaian impor dari
China yang masuk ke Indonesia dengan harga murah dan respon masyarakat terhadap pakaian impor tersebut,
perusahaan ini melihat peluang berupa ceruk pada pasar kemeja pria bagi masyarakat Indonesia.
Perusahaan ingin memproduksi kemeja pria murah dengan kualitas yang baik.dari hasil penelitian pasar, diperkirakan
harga yang terjangkau oleh masyarakat dan jauh lebih murah dari para pesaing lainnya adalah Rp.40.000 per unit.
Dengan harga sebesar itu divisi marketing perusahaan memperkirakan dapat menjual sebanyak 400.000 unit per
tahun. Untuk mendesain, mengembangkan dan memproduksi kemeja pria ini diperkirakan membutuhkan investasi
sebesar Rp.10.000.000.000. perusahaan mengharapkan ROI (return on investment) sebesar 28%.
Berdasarkan perumusan Target Costing = Harga Jual – Laba Yang Diharapkan dan data sebelumnya, maka biaya yang
ditargetkan (target costing) untuk memproduksi setiap unit kemeja pria adalah :
Proyeksi penjualan (400.000 x 40.000) 16.000.000.000
Laba yang diharapkan (28% x 10.000.000.000) (2.800.000.000)
Target biaya total (400.000 unit Kemeja Pria) 13.200.000.000
Target biaya per unit (13.200.000.000 : 400.000) 33.000
Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa perusahaan menetapkan target biaya produksi Kemeja Pria sebesar
Rp.33.000 per unit. Itu berarti, desainer perusahaan harus mampu mendesain produk dengan biaya produksi
maksimal sebesar Rp.33.000 per unit. Berdasarkan target biaya yang ditetapkan itu, desainer harus mampu mencari
komponen produk yang sesuai dengan harga tersebut.
Kelemahan target costing
Metode ini memiliki keunggulan, yaitu harga jual produk ditetapkan terlebih dulu, sedangkan target margin laba
dan target cost dietapkan kemudian. Jika target margin laba perusahaan ditingkatkan, maka perusahan harus
melakukan penghematan dan perekayasaan nilai pada biaya produks serta biaya nonproduksi untuk mencapai
target cost yang ditetapkan berdasarkan harga jual.
Target costing memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya selama desain daripada mereduksi biaya
setelah proses desain. Target costing memastikan profitabilitas dalam jangka pendek dan panjang, karena
produk yang dihasilkan memiliki margin rendah atau tidak menguntungkan selama pengembangan produk baru
dapat dengan cepat jatuh.