ISTIMEWA YOGYAKARTA
I. DEMOGRAFI
Provinsi DIY merupakan provinsi terkecil kedua di Indonesia setelah
Provinsi DKI Jakarta, terletak di antara 7.33’ – 8.12’ Lintang Selatan dan
110’ – ’ Bujur Timur.Secara geografis, di sebelah selatan Provinsi DIY
berbatasan dengan Samudera Indonesia dan dibatasi dengan garis
panjang pantai sepanjang 110 km. Di sebelah utara menjulang tinggi
gunung paling aktif di dunia, Merapi (2.968 m) yang pada pertengahan
tahun 2006 masih menunjukkan aktivitasnya, meskipun saat ini sudah
mulai mereda. Di sebelah barat mengalir sungai Progo yang berawal
dari Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan di sebelah timur mengalir
sungai Opak yang bersumber dari Puncak Merapi dan bermuara di
laut Jawa.
Secara administratif, wilayah Provinsi DIY berbatasan dengan
Kabupaten Magelang (di sebelah barat laut), Kabupaten Klaten
(di sebelah timur), Kabupaten Wonogiri (di sebelah tenggara),
dan Kabupaten Purworejo (di sebelah barat).Luas keseluruhan
Provinsi DIY adalah 3.185,80 km2 atau kurang dari 0,5% luas
daratan Indonesia. Terdapat 5 Daerah Kabupaten/ Kota, yaitu
:Kota Yogyakarta dengan luas 32,5 km2 terdapat 14 Kecamatan,
45 Kelurahan.Kabupaten Bantul dengan luas 506,85 km2
terdapat 17 Kecamatan, 75 Desa.Kabupaten Gunungkidul
dengan luas 1.485,36 km2 terdapat 18 Kecamatan, 144
Desa.Kabupaten Kulonprogo dengan luas 586,27 km2 terdapat
12 Kecamatan, 88 Desa.Kabupaten Sleman dengan luas 574,82
km2 terdapat 17 Kecamatan, 86 Desa.
Jumlah dan Sebaran Penduduk Provinsi DIY tercatat sebanyak jiwa
(Susenas, BPS, 2004) dengan persentase yang hampir berimbang
antara penduduk perempuan dan laki-laki yaitu masing-masing
sebesar 50,81% dan 49,19% serta jiwa (Data Triwulan I, Biro Tapem
Setda Prov. DIY, 2010) dengan persentase 50,45 % dan
49,55%.Pertumbuhan penduduk pada tahun 2004 adalah 0,42%,
pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta yakni sebesar
1,79%, diikuti oleh Kabupaten Sleman (0,42%), Kabupaten
Kulonprogo (0,19%), Kabupaten Gunungkidul (0,16%) danKabupaten Bantul
(0,07%).Dengan luas terkecil, Kota Yogyakarta justru memiliki kepadatan
penduduk tertinggi yaitu jiwa per km2. Sedangkan Kabupaten Gunungkidul
dengan luas terbesar menduduki peringkat terakhir kepadatan penduduk
yaitu 511 jiwa per km2. Kepadatan penduduk Kabupaten lainnya adalah
Kabupaten Sleman jiwa per km2 , Kabupaten Bantul jiwa per km2 dan
Kabupaten Kulonprogo 836 jiwa per km2 (Data Triwulan I, Biro Tapem Setda
Prov. DIY, 2010) .
II. ALUR ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
III. NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN (Pasal
13 UU 23 TH 2006)
Setiap penduduk wajib memiliki Nomor Induk
Kependudukan (NIK).NIK diberikan oleh
Pemerintah dan diterbitkan oleh Instansi
Pelaksana dgn. menggunakan Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK).NIK wajib
dicantumkan dalam setiap Dokumen Kependudukan
dan dijadikan dasar dlm. penerbitan Paspor, Surat
Izin Mengemudi, Nomor Pokok Wajib Pajak, Polis
Asuransi, Sertifikat Hak Atas Tanah, dan penerbitan
dokumen identitas lainnya.
Dokumen Identitas diri adalah surat identitas diri
dan/atau profesi antara lain seperti kartu advokat
dan surat identitas pilot Indonesia.Bukti
kepemilikan antara lain seperti Paspor, Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi,
Sertifikat Hak Atas Tanah, Surat Ijin Mengemudi
(SIM), Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor
(BPKB), Ijazah SMU atau yang sederajat dan
Ijazah Perguruan Tinggi.
Pengaturan NIK (terdapat 16 digit)
6 (enam) digit pertama merupakan Kode Wilayah :
2 (dua) digit kode wilayah Provinsi
2 (dua) digit kode wilayah Kabupaten/Kota
2 (dua) digit kode wilayah Kecamatan6 (enam) digit kedua merupakan tanggal
lahir pemegang NIK :
2 (dua) digit tanggal kelahiran (khusus perempuan tanggal kelahiran ditambah
40)
2 (dua) digit bulan kelahiran
2 (dua) digit tahun kelahiran
4 (empat) digit terakhir merupakan nomor urut pengeluaran
NIK yang diterbitkan secara otomatis (create by
system).Misalnya, si Nona berjenis kelamin perempuan telah lahir di
Provinsi DIY (34), Kota Yogyakarta (71), Kecamatan Kraton (09), pada
Tanggal 06 Januari 1965, maka NIK-nya :3 4 7 1 9 4 6 1 6 5 2 3
IV. SANKSI KEPEMILIKAN KTP DAN KK