Anda di halaman 1dari 12

Herpes Simplex

Definisi
• Suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan
oleh herpes simplex virus (HSV) tipe I dan II
ditandai dengan vesikel berkelompok di kulit
yang sembab dan eritema
Epidemiologi
• Herpes simpleks menyerang pria dan wanita
dengan frekwensi sama
• HSV tipe I biasanya pada anak-anak
• HSV II biasanya pada dekade II dan III
berhubungan dengan aktifitas sexual
• Infeksi genital lebih sering walaupun infeksi
tidak tertutup dimana saja di kulit
Etiologi
• HSV I dan II  HV Hominis  Virus DNA
• HSV I  sering infeksi oral
• HSV II  infeksi genital
• Semuanya dimungkinkan karena kontak
seksual dengan cara oro-genitalia
Patogenesa
• Infeksi primer : masuk mll defek kecil pada kulit
/mukosa  replikasi lokal  menyebar mll axon ke
ganglia sensoris dan terus ber- replikasi
• Menurut Habif (2004) : infeksi HSV ada 2 tahap :
• - infeksi primer : virus menyerang gangglion saraf
• - infeksi sekunder : kambuh di tempat yg sama
• Mayoritas infeksi primer tanpa gejala  deteksi
antibodi IgG
• Keparahan penyakit meningkat seiring dgn bertambah
usia
• Virus dpt menyebar mll udara(droplet), kontak
langsung lesi atau kontak langsung dengan cairan
mengandung virus : ludah, genital
• Gejala timbul 3-7 hari stlh kontak : kulit lembek
disertai nyeri, parestesia ringan, rasa terbakar
muncul stlh terjadi lesi
• Gejala prodormal : sakit kepala, gatal, nyeri lokal dan
demam
• Vesikel pd infeksi primer HSV lebih banyak dan
menyebar dibanding infeksi rekuren
• Ukuran vesikel pada HSV sama besar berbeda dengan
vesikel pada herpes Zoster yg beragam
Gejala klinis
• Infeksi HSV berlangsung 3 tahap:
1. Infeksi primer
2. Fase laten
3. Infeksi rekuren
• Pada infeksi primer HSV I : predileksi di mulut dan hidung
pada anak-anak
• Pada Infeksi primer HSV II : predileksi di pinggang ke bawah
terutama genital
• Infeksi primer lebih lama dan lebih berat sering ditandai
dengan gejala sistemik : demam, malaise, anorexia
• Klinis : dijumpai vesikel berkelompok di kulit sembab dan
eritema dengan isi cairan jernih menjadi seropurulen krusta
dan ulkus
• Fase laten : tidak ditemukan kelainan klinis
(tidak aktif)
• Fase rekuren : HSV yg semula tiak aktif di
gangglia dorsalis menjadi aktif  gejala
prodormal : rasa panas, gatal dan nyeri
• Infeksi rekuren dapat timbul pada tempat
sama atau lain
Pemeriksaan
• Melalui biakan
• If lesi tidak ada  pemeriksaan antibodi HSV
• Test Tzanck  pewarnaan giemsa  sel datia
berinti banyak
• PCR
• Mikroskop elektron
• ELISA (enzyme linked Imunosorbent assay)
spesifik pada HSV II
Tata laksana
• Lesi dini obat topikal mengandung preparat
idoksuridin (Stoxil) atau asiklovir (zovirax)
• Oral : asiklovir 5x200 mg/day selama 5 hari
• Parenteral : asiklovir ato preparat adenine
arabinosid  pada penyakit yg lebih parah
• Jika rekurensi 6x setahun tingkatkan dosis
asiklovir menjadi 400mg selama 1 thn setiap
hari
Prognosa

• Pengobatan dini memberi prognosa baik


(masa penyakit lebih singkat)
• Pada orang dengan ggn imun  akan lebih
lama dan akan menyebar
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai