Anda di halaman 1dari 10

TRANSPLANTASI ORGAN MENURUT ISLAM DAN

MEDIS

DISUSUN OLEH:
TRIASTUTI (P17320321115)
M U T I A A I N AYA H A Z I Z S E T Y O N O ( P 1 7 3 2 0 3 2 1 0 9 9 )
PENJELASAN TRANSPLANTASI ORGAN:
Transplantasi berasal dari bahasa inggris yaitu ‘to transplant’ yang berarti
‘to move from one place to another’ yang artinya: ‘berpindah dari satu
tempat ke tempat lain’
Transplantasi menurut istilah kedokteran berarti usaha memindahkan
sebagian organ dari bagian tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau
upaya medis untuk memindahkan sel, jaringan (kumpulan sel-sel), atau
organ tubuh dari pendonor kepada resipien.
Penggunaan transplantasi sebagai metode penyembuhan sebenarnya
sudah lama dikenal di bidang kedokteran, transplantasi organ tubuh
telah menjadi salah satu jalan keluar yang paling berarti dalam dunia
kedokteran modern, banyak nyawa manusia yang tertolong dengan cara
transplantasi organ ini.
Pada dasarnya, istilah transplantasi sudah dikenal sejak zaman Nabi
SAW, seperti operasi plastik dengan menggunakan organ buatan atau
palsu.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan Imam Abu Daud “bahwa kakeknya ‘Arfajah bin As’ad
pernah terpotong hidungnya pada perang Kulab, lalu ia memasang hidung palsu dari
logam perak, namun hidung tersebut mulai membusuk, maka Nabi Saw menyuruhnya
untuk memasang hidung palsu dari logam emas.
Dalam perkembangannya, persoalan transplantasi organ tubuh telah menimbulkan
berbagai masalah baru, sehingga menjadi salah satu perdebatan yang sensitive dalam
dunia medis maupun agama.
Semakin meningkatnya pasien yang membutuhkan transplantasi, penolakan organ,
komplikasi pasca transplantasi, dan resiko yang mungkin timbul akibat transplantasi telah
memuculkan berbagai pertanyaan tentang etika, legalitas dan kebijakan yang menyangkut
penggunaan teknologi itu.
Disisi lain, perkembangan iptek dibidang kedokteran saat ini juga memicu berbagai
macam persoalan hukum , dimana dituntut untuk lebih fleksibel serta aplikatif dalam
pelaksanaanya, tidak terbelenggu ke dalam satu sistem hukum yang kaku, namun apa
yang bisa dicapai dengan teknologi belum tentu bisa diterima oleh agama.
JENIS-JENIS TRANSPLANTASI:
1. Dari Segi Pemberi Donor
a. Transplantasi Dengan Donor Hidup
Transplantasi dengan donor hidup merupakan tindakan pemindahan organ tubuh
manusia kepada seseorang atau dirinya sendiri yang dimungkinkan seorang pendonor
masih dapat bertahan hidup dengan ketidaksempurnaan organ tubuhnya akibat
sebagian telah ditransfusikan.Bagian organ tubuh yang memungkinkan untuk
dipindahkan ke orang lain pada saat masih hidup yaitu:
1.Ginjal
Sumbangan ginjal tunggal adalah prosedur donor hidup yang paling sering dilakukan.
2. Jaringan-jaringan yang biasa disumbangkan oleh donor hidup adalah amnio, kulit,
tulang, darah, sumsum darah, sel induk darah, dan tali pusat
b. Transplantasi Dengan Donor Mati atau Jenazah
Transplantasi dengan donor mati atau jenazah yaitu tindakan pemindahan satu
atau beberapa organ tubuh manusia yang telah meninggal dunia atau mati
batang otak dan masih berfungsi dengan baik kepada orang lain yang
membutuhannya.
Organ atau jaringan yang bisa didonorkan setelah meninggal dunia yaitu:
Organ: Mata, Ginjal, Paru-paru, Jantung, Hati, Pankreas.
Jaringan: Tulang, Katup jantung, kulit.
2. Dari Segi Penerima Donor
a) Autograft (pemindahan organ jaringan atau organ dari satu tempat ketempat
lain dalam tubuh pasien sendiri). Misalkan operasi kulit wajah akibat luka
bakar, maka akan diambil bagian kulit dari anggota tubuh lainnya yaitu
punggung, atau paha.
b) Allograft (pemindahan jaringan atau organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain
yang sama spesiesnya). Transplantasi yang sering dilakukan karena
mengingat tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Organ tubuh yang biasa
ditransplantasikan yaitu organ tubuh ginjal dan kornea mata.
c) Heterotransplantasi (pemindahan suatu jaringan atau organ dari satu
spesies kespesies lainnya). Pemindahan jaringan atau organ dari satu tubuh
ke tubuh yang lain yang tidak sama spesiesnya, misalnya antara spesies
manusia dengan binatang. Yang sudah pernah terjadi contohnya pencakokan
hati manusia dengan hati baboon, meskipun tingkat keberhasilannya sangat
kecil.
BAGIAN YANG TERMASUK OBJEK TRANSPLANTASI:
Secara umum hampir semua organ dapat di transplantasikan. Berikut ini organ atau
jaringan yang dapat ditlansplantasikan:
Organ dalam rongga dada
1. Jantung (Hanya donor mati)
2. Paru-paru (Donor hidup dan mati
3. En blok jantung/ paru (Donor mati dan tlansplantasi Domino)
Organ dalam rongga perut
4. Ginjal (Donor hidup dan mati)
5. Hati (Donor hidup dan mati)
6. Pankreas (Hanya donor mati)
7. Usus (Donor hidup dan mati)
Jaringan Sel, dan Cairan
8. Tangan 5. Transfusi darah
9. Kornea 6. Pembuluh darah
10. Kulit 7. Katup jantung
11. Sumsum tulang 8. Tulang
TRANSPLANTASI MENURUT HUKUM ISLAM DAN MEDIS
1. Transplantasi organ tubuh dalam keadaan hidup
Apabila transplantasi organ tubuh diambil dari orang yang masih dalam
keadaan hidup sehat, maka hukumnya haram dengan alasan sebagaimana
firman Allah Surat al-Baqarah 195, berbunyi: “Dan belanjakan (harta bendamu)
di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berbuat baik. Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita jangan
gegabah dan ceroboh dalam melakukan sesuatu, tetapi harus memperhatikan
akibatnya, yang memungkinkan bisa berakibat fatal bagi diri pendonor.
Meskipun perbuatan itu mempunyai tujuan kemanusiaan yang baik dan luhur.
2. Transplantasi donor dalam keadaan koma
Melakukan transplantasi organ tubuh donor dalam keadaan koma
hukumnya tetap haram walaupun menurut dokter bahwa si pendonor akan
segera meninggal, karena hal itu dapat mempercepat kematiannya dan
mendahului kehendak Tuhan.
3. Transplantasi donor yang sudah meninggal
Jumhur ulama fiqih yang terdiri dari sebagian ulama Madhab Hanafi,
Maliki, Syafi’i, Hambali berpendapat bahwa memanfaatkan orhgan
tubuh manusia sebagai pengobatan dibolehkan dalam keadaan
darurat. Transplanasi dapat dilakukan dalam syarat si pendonor telah
mewariskan sebelum ia meninggal atau dari ahli warisnya (jika sudah
wafat).
4. Memberikan donor kepada non-muslim
Mendonorkan organ tubuh itu seperti menyedekahkan harta. Hal ini
boleh dilakukan terhadap terhadap orang muslim dan non muslim,
tetapi tidak boleh diberikan kepada orang kafir harbi yang
memerangi kaum muslim. Misalnya, orang kafir yang memerangi
kaum muslim lewat perang pikiran dan yang berusaha merusak
Islam.
5. Transplantasi menurut etika kedokteran
Etika kedokteran dalam melakukan suatu transplantasi harus dapat
persetujuan dari donor, resepien, maupun keluarga kedua belah
pihak. Dokter wajib menerangkan hal-hal yang mungkin akan terjadi
setelah dilakukan transplantasi sehingga gangguan psikologis dan
emosi di kemudian hari dapat dihindarkan.

Anda mungkin juga menyukai