Anda di halaman 1dari 74

ANATOMI SISTEM

MUSKULOSKELETAL
Ida Samidah
ANATOMI
• Anatomi = ilmu urai
• Ilmu yg mempelajari suatu bangun atau suatu
bentuk dengan mengurai-uraikannya ke dalam
bagian-bagiannya
• Anatomi makroskopik  hanya menggunakan
mata
• Anatomi mikroskopik  juga menggunakan
mikroskop  histologi (histos = jaringan; logos
= ilmu)
SIKAP ANATOMI
• Secara deskriptif: tubuh manusia sll dipandang dlm
sikap anatomi
• Sikap anatomi
“mata memandang lurus ke depan, sejajar bidang
Jerman (bidang yg melalui pinggir bawah lekuk mata
dan pinggir atas liang pendengaran luar), mendatar,
kedua lengan tergantung di samping badan dengan
tapak tangan menghadap ke depan, badan tegak dan
kedua kaki berdampingan dengan jari-jari kaki
mengarah ke depan.”
Istilah Anatomi
• Superior : Bagian atas •Suferfisial : Dangkal
• Inferior : Bagian bawah
• Anterior : Bagian depan •Asendens : Bagian naik
• Posterior : Bagian •Desenden : Bagian turun
belakang
• Internal : Bagian dalam •Cranial : Bagian Kepala
• Eksternal : Bagian luar •Caudal : Bagia ekor
• Dekstra : Bagian kanan
• Sinistra : Bagian kiri •Ventral : Bagian depan
• Lateral : Bagian samping ruas tulang belakang
• Medial : Bagian Tengah •Dorsal : bagian belakang
• Sentral : Bagian pusat
ruas tulang belakang
• Perifer : Bagian tepi
• Profunda : Dalam •Viseral : Selaput bagian
dalam
*Posisi Anatomi merupakan dasar
Posisi Anatomi dari penentuan pembagian area dan
konsep arah dalam anatomi 
Posisinya yaitu berdiri tegak dan
simetris, wajah dan telapak tangan
menghadap ke depan (lihat gambar).

Pada gambar terdapat juga tiga jenis


potongan bidang (planes).

Dari potongan sagital kita mengenal


adanya kanan dan kiri.

Dari potongan coronal kita


mendapatkan istilah depan
(anterior) dan belakang
(posterior).

Sedangkan dari potongan


Transversal kita mengenal istilah
atas (superior) dan bawah
(inferior).
Konsep Arah Konsep arah merupakan hal ke dua
yang perlu dipelajari setelah
pembagian bidang. Pada gambar 2
terlihat adanya midline atau garis
tengah sebagai patokan.

Medial (tengah) : mendekati midline

Lateral (samping) : menjauhi midline

Superior (atas) : ke arah kepala

Inferior (bawah) : ke arah kaki

Proksimal (pangkal) : ke arah


pangkal dari alat gerak

Distal (ujung) : kearah ujung dari alat


gerak (jari-jari)
Istilah Anatomi
•Ulnar : Ke arah ulna
• Parietal : Selaput bagian (tulang Hasta)
luar
•Radial : Ke arah radius
• Transversal : Melintang (Tulang pengumpil)
• Longitudinal : Membujur
•Tibial : Ke arah tibia (tulang
• Proksimal : Mendekati
Kering)
batang tubuh
• Distal : Menjauhi batang •Fibular : Ke arah fibula
tubuh (tulang betis)
• Palmar : Ke arah palmaris •Vertikal : Garis yang
manus (Anggota gerak membagi dekstra dan sinistra
atas)
•Horizontal : garis yang
• Plantar : Ke arah plantar
membagi posterior dan
pedis (anggota gerak anterior
bawah)
Struktur Tubuh Manusia
Arah Gerakan
1. Sel
• Fleksio : Bagian terkecil dari mahluk
Membengkokan, melipat hidup
sendi
• Ekstensio: Meluruskan 2. Jaringan
kembali sendi Sekumpulan sel yang serupa
• Abduksio : Gerakan bentuknya, besarnya dan
menjauhi badan serupa pekerjaannya yang
• Rotasio : Gerakan terikat menjadi satu.
memutar sendi 3. Organ
• Sirkumduksio : Gerak
Sekumpulan bermacam
sirkuler atau pergerakan
macam jaringan yang
gabungan fleksi, ekstensi,
menjadi satu dan
abduksi dan adduksi
mempunyai fungsi khusus
SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah
energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai
respons tubuh terhadap perubahan
lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan
tulang rawan (kartilago) sbg tempat
menempelnya otot dan memungkinkan
tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi
Sistem Rangka dan Sendi
• Alat gerak tubuh manusia  sistem
muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal);
aktif  otot (muscle)
• Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras &
kaku (jaringan penyokong); banyak
mengandung mineral, zat perekat dan zat
kapur.
• Tulang rawan, tulang, dan sendi
Pengertian Tulang

Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel


dan didominasi oleh matrix kolagen
ekstraselular (type I collagen) yang disebut
sebagai osteoid.
Osteoid ini termineralisasi oleh deposit kalsium
hydroxyapatite, sehingga tulang menjadi kaku
dan kuat.
Sel-sel Pada Tulang
• Osteoblast : yang mensintesis dan menjadi perantara
mineralisasi osteoid. Osteoblast ditemukan dalam
satu lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai
sel berbentuk kuboid atau silindris pendek yang
saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolan pendek.

• Osteosit : merupakan komponen sel utama dalam


jaringan tulang. Mempunyai peranan penting dalam
pembentukan matriks tulang dengan cara membantu
pemberian nutrisi pada tulang.
• Osteoklas : sel fagosit yang mempunyai
kemampuan mengikis tulang dan merupakan
bagian yang penting. Mampu memperbaiki
tulang bersama osteoblast. Osteoklas ini
berasal dari deretan sel monosit makrofag.

• Sel osteoprogenitor : merupakan sel


mesenchimal primitive yang menghasilkan
osteoblast selama pertumbuhan tulang dan
osteosit pada permukaan dalam jaringan
tulang.
STRUKTUR MAKROSKOPIK
Pada potongan tulang terdapat 2 macam struktur :
• Substantia spongiosa (berongga)
• Substantia compacta (padat)

Bagian diaphysis tulang panjang yang berbentuk


sebagai pipa dindingnya merupakan tulang padat,
sedang ujung-ujungnya sebagian besar merupakan
tulang berongga yang dilapisi oleh tulang padat yang
tipis. Ruangan dari tulang berongga saling
berhubungan dan juga dengan rongga sumsum tulang.
JENIS JARINGAN TULANG
• Jaringan Tulang Primer
Jaringan tulang ini berupa anyaman, sehingga disebut
sebagai woven bone. Merupakan komponen muda yang
tersusun dari serat kolagen yang tidak teratur pada
osteoid. Woven bone terbentuk pada saat osteoblast
membentuk osteoid secara cepat seperti pada
pembentukan tulang bayi dan pada dewasa ketika terjadi
pembentukan susunan tulang baru akibat keadaan
patologis.
Selain tidak teraturnya serabut-serabut kolagen, terdapat
ciri lain untuk jaringan tulang primer, yaitu sedikitnya
kandungan garam mineral sehingga mudah ditembus
oleh sinar-X dan lebih banyak jumlah osteosit kalau
dibandingkan dengan jaringan tulang sekunder.
Jaringan tulang primer akhirnya akan mengalami
remodeling menjadi tulang sekunder (lamellar bone) yang
secara fisik lebih kuat dan resilien. Karena itu pada tulang
orang dewasa yang sehat itu hanya terdapat lamella saja.
• Jaringan Tulang Sekunder
Jenis ini biasa terdapat pada kerangka orang dewasa. Dikenal
juga sebagai lamellar bone karena jaringan tulang sekunder
terdiri dari ikatan paralel kolagen yang tersusun dalam
lembaran-lembaran lamella.
• Ciri khasnya : serabut-serabut kolagen yang tersusun dalam
lamellae(lapisan) setebal 3-7μm yang sejajar satu sama lain dan
melingkari konsentris saluran di tengah yang dinamakan Canalis
Haversi.
• Dalam Canalis Haversi ini berjalan pembuluh darah, serabut
saraf dan diisi oleh jaringan pengikat longgar. Keseluruhan
struktur konsentris ini dinamai Systema Haversi atau osteon.
• Sel-sel tulang yang dinamakan osteosit berada di antara
lamellae atau kadang-kadang di dalam lamella. Di dalam setiap
lamella, serabut-serabut kolagen berjalan sejajar secara spiral
meliliti sumbu osteon, tetapi serabut-serabut kolagen yang
berada dalam lamellae di dekatnya arahnya menyilang.
Di antara masing-masing osteon seringkali terdapat substansi
amorf yang merupakan bahan perekat.
• PERIOSTEUM

Bagian luar dari jaringan tulang yang diselubungi


oleh jaringan pengikat pada fibrosa yang
mengandung sedikit sel. Pembuluh darah yang
terdapat di bagian periosteum luar akan
bercabang-cabang dan menembus ke bagian
dalam periosteum yang selanjutnya samapai ke
dalam Canalis Volkmanni.
Bagian dalam periosteum ini disebut pula lapisan
osteogenik karena memiliki potensi membentuk
tulang. Oleh karena itu lapisan osteogenik sangat
penting dalam proses penyembuhan tulang.
• ENDOSTEUM

Endosteum merupakan lapisan sel-sel


berbentuk gepeng yang membatasi rongga
sumsum tulang dan melanjutkan diri ke
seluruh rongga-rongga dalam jaringan
tulang termasuk Canalis Haversi dan
Canalis Volkmanni. Sebenarnya endosteum
berasal dari jaringan sumsum tulang yang
berubah potensinya menjadi osteogenik.
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat
melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan
lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan
lipid (yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi
organ yang halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan
otot rangka saat bergerak; adanya persendian
JUMLAH TULANG
• SKELETON AXIALE : 80
– CRANIUM : 29
– COLUMNA VERTEBRALIS : 26
– STERNUM :1
– COSTA : 24

• SKELETON APPENDIKULARE : 126


– EXTREMITAS SUPERIOR : 64
– EXTREMITAS INFERIOR : 62

• TOTAL : 206
Rangka Tubuh
SKELETON

• Skeleton Axiale
– Cranium
– Columna vertebralis
– Sternum
– Costa
• Skeleton appendiculare
– Extremitas superior
– Extremitas inferior
• Skull Truncus/ Batang badan
- Os Occipitale • Os Sternum
- Os Parietale - Manubrium sterni
Cranium
- Os Temporale - Louis angle
- Os Frontale - Corpus Sterni
- Os Sphenoid - Processus Xyphoideus
- Os Ethmoid • Ribs/Costae
- Os Maxilla - Costae vera (1-7)
- Os Palatine - Costae spuriae affixae (8-10)
Face
- Os Nasal - Costae spuriae fluctuantes
(11-12)
- Vomer
- Concha nasal inferior • Vertebrae
- Os Zygomatic - Cervical (7)
- Torakal (12)
- Os Lacrimal
- Lumbal (5)
- Mandibula
- Ossicles auditori & Os • Sacrum (1)
Hyoid • Coccygeal (1)
CRANIUM
• Tulang cranium atau Tulang tengkorak,
merupakan tulang pelindung otak yang
sangat diperlukan agar sistem koordinasi
tubuh kita masih berfungsi secara normal.

• Bagian tulang cranium


Tulang cranium terbagi dalam dua bagian :
- Neurocranium (tulang tulang cranium)
- Splanco/ Vicero Cranium (tulang-tulang
Facial)
Neurocranium
1. Os. Occipitalis
• Merupakan tulang belakang kepala.
• Didasar tulang ini terdapat lubang ± 5 cm
(foramen occipital magnum).
• Merupakan penghubung sistem Saraf Pusat
dengan medulla spinalis melalui medulla
oblongata.
• Pada pinggir luar foramen Magnum ini,
disebelah lateral terdapat tonjolan tulang kiri dan
kanan tempat bersendi dengan vertebra
cervicalis I disebut Condylus Occipitalis sebagai
kepala sendi dan atlas sebagai mangkok sendi.
2. Os. Spenoidalis
• Terdapat rongga yang disebut sinus sphenoidalis.
• Terdapat fossa Hypophyse atau Sellaeturcica atau
plana Turki tempat kelompok Hypophyse.
• Terdapat foramen opticum (tempat lewatnya nervus
Opticus dan A. Optalmica)
• Foramen Rotundum pada bagian depan medial ala
minor (N. Maxilaris)
• Foramen Ovale di medial belakang (tempat lewatnya
N. Mandibula)
• Foramen Spinosum di postero lateral (tempat lewatnya
A. Menigea Media dan N. Spinosum).
• Terdapat Fissura Orbitalis Superior (tempat lewatnya
N. Opthalmicus (V1), N. Abducens (VI), N. Trochlearis
(IV), V. Opthalmica)
3.Os. Temporal
Os. Temporal terdapat 4 bagian :
a. Pars Squamosa, sebelah atas depan
Bagian depan terdapat Proccesus Zygomaticus, Pada pangkal
Proccesus Zygomaricus terdapat Fossa Articulate

b. Pars Petrosa, sebelah media


Disebelah depan terdapat foramen Caraticum externa, Canalis
Caroticus, Foramen Carotis Interna (tempat lewatnya A. Caroticus
Interna), meatus acusticus Internus, tempat lewatnya N. Acusticus dan
N. facialis.

c. Pars Mostoideus, sebelah posterior


Dibelakang lateral berisi cellulae Mastoidea (Rongga kecil dalam
substansi tulang berisi udara) yang berhubungan melalui Aditus ke
dalam Cavum Tymphani.

d. Pars Tymphani, sebelah bawah lateral


Merupakan bagian tulang kecil yang membentuk dasar Meatus ductus
externus. Kesebelah medialnya terdapat cavum tymphani yang
berhubungan dengan Tuba Auditiva, yang ditempati oleh tulang-tulang
pendengaran.
4. Os.
Parietal (tulang ubun-ubun)
Tulang ini membentuk puncak dari epicranium (tutup kepala),
satu di bagian kiri dan satu di bagian kanan. Kedua Os.
Parietal ini pada garis sendi Sagital membentuk sutura
sagitalis superior dan sebelah dalam terdapat sulcus sinus
sagitalis superior.

5. Os. Frontale
Tulang tutup kepala depan, membentuk kening dan atap
rongga bola mata (orbita) dan juga membentuk Fossa Cranii
Anterior. Atap orbita dari Os. Frontale disebut Pars Orbitalis
dan akan membentuk dasar fossa crania anterior. Bagian yang
kuncup disebelah medial depan disebut Incisura Eithmoidalis.
Pinggir depan disekitar orbita disebut Margo Supraorbitalis.

6. Os. Eithmoidalis
Punya dua Corpus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh satu
lamina horizontal dan dipisahkan ole 1 tulang vertical yaitu
lamina perpendicular (ke bawah membentuk sebagian septum
nasi, ke atas membentuk crista galli yang akan masuk fossa
crania anterior)
Tulang Cranium
Facial Bone
1. Os. Maxilla
- Terdapat pada dasar cavum orbiita, ke medial
bersendi dengan Os. Eithmoidale, Os. Frontale ke
medial depan atas, ke lateral akan bersendi dengan
Os. Zygomaticum.
- Pinggir depan lateral bawah merupakan tempat
perlekatan gigi atas disebut Proccesus Alveolaris.
Ke depan terdapat satu permukaan yang ditempati
Foramen Infra Alveolaris dan Foramen Infra Orbitalis
(tempat lewatnya N. Infra Orbitalis, Arteri dan Vena).
- Permukaan bawah yang menjadi tulang langit-langit
disebut Palatinus Durum. Kelima permukaan Os.
Maxilla akan membentuk Corpus Ossismaxina dan
didalamnya terdapat Sinus Maxillaris yang berisi
udara.
Terdapat 4 proccesus :
• Proc. Zygomaticus
Memisahkan facies frontalis dan infra temporalis. Bersendi
dengan Os. Zygomaticus, permukaan yang bersendi mengarah
keluar.

• Proc. Frontalis
Bersendi dengan Proc. Frontalis Maxilla diantara nasal di bagian
depan dan Os. Lacrimal di bagian belakang.

• Proc. Alveolaris
Yang mempunyai gigi atas, berakhir di belakang bulbus alveolaris
pada tengkorak muda atau pada tuber maxilla pada tengkorak
dewasa.

• Proc. Palatines
Menonjol ke dalam dari dalam corpus antara proc. Alveolaris di
bagian tubuh dan facies nasalis di bagian atas dengan bergabung
denagn proccesus bagian lawannya. Proccesus ini membentuk
sebagian besar palatum durum yang memisahkan cavum nasi
dan cavum oris.
2. Os. Palatine
Merupakan tulang banyak segi dan bengkokan. Ke
depan atas lateral bersendi dengan Os. Frontale,
Postero lateral dengan Os. Sphenoidalis bagian
Proccesus Pterigoideus. Ke depan lateral dengan corpus
Ossis Eithmoidalis dan Os. Maxilla, ke medial dengan
Os. Palatinus. Bagian medial Os. Palatina disebut
Lamina Horizaontalis yang akan menjadi bagian
belakang dari palatinum durum (langit-langit keras).

3. Os. Vomer
Berbentuk lempeng tulang yang akan membentuk
septum nasi posterior. Os. Vomer ini ke bawah medial
akan bersendi dengan Os. Palatine melalui crista
palatine. Pada tulang tengkorak ini sering tidak terlihat
lagi karena sangat tipis dan mudah hancur.
4. Os. Concha Nasalis Inferior
Ada 4 pasang concha nasalis :
- Concha Nasalis Superior
- Concha Media
- Concha Nasalis Inferior
- Concha Nasalis Suprend.

Tulang concha Nasalis Inferior yang


dianggap sebagai bagian cranium karena
merupakan tulang terbesar
5. Os. Lacrimalis
Dua buah tulang kecil pada sudut medial depan
bawah cavum orbita dan merupakan tempat
saccus Lacrimalis

6. Os. Nasalis
Dua buah tulang kecil sebesar kuku yang
membentuk pangkal hidung

7. Os. Mandibulla
Merupakan satu-satunya tulang tengkorak yang
dapat bergerak dan membentuk rahang bawah.
Mandibula bersendi dengan Os. Temporalis
pada fossa Articulare
Bones of the Face
Columna Vertebrae
• Kolumna vertebra terbentuk dari tulang-tulang
individual yang disebut sebagai vertebra.
• Terdapat sekitar 26 vertebra, meliputi:
- 7 vertebra servikal
- 12 vertebra torakal
- 5 vertebra lumbar
- 1 vertebra sakral (yang terdiri atas 5 vertebra
individual)
- 1 vertebra koksigeal (yang terdiri atas 4-5
koksigeal kecil).
Columna
Vertebrae
Secara umum, bentuk vertebra terdiri atas:
• Korpus vertebra,
• Lengkung vertebra
• Foramen vertebra
• Prosesus transversus
• Prosesus spinosa
• Prosesus artikular inferior
• Prosesus artikular posterior
• Pedikulus
• Lamina.
Bentuk Columna Vertebrae
• Terdapat sedikit perbedaan antara
vertebra segmen servikal, torakal, dan
lumbalis :

• Pada vertebra segmen servikal, korpus


berukuran relatif lebih kecil,dibandingkan
segmen torakal dan lumbar. Pada
prosesus transversus terdapat foramen
(lubang) transversus, yang fungsinya
untuk melewatkan arteri vertebralis.
Sternum

• Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk


(costa) bersama-sama membentuk perisai
pelindung bagiorgan-organ penting yang
terdapat di dada, yaitu paru-paru dan
jantung. Tulang rusuk (costa)
juga berhubungan dengan tulang
belakang (vertebrae)
Costae
Di bentuk oleh susunan tulang-tulang yang
melindungi rongga dada tdd:
1.Tulang dada (sternum) banyaknya 1 buah
2.Tulang lga (kosta) banyaknya 12 buah
3.Vertebra toraks banyaknya 12 buah

Fungsi utama daripada tulang dada yaitu


melindungi organ atau alat tubuh bagian
dalam seperti jantung dan paru-paru.
Skeleton Apendukulare
Terdiri Dari
• Ekstremitas atas
Terdiri atas tulang skapula, klavikula,
humerus, radius, ulna, karpal, metakarpal,
dan tulang-tulang phalangs.

• Ekstremitas Bawah :
Ekstremitas Atas
• Skapula
Terletak di sebelah posterior tulang kostal,
berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula
memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid)
yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi
menggerakkan lengan atas dan lengan bawah.

• Klavikula
Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi
dengan skapula di sisi lateral dan dengan
manubrium di sisi medial. Pada posisi ini
klavikula bertindak sebagai penahan skapula
yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.
• Humerus
Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas,
yang berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid.

• Ulna
Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi
medial pada posisi anatomis. Artikulasi dengan humerus
membentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak
fleksi-ekstensi. Ulna berartikulasi dengan radial di sisi
lateral membentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya
gerak pronasi-supinasi.

• Radius
Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di
sisi lateral pada posisi anatomis. Di daerah proksimal,
radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan
terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah
distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan
tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang
lunate.
Tulang Jari Tangan
• Karpal
Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi
dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung
proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal
tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut
adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium,
trapezoid, capitate, dan hamate.

• Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan
tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian
distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh
tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi
sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat
antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari
tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan
dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus
di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk)
terdapat tulang sesamoid.
• Tulang-tulang phalangs
Tulang-tulang phalangs adalah tulang-
tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap
ibu jari (phalangs proksimal dan distal)
dan 3 di masing-masing jari lainnya
(phalangs proksimal, medial, distal). Sendi
engsel yang terbentuk antara tulang
phalangs membuat gerakan tangan
menjadi lebih fleksibel terutama untuk
menggenggam sesuatu.
Tulang Tangan
Ekatermitas Bawah
• Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis,
femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan
tulang-tulang phalangs.

• Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip
bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-
masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian
utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium
terletak di bagian superior dan membentuk
artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium
terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis
terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian
ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac
crest).
• Femur
Femur merupakan tulang paha, yang di bagian
proksimal berartikulasi dengan pelvis dan
dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui
condyles. Di daerah proksimal terdapat
prosesus yang disebut trochanter mayor dan
trochanter minor, dihubungkan oleh garis
intertrochanteric. Di bagian distal anterior
terdapat condyle lateral dan condyle medial
untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan
untuk tulang patella. Di bagian distal posterior
terdapat fossa intercondylar.
• Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang
letaknya lebih medial dibanding dengan fibula.
Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle
medial dan lateral di mana keduanya merupakan
facies untuk artikulasi dengan condyle femur.
Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan
kepala fibula di sisi lateral.

• Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang
letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di
bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan
tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula
membentuk malleolus lateral dan facies untuk
artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.
Tulang Telapak Kaki
• Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula
dan tibia di proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7
tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform
(1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.

• Metatarsal
Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di
proksimal dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang
metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.

• Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs
di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak
ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak
sefleksibel ibu jari tangan.
Sendi
Sendi atau artikulasi adalah hubungan antara dua tulang ada 3 jenis

• Sinarthrosis (Sendi Mati):


Karakter dari sendi ini adalah hubungan antara tulang yang satu
dengan tulang yang lain sangat dekat, dan hanya dipisahkan oleh
serabut jaringan ikat. Sendi sinarthrosis ini terdapat pada
hubungan antara tulang-tulang tengkorak yang dikaitkan oleh
sutura

• Sendi kaku (Amfiathrosis)


Karakterisitik dari sendi ini adalah tulang-dengan tulang
dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Contoh sendi ini terdapat
pada hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada yang
dihubungkan oleh tulang rawan hialin.

• Sendi gerak (Diarthrosis)


Sebagian besar sendi yang terdapat dalam tubuh manusia adalah
sendi gerak.
Macam Macam sendi gerak
1. Sendi engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk
engsel dan berporos satu. gerakannya
hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Contoh
sendi pada siku (hubungan antara tulang
humerus/lengan atas dengan tulang radius
ulna/pengumpil hasta, dan hubungan antara tulang
femur/paha dengan tulang tibia fibula /kering betis)
sendi pada mata kaki, dan sendi antar ruas jari

2. Sendi putar
Pada sendi putar, ujung tulang satu mengitari ujung
tulang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan
rotasi dengan satu poros. Contoh sendi antara tulang
hasta/ulna dengan tulang pengumpil/radius
Sendi Engsel
Sendi Putar
3. Sendi Pelana atau sendi sela
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang
membentuk sendi berbentuk pelana dan
berporos dua,tetapi dapat bergerak lebih bebas
seperti gerakan orang naik kuda. Contoh sendi
antara tulang telapak tangan dengan tulang
pergelangan tangan.

4. Sendi kondiloid atau elipsoid


Sendi kondiloid memungkinkan gerakan
berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke
kanan,ke depan dan ke belakang. Ujung tulang
yang satu berbentuk oval dan masuk kedalam
suatu lekuk berbentuk elips. Contoh sendi
antara tulang pengumpil dengan tulang
pergelangan tangan
5. Sendi peluru
Pada sendi peluru, kedua ujung tulang berbentuk
lekuk dan bonggol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala arah
dan dapat berporos tiga. Contoh sendi antara
tulang humerus/lengan atas dengan tulang
gelang bahu, dan sendi antara tulang gelang
panggul dengan tulang femur /paha

6. Sendi luncur
Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata
sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan
tidak berporos. Contoh sendi antar tulang
pergelangan tangan, antar tulang pergelengan
kaki, antar tulang selangka, dan antar tulang
belikat
Sendi peluru
Sendi Geser

Anda mungkin juga menyukai