Anda di halaman 1dari 14

ABORSI


KELOMPOK IX :
CHIQUITITA TUWONGKESONG
PRETTY REPY
PINCE YULIANA BORMASA
PENGERTIAN

 menurut KBBI aborsi adalah terpancarnya embrio
yang tak mungkin lagi hidup(sebelum habis bulan
ke empat dari kehamilan ).
 menurut UU kesehatan , pengertian aborsi dibahas
secara tersirat pada pasal 15 (1) UU kesehatan
no.23 /1992 disebutkan bahwa dalam keadaan
darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa
ibu hamil atau janinnya,dapat dilakukan tindakan
medis tertentu.
ETIOLOGI

Terdapat beberapa factor sebagai berikut :
 1. factor pertumbuhan hasil konsepsi
 2. kelainan plasenta
 3. penyakit ibu
 4. kelainan yang terdapat dalam Rahim(kelainan alat
reproduksi dan gangguan sistem reproduksi).
JENIS JENIS ABORSI

 1. abortus spontan
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi tidak
didahului factor-faktor mekanik ataupun medisinalis ,
semata-mata disebabkan oleh factor alamiah (20% dari
semua abortus).
 2. abortus provokatus (inducet abortion)
Abortus provokatus adalah abortus yang terjadi akibat
intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri
proses kehamilan,biasanya karena kehamilan yang tidak
diinginkan .
PENANGANAN SECARA MANAGEMEN GADAR PADA ABORTUS


 1. penanganan abortus emminens adalah
 a. tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau tirah
baring secara total
 b. anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas fisik secara
berlebihan atau hubungan seksual
 c. bila perdarahan :
1. berhenti : melakukam asuhan antenatal terjadwal dan penilaian
ulang bila terjadi perdarahan lagi
2. terus berlangsung : nilai kondisi janin ( uji kehamilan atau USG )
3. pada fasilitas kesehatan dengan sasaran terbatas , pemantauan
yang dilakukan melalui gejala klinis dan hasil pemeriksaan
ginekologi

2. penanganan abortus insipiens adalah
 a. pasien harus dirawat dirumah sakit
 b. karena tidak ada kemungkinan kelangsungan
hidup bagi janin pada abortus insipiens, pantau
kondisi pasien , membantu memberikan obat
intravena sesuai instruksi dokter, memasang infus
RL dengan oksitosin 20 unit dengan 40 tetes/menit
untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.

 3. penanganan abortus inkompletus adalah
Penanganannya, diberikan infus cairan NaCl fisiologik
dan transfusi, setelah syok diatasi dilakukan kerokan.
Saat tindakan disuntikan intramuskulus ergometrin
untuk mempertahankan kontraksi otot uterus.

 4. penanganan abortus kompletus adalah
a. untuk mendapatkan gambaran jelas tentang obortus
komplit dapat perkonsultasi dengan dokter sehingga
tidak merugikan pasien.
b. bila pasien anemia dapat diberikan sulfat ferosus (zat
besi) atau tranfusi darah.
c. diberikan antibiotika untuk mencegah infeksi.
d. anjurkan ibu untuk mengkonsumsi diet protein,
vitamin dan mineral.

 5. penanganan missed abortion adalah
a. segera dirujuk kerumah sakit atas pertimbangan :
plasenta dapat melekat dengan erat didinding Rahim,
sehingga prosedur efakuasi (kuretase) akan lebih sulit
dari resiko perforasi, pada umumnya kanalis servikalis
dalam keadaan tertutup sehingga perlu tindakan
dilatasi dengan batang laminaria selama 12 jam,
tingginya kejadian komplikasi hipofibrinogenis yang
berlanjut dengan gangguan pembekuan darah.
b. perlakukan kuretase isap dan prostaglandin oleh
dokter ahli kandungan lebih disukai tergantung pada
ukuran uterus dan hari haid.
Efek Pemberian Ekstrak Buah Nanas Muda dan Tua (Ananas. C.
L.Merr) Terhadap Kejadian Abortus pada Mencit (Mus Musculus)
Ratna Dewi
Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Aceh

 ABSTRAK
Kebiasaan masyarakat di Indonesia pada masa kehamilan itu
akan didampingi dengan kebudayaan dan pendapat –pendapat
tertentu, termasuk dmasyarakat Aceh. Budaya dapat berwujud
seperti beberapa pantangan, hubungan sebabakibat antara
makanan dan kondisi sehat sakit, kebiasaan maupun
ketidaktahuan Salah satu pendapat dimasyarakat, tentang masa
kehamilan yang sering dibicarakan adalah pantangan makan
buah nanas karena dapat menggangu kehamilan yaitu abor-
tus/keguguran pada kehamilan muda .Tujuan penelitian untuk
mengetahui jenis buah nanas mana yang bisa menyebabkan
kejadian abortus.

Metode:
Rancangan penelitiandengan metode eksperimental.
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan ekstrak
nanas muda dan nanas tua yang dosisnya sudah diatur
pada mencitbetina yang hamil.Berdasarkan kejadian
abortus pada kelompok mencit yang diberi ekstrak
nanas muda rata-rata pada hari ke 5 dan ke 6
sedangkan pada kelompok mencit yang diberi ekstrak
nanas tua rata-rata pada hari ke 10 dan ke 11.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pemberian ekstrak nanas muda maupun ekstrak nanas tua dapat
menimbulkan kejadian abortus pada kehamilan muda.
Terdapat perbedaan kecepatan waktu abortus antara kelompok yang
diberikan ekstrak nanas muda dan nanas tua terhadap kejadian abortus.
Untuk mengurangi resiko Abortus maka harus menghindari konsumsi
nanas muda dan nanas tua pada ibu hamil pada kehamilan muda
(sebelum proses implantasi).
Diharapkan dikembangkan penelitian kualitatif yang mengeksplore
tentang factor social budaya yang mempengaruhi kebiasaan dan ke-
percayaan masyarakat mengkonsumsi buah nanas pada kehamilan
DAFTAR PUSTAKA


1. Manuaba et al. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC. 2007
2. Utomo B et al. Incidence and Social Psychological Aspects of Abortion in
Indonesia : A Community-Based Survey in 10 Major Cities and 6 Districts,
Year 2000. Jakarta: Center for Health Research University ofIndonesia. 2001
3. Muzzaman. Pengaruh Ekstrak NanasMuda terhadap Kontraksi Uterus.2009.
(Online).http://eprints.umm.ac.id/707/1/pengaruh_ekstrak_nanas_muda. pdf.
4. BPS, Badan Pusat Statistik, 2013 :http.www/bps.go.id /tab.
5. Santoso HB, Pengaruh kafein terhadap penampilan reproduksi dan
perkembangan skeleton Fetus Mencit ( Tesis ) Yogjakarta UGM, 2006
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai