Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN KE-4

SYARAT DAN ADAB


SEORANG MUFAFSSIR

HENDRISAB, MA
DEFINISI TAFSIR

BAHASA: Berasal Dari Al Fasru ( ( ‫ا لفرس‬


IAITU MENERANGKAN , MENYINGKAP, MENJELASKAN DAN MENUNJUKKAN
(AL KHOLIDY 1997:323)

Firman Allah Taala Dalam Surah Al Furqan Ayat 33

ً ‫َو َال يَأتون ََك ِب َمث ٍَل اّل ِجئ ٰن َك اِب حل َِِّق َوَأح َس َن تَف‬
‫سريا‬
‫ِإ‬
Ertinya:Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu
(membawa) sesuatu yang ganjil.Melainkan Kami
datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling
baik penjelasannya
ISTILAH

Tafsir adalah ilmu untuk memahami Al Quran,


Menerangkan makna-maknanya, menjelaskan hukum-
hakam yang terkandung di dalamnya & menghapuskan
segala bentuk kekaburan tentang ayat-ayatnya
(AL KHOLIDY 1997:323)
KEPENTINGAN MEMAHAMI TAFSIR AL QURAN

1. Memahami isi kandungan Al –Quran dengan


cara yang lebih tepat & sempurna
2. Mengelak dari memahami isi kandungan dengan
cara yang salah@ menyeleweng
dari maksud sebenar
3. Mampu mengeluarkan hukum hakam yang
terkandung di dalamnya
4. Membantu menyelesaikan masalah yang timbul
dalam setiap aspek kehidupan
ETIKA DALAM PENTAFSIRAN AL QURAN

TAFSIR AL
SYARAT QURAN

ADAB
SYARAT MUFASSIR:
BUKU MAHABIS FI ULUM ALQURAN,
MANNA AL QATTAN(1997)

AKIDAH YANG
LURUS

BEBAS DARI HAWA


BERGANTUNG DENGAN AL NAFSU
SUNNAH DALAM
MENTAFSIR AL QURAN

MEMULAKAN TAFSIR AL
QURAN DENGAN AL QURAN
ILMU BAHASA ARAB & CABANG-
CABANGNYA

MENTAFSIR AL QURAN
MENTAFSIR AL QURAN DENGAN DENGAN AQWAL (KATA-
AQWAL (KATA-KATA) TABI IN KATA) PARA SAHABAT

ILMU UTAMA YANG


KEFAHAMAN YANG BERKAITAN DENGAN
MENDALAM AL QURAN
15 ILMU YANG PERLU DIKUASAI OLEH MUFASSIR
JALALUDDIN AL SAYUTHY(2012)

ISYTIQAQ
BAHASA (KATA
NAHU SOROF Al ma’ani
ARAB TERBITA
N)

Al bayan Al badi’ USUL


qiraat usuluddin FIQH

Al Nasikh
Asbab Al Wal Ilmu
Fikh hadith
Nuzul Mansukhi mauhiban
URGENSI ILMU TAFSIR

1. Mengetahui maksud Al-Qur’an ( ma’na ) dan penjelasan


ayat-ayatnya, serta menyingkap maksud yang tersembunyi
serta hukum yang terkandung di dalamnya, untuk
mendapatkan maksud yang dikehendaki Allah SWT.
2. Perbaikan keimanan dan mengajarkan iman yang benar.
3. Mengajarkan akhlak yang mulia( Al-Qolam : 4 ),
Sesungguhnya engkau ya Muhamad memiliki kahlak yang
agung.
4. Penjelasan hukum-hukum.
5. Memperbaiki umat untuk bersatu dengan ukhuwah
islamiyah.
Lihat h. 64-65 ( Qawaid Tafsir ).

8
SYARAT-SYARAT MUFASSIR
1. Menguasai Ilmu Bahasa dengan segala
cabangnya ( Ilmu Nahwu, Sharf, serta Balaghah )
2. Menguasai Ilmu Ushuludin
3. Mengetahui Ilmu Ushul Fiqh,
4. Mengetahui Asbab Nuzul
5. Mengetahui Nasikh Dan Mansukh
6. Mengetahui Ilmu Qira’at
7. Mengetahui Ilmu Mauhibah.

9
SYARAT-SYARAT MUFASSIR
1. Ilmu Bahasa dengan segala cabangnya, karena Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa
Arab dan pemahaman tentangnya amat tergantung pada penguraian mufradat ( kosa
kata ), lafadz-lafadz dan pengertian-pengertian yang ditunjukan menurut letak kata-kata
dalam rangkaian kalimat. Makna suatu kata dalam bahasa arab itu berbeda-beda
disebabkan perbedaan I’rabnya. Maka atas dasar ini sangat diperlukan pengetahuan
tentang ilmu nahwu ( gramatika ) dan Sharf ( konyugasi ) dan dengan ilmu ini pula akan
diketahui bentuk-bentuk kata. Sebuah kata yang masih samar-samar maknanya akan
segera jelas dengan mengetahui kata dasar ( masydar ), dan bentuk-bentuk kata turunan (
musytaq ). Demikian juga pengetahuan tentang keistimewaan susunan kalimat dilihat
dari segi penunjukan kepada makna, dari segi perbedaan maksud sesuai dengan
kejelasan kemudian dari segi keindahan kalimat, yaitu dilihat dari tiga cabang ilmu
balaghah ( ma’ani, bayan dan badi’). Semuanya merupakan syarat penting yang harus
dimiliki seorang mufassir mengingat ia pun harus memperhatikan atau menyelami
kemukjijatan Al-Qur’an. Sedangkan kemukjijatan tersebut hanya dapat diketahui
dengan ilmu-ilmu tersebut.

10
2. IlmuUshuludin, yaitu ilmu kalam denganya mampu
seorang mufassir mengambil kesimpulan apa-apa yang
wajib dan yang mustahil bagi Allah SWT, apa-apa yang
boleh ( jaiz ) serta yang tidak boleh untuk memahami
ayat-ayat yang berhubungan dengan kenabian, hari
kebangkitan dan sebagainya dengan pemahaman yang
benar.

11
3. Ilmu Ushul Fiqh, yaitu dengan ilmu ini mengetahui cara
mengambil istinbath hukum dari ayat-ayat serta dalam
mengambil keputusan. Dan diketahui dengan ilmu ini,
yaitu mengenai ayat-ayat yang masih mujmal ( global ),
muthlaq ( netral ), muqayyad ( terikat ), serta mubin
( telah jelas ), atau amm ( umum ) dan khas ( khusus ),
atau untuk mengetahui bentuk perintah ( amr ) yang
bertujuan baik perintah wajib, mandub atau ibahah atau
sebaliknya untuk mengetahui bentuk larangan ( nahyun )
yang bertujuan sebuah larangan atau celaan ( karahah ).

12
LANJUTAN
4. Pengetahuan tentang pokok-pokok ilmu yang berkaitan dengan
ulumul-Qur’an, seperti ilmu Qira’at , karena dengan ini
diketahui bagaimana cara pengucapan ( lafadz-lafadz ) Qur’an
itu dapat memilih ma’na yang lebih kuat dalam berbagai macam
bacaan yang diperkenankan, ilmu tauhid dengan ini juga
diharapkan mufassir tidak menta’wilkan ayat-ayat berkenaan
hak Allah dan sifat-sifat-Nya secara melampaui batas hakNya,
dan ilmu Ushul, terutama ilmu ushul tafsir dengan mendalami
masalah-masalah ( kaidah-kaidah ) yang dapat menjelaskan
suatu makna dan meluruskan maksud-maksud al-Qur’an yang
dengan asbab-nuzul, nasikh-mansukh dan lain sebagainya.
5. IlmuMauhibah, yaitu suatu ilmu yang diberi oleh Allah
sebagai tanda ketaqwaan dan keikhlasan seseorang

13
ADAB MENTAFSIR AL-QURAN
MANNA AL QATTAN(1997)
NIAT
NIAT YANG
YANG BAIK
BAIK

AKHLAK
AKHLAK YANG
YANG BAIK
BAIK

PATUH
PATUH SURUHAN
SURUHAN AGAMA
AGAMA &
& BERAMAL
BERAMAL DENGANNYA
DENGANNYA

JUJUR
JUJUR &
& TELITI
TELITI DALAM
DALAM PENTAFSIRAN
PENTAFSIRAN

RENDAH
RENDAH HATI
HATI

BERJIWA
BERJIWA MULIA
MULIA

BERANI
BERANI DALAM
DALAM MENYAMPAIKAN
MENYAMPAIKAN KEBENARAN
KEBENARAN

BERPENAMPILAN
BERPENAMPILAN BAIK
BAIK

TENANG
TENANG &
& MANTAP
MANTAP DALAM
DALAM PENYAMPAIAN
PENYAMPAIAN

MENDAHULUKAN
MENDAHULUKAN YANG
YANG LEBIH
LEBIH UTAMA
UTAMA DARI
DARI DIRINYA
DIRINYA

PERSEDIAAN
PERSEDIAAN YANG
YANG RAPI
RAPI &
& PENYAMPAIAN
PENYAMPAIAN YANG
YANG SEMPURNA
SEMPURNA
5 PERKARA YANG PERLU DIJAUHI OLEH MUFASSIR
DIRSASAT FI ULUM QURAN
MANNA AL QATTAN(1997)

MELANGGAR MAKSUD YANG BERSUNGGUH DI


TELAH DITETAPKAN ALLAH
DISEBABKAN KEJAHILAN DALAM MENYATAKAN
MUFASSIR DALAM ILMU TAFSIR ITULAH YANG
BAHASA & SYARIAH@TIDAK
MEMPUNYAI ILMU YANG
DIMAKSUDKAN OLEH
DISYARATKAN BAGI MUFASSIR ALLAH S.W.T

MENTAFSIR DENGAN BERLEBIH-LEBIHAN


DALAM MENTAFSIR AYAT-
AKIDAH YANG BATIL
AYAT MUSTASYABIHAT,
& MAZHAB YG ILMU-ILMU GHAIB & ILMU
ROSAK HARI AKHIRAT
RUMUSAN
 Dalam berinteraksi dengan al quran,Setiap individu perlu
memahami apa yang terkandung di dalam ayat-ayat suci al
quran yang disampaikan oleh allah s.w.t kepada manusia
sekelian

 Setiap mufassir dalam mentafsir kitab suci al quran perlu


memiliki setiap syarat yang ditetapkan & melazimi setiap adab
& etika sebagai panduan agar tidak tersilap di dalam
pentafsiran kalam tuhan sekalian alam

Anda mungkin juga menyukai