Oleh:
Pokok Bahasan:
1.Introduksi Iskemia jantung adan Angina
2.Prevalensi, epidemiologi, dan Patofisiologi Iskemia jantung
3.Manajemen tritmen Isekmia dan angina
Multifaktor:
Iskemia:
Ateroma
O2
Trombus
Spasma arteria koronaria
Hipertensi
Hipertropi jantung
aliran darah ke
ISKEMIA JANTUNG
jantung
1 2 3 4
Hari setelah infarksi
Ketiga enzim ini tidak hanya berasal dari jantung ttp bisa berasal dari tapak (site) lain (organ lain),
oleh karena itu sangat diperlukan pengukuran isoenzim secara elktroforesis untuk mengidentifikasi
tapak asalnya enzim itu. Mis: CK-dari jantung (CK-MB) dapat dibedakan d enzim-dari otak (CK-MB)
dan enzim yang sama dari otot rangka adl CK-MM).
Tes yang lebih teliti dan invasif penting untuk menentukan fungsi jantung lebih akurat.
Kateter dapat diintrodus ke vena perifer sampai ke jantung dan paru-paru tekanan dan laju
aliran terukur pd ruang yang berbeda serta pembuluh jantung.
Radiopaqu dye digunakan untuk melihat gambaran sirkulasi darah koronaria, selain dpt
emnunjukkan apakah terjadi blokade aliran (Angiografi).
Radioisotop seperti technetium digunakan untuk melabel sel-sel darah dan plasma untuk
mempelajari perfusi jaringan miokardium identifikasi infarksi atau kawasan-kawasan otot
yang tidak berfungsi dengan baik.
Echocardiography-menggunakan ultrasound non-invasive dptdigunakan untuk menguji struktur
dan fungsi miokardium dan katup jantung (valve)
FARMASI KLINIS -TERAPI 20
Tritmen
Tujuan: memperkecil mortalitas dan morbidita,
Mortalitas lebih mudah diukur ketimbang morbiditas,
Beberapa pengukuran kualitas hidup telah digunakan
untuk menaksir hasil tritmen IJ, indikator kombinasi rasa
sakit, sesak napas, toleransi eksesais dan kemampuan
untuk melakukan aktivitas setiap hari secara normal-
durasi survive. Paling tidak tujuan pengobatan di sini
ialah untuk mencegah terjadinya infarksi miokardium
dan dihubungkan dengan mortalitas serta untuk
meningkatkan lamanya waktu bebas-rasa nyeri dengan
gaya hidup yang dapat diterima pasien.
FARMASI KLINIS -TERAPI 21
Mengubah Faktor Resiko
Tahapan pengobatan IJ sangat dibutuhkan untuk mengurangi faktor resiko (Tabel 5.1)
Pasien sangat perlu menyadari manfaat strategi rencana dalam hal gaya hidup dan hrs setuju
dengan rencana tsb untuk engubah kebiasaa yang memang sukar dilakukan setelah bertahun-
tahun merokok atau dengan makanan dengan diet tertentu. Perawat yang profesional hrs
sadar betul bahwa mencegah IJ sangat penting dan itu tidak dapat dilakukan secara cepat
(instant) atau spektukuler.
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, perlu konseling berulang-ulang (bp tahun) untuk bisa
memulai kebiasaan hidup sehat. Perlu persuasi agar pasien secara kontinyu menggunakan
obat pada hipertensi atau hiperlipidemia untuk mencegah bertambah parahnya IJ.
Masyarakat, pemerintah perlu mendorong dan mendukung upaya bersama untuk
mengurangi insiden IJ misalnya dengan mngubah gaya hidup buruk ke arah gaya hidup sehat.
Pembuktian: perokok pasif berada posisi berbahya; menghindari akibat buruk perokok psif
area khusus merokok dan diawasi secara ketat (oleh pemerintah/petugas khusus); kalau
hanya meminta kesadaran perokok sangat sulit.
Kampanye terus menurus ttg gaya hidup sehat (secara nsional), eksesais teratur
Setiap orang harus menentang semua bentuk-bentuk penyebab faktor resiko PIJ
Terapi trombolitik (aspirin) menguntugkan dalam unstable anina dan infarksi miokardium.
Keuntungan obat ini seimbang dgn efek buruknya pendarahan lamabung (rujuk inbitor COX
non selektif) ; keuntungan menurangi PIJ yang bermakna.
FARMASI KLINIS -TERAPI 22
Tabel 5.1: Efek intervensi resiko infarksi miokardium
Stable Angina
Treatment Options
A n g in a
T r e a t m e n t O p t io n s
M e d ic in e P e rc u ta n e o u s CABG
I n t e r v a t io n
angina.ppt
R e s t in g L V F u n c t io n
( C lin ic a l A s s e s s m e n t )
L V D y s fu n c t io n N o r m a l L V F u n c t io n
C o r o n a r y A r t e r io g r a p h y S t r e s s T e s t in g
H ig h R is k L o w R is k
C o r o n a r y A r t e r io g r a p h y M e d ic a l T h e r a p y
S t a b le R e c u r r e n t A n g in a
M e d ic a l T h e r a p y C o r o n a r y A r t e r io g r a p h y
Tritmen Angina
• Terutama diutujukanangina varianz;
• Angina stabil dapat ditangani oleh GP (general public ?) atau disuatu
klinik sebagai outpatient.
• Angina unstable diobati di rumah sakit untuk memudahkan
penyembuhan dengan cepat dan tepat sesuai dengan tritmen yang
diperlukan.
• Aspirin: sbg profilaksi infarksi (dosis 150-300 mg/hari) menuntungkan
pada penderita angina unstable (dan infarksi miokardium); juga sering
digunakan pada angina stabil meskipun kurang data dapat mengurangi
berat dan frekuensi serangan angina.
• Mengubah gaya hidup untuk mengurangi tuntutan jantung akan
oksigen sangat bermanfaat dalam keadaan angina stabil tetapi mestilah
istirahat total bagi yang menderita angina unstable di samping
diperlukan investigasi yang lebih invasif seperti angiografi koroner,
sebaiknya dilakukan satu kali setelah satu episode serangan akut.
GTN: IV, trnsd Cepat, 30’ Selam infusi Toleransi jika terus digunakan
pelepasan slm
24 jam
Tab & kapsul SR’ Lambat 8-12 jam Tdk aktif jk mengembang
Tab subling. Cepat (1-4’) < dari 30’ Kurang aktif jika mulit kering
Spray Cepat (1-4’)’ <30’
Tab. bukal Cepat (1-4’) 4-8 jam Mendekatai onset tab. Sublingual
Isosorbid dinitrat
Tablet SR
IV` Serupa GTN
Sublingual Lbh lambat dr Seperti GTN
Tab. Kunyah GTN 2-4 jam Nyeri kepala < dr tab.sublingual
Tab. oral 2-5’ 4-8 jam
30-40’
Isosorbid dintrat
Oral tablet 30-40’ 6-12 jam
Tab SR/Kapsul lambat 12-24 jam Bbp nama dangagng mengklem
periode bebas nitrat jk diberi 1 x 1 h
FARMASI KLINIS -TERAPI 64
Perbandingan nitrat, BB, CaCB
• Plasebo 13,2%
• Aspirin 10.7%
• Streptokinase 10,4%
• Aspirin+streptokionase 8,9%
Unstable Angina
• platelet-fibrin thrombus associated with ruptured plaque
• treatment based on antithrombotics and urgent percutaneous
revascularization.
No anginal symptoms
A
Demand = O2
C consumption due to
cardiac work
Angina
FARMASI KLINIS -TERAPI 76