Anda di halaman 1dari 41

Air dan Mineral

Air bagian vital dari kehidupan


Manusia membutuhkan air untuk hidup sehat dan
aktif.
Manusia hanya mampu bertahan hidup sekitar satu
minggu jika tanpa air minum.
Di dalam tubuh manusia terdapat 55-75% air
Terbesar pada bayi 75%, paling sedikit pada manula.
Komposisi tubuh
Zat padat (35 – 40%)
Protein (18%)
Lemak (15%)
Mineral (7%)
Air
Laki-laki 55%-65%)
Wanita (50% -55%)
Pertukaran air tubuh (turnover) pada orang dewasa antara
3.2 L (aktifitas ringan) dan 4.5 L (aktif). Pada wanita
dewasa lebih rendah 0.5-1.0 L lebih rendah dibandingkan
pria.
Air
Komponen kimia utama organisme hidup
Terdiri dari 2 ruangan utama : intra dan ekstra sel
55 – 60% dari BB orang dws atau 70% LBM
Kandungan air tgt jumlah jaringan otot dan lemak
Fungsi Air
Berperan dalam reaksi biokimia
Pelarut ion dan molekul
Media transpor untuk proses intra sel maupun ekstra sel
Sebagai pelicin (lubricant)
Katalisator
Fasilitator pertumbuhan
Pengaturan suhu
Media untuk eliminasi toksin, produk sisa metabolisme,
Keseimbangan air
Pada orang sehat normal, volume air tubuh total lebih
kurang tetap
Fluktuasi kurang dari 1% BB / hari
Keseimbangan ini tetap dipertahankan
Ketidakseimbangan bisa terjadi pada keadaan
dehidrasi dan intoksikasi air
Kondisi keseimbangan cairan dalam tubuh yang
negatif, atau rehidrasi, akan muncul saat cairan dalam
tubuh menurun 2-6%.
Komposisi cairan tubuh
Cairan tubuh tdd intra sel dan ekstra sel
40% berada intra sel dan 20% ekstra sel
Cairan ekstra sel tdd 5% cairan intravaskuler dan 15%
cairan interstitial
Ion Na dan Cl- merupakan ion utama pada ekstra sel
dan ion Kalium pada intra sel
Perbedaan kompartemen dalam cairan sel disebabkan
adanya barier yang memisahkan seperti membran sel
dan dinding vaskuler
Dalam keadaan normal terjadi keseimbangan susunan
dan volume cairan antar kompartemen
Perpindahan substansi antar kompartemen dapat
terjadi secara aktif atau pasif.
Regulasi : rasa haus di hipotalamus dan konsentrasi
urin mll ADH dan hipofise
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>250
mOsmol) akan merangsang osmoreseptor di
hipotalamus --- sintesis vasopresin --- dilepaskan oleh
hipofise posterior masuk ke dalam darah --- duktus
koligen --- pembentukan aquaporin --- reabsorpsi
cairan ke vasa rekta
Sinyal juga dikirim ke pusat haus di hipotalamus
SIKLUS PENGATURAN AIR
Volume darah turun,
osmolalitas serum naik

Produksi ADH dalam TD arterial turun ADH dilepaskan ke dlm


neurohipofisis darah dr tempat
Perfusi ginjal turun penyimpanan dlm
pituitari posterior naik

H2O & Na Pelepasan renin naik


disaring oleh
ginjal naik
Angiotensin I & II
Reabsorpsi
naik
H2O ginjal
naik
Aldosteron naik
Volume darah naik,
osmolalitas serum Ekskresi Na &H2O
Ekskresi
turun urin
Vol H2O&Na yg bersirkulasi naik
Kehilangan air
Mll kulit, paru-paru, saluran cerna dan urin
Jumlah kehilangan obligatorik ini secara bermakna
bervariasi tergantung pada :
Iklim
Aktivitas
Tingkat kesehatan
Dan makanan
Pemasukan Air
Minum + 1200 -1500 mL/hr
Bahan makanan
Hasil oksidasi
Cairan masuk
dapat melalui makan dan minum, yang normalnya
menambah cairan tubuh sekitar 2100 ml/hari, serta
dari sintesis di tubuh yang menambah sekitar 200
ml/hari. Kedua hal ini memberikan asupan harian
total kira-kira 2300 ml/hari
Cairan keluar
Insensible water loss (IWL ) : Melalui kulit atau
traktus respiratorius sekitar 8-12 cc/kg/hari. Angka ini
meningkat 10% setiap ↑ suhu tubuh 1o C diatas 37,2o
C.
Sensible water loss (SWL) : melalui urin (±1200 ml),
feses (±150 ml), keringat ( tidak berkontribusi
signifikan dalam kehilangan air harian kecuali berada
di tempat yang kering, tandus, atau sangat panas.)
Pengeluaran
Urin : 1 – 2 L/hr
Kulit : 450 – 700 mL/hr
Paru-paru : 300 – 400 mL/hr
Faeses : 150 – 200 mL/hr
Prosentase cairan tubuh thd BB
Cairan Laki-laki Wanita Anak-anak
Jml cairan seluruhnya 60 54 75
1 Intra seluler 40 36 48
2. Ekstra seluler 20 18 27
a. Intra vaskuler 5 4 5
b. Interstitiel 15 14 22
KEBUTUHAN AIR
UMUR MAKANAN AIR TOTAL
0-6 BULAN 0 600 600

7-12 BULAN 200 600 800

1 – 3 TAHUN 400 900 1300

4- 8 TAHUN 500 1200 1700


Kebutuhan air
Kelompok Umur
BALITA 1000 ml (+ 50 ml / kg untuk setiap kg
BB : (10-20 kg) pertambahan di atas 10 kg)

1500 ml (+ 20 ml / kg untuk setiap kg


BB : > 20 kg
pertambahan di atas 20 kg)
Dewasa ( >18 tahun) 40-60 ml / kg BB
Manula ( ≥ 65 tahun) 1500 ml
cairan maintenance (rumatan)

Berat Badan Jumlah cairan

 0-10 kg pertama 4 ml/kg/jam

 10-20 kg berikutnya Tambahkan 2 ml/kg/jam

 Untuk setiap kg di atas 20 kg Tambahkan 1 ml/kg/jam


WHO (2005)

• Review WHO bersama ILSI menunjukkan kebutuhan air


untuk hidrasi pada kelompok dewasa adalah 2.9 L/hari
bagi laki-laki dan 2.2 L/hari bagi wanita pada kondisi
normal. Namun untuk buruh yang bekerja pada suhu
tinggi berturut-turut sebesar 4.5 L/hari baik untuk laki-
laki dan wanita.
• Panduan umum kebutuhan air minum 2 L/hari, tetapi
kebutuhan akan meningkat saat fisik kerja berat dan suhu
udara tinggi. Keringat dapat mencapai 3-4 L/jam yang
bervariasi tergantung pada intensitas kerja, suhu, udara,
kelembaban, kondisi awan dan baju yang dikenakan.
• Militer US menetapkan batasan konsumsi air minum
untuk tidak melebihi 1.03 L/jam atau 11.35 L/hari.
Keseimbangan air: Guyton AC. 1996
Asupan 1400 Minuman
700 Makanan
200 Oksidasi seluler
2300 Total
Pengaturan suhu normal 1400 Urin
100 Feses
100 Kulit (perspirasi)
350 Kulit (tidak kentara)
350 Pernafasan tidak kentara)
2300 Total
Pengaturan suhu panas 1200 Urin
100 Feses
1400 Kulit (perspirasi)
350 Kulit (tidak kentara)
250 Pernafasan (tidak kentara)
3300 Total
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Yang menentukan tonus sel
Albumin
Na (Kons Na = 135 – 145 mg%)
PH rata-rata darah : 7.4, darah arteri 7.45 dan vena
7.35
Apabila terjadi keadaan yang menimbulkan
penurunan atau peningkatan PH maka akan terjadi
gangguan keseimbanagan
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Water turn over :
External fluid exchange
Internal fluid exchange
Difusi
Adalah perpindahan Ion atau molekul yang terlarut
dari konsentrasi tinggi ke rendah sehingga konsentrasi
substansi tsb merata.
Faktor yang dapat mempengaruhi laju difusi antara
lain (Fick’s law of diffusion) :
Perbedaan konsentrasi substansi
Permiabilitas
Luas permukaan difusi
BM substansi dan jarak yang ditempuh
Filtrasi
Perpindahan substansi antara dua ruang yang dibatasi
oleh membran
Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar
perbedaan tekanan, luas permukaan membran dan
permiabilitas membran
Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut
hidrostatik
Osmosis
Adalah besarnya difusi cairan dari tempat yang
konsentrasi airnya tinggi ke tempat yang konsentrasi
airnya rendah
Transpor aktif
Perpindahan substansi antar kompartemen dengan
bantuan energi
Transpor aktif ini biasanya diperlukan untuk
mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara
pasif
elektrolit
Natrium adalah ion utama ekstra sel u/ menentukan
aktivitas osmotik cairan ekstra sel
Ion Kalium dalam sel
Pengaturan Natrium (Na)

Ion natrium terlibat dalam mempertahankan


keseimbangan air, transmisi impuls saraf, dan kontraksi
otot. Nilai laboratorium normal untuk natrium serum
adalah 135 sampai 145 mEq/L.

Natrium diatur oleh asupan garam, aldosteron, dan


keluaran urin. Sumber utama natrium adalah garam dapur,
daging olahan, makanan ringan, dan makanan kaleng.

Individu yang memiliki fungsi renal yang normal, dapat


meningkatkan ekskresi natrium
Hiponatremia
Penyebab :
 Pemberian deuritik yang lama
 Sekresi gastrointestinal yang abnormal (diare, muntah) tanpa cairan
pengganti
 Minum yang berlebihan
 Pemberian cairan bebas natrium dalam jumlah yang berlebihan secara
parenteral
 Penyakit ginjal
 Insufisiensi adrenal
 Pengeluaran keringat meningkat
 Asidosis metabolik
 Gangguan pompa natrium-kalium disertai penurunan kalium sel dan
natrium serum
Hipernatremia
Penyebab :
 Diare
 Nafas cepat
 Penurunan masukan cairan karena koma lama
 Pemberian cairan intravena yang berlebihan yang

mengandung kadar natrium tinggi


 Dialisa peritoneal yang menggunakan cairan glukosa

hipertonik.
 Sekresi aldosteron yang berlebihan
Pengaturan Kalium (K)
Kalium merupakan kation intrasel utama, yang
mengatur eksitabilitas (rangsangan)
neuromuskuler dan kontraksi otot.
Sumber kalium terdapat pada gandum utuh,
daging, polong-polongan, buah-buahan, dan
sayur-mayur.
Kalium dibutuhkan untuk pembentukan
glikogen, sintesis protein, dan upaya
memperbaiki asam-basa.
Nilai laboratorium normal kalium serum adalah
3,5 sampai 5,3 mEq/L.
Kalium membantu pengaturan keseimbangan
asam-basa karena ion kalium dapat ditukar
dengan ion hydrogen.
Kalium terutama diatur oleh ginjal. Suatu kondisi
yang menurunkan luaran urine akan menurunkan
ekskresi kalium.
Seiring dengan peningkatan sekresi aldosteron,
kalium yang diekskresikan melalui urine akan
lebih banyak sehingga kadar kalium serum
menurun.
Mekanisme pengaturan lain adalah dengan
pertukaran ion kalium dengan ion natrium di
tubulus ginjal. Apabila natrium dipertahankan,
kalium akan diekskresi.
Hiperkalemia
Penyebab :
 Penyakit ginjal
 Luka bakar
 Pemberian kalium yang berlebihan
 Asidosis metabolik
 Trauma jaringan massif (kalium dikeluarkan langsung dari
sel)
 Pemberian deuretik hemat kalium
 Dehidrasi hipertonik
 Insufisiensi adrenal
Hipokalemia
Penyebab :
 Kehilangan cairan gastro intestinal (diare, muntah)
 Pemberian deuritik.
 Penggunaan cairan intravena yang tidak mengandung kalium

secara berlebihan
 Penggunaan steroid berlebihan
 Alkalosis metabolik
 Sindarom Cushing atau tumor yang dapat memproduksi hormon

adrenal
 Poliuria
 Pengeluaran keringat berlebihan
Pedoman konsumsi air
• Salah satu isi dari 13 Pesan Umum Gizi Seimbang
adalah "Minumlah air dalam jumlah yang cukup dan
aman" (Departemen Kesehatan, 1995).
• Dalam pedoman tersebut, orang dewasa Indonesia
disarankan untuk mengkonsumsi minimal 2 liter atau 8
gelas air minum setiap hari dalam kondisi lingkungan
normal untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh serta
menjaga kesehatan.
• Walaupun pedoman tersebut telah dirumuskan sejak
tahun 1995, pada kenyataannya masih belum populer di
masyarakat
Sistem Buffer tubuh
Buffer bikarbonat
Protein
Haemoglobin
Fosfat
Ketidakseimbangan As-Bs
Asidosis metabolik
Asidosis respiratorik
Alkalosis metabolik
Alkalosis respiratorik
Sumber ion H
Dari pembentukan asam bikarbonat
Katabolisme zat organik
Disosiasi asam organik pada metabolisme intermedia
Gangguan keseimbangan ion H
Tubuh mengaktifkan sistem buffer kimia
Kontrol lewat sistem pernafasan
Kontrol lewat sistem ginjal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai