Apa itu pertanian organik? Ada banyak dasar pemikiran yang memotivasi seorang petani mempraktekkan pertanian organik. Praktek yang paling ekstrim bahkan sangat meminimalkan intervensi manusia. Petani hanya bertugas sebagai penebar benih dan pemetik hasil saja. Ada juga yang sangat longgar, masih mentoleransi penggunaan bahan-bahan kimia sintetis tertentu apabila diperlukan.
Konsep awal pertanian organik yang ideal adalah
menggunakan seluruh input yang berasal dari dalam pertanian organik itu sendiri, dan dijaga hanya minimal sekali input dari luar atau sangat dibatasi. (FG Winarno 2002) SEJARAH PERTANIAN ORGANIK Nenek moyang kita menggunakan sisa-sisa makanan mereka yang berupa sayur-sayuran, tulang, ikan dan segala sesuatu yang merupakan sisa makanan mereka. Mereka menimbun hal-hal tersebut di dalam tanah yang nantinya tempat itu mereka gunakan tempat itu untuk bercocok tanam. Pada asal mulanya mereka tanpa sengaja melakukan ini, akan tetapi mereka mengamati dengan mereka melakukan hal tersebut, tanaman yang mereka tanam menjadi lebih subur. Oleh karena itu mereka terus melakukan hal tersebut dengan maksud tanaman yang mereka dapat lebih subur. Itu asal mulanya pemupukan organik, dari fakta-fakta tersebut kita dapat menyimpulkan dengan bahan-bahan organik bahwa tanaman dapat menjadi lebih subur. Sir Albert Howard, seorang ahli botani asal Inggris, yang mengagas pertanian organik secara lebih sistemastis. Bukunya yang terbit pada tahun 1940, berjudul “ An Agricultural Testament”, telah menginspirasi gerakan pertanian organik diberbagai belahan bumi. Atas alasan itu, dia disebut-sebut sebagai bapak pertanian organik.
Di Indonesia pertanian organik mulai populer di era 80-
an. Dimana gerakan revolusi hijau yang digagas pemerintah pada akhir tahun 70-an mulai menunjukkan dampak negatifnya. Penggunaan pupuk dan obat- obatan kimia dituduh sebagai pemicu kerusakan lingkungan pertanian dan kesehatan manusia. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 64/Permentan/OT.140/5/2013 TENTANG SISTEM PERTANIAN ORGANIK
Sistem Pertanian Organik adalah sistem manajemen
produksi yang holistik untuk meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. Pertanian organik menekankan penerapan praktek-praktek manajemen yang lebih mengutamakan penggunaan input dari limbah kegiatan budidaya di lahan, dengan mempertimbangkan daya adaptasi terhadap keadaan/kondisi setempat. Jika memungkinkan hal tersebut dapat dicapai dengan penggunaan budaya, metoda biologi dan mekanik, yang tidak menggunakan bahan sintesis untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam sistem. Pertanian merupakan salah satu kegiatan paling mendasar bagi manusia, karena semua orang perlu makan setiap hari. Nilai – nilai sejarah, budaya dan komunitas menyatu dalam pertanian. Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam pertanian dengan pengertian luas, termasuk bagaimana manusia memelihara tanah, air, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan, mempersiapkan dan menyalurkan pangan dan produk lainnya. Prinsip – prinsip tersebut menyangkut bagaimana manusia berhubungan dengan lingkungan hidup, berhubungan satu sama lain dan menentukan warisan untuk generasi mendatang. Pertanian organik adalah sistem budi daya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan. Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Pertanian organik juga harus didasarkan pada siklus dan sistem ekologi kehidupan. Pertanian organik juga harus memperhatikan keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan. Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang berhati-hati dan bertanggungjawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia baik pada masa kini maupun pada masa depan. Hutan Lindung (Kawasan Inti TNGL)
Komoditi Tanaman Tahunan Multistrata
Komoditi Tanaman Semusim
Kolam Air Deras
Contoh rumah kaca yang digunakan untuk pertanian organik di Sungai Valas Perak Malaysia . Rumah kaca di dataran tinggi seperti di Sungai Valas ini sangat mendukung untuk Pertanian Organik karena lingkungannya dapat di control. Gambar pestisida organik dan pembibitan di plat plastik Meskipun di Rumah Kaca serangan hama dan penyakit tidak serta merta dapat diatasi, terlihat banyakknya tanaman yang dicabut dan kosongnya areal bedengan. Sebelah kiri terlihat daun juga banyak yang berlubang. Ini membuktikan bahwa taaman Organik memiliki tantangan berat pemasarannya terutama bagi konsumen yang tidak paham sayuran organik Menjelang panen gundulnya bedengan dari tanaman budidaya terlihat jelas pada gambar Pertanian organic dengan media yang sesuai di rumahkaca, juga dapat menghasilkan produksi yang layak seperti gambar buah Paprika berikut Penanaman sayur Organik pada lahan bertingkat juga dapat dilakukan sehingga tetap mengikuti kaidah konservasi, sambal menanam rumput pada lahan miringnya. Pada kondisi ini pupuk organic dalam jumlah banyak sangat menopang pertumbuhan tanaman SISTEM PERTANIAN ORGANIK DI INDONESIA I. PERLADANGAN BERPINDAH (EXTENSIVE SHIFTING CULTIVATION ) II. PERTANIAN INTENSIF MEMENUHI KEBUTUHAN SENDIRI (INTENSIVE SUBSISTANCE AGRICULTURE ) III. PERTANIAN KOMERSIAL (COMMERCIAL AGRICULTURE ) I. Perladangan Berpindah (Extensive Shifting Cultivation)
Pertanian ekstensif dgn
merambah hutan. Sistem rotasi pada lahan kering berlereng. Pertanian primitif (tebang, tebas, bakar & tanam). Komoditas terbatas. Tanpa input pertanian. Tkt. erosi tinggi menimbulkan lahan kritis. II. Pertanian Intensif Memenuhi Kebutuhan Sendiri (Intensive Subsistance Agriculture) Pertanian dilakukan secara intensif pd lahan basah atau kering. Pertanian secara intensif (monokultur atau tumpangsari). Menggunakan input pertanian. Komoditas umumnya terdapat di pasaran. Tingkat erosi relatif tergantung pengelolaannya. III. Pertanian Komersial (Commercial Agriculture) Pertanian dilakukan sangat intensif pd lahan kering dgn areal luas. Pengelolaan secara modern dgn input pertanian tinggi. Pertanian komersial dgn komoditas bernilai ekonomi tinggi. Sistem pertanian berkelanjutan dgn tingkat erosi rendah.