DI SUSUN OLEH :
•A. MAMDUH .SUDRAJAT
•JARIYATUNNISA
•SITI FATONAH
PENGERTIAN
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan
melalui rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada
suhu tubuh
Bentuk-bentuk suppositoria
Suppositoria vagina
Suppositoria vagina lebih bervariasi dalam bentuk dan biasanya globular oval dan
bentuk kerucut dimodifikasi. Digambarkan dengan bobot sekitar 5 gr, tetapi
kebanyakan suppositoria vagina komersil menunjukkan berbagai bobot antara 3 dan
4 gram
Suppositoria Vagina dimaksudkan disisipkan untuk efek lokal dan umumnya sebagai
kontrasepsi , antiseptik dalam kebersihan kewanitaan dan sebagai bahan spesifik
untuk menghadapi invasi patogen.
Suppositoria Uretra
Suppositoria uretra yang disebut inserts adalah bentuk yang paling sering digunakan
ini adalah batang silinder , berdiameter 3-6 mm, fleksibel cukup untuk dimasukkan.
Untuk uretra pria panjangnya 100-150 mm dan untuk wanita 60-75 mm.
Suppositoria Uretra banyak digunakan sebagai antibakteri dan sebagai sediaan
anastetik lokal untuk pemeriksaan uretra. Pelabelan dan pengemasan suppositoria
pada temperatur kamar tetapi menempatkan suppositoria dalam kulkas untuk
memastikan waktu yang cukup untuk penyisipan ini harus selalu dibasahkan.
Suppositoria rectal
Suppositoria rektal biasanya panjangnya sekitar 32 mm (1½ inchi), bentuk silinder
dan salah satu atau keduanya runcing. Beberapa suppositoria mempunyai bentuk
seperti peluru, torpedo atau jari kecil
Suppositoria rektal dimaksudkan untuk efek lokal banyak digunakan untuk
membesarkan dari sakit pada konstipasi, radiasi, gatal, dan agen inflamasi dengan
hemoroid atau dengan kondisi anorektal lainnya
Cara Pembuatan Suppositoria
Cetakan di Beri Pelumas
Basis di Lebur Basis + Zat Aktif
(parafin liquid)
Di Cetak Dinginkan
Metode Pembuatan Supositoria
Dengan tangan
Dengan tangan yaitu dengan cara menggulung basis suppositoria yang telah dicampur
homogen danmengandung zat aktif, menjadi bentuk yang dikehendaki.
Dengan mencetak
Tuang Pertama-tama bahan basis dilelehkan, sebaiknya diatas penangas air atau
penangas uap untuk menghindari pemanasan setempat yang berlebihan, kemudian
bahan-bahan aktifdiemulsikan atau disuspensikan kedalamnya. Akhirnya massa dituang
kedalam cetakan logam yang telah didinginkan, yang umumnya dilapisi krom atau nikel.
Pengemasan Suppositoria
1. Suppositoria gliserin dan suppositoria gelatin gliserin umumnya dikemas dalam
wadahgelas ditutup rapat supaya mencegah perubahan kelembapan dalam isi
suppositoria.
2. Suppositoria yang diolah dengan basis oleum cacao biasanya dibungkus terpisah-
pisah ataudipisahkan satu sama lainnya pada celah-celah dalam kotak untuk
mencegah terjadinyahubungan antar suppositoria tersebut dan mencegah perekatan
3. Suppositoria dengan kandunganobat yang sedikit pekat biasanya dibungkus satu per
satu dalam bahan tidak tembus cahayaseperti lembaran metal ( alufoil ).
Evaluasi Suppositoria
1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah bahan aktif dapat
tercampurrata dengan bahan dasar suppositoria atau tidak, jika tidak dapat
tercampur maka akanmempengaruhi proses absorbsi dalam tubuh.
2. Kesegaman Bentuk
Bentuk suppositoria juga perlu diperhatikan karena jika dari bentuknya tidak
sepertisediaan suppositoria pada umunya, maka seseorang yang tidak tahu akan
mengira bahwasediaan tersebut bukanlah obat.
3. Uji Waktu Hancur
Uji waktu hancur ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama sediaan tersebut
dapathancur dalam tubuh.
Uji ini dilakukan sebagai simulasi untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan
sediaansupositoria yang dibuat melebur dalam tubuh.
6. Kerapuhan
Keuntungan Suppositoria
Keuntungan penggunaan suppositoria dibanding penggunaan obat per oral adalah;
o Dapat menghindari terjadinya iritasi obat pada lambung
o Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan.
o Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah dan berakibat obat dapat memberi
efek lebih cepat daripada penggunaan obat peroral.Baik, bagi pasien yang mudah
muntah atau tidak sadar.
o Menghindari pengrusakan dalam sirkulasi portal.
o Digunakan pada pasien yang tidak dapat menelan.
o Cara yang efektif untuk yang suka muntah.
Kelemahan
o Tidak nyaman digunakan
o Absorbsi obat sering kali tak teratur atau sulit diramalkan
o Daerah absorpsinya lebih kecil.
o Absorpsi hanya melalui difusi pasif.
o Pemakaian kurang praktis.
o Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang rusak oleh pH di rectum.
Semoga Bermanfaat
Sekian dan Terimakasih