Anda di halaman 1dari 28

PERSPEKTIF KEPERAWATAN

ANAK

Anita Apriliawati, Ns., Sp. Kep.An


Departemen Keperawatan Anak
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
PENDAHULUAN

 Tujuan utama keperawatan anak: optimal tumbuh kembang


 Pencapaian tertinggi dapat dicapai disetiap aspek tumbuh
kembang
 Pencapaian tergantung kondisi kesehatan dan tahapan tumbang
 Sangat individual bagi tiap-tiap anak
 Keluarga mampu meningkatkan kekuatan, kemampuan, dan
tindakan sendiri
PARADIGMA KEPERAWATAN

 Manusia
 Sehat
 Keperawatan
 Lingkungan
 Manusia : klien (anak dan keluarga)

 Lingkungan:
 Eksternal: nutrisi, orangtua, saudara kandung, sanak saudara, disiplin, sekolah,
kelompok, penerimaan sosial, identitas rasial, agama, kultur, yan-kes, bermain

 Internal: genetik, jenis kelamin, emosi, predisposisi atau resistensi terhadap penyakit

 Sehat:
 suatu kondisi dari sejahtera tinggi sampai sakit berat atau mati muda
 Untuk mencapai optimal anak perlu asah, asih dan asuh
 Keperawatan

Peran perawat dalam melakukan tiga tingkat pencegahan


Pencegahan Primer
 Promosi Kesehatan
 Pencegahan Penyakit
 Pencegahan kecelakaan

Penyuluhan, Bimbingan Antisipasi


Pencegahan Sekunder
 saat anak sakit, agar tidak terjadi komplikasi perawat memberikan askep
langsung

Pencegahan Tersier
 agar anak tetap bisa berfungsi dalam ketidakmampuan

 Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak perawat mengemban


berbagai peran mulai dari pembina hubungan terapeutik sampai
dengan peneliti
PARADIGMA KEPERAWATAN
ANAK
 Anak: manusia utuh, unik, tergantung pada orang dewasa
sekitarnya  sesuai tahapan tumbang
BUKAN dewasa kecil, harta/ kekayaan orangtua
INGAT anak merupakan masa depan bangsa
TUMBUH KEMBANG

 Tahapan Tumbuh-kembang
 Prenatal (embrionik: 2-8 minggu); janin (8-40
miggu/ lahir)
 Bayi (neonatal: 0-28 hari); (bayi: 1-12 bulan)
 Kanak-kanak awal (todler: 1-3 tahun); (pra sekolah:
3-5/6 tahun)
 Kanak-kanak akhir (prepubertas: 10-13 tahun);
(remaja: 13-18 tahun)
 Setiap tahap merupakan periode kritis/ peka untuk aspek tumbuh kembang
tertentu

 Setiap tahap perlu stimulasi (asah), perhatian, dan kasih sayang (asih) serta
pemeliharaan (asuh) yang spesifik
PERAWATAN BERFOKUS KELUARGA
(FCC)
 Keluarga memegang peranan penting dalam pemiliharaan dan meningkatkan
kesehatan anak

 Keluarga basis masyarakat

 Keluarga konstanta dalam kehidupan anak

 Keluarga perlu didukung, diberdayakan dalam perannya sebagai pengasuh


utama dan pembuat keputusan

 Masing-masing keluarga mempunyai perbedaan struktur, latar belakang,


tujuan, cita-cita, strategi, kebutuhan pelayanan informasi
FCC: MEMBERDAYAKAN

 Menciptakan kesempatan dan cara bagi semua anggota keluarga


untuk menampilkan kemampuan dan keterampilan yang ada dan
untuk mendapatkan kemampuan serta keterampilan baru yang
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan anak
FCC MEMPERKOKOH:
 Interaksi perawat dan keluarga sedemikian rupa sehingga keluarga
mempertahankan atau mendapatkan perasaan mampu mengontrol kehidupan dan
aspek perubahan yang positif sebagai dampak dari perilaku bantuan

Keluarga mampu meningkatkan kekuatan, kemampuan, dan tindakan sendiri


 Interaksi perawat dan keluarga menigkatkan: kekuatan, kemampuan, tindakan
sendiri

Karena keluarga adalah mitra (sejajar)  biarkan orangtua/ keluarga memutuskan


apa yang berguna bagi dirinya dan keluarganya
BERMAIN
 Merupakan bagian dari intervensi keperawatan, karena bermain dipandang
sebagai pendekatan yang paling sesuai kepada anak untuk setiap tindakan
keperawatan yang dapat memenuhi kebutuhan anak
Bermain

Arti bermain bagi anak:


 Cara untuk melepaskan ketegangan dan stress
 Memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dan
berkembang
 Anak bisa menguji situasi yang menakutkan dan mencari peran
dan posisi yang tidak bisa dilakukan pada alam nyata
 Anak lebih mengungkapkan dirinya dalam bermain
Atraumatic Care /Asuhan Terapeutic

 Penyediaan asuhan therapeutic dalam lingkungan, oleh personel,


dan melalui penggunaan intervensi yang menghapuskan atau
meminimalkan distress psikologis dan fisik yang dialami anak
dan keluarga dalam system pelayanan kesehatan

 Meliputi pencegahan, diagnosis, penanganan, atau penyembuhan


kondisi akut dan kronis

 Peduli akan siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana?


Sesuai prosedur dilakukan pada anak
Prinsip utama atraumatic care

 Mencegah/meminimalkan perpisahan
 Meningkatkan perasaan kendali diri.
 Mencegah/meminimalisir cedera tubuh
Promosi Kesehatan

 Tren pelayanan kesehatan  ke arah pencegahan penyakit dan


pemeliharaan kesehatan
 Bukan pada perawatan penyakit atau ketidakmampuan
 Sebagai acuan dalam keperawatan anak
Fokus Keperawatan Anak
 Pengkajian menyeluruh
 Merumuskan masalah
 nutirisi
 Perkembangan
 imunisasi
 Sosialisasi
 Keamanan
 disiplin/pendidikan
 perawatan gigi
 Menentukan tindakan (intervensi langsung atau merujuk)
 Pendekatan (pendidikan, bimbingan antisipasi)
Pembela Keluarga

 Bersama keluarga, perawat:


 mengidentifikasi tujuan dan kebutuhannya
 merencanakan intervensi terbaik

 Membantu keluarga dan anak membuat pilihan


setelah mendapat informasi
Pembela Keluarga

 Memastikan keluarga:
 mengetahui semua pelayanan kesehatan yang ada
 cukup mendapat informasi tentang prosedur dan pengobatan
 berperan serta dalam perawatan anak

 Perawat terpicu untuk mengubah atau mendukung praktek perawatan kesehatan


yang ada
 Perawat memastikan bahwa setiap anak mendapat perawatan yang optimal

Perawat perlu bekerjasama dengan semua pemberi pelayanan, terlibat dalam:


pendidikan, perubahan politik/UU, rehabilitasi, administrasi, teknik dan
arsitektur
Pendidikan Kesehatan
 Terkait peran pembela dan pencegahan
 Merupakan tujuan langsung perawat (dalam kelas parenting)
 Merupakan tujuan tidak langsung:
 membantu orang tua & anak memahami diagnosis & pengobatan
 Memacu anak bertanya tentang tubuh
 merujuk keluarga pada profesi kesehatan terkait
 membekali klien dg literatur sesuai
Peran Pemulih
 Aspek penting: pengkajian dan evaluasi dari status fisik anak secara
berkesinambungan:
 mampu membedakan penemuan normal dari yang menyimpang
 mempunyai dasar yg cukup tentang pengkajian fisik, patofisiologi, dan rasional
keilmuan memahami konsep tumbang anak
Koordinasi/ Kolaborasi
 Menyadari bahwa bekerja sendiri tidak bisa memberikan yg terbaik bagi klien:
 konsep perawatan holistik hanya bisa dicapai melalui pendekatan interdisiplin
terpadu
 mengenal keterbatasan individual pada perawatan anak

 Kolaborasi selain dengan tim kesehatan lain juga dengan keluarga, yaitu
mengikutsertakan keluarga dalam rencana perawatannya
Pembuatan Keputusan Etik
 Konflik nilai moral:
 hak klien untuk menentukan nasib sendiri (autonomy)
 kewajiban untuk meminimalkan atau mencegah bahaya (nonmaleficience)
 kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan klien (beneficience)
 konsep keadilan
 Perawat harus menentukan tindakan yang paling bermanfaat atau paling sedikit
mudaratnya terkait dengan:
- moralitas masyarakat
- standar praktik profesional
- hukum/ undang-undang
- peraturan institusi
- tradisi agama
- sistem nilai keluarga
- nilai personal perawat
Penelitian
 Mengamati respons manusia terhadap ganguan pemenuhan kebutuhan selama
sehat dan sakit
 Mempertanyakan mengapa sesuatu efektif dan apakah ada pendekatan yang
lebih baik
KESIMPULAN
 Untuk mencapai tujuan perawatan anak, yaitu mengoptimalkan tumbang anak,
perawat memandang paradigma keperawatan; manusia, lingkungan, sehat, dan
keperawatan secara lebih spesifik sesuai esensi perawatan anak
 Anak dipandang sebagai manusia unik dan utuh dengan berbagai pemenuhan
kebutuhannya
 Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, dan
perawat terlibat dalam setiap aspek tumbang ini dalam berbagai peran

Anda mungkin juga menyukai