Anda di halaman 1dari 24

DASAR-DASAR KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA (K3)


DR.ELVIS ADRIL.MT
FILOSOFI PEKERJA

BEKERJA, Sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan dan


kemakmuran. Dengan bekerja, setiap orang akan memiliki
sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi diri
dan keluarganya. Disamping itu, pekerjaan merupakan sarana
mengaktualisasikan diri sehingga seseorang merasa hidupnya
menjadi lebih berharga baik bagi dirinya, keluarga maupun
lingkungannya. Oleh karena itu, hak atas pekerjaan merupakan
hak asasi yang melekat pada diri seseorang yang wajib dijunjung
tinggi, dihormati dan dipenuhi.
HAK warga negara untuk mendapatkan PEKERJAAN
DALAM Undang-Undang Dasar 1945

BAB X, Tentang WARGA NEGARA

Pasal 27 ayat (2) :


Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.

BAB XA, Tentang HAK ASASI MANUSIA

Pasal 28D ayat (2) :


Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
Dalam pelaksanaan pekerjaan tenaga kerja harus
mentaati peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan. Hal ini diperlukan untuk menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi
pengusaha dan pekerja/buruh sehingga
kelangsungan usaha dan ketenangan kerja dalam
rangka meningkatkan produktivitas kerja dan
kesejahteraan tenaga kerja dapat terjamin.

Salah satu kewajiban tenaga kerja adalah memenuhi


dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja (UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan
Kerja)
APA ITU K3

Adalah segala kegiatan


untuk menjamin dan
melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat
kerja
DASAR HUKUM K3

1. Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja


2. Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
SMK3
4. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 T ahun 1964 ttg Syarat
Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan di Tempat Kerja.
5. Peraturan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 01 th
1976 ttg Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan
6. Peraturan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-01
th 1979 ttg Kewajiban Latihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Bagi Paramedis Perusahaan
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 02 th
1980 ttg Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dlm
Penyelenggaran Keselamatan Kerja.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 01 th 1980
tentang K3 Konstruksi Bangunan
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 01 th 1981
tentang Kewajiban Melapor Penyakit akibat Kerja
10.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. No. 03
th 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
- Setiap tenaga kerja berhak mendapat Pelayanan Kesehatan Kerja
- Pengurus wajib memberikan pelayanan kesehatan kerja
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dipimpin dan
dijalankan oleh seorang dokter yang disetujui oleh Direktur
- Dokter maupun tenaga kerja kesehatan wajib memberikan
keterangan-keterangan ttg pelaksanaan kesehatan kerja kepada
pegawai pengawas K3 jika diperlukan
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 15 th
2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di
Tempat Kerja
10.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 13 th
2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor
Kimia di Tempat Kerja
UU No. 13 Tahun 2003
Pasal 86 :
1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas:
keselamatan dan kesehatan kerja
2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja
Pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 yg
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
TUJUAN K3

Ref UU No.1 tahun 1970


1. Melindungi para pekerja dan orang lainnya di
tempat kerja
2. Menjamin setiap sumber produksi dipakai
secara aman dan efisien
3. Menjamin proses produksi berjalan lancar

OUT COME :
• Proses produksi lancar
• Produktifitas meningkat
• Kesejahteraan meningkat
KENAPA K3
ITU PENTING

1. Merupakan kebutuhan dan hak


tenaga kerja dalam
perlindungan K3 untuk
mewujudkan kesejahteraan
2. Untuk mengurangi kerugian
akibat kecelakaan kerja
3. Merupakan persyaratan
perdagangan global
4. Menciptakan tempat kerja yang
sehat, aman dan produktif
K3 & GLOBALISASI

Kontribusi mewujudkan:
Tempat Kerja : • Produksi &
• Aman produktifitas
• Nyaman • Kelangsungan Usaha
• Sehat
• Bebas Polusi
• Nihil Kec. & PAK

Menjawab Tantangan & Meraih


Peluang
• WTO 2020;
• AFTA AC-FTA;
• AK-FTA;
• AI- FTA;


AANZ-FTA;
IJ-EPA
Daya saing


ACFTA 2010-CAFTA 2012;
Asean Single Market 2015;
(Lokal,


ILO OSH Guide Line 2001;
Green Productivity;
Regional,


Global Warming;
MDGs.
Global)
FOKUS K3

Ref UU No.1 tahun 1970


1. Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya
kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja,
pencemaran, dll.

2. Nihil kecelakaan kerja

OUT COME :
Menekan Resiko Kerugian
JENIS KECELAKAAN KERJA

1. Terjatuh
2. Tertimpa benda jatuh
3. Tertumbuk atau terkena benda (bukan benda jatuh)
4. Terjepit benda
5. Gerakan melebihi kemampuan
6. Pengaruh suhu tinggi
7. Terkena arus listrik
8. Kontak dengan bahan berbahaya atau radiasi
9. Kecelakaan lain yg belum termasuk dalam klasifikasi
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
KECELAKAAN KERJA

1. Unsafe Action/behavior (tindakan tidak aman) merupakan perilaku/tindakan


yang mengarah pada terjadinya kecelakaan kerja
contoh: tidak menggunakan APD
menggunakan APD yg tidak standar

2. Unsafe condition (kondisi tidak aman) berkaitan dengan kondisi lingkungan


kerja yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan
 Peralatan tidak memenuhi standar
 Alat-alat produksi tidak teratur tahapan proses produksi
 Ruang kerja sempit, ventilasi udara kurang memadai/panas
 Tidak tersedianya pengaman
 Lantai licin
 Tangga rusak
Penggunaan APD
APD : alat yg memp kemampuan utk melindungi seseorang yg
fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari bahaya di
tempat kerja
Jenis2 APD:
1. Safety helmet  pelindung kepala
2. Safety belt  pelindung diri ketika pekerja bekerja di ketinggian
3. Safety shoes  melindungi kaki dari benda tajam, berat, panas,
cairan kimia
4. Masker /respirator  menyaring udara bila bekerja di tempat dg
kualitas udara buruk
5. Safety glasses  pelindung mata ketika bekerja
6. Face shield  pelindung wajah ketika bekerja
7. Ear plug  pelindung telinga dari kebisingan
8. Pelampung
9. Jas hujan (rain coat)
Kondisi saat ini
 Semenjak UU Keselamatan Kerja diundangkan pada 12 Januari 1970,
angka kecelakaan yang terjadi masih tinggi.
 Hal ini dikarenakan :
 K3 belum mendapat perhatian yg memadai semua pihak terutama
pelaku proses produksi (pengusaha dan pekerja)
 Komitmen pimpinan perusahaan dalam hal K3 relatif masih rendah
 Sebagian besar tenaga kerja belum memahami haknya untuk mdpkan
perlindungan K3

 Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial dan belum


menyentuh aspek manajemen
 Kualitas dan kuantitas pegawai pengawas ketenagakerjaan kurang
memadai

 Tingkat kepedulian masyarakat terhadap K3 juga masih rendah

 K3 belum dianggap sebagai kebutuhan


Visi K3 Nasional
Tema bulan K3 Nasional th 2015 : Melalui penerapan SMK3
kita wujudkan Indonesia berbudaya K3 dalam menghadapi
perdagangan bebas
2016 : Tingkatkan budaya K3 untuk mendorong
produktivitas dan daya saing di pasar Internasional
Th 2017 : Dengan budaya K3 kita tingkatkan kualitas hidup
manusia menuju masyarakat yang selamat, sehat dan
produktif
Th 2018 : Melalui budaya K3 mendorong terbentuknya
bangsa yg berkarakter
Th 2019 : Wujudkan kemandirian masyarakat Indonesia
berbudaya K3 untuk mendukung stabilitas ekonomi nasional
-- 2020 : * Kemandirian Masyarakat Indonesia Berbudaya K3*
UPAYA-UPAYA MEMBUDAYAKAN K3
Kampayekan bulan K3 setiap tahun
Penyuluhan dan penyebarluasan informasi K3 melalui media
cetak dan elektronik
Mengadakan lomba mengenai K3
Penunjukan Ahli K3 untuk membantu mengawasi K3
Mendorong pembentukan dan Aktifitas P2K3
Pelatihan dan penunjukan dokter pemeriksa kesehatan K3
Mendorong pelayanan kesehatan kerja di perusahaan
Pemeriksaan/pengujian dan sertifikat objek K3
Pencegahan dan penanggulangan HIV-Aids
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
Pemberian penghargaan K3
DIMANA DAN KAPAN K3 DIPERLUKAN

Kapan K3 diperlukan :
 Setiap saat, setiap waktu, disetiap tempat, baik :
- Akan melaksanakan pekerjaan
- Sedang melaksanakan pekerjaan ( diruang
terbuka, tertutup, bergerak atau tidak bergerak )
maupun
- Sesudah melaksanakan pekerjaan

Dimana K3 diperlukan
 Dirumah
 Diperjalalan
 Ditempat kerja
rjalKESIMPULAN

1. Pembinaan K3 baik melalui pendekatan


peraturan, pengawasan, standarisasi dan
pengembangan Sumber Daya Manusia harus
dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan
2. Kerja sama antar Pemangku Kepentingan dan
peran serta masyarakat dalam menerapkan K3
harus berjalan secara sinergis agar penerapan K3
optimal.

drs/Kebjk_K3 23
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai