Kelompok:
Julia mulyani
Risma putri sabrina
Sopi cahyani
Febrianti azizah
Pengertian sikap
Sikap adalah Seorang individu sangat erat hubunganya dengan sikapnya masing-
masing sebagai ciri pribadinya. Sikap pada umumnya sering diartikan sebagai
suatu tindakan yang dilakukan individu untuk memberikan tanggapan pada suatu
hal. Pengertian sikap dijelaskan oleh Saifudin Azwar (2010: 3) sikap diartikan
sebagai suatu reaksi atau respon yang muncul dari sseorang individu terhadap
objek yang kemudian memunculkan perilaku individu terhadap objek tersebut
dengan cara-cara tertentu. Gerungan (2004: 160) juga menguraikan pengertian
sikap atau attitude sebagai suatu reaksi pandangan atau perasaan seorang individu
terhadap objek tertentu.
STRUKTUR SIKAP
1. Komponen kognitif terdiri dari seluruh kognisi yang dimiliki seseorang
mengenai objek sikap tertentu, fakta, pengetahuan, dan keyakinan tentang
objek. Manusia memilki banyak pikiran dan keyakinan tentang objek.
Meskipun tidak seluruhnya tepat tapi kognisi itu banyak dan bisa berbeda
dalam tingkat kepentingan. Sikap dapat berubah hal yang cukup rumit dan
melibatkan sejumlah kognisi yang mempunyai perbedaan dalam
hubungannya dengan inti masalah dan dalam komponen penilaiannya.
Contohnya : kemampuan menilai sesuatu yang patut dan tidak untuk ditiru.
Kemampuan menilai cantik atau tidak cantik.
2. Komponen afektif terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang
terhadap objek, terutama penilaian. Komponen afektif sifatnya jauh lebih
sederhana tapi merupakan faktor penentu perilaku yang utama sehingga
membuat proses perubahan sikap menjadi lebih sulit. Alasanya adalah bahwa
penilaian tentang objek sikap dapat berlangsung lama setelah isi yang
dihasilkan dilupakan. Komponen afektif lebih dapat bertahan dan lebih pokok
dari pada komponen kognitif.
Contohnya: perasaan mencintai seseorang (sudah melibatkan emosi).
LANJUTAN
3. Komponen konatif (perilaku) terdiri dari kesiapan seseorang untuk
bereaksi atau kecenderungan untuk bertindak terhadap objek. Banyak
penelitian psikologi sosial menyatakan bahwa perilaku nyata sering tidak
sesuai dengan sikap, dan nampaknya manusia bisa hidup cukup nyaman
dengan hal itu. Perilaku nyata dapat mengontrol komponen afektif dan
kognitif, artinya orang dapat berperilaku dalam cara tertentu dan sikap
mereka mungkin saja sejalan. Contohnya : menyatakan cinta kepada
lawan jenis