• Inspeksi
Pemeriksaan dengan cara melihat atau
mengamati (observasi)
• Yang dinilai berupa :
– Kesan umum penderita : cara Jalan, ekspresi wajah,
posisi tubuh.
– Warna : mis : warna kulit,warna sklera
– Bentuk : bentuk badan/anggota badan
– Ukuran :perbandingan antara bagan tubuh/ukuran tubuh
seluruhnya
– Gerakan : gerakan normal/abnormal dari dinding dada
sewaktu bernafas
Palpasi
6. Pupil :
Kaji ukuran, bentuk, kesamaan, akomodasi & reaksi
terhadap cahaya. Pupil normal : hitam,bulat, regular &
sama ukurannya (diameter 3-7 mm).
7. Visus/ketajaman mata :
• Pasien disuruh membaca huruf di kartu snelen
pada jarak 6 m dimulai dg huruf terkecil sampai
huruf dimana pasien dapat membaca
• Normal : 6/6 : pasien dapat membaca pd jarak 6
mtr, seperti pd orang normal yg dapat
membaca pd jarak tersebut
• 6/300 : pasien hanya dpt melihat gerakan jari
pemeriksa pada jarak 6 meter
• 6/~ : pasien hanya bisa melihat gelap/terang
8. Pemeriksaan lapang pandang :
normal lapang pandang 180O
• Pemeriksaan Telinga :
– Aurikula :
Normal sejajar,simetris,titik atas perlekatan lurus
dg kantus lateral/sudut mata,warna sama dengan
wajah,halus tanpa lesi & nyeri tekan
– Kanal telinga luar :
normal tidak terdapat sumbatan/membengkak,
serumen warna kuning kecoklatan
– Membran timpani :
Normal putih keabu-abuan mengkilat seperti
mutiara saat terkena dari cahaya otoskop, bebas
dari robekan dan retakan
– Tajam pendengaran :
Dengan Garpu tala : weber,rinne
• Pemeriksaan Hidung :
– Hidung eksternal :
• kaji bentuk, ukuran,warna kulit, deformitas/
inflamasi hidung
• inspeksi septum : kesejajaran,adanya perforasi,
perdarahan
• Normal : halus simetris, warna sama dengan
wajah, septum dekat dg garis tengah.
– Nares anterior :
• kaji warna mukosa, lesi,
pembengkakan,perdarahan, sekresi
hidung,sumbatan
• Normal : mukosa warna merah muda lembab tanpa
lesi
• Pemeriksaan mulut :
– Bibir :
• Kaji warna, tektur, hidrasi
• Normal bibir warna merah muda,lembab,simetris & halus
– Mukosa, gusi & gigi :
• Mukosa bukal : kaji warna, hidrasi,tekstur,lesi, mukosa
normal warna merah muda,halus,lembab
• Gusi : kaji warna, edema, retraksi, perdarahan, lesi.
Normal : warna merah muda, halus,lembab,melekat erat
di gigi
• Gigi : Kaji posisi, kesimetrisan,warna,karies gigi, gigi
yang tanggal
– Lidah :
Kaji warna,ukuran,posisi,tekstur,lesi. Normal :
merah muda/sedang,lembab,sedikit kasar pada
permukaan,& halus sepanjang tepi lidah
– Palatum :
Kaji warna, bentuk tekstur,adanya tonjolan
tulang,defek pada palatum mole & durum
Pemeriksaan Leher
• Inspeksi :
• Pembengkakan, warna kulit leher
• Bentuk & Kesimetrisan leher
• Palpasi :
• Pembengkakan/pembesaran glandula limfatika
(lokasi, ukuran dan konsistensi)
• Nadi karotis komunis kanan & kiri (2-3 cm
sebelah lateral jakun)
• Kelenjar tiroid pembesaran, konsistensi,
pulsasi
Palpasi leher
Kelenjar Limfe
Pemeriksaan cavum thorak
• Inspeksi :
Dari Depan :
- Inspeksi bentuk dada (iga, sternum, dan
kolumna vertebralis)
- interkostal mencekung/ retraksi
- pulsasi (Iktus kordis)
- Cari bendungan venosa dari depan
- Perhatikan klavikula
- kelainan jumlah dan bentuk iga
Dari belakang :
- Perhatikan.letak dan bentuk skapula, bentuk kolumna
vertebralis (kifosis, skoliosis dan lordosis)
Barrell Chest
Pectus Excavatum/funnel Chest
Pectus Carinatum/Pigeon Chest
• Perkusi Cavum Thorak:
– mengetahui batas-batas, ukuran, posisi, dan kualitas
jaringan atau alat (paru, jantung) dalam thorak
- Tehnik :
- Hiperextensikan jari tengah tangan kiri
• tekankanlah sendi iterfalangeal kuat-kuat pada permukaan
yang diperkusi.
• Dengan kuat, tajam, dan dengan gerakan pergelangan
yang santai, ketoklah ujung jari tengah kiri dengan ujung
jari tengah kanan anda.
• Sesudah mengetok, cepat angkat lagi tangan kanan
anda, agar tidak mengganggu getaran yang telah
diciptakan.
Pemeriksaan Paru
Palpasi
- Pengembangan paru :
• Letakkan kedua telapak tangan pada bagian dada depan
- Pasien diminta menarik nafas
- Rasakan gerakan dada, bandingkan kanan dan kiri
- lakukan hal serupa di bagian punggung
– Vokal fremitus :
- letakkan kedua tangan pada bagian belakang dada
- Penderita diminta untuk mengatakan angka 88
- bandingkan getaran/ fremitus suara antara kanan dan kiri
Auskultasi Paru
• Lakukan auskultasi tiap kali secara lengkap satu
periode inspirasi dan ekspirasi.
- Bandingkan kanan dan kiri
- Mulailah di daerah depan diatas klavikula.
- Setelah mendengarkan daerah ini, teruskan
auskultasi di bagian belakang dada, mulai dari
atas ke bawah sesuai gambar di samping.
- Perhatikan apabila ada perubahan suara.
- Tentukan secara pasti lokasi perubahan
suara.
• Auskultasi paru :
– Suara nafas normal :
• Vesikuler : inspirasi > ekspirasi,
halus,nada rendah, hampir di semua
lapang paru
• Bronkovesikuler : inspirasi = ekspirasi,
lebih kasar, terdengar dipercabangan
bronkus&trakea
• Bronkial : ekspirasi > inspirasinada tinggi,
kasar, diatas manubrium strenii
• Trakeal : inspirasi=ekspirasi,nada sangat
tinggi&keras,terdengar diatas trakea
Cont………
– Suara nafas abnormal
• Ronchi : rendah,kasar,hilang dg dibatukan
• Rales : karena eksudat lengket,tidak hilang
dengan dibatukan
• Wheezing : seperti bunyi siulan akibat bronkus
yang menyempit
• Pleural friction rub : seperti gosokan amplas
kayu
• Stridor : kasar seperti bunyi
dengkuran
Pemeriksaan Jantung
• Palpasi :
– Pulsasi :
• Katup aorta : : IC 2 linea sternalis kanan
• Katup pulmonal : IC 2 linea sternalis kiri
• Katup trikuspidalis : IC 4 linea sternalis kiri
• Ictus cordis/apex : IC 5 mid klavikula kiri
• Perkusi
– Menilai posisi/batas jantung
• Auskultasi
– BJ I/S 1 : penutupan katup trikuspidalis & bikuspidalis
– BJ II/S 2 : penutupan katup pulmonal & aorta
– BJ III/S 3 : terdengar di daerah mitral/apek setelah BJ
II
PEMERIKSAAN ABDOMEN
• Inspeksi
– Mengamati adanya kelainan neurologis
mis: kejang, tremor, paralise, paraplegia,
tetraplegia, hemiparese, dll
• Pemeriksaan Refleks
• Pemeriksaan Kekuatan otot
• Pemeriksaan Sistem Syaraf
• Pemeriksaan Kesadaran
GCS (Glasgow Come Scale)
• Status Kesadaran
– Compos mentis : kesadaran penuh
– Apatis : acuh thd lingkungan
– Somnolent : mengantuk berat, respon thd
rangsang kuat
– Stupor : tidur dalam
– Derilium : disorientasi kacau, salah persepsi
thd rangsang
– Koma : tdk dpt bereaksi thd rangsang ringan
maupun berat
• Nilai Kekuatan/Tonus Otot
0 : paralisis, tdk ada kontraksi
1 : teraba kontraksi tapi tdk ada gerakan
ekstremitas
2 : dpt menggerakkan ekstrimitas tapi
tdk mampu melawan grafitasi
3 : dpt menggerakkan ekstremitas tapi tdk
mampu melawan tekanan pemeriksa
4 : dpt melawan tekanan pemeriksa, tapi
belum sempurna
5 : normal