Anda di halaman 1dari 17

MERGER

1. Sinergitas , dalam hal :


 Operating economies
 Financial economies
 Differential efficiency
ALASAN  Market power
MELAKUKAN 2. Pertimbangan pajak, misal:
MERGER  Tax saving
 Pemanfaatan excess cash dengan pajak
minimal
3. Membeli perusahaan lebih murah dibanding
biaya penggantian aset
4. Diversifikasi
5. Insentif personal dari manajer
 Manajer perusahaan acquire cenderung
mengoptimalkan kekuasaan melalui ukuran
perusahaan, pangsa pasar agar kompensasi
individu meningkat.
 Di sisi lain, manajer perusahaan target
terancam kehilangan pekerjaan sehingga
cenderung menggunakan strategi defensif
6. Breakup Value : nilai masing-masing bagian-
bagian perusahaan apabila dijual secara terpisah
 Integrasi Horizontal : mengambil alih perusahaan
dalam lini bisnis yang sama
 Integrasi Vertikal : mengambil alih perusahaan yang
berada dalam rantai operasional dan distribusi
perusahaan (backward dan forward)
TIPE MERGER  Congeneric : mengambil alih perusahaan dalam satu
industry atau pasar namun memiliki produk yang tidak
sama dan tidak berada dalam rantai operasional
perusahaan
 Konglomerasi : mengambil alih perusahaan yang
tidak terkait
 Anticompetitive law : sinergi operasional pada
integrasi horizontal maupun vertical berpotensi
melanggar Undang-Undang Antikompetitif.
FRIENDLY TAKEOVER HOSTILE TAKEOVER
 Perusahaan acquire  Perusahaan acquire
memutuskan membeli memutuskan membeli
perusahaan target perusahaan target
 Negosiasi harga dan skema  Manajemen perusahaan target
pembayaran dengan tidak setuju
manajemen perusahaan  Perusahaan acquire mendekati
target pemegang saham perusahaan
MEKANISME  Manajemen perusahaan target
target akan merekomendasi  Pemegang saham meminta
pada pemegang saham perusahaan acquire untuk
melakukan penawaran (tender
 Pemegang saham meminta offer)
perusahaan acquire untuk
 Manajemen perusahaan target
melakukan penawaran
akan berusaha mempengaruhi
 Persetujuan pemegang saham untuk
menolaknya
 Pembayaran
 1. MEMBANTU MENGATUR MERGER
 Membentuk divisi merger dan akuisisi
dibawah departemen keuangan perusahaan
 Tujuan:
PERAN DARI  Mengidentifikasi perusahaan dengan
INVESTMENT excess cash yang mungkin berminat
BANK membeli perusahaan
 Mengidentifikasi perusahaan yang
mungkin dapat dibeli
 Mengidentifikasi perusahaan yang
menarik untuk dibeli
 Inv. Bank dapat bekerjasama dengan :
 Perusahaan acquire
 Perusahaan target
 Pemegang saham perusahaan target
yang tidak puas dengan kinerja
perusahaan target
 2.MEMBANTU PERUSAHAAN TARGET
UNTUK MENGEMBANGKAN DAN
MENGIMPLEMENTASI STRATEGI
DEFENSIF (Jika manajemen
perusahaan target menolak)
 Strategi defensive : strategi yang digunakan
perusahaan target untuk menolak
pengambilalihan.
 Mengusulkan perubahan AD/ART
perusahaan
 Membujuk pemegang saham
 Mengharapkan intervensi dari pemerintah
 Membeli harga saham perusahaan sendiri
untuk meningkatkan harga saham diatas
harga penawaran pengambilalihan
 White knight : perusahaan yang dapat
dietrima oleh perusahaan tarhget untuk
memunculkan pesaing
 White squire : pihak lain yang berteman
diminta untuk membeli saham perusahaan
sehingga menghalangi pengambilalihan
 Poison pill : tindakan melukai perusahaan
untuk menghilangkan minat perusahaan
acquire dalam melakukan pengambilalihan
 3. MEMBANTU VALUASI PERUSAHAAN
PERUSAHAAN TARGET
 Bank diminta melakukan dokumentasi
kesepakatan
 Bank melakukan valuasi harga wajar
 Baik perusahaan acquire maupun target
melakukan valuasi.
 Studi menemukan bahwa valuasi yang
dilakukan advisor pihak acquire cenderung
over-optimis
 4. MEMBANTU PENGATURAN
PEMBIAYAAN
 Inv. Bank mengusulkan paket pembayaran
dari pengambilalihan yang dilakukan baik
menggunakan excess cash yang tersedia
saat ini, hutang, maupun konversi saham
 5. ARBITRASE
 Tindakan membeli dan menjual komoditi
atau sekuritas yang sama secara simultan di
dua pasar yang berbeda dengan harga yang
berbeda pula
 Hal ini bermanfaat untuk menciptakan
tingkat pengembalian bebas risiko
 Studi menunjukkan bahwa perusahaan target memiliki
kinerja keuangan yang lebih baik setelah
pengambilalihan
 Manfaat bagi perusahaan acquire sulit dikuantifikasi,
terkait dengan insentif yang diterima manajer
APAKAH (kekuasaan, kompensasi, dll).
MERGER  Mengukur nilai dengan harga saham menjadi tidak
MEMBERIKAN tepat. Mengapa?
PENINGKATAN  Pengukuran dilakukan dengan menggunakan abnormal
return selama periode tertentu dari pengumuman
NILAI? pengambilalihan.
 Studi juga tidak menemukan bahwa dengan
melakukan pengambilalihan lantas perusahaan acquire
tidak dapat membayar hutangnya
 Pengukuran manfaat dari pengambilalihan misalnya
dengan melihat kesesuaian atau komplementari
sumberdaya antara perusahaan acquire dengan
perusahaan target.
 Prayogi (2019) menemukan bahwa dua perusahaan
dengan sumberdaya yang saling komplementer akan
memberikan manfaat keuangan.
 Semakin sering perusahaan melakukan merger justru
memperlemah manfaat keuangan yang dirasakan dari
merger dan akuisisi.
 Joint venture : Beberapa perusahaan independen
saling bekerjasama mengkombinasikan sumberdaya
yang dimiliki untuk mencapai satu tujuan spesifik
tertentu
 Private equity investment : perusahaan
PERLUASAN
tertutup membeli perusahaan lain
 Dalam banyak kasus, investor (yang termasuk
manajemen perusahaan) membayai pembeliaan
perusahaan dengan menggunakan hutang dengan
jaminan perusahaan
 Divestasi :
 Bentuk :
 menjual divisi atau bagian dari organisasi ke perusahaan
lain
 atau dijadikan suatu entitas bisnis baru dibawah
perusahaan lalu saham ini dimiliki oleh pemegang saham
perusahaan induk (spin-off)
 atau pemegang saham baru (carve-out)
 penjualan aset divisi tersebut (likuidasi)
 Alasan :
 Mengurangi kerugian
 Fokus pada bisnis utama
 Membutuhkan fresh money
 Perubahan strategi
 Kemandirian bisnis tersebut

Anda mungkin juga menyukai