Anda di halaman 1dari 12

PJ.

091/PL/S/005/2018-00
. .
?

! . ! ?
?

?
Katering???
Katering
Jasa boga atau katering merupakan jasa
penyediaan makanan dan minuman yang
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan
untuk proses pembuatan, penyimpanan, dan
penyajian, untuk disajikan di lokasi yang
diinginkan oleh pemesan.
Lalu, bagaimana
aspek perpajakannya?

Katering
K
PAJA

?
Aspek Perpajakan

Berdasarkan Subjek Pajak Penghasilan (PPh)


Orang Pribadi
Badan

Pajak Pertambahan
Jenis Pajak
Berdasarkan Objek Nilai (PPN)
PPh Pasal 21/23 (dipotong pihak lain)
PPh Pasal 25/29/4(2) (PPh atas usaha)
Pajak
Penghasilan
(PPh)
Rp
PPh Pasal 21/23

Saat menerima penghasilan dari pihak


pemotong pajak/bendahara pemerintah
atas jasa katering yang diberikan oleh
WP Badan, maka akan dipotong PPh
Pasal 23 sebesar 2% dari jumlah bruto,
Rp
apabila pengusaha jasa katering
tersebut adalah orang pribadi maka
atas jasa katering tersebut akan
dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif
sebesar 2,5% dari jumlah bruto.
PPh Pasal 25/29/4(2)

Atas penghasilan dari usaha katering


akan dihitung sendiri oleh WP sesuai
ketentuan PPh Biasa jika tidak termasuk
WP yang memiliki peredaran bruto
tertentu,
Katering
jika termasuk WP yang
memiliki peredaran bruto
tertentu (omzet < Rp4,8 M),
maka akan dihitung sesuai
ketentuan PP 46 Tahun 2013.
PPh WP Orang Pribadi
menyampaikan formulir 1770
selambat-lambatnya tanggal
31 Maret tahun berikutnya.
SPT Tahunan

PPh WP Badan
menyampaikan formulir 1771
selambat-lambatnya tanggal
30 April tahun berikutnya.
Pajak
Pertambahan
Nilai
(PPN)
Peraturan Menteri Keuangan nomor
18/PMK.010/2015 tanggal 02 Februari 2015
tentang Kriteria Jasa Boga atau Katering yang
termasuk dalam jenis jasa yang TIDAK DIKENAI
Pajak Pertambahan Nilai.
Ditegaskan bahwa yang tidak termasuk dalam
pengertian jasa katering adalah penjualan
makanan dan minuman yang dilakukan melalui
tempat penjualan berupa toko, kios, dan
sejenisnya, baik penjualan secara langsung maupun
tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai