Anda di halaman 1dari 36

Aneurisma Aorta

Abdominal
Oleh : Preseptor :
Mhd. Zakky Suryana dr. Fachrul Junaidy., Sp. B Sub
Putri Mentari BVE
Dheana Ismaniar

SMF/Bagian Ilmu Bedah Vaskular


Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Aceh
2021
01
Overview
Overview
Aneurisma arteri adalah kelainan setempat di arteri
berupa penggembungan pembuluh darah, akibat
kelainan pada dinding pembuluh darah akibat
arteriosclerosis dan/atau hipertensi kronik.

Christopher M. Howell, USAF, 2016. Abdominal aortic aneurysm : A ticking time bomb. Volume 29. Number 3. American Academy of Physician Assistant
Overview

Pembesaran pembuluh darah aorta 


lebih atau samadengan 30 mm atau terjadi
pembesaran aorta lebih dari 1,5x lebih besar
daripada ukuran normal

Christopher M. Howell, USAF, 2016. Abdominal aortic aneurysm : A ticking time bomb. Volume 29. Number 3. American Academy of Physician Assistant
Epidemiologi
Aneurisma aorta abdominalis menduduki
peringkat ke 13 sebagai penyebab utama kematian
di Amerika Serikat sehingga deteksi dini dan
manajemen yang tepat terhadap pasien yang
bergejala merupakan kunci utama untuk mencegah
terjadinya aneurisma pada penderita yang memiliki
risiko

Christopher M. Howell, USAF, 2016. Abdominal aortic aneurysm : A ticking time bomb. Volume 29. Number 3. American Academy of Physician Assistant
Definisi
Suatu dilatasi dinding arteri yang biasanya terlokalisir. Istilah
aneurisma sendiri berasal dari bahasa yunani yakni
“aneurysma” yang berarti pelebaran. Sedangkan aorta
abdominalis adalah arteri terbesar di rongga perut yang berasal
dari ventrikel kiri yang merupakan cabang utama asal mula
sistem arteri sistemik. Untuk aneurisma aorta abdominalis
(AAA atau “triple A”) adalah pelebaran lokal dari aorta
abdominalis yang melebihi ukuran normal.

Christopher M. Howell, USAF, 2016. Abdominal aortic aneurysm : A ticking time bomb. Volume 29. Number 3. American Academy of Physician Assistant
Histologi

Christopher M. Howell, USAF, 2016. Abdominal aortic aneurysm : A ticking time bomb. Volume 29. Number 3. American Academy of Physician Assistant
Anatomi

Christopher M. Howell, USAF, 2016. Abdominal aortic aneurysm : A ticking time bomb. Volume 29. Number 3. American Academy of Physician Assistant
Anatomi

Christopher M. Howell, USAF, 2016. Abdominal aortic aneurysm : A ticking time bomb. Volume 29. Number 3. American Academy of Physician Assistant
Klasifikasi

Christopher M. Howell, USAF, 2016. Abdominal aortic aneurysm : A ticking time bomb. Volume 29. Number 3. American Academy of Physician Assistant
02
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. MK
No. RM : 1-28-59-54
Tanggal lahir : 10 September 1953
Umur : 68 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Beureuneun
Tanggal Masuk RS : 17 September 2021
Tanggal Pemeriksaan : 27 September 2021
No. HP : 082273558685
Laporan Kasus
Keluhan Utama : Nyeri Perut Kiri

Keluhan Tambahan : Mual, Sesak Nafas

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien rujukan dari RS Sigli datang dengan keluhan nyeri perut sejak 8 bulan SMRS.
Nyeri dirasakan pada perut bagian kiri dan terkadang menjalar hingga ke punggung.
Nyeri perut dirasakan tajam, berdenyut, menetap, dan tidak hilang walaupun dengan
istirahat. Nyeri dirasakan memberat apabila pasien hendak bangun dari tempat tidur.
Riwayat demam, trauma, muntah disangkal. Namun pasien sesekali mengeluhkan mual
yang bersifat hilang timbul terutama setelah makan dan beraktivitas seperti berjalan
kemudian langsung duduk atau berbaring. Pasien juga merasakan perut berdenyut dan
sesak nafas. Sesak nafas semakin memberat sejak 2 minggu ini dan saat pasien tidur
terlentang, sehingga pasien cenderung duduk atau tidur dengan menggunakan bantal.
Keluhan batuk disangkal. Riwayat hipertensi diketahui sejak 1 tahun yang lalu dan
DM disangkal.
Laporan Kasus
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menderita hipertensi yang diketahui sejak 1 tahun yang lalu. Riwayat DM,
penyakit jantung, dan operasi sebelumnya disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada

Riwayat Penggunaan Obat


Pasien mengkonsumsi obat antihipertensi dari RSUD Sigli

Riwayat Kebiasaan Sosial


Pasien mengkonsumsi rokok sejak usia sekolah dasar, minimal 1 bungkus perhari dan
sudah berhenti 8 bulan yang lalu.
Pemeriksaan Tanda Vital
Vital Sign Ukuran Satuan
Keadaan Umum Sakit Sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan Darah 145/90 mmHg
Nadi 98 Kali/menit
Laju Pernafasan 24 Kali/menit
Suhu 36.8 °C

Saturasi O2 99 %
Pemeriksaan Fisik
• Mata : Konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-) sklera ikterik (-/-),
pupil bulat isokor 3mm/3mm, RCL (+/+), RCTL (+/+)
• Telinga : Normotia, sekret (-)
• Hidung : NCH (-), sekret(-), deformitas (-)
• Mulut : Mukosa lembab, sianosis (-), pucat (-)
• Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-), TVJ kanan
meningkat (5 cm ± 2 H2O)
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalisata ar. Thorax
Inspeksi : simetris, jejas (-/-), pergerakan dinding dada tertinggal (-/-),
pernafasan abominalthoracal (abdomen lebih dominan)
Palpasi : nyeri tekan (-/-), krepitasi (-/-), fremitus taktil normal
Perkusi : sonor (-/-)
Auskultasi : vesicular (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalisata ar. Jantung
Inspeksi : pulsasi iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : pulsasi iktus cordis teraba di ICS V linea axillaris anterior sinistra
Perkusi : batas jantung
atas : ICS II linea parasternal sinistra
kanan : ICS V linea parasternal dextra
kiri : ICS V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi : BJ I > BJ II, murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalisata ar. abdomen
Inspeksi : simetris, jejas (-), distensi (-), pulsasi (-), venektasi/pelebaran vena (-)
Auskultasi : bising usus normal, bruit aorta abdominal (+)
Palpasi : soepel, teraba pulsasi aorta abdominal di periumbilical sinistra.
Nyeri tekan (+), organomegaly (-)
Perkusi : timpani (+), shifting dullness (-), undulasi (-)

Genetalia : tidak diperiksa


Extremitas : edema (-/-), CRT < 2 detik (+/+), sianosis (-/-), akral hangat (+/+)
Pemeriksaan
Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan EKG
• Pemeriksaan Foto Thorax
• Pemeriksaan Echocardiografi
• Pemeriksaan CT Scan Abdomen
• Pemeriksaan CT angiografi
Pemeriksaan Laboratorium
17/09/2021 Normal Value
Hemoglobin 14,6 14.0 – 17.0
Eritrosit 5,7 4,7-6,1
Leukocyte 11,2 4.5 – 10.5
Thrombocyte 305 150 – 450
Ureum 37 13 – 43
Creatinine 0,80 0.67 – 1.17
Natrium 141 132 – 146
Kalium 3,9 3.7 – 5.4
Chloride 107 96 – 106
PT 12,8 11.50 – 15.50
APTT 28,10 26.00 – 37.00
Albumin 3,80 3.5 - 5.2
GDS 104 < 200
Pemeriksaan EKG

Interpretasi :
Irama sinus, regular Segment ST : elevasi (-), depresi (-)
QRS : 90 bpm Gelombang T : T invers di V1-V2
Aksis : LAD
Gelombang P : 0,116 detik Kesimpulan : Infark miokard anteriorseptal
Interval PR : 0,14 detik
Foto Thorax

Interpretasi Foto Thorax:

Cor : membesar (CTR = 55%)


Aorta : Dilatasi
Pulmo : Dalam batas normal
Sinus Costophrenicus tajam

Kesimpulan : Kardiomegali
Pemeriksaan
Echocardiografi
Interpretasi Echocardiografi

• Katup-katup normal
• Dimensi ruang-ruang jantung normal
• Tidak tampak trombus / vegetasi intrakardiak
• Fungsi sistolik LV normal (EF 60 % by Teich)
• Fungsi sistolik RV normal (TAPSE 1,7 cm)
• Fungsi Diastolik LV Grade I
• LVH konsentrik

Kesan :
Global normokinetik dengan fungsi sistolik LV
dan RV normal.
Disfungsi diastolic LV grade I
LVH konsentrik
Pemeriksaan CT Scan Abdomen
Pemeriksaan CT Angiografi
Pemeriksaan CT
Angiografi
Interpretasi CT Angiografi

• Tampak kalsifikasi dan dilatasi arcus aorta


dengan diameter 5,3 cm, tak tampak thrombus
atau perdarahan

• Tampak dilatasi aorta abdominal dengan


diameter 6,52 cm setinggi a.renalis kiri hingga
percabangan a. illiaca comunis dengan tebal
thrombus 2,4 cm

• Kesan : anurisma arcus aorta dan


anurisma aorta abdominal disertai
aortosklerosis.
Diagnosis :

Anurisma Aorta
Abdominal
Tatalaksana Prognosis
• Inj. Dexketoprofen 50 mg/8 jam • Ad Vitam : dubia ad bonam
• Inj. Omeprazole 40 mg/ 12 jam • Ad Functionam : dubia ad bonam
• Amlodipin tab 10 mg/24 jam • Ad Sanationam : dubia ad bonam
• Concor tab 5 mg/24 jam
• Ramipril tab 5 mg/24 jam
• Atorvastatin tab 20 mg/24 jam
• Nitrogliserin 2,5 mg/12 jam
• Flumucyl syrup 1C/8 jam
03
Analisa Kasus
• Aneurisma aorta abdominal (AAA) merupakan dilatasi aorta abdominalis
dengan diameter >1,5x diameter normal.

• AAA sering bersifat asimptomatis sampai


terjadi ruptur menimbulkan perdarahan masif
yang dapat menyebabkan kematian sangat
cepat, sering tidak sempat mendapat
penanganan medis.

Sulaiman Yan W, Skrining Ultrasonografi untuk deteksi awal aneurisma aorta abdomilis. CDK-233/ vol. 42 no. 10, th. 2015
Kasus Teori
• Hipertensi merupakan salah satu faktor
Pasien menderita hipertensi yang
risiko dari terjadinya keadian aneurisme.
diketahui sejak 1 tahun yang lalu.
• Sebuah meta-analisis memenukan bahwa
Riwayat DM, penyakit jantung, dan
risiko AAA 66x lebih tinggi pada pasien
operasi sebelumnya disangkal. dengan riwayat hipertensi.

Sulaiman Yan W, Skrining Ultrasonografi untuk deteksi awal aneurisma aorta abdomilis. CDK-233/ vol. 42 no. 10, th. 2015
Rahimi, S.A. Abdominal Aortic Aneurysm. Vascular Surgery 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1979501-overview#a5.
Kasus Teori
Pasien mengkonsumsi rokok sejak • Studi membuktikan merokok merupakan
faktor paling mempengaruhi terjadinya AAA
usia sekolah dasar, minimal 1 bungkus
• Sebanyak 90% pasien AAA adalah perokok atau
perhari dan sudah berhenti 8 bulan mempunyai riwayat merokok
yang lalu.
• Kandungan zat kimiawi yang terdapat rokok dapat
memicu teradinya stres oksidatif dan reaksi
inflamasi yang dapat menyebabkan terjadinya
kematian sel otot polos dan teraktivasinya
protease, terutama matrix metaloprotease yang
mendegrasikan kolagen dan elastin, dimana kedua
struktur tersebut berguna dalam menjaga
ketegangan dan elastisitas aorta .

Sulaiman Yan W, Skrining Ultrasonografi untuk deteksi awal aneurisma aorta abdomilis. CDK-233/ vol. 42 no. 10, th. 2015
Aune D, Schlesinger S, Norat T, Riboli E. Tobacco smoking and the risk of abdominal aortic aneurysm: a systematic review and meta-analysis of prospective
Kasus Teori
Pasien mengeluhkan Nyeri Perut • berdasarkan studi, lokasi pembesaran pembuluh
darah aorta juga akan membuat permasalahan
kurang lebih sejak 8 bulan yang lalu, pada area tersebut. Keluhan sepert nyeri perut
yang bersifat pulsative bahkan hingga keregio
nyeri berbarengan dengan denyut yang retroabdomen.
dirasakan di perut. Pasien juga • Pembuluh darah aorta membawa suplai darah
yang kaya akan oksigen, darah pada aorta juga
mengeluhkan perut sebelah kiri lebih sebagai media homeostasis suhu tubuh. Lokasi
pelebaran aorta abdominal di perut kiri membuat
panas ketimbang perut sebelah kanan. perbedaan suhu dengan perut kanan.

Abdominal Aortic Aneurysm (AAA) Symptoms | Stanford Health Care


Kasus Teori
• Berdasarkan hasil pemeriksaan foto rontgen thoraks pasien
Pasien mengeluhkan sesak nafas,
didapatkan pembesaran jantung 55%, dimana jantung yang
dan sesekali mual sesaat setelah membesar terlihat mendorong paru dan diaphragma
• Tempat aorta menembus diaphragma pada hiatus aorticus
beraktifitas. Mual semakin parah sudah didapatkan pembesaran aorta, otomatishal ini akan
membuat ruang gerak paru dan kerja diaphragma menurun.
saat setelah beraktifitas dan pasien
langsung berbaring.

Abdominal Aortic Aneurysm (AAA) Symptoms | Stanford Health Care


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai