Anda di halaman 1dari 21

Keperawatan

TB
Oleh : Muhammad Jefry Rivai
TBC Atau
TB
BTA
(Dorman)
PENULARAN
KuMaN

TAERO
B ersifat

B
1 2

BAKTERISID BAKTERIOSTATIK

BEBAS TB

Cara MengATASI
OAT LINI PERTAMA
JENIS OAT

Isoniasid
(H)
Rifampisin
(R)
Pirazinamid
(Z)
Streptomisin
(S)
Etambutol
(E)
OAT LINI KE-DUA JENIS OAT
Grup Golongan Jenis Obat
A Florokuinolon  Levofloksasin (Lfx)
 Moksifloksasin (Mfx)
 Gatifloksasin (Gfx)*

B OAT suntik lini kedua  Kanamisin (Km)


 Amikasin (Am)*
 Kapreomisin (Cm)
Streptomisin (S)**

C OAT oral lini Kedua  Etionamid (Eto)/Protionamid (Pto)*


 Sikloserin (Cs) /Terizidon (Trd)*
 Clofazimin (Cfz)
 Linezolid (Lzd)

D D1  OAT lini pertama  Pirazinamid (Z)


 Etambutol (E)
 Isoniazid (H) dosis tinggi

D2  OAT baru  Bedaquiline (Bdq)


 Delamanid (Dlm)*
 Pretonamid (PA-824)*

D3  OAT tambahan  Asam para aminosalisilat (PAS)


 Imipenem-silastatin (Ipm)*
 Meropenem (Mpm)*
 Amoksilin clavulanat (Amx-Clv)*
 Thioasetazon (T)*
1
KATEGORI

TB
Diberikan :
PENDERITA BARU BTA
Paru baru terkonfirmasi klinis
ekstra paru BERAT

2(HRZE)/4(HR)3
GAGAL PENGOBATAN pu
tus
buh be
rob
kam 2 a t
KATEGORI
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
PRINSIP EFEK SAMPING OBAT

PAHAMI
TATALAKSANA

CATAT
ASKEP
ANALISA DATA
ANALISA DATA
 
Nama : Tn. T
No.RM : 31 95 08
Umur : 52 Tahun
Dx Medis : TB Paru
Ruang Rawat : Kejora
Alamat : Jl. Paccelekan Kabupaten Gowa
TGL/JAM DATA FOKUS   ETIOLOGI PROBLEM
         
23 Mei 2020 1. Ds : 1. Fisiologis : 1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
08.00 WITA - Pasien mengatakatan sesak nafas disertai batuk berdahak  Spasme jalan napas 2. Nyeri Akut
- Batuk berdahak disertai pengeluaran sputum sedikit  Hipersekresi jalan napas 3. Gangguan Pertukaran Gas
warna putih kehijau-hijauan  Disfungsi neuromuskular 4. Hipertermia
Do :  Sekresi yang tertahan 5. Intoleransi Aktivitas
- Vocal fremitus : menurun terutama pada area kanan  Efek agen farmakologis
- Terdengar ronchi pada apeks paru kiri/kanan Situasional :
- Sputum BTA (+)  Merokok aktif
 2. Ds :  Merokok pasif
- Nyeri dibagian dada  Terpajan polutan
- Pasien mengatakatan sesak nafas disertai batuk berdahak  
- Klien mengatakan badan terasa lemah 2. Agen pencedera fisiologis
Do :  
- Ekspresi wajah nampak murung/pucat 3. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi,
- Klien nampak gelisah perubahan membran alveolus-kapiler
 3. Ds :  
- Pasien mengatakatan sesak nafas disertai batuk 4. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
proses penyakit, respon trauma, aktivitas
berdahak
berlebihan
- Klien mengatakan jantungnya berdebar-setelah
 
melakukan kegiatan aktif 5. Tirah baring, kelemahan, imobilitas, gaya
Do : hidup monoton
- R : 40 x/menit
- Terdengar ronchi pada apeks paru kiri/kanan
4. Ds :
- Klien mengatakan napsu makan menurun
- Klien mengatakan napsu makan menurun
Do :
- Suhu : 38
- Klien tampak lemah
- Ekspresi wajah nampak murung/pucat
 5. Ds :
- Klien mengatakan selama sakit klien dibantu oleh
keluarga di tempat tidur
- Klien mengatakan napsu makan menurun
Do :
- Klien tampak lemah
- R : 40 x/menit
- Suhu : 380 C
- Ekspresi wajah nampak murung/pucat

 
TGL/JAM NO.DIAGNOSA   RENCANA
         
    Tujuan/Kriteria   Intervensi
    Hasil    
         
3 Maret 2021 1 NOC :   NIC
(18.00) - Pencegahan aspirasi Pengkajian
- Kepatenan jalan napas - Kaji keefektifan pemberian oksigen
Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diare dan terapi lain
terasi dengan kriteria hasil : - Kaji frekuensi, kedalaman dan
- Kemudahan bernapas upaya pernapasan
- Frekuensi dan irama pernapasan - Auskultasi dada anterior dan
kembali normal posterior untuk mengetahui
- Pergerakan sumbatan keluar dari jalan penurunan / ketiadaan ventilasi
napas dan adanya suara napas tambahan
- Tentukan kebutuhan pengisapan
oral / trakea
Kolaborasi :
- Beri tahu dokter tentang hasil gas
darah yang abnormal
- Lakukan alat bantu dalam terapi
aerosol, nebulizer ultrasonik atau
perawatan paru lainnya sesuai
dengan dan protokol institusi
Tindakan Mandiri Perawat :
- Anjurkan akivitas fisik untuk
memfasilitasi pengeluaran sekret
- Jika pasien tidak mampu ambulasi,
pindahkan pasien dari satu sisi
tempat tidur ke sisi tempat tidur
yang lain sekurangnya setiap 2 jam
sekali
Edukasi :
- Instruksikan kepada pasien tentang
batuk dan teknik napas dalam
untuk memudahkan pengeluaran
sekret
2 NOC:   NIC
- Tingkat Kenyamanan Pengkajian :
- Pengendalian nyeri - Kaji tingkat nyeri
- Tingkat Nyeri - Minta pasien untuk menilai
Setelah diberikan tindakan 3x24 jam nyeri pada skala 0-10
nyeri pasien teratasi dengan kriteria - Kaji dampak agama, budaya,
hasil : kepercayaan, dan lingkungan
- Frekuensi nyerinya berkurang terhadap nyeri dan respons
- Skala nyerinya berkurang pasien
Kolaborasi :
- Gunakan tindakan pengendalian
nyeri sebelum nyeri menjadi
lebih berat
Tindakan Mandiri Perawat :
- Bantu pasien mengidentifikasi
tindakan kenyamanan yang
efektif di masa lalu, seperti
distraksi, relaksasi atau kompres
hangat / dingin
- Lakukan perubahan posisi,
masase punggung dan relaksasi
Edukasi :
- Informasikan kepada pasien
tentang prosedur yang dapat
meningkatkan nyeri dan
tawarkan strategi koping yang
disarankan
3 Noc :   Pengkajian :
- Status pertukaran gas - Kaji suara paru (frekuensi napas,
- Tanda-tanda vital kedalaman, usaha napas, produksi
- Status pernapasan ventilasi sputum)
Setelah diberikan tindakan 3x24 jam nyeri - Pantau status mental (tingkat
pasien teratasi dengan kriteria hasil : kesadaran, gelisah)
- Gangguan pertukaran gas akan berkurang - Auskultasi suara napas, tandai area
- Pertukaran gas tidak akan terganggu penurunan / hilangnya ventilasi dan
- Ventilasi tdk akan terganggu adanya bunyi tambahan
- Auskultasi bunyi jantung
Kolaborasi :
- Konsultasikan dgn dokter ttg
pentingnya pemeriksaan gas darah
arteri (GDA) dan penggunaan alat
bantu yg dianjurkan sesuai dgn
adanya perubahan kondisi pasien
- Berikan nebulasi ultrasonik, jika perlu
Tindakan Mandiri Perawat :
- Lakukan hygiene oral secara teratur
- Atur posisi untuk memaksimalkan
potensial ventilasi
- Pasang jalan napas melalui
mulut/nasofaring sesuai dgn
kebutuhan
Edukasi :
- Jelaskan penggunaan alat bantu
(oksigen, penghisap, spirometer)
- Ajarkan pasien teknik bernapas dan
relaksasi
4 Noc :   Pengkajian :
- Termoregulasi - Pantau aktivitas kejang
- TTV - Pantau tekanan darah, denyut
Setelah diberikan tindakan 2x24 jam nadi, dan frekuensi pernapasan
nyeri pasien teratasi dengan kriteria - Pantau suhu setiap 2 jam, sesuai
hasil : kebutuhan
- Peningkatan suhu kulit menurun Kolaborasi :
- Mempertahankan suhu tubuh dlm - Berikan obat antipiretik
rentang normal - Gunakan matras dingin dan
- TTV normal mandi air hangat untuk
mengatasi gangguan suhu tubuh
Tindakan Mandiri Perawat :
- Lepaskan pakaian yg berlebihan
dan tutupi pasien dgn selimut
saja
- Gunakan waslap dingin di aksila,
kening, tekuk dan lipat paha
- Anjurkan cairan oral sedikitnya 2
liter sehari
Edukasi :
- Ajarkan pasien/keluarga dlm
mengukur suhu untuk
mencegah dan mengenali secara
dini hipertermia (misal,
sengatan panas/keletihan akibat
panas)
5 Noc :   Pengkajian :
- Toleransi aktivitas - Kaji tingkat kemampuan pasien
- Ketahanan untuk berpindah dari tempat tidur,
- Kebugaran fisik berdiri, ambulasi dan melakukan
Setelah diberikan tindakan 3x24 jam nyeri AKS dan AKSI
pasien teratasi dengan kriteria hasil : - Kaji respon emosi, sosial, dan
- Menunjukan ketidaktoleransi aktivitas spritual terhadap aktivitas
- Mengatur jadwal aktivitas untuk - Pantau respon oksigen pasien
menghemat energi Tindakan Mandiri Perawat :
- Hindari menjadwalkan pelaksanaan
aktivitas selama periode istirahat
- Bantu pasien untuk mengubahh
posisi secara berkala, bersandar,
duduk dan berdiri, sesuai toleransi
- Bantu dgn aktivitas fisik teratur
Kolaborasi :
- Berikan pengobatan nyeri sebelum
aktivitas, apabila nyeri merupakan
salahsatu faktor penyebab
Edukasi :
- Instruksikan kepada pasien teknik
napas terkontrol selama aktivitas,
jika perlu
- Intruksikan pentingnya menjaga
nutrisi yg baik
- Ajarkan kepada pasien/keluarga ttg
teknik perawatan diri yg akan
meminimalkan konsumsi oksigen
(misalnya : pemantauan mandiri
dan teknik langkah untuk
melakukan AKS)

Anda mungkin juga menyukai